Gajendra Nareswara seorang Presdir perusahaan ternama di kotanya, akan pindah ke apartemen baru. Dia membutuhkan asisten rumah tangga, untuk membersihkan dan menyiapkan segala kebutuhannya di apartemen.
Zhafira Maheswari seorang mahasiswi semester akhir, yang di minta ibunya untuk menjadi asisten rumah tangga di apartemen Gajendra. Ibunya yang berkerja di rumah keluarga Nareswara, tidak punya pilihan selain meminta putrinya, karena dia belum mendapatkan asisten rumah tangga yang berkerja di apartemen anak majikannya.
Kesalahan yang di perbuat Zhafira atau yang biasa di panggil Fira, membuat dirinya di hukum menjadi pacar pura-pura Gajendra atau biasa di panggil Jeje. Tapi siapa sangka benih cinta memulai muncul, saat mereka mengakhiri sandiwara mereka.
Jeje yang mengatakan kepada mamanya, bahwa dia mencintai Fira meminta untuk melamar Fira untuknya. Tapi ternyata rencana licik, telah di siapkan sang mama, untuk memisahkan mereka berdua.
Bagaimana perjuangan beda status sosial antara mereka berdua.
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian pemasaran
Setelah mendengar Linda untuk ke ruang meeting, Fira dan teman-temannya mengikuti karyawan lain untuk ke ruang meeting.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya seorang pria datang, dengan wanita di belakangnya. Pria itu adalah Arman manager pemasaran, dan Rani sekertarisnya.
"Oh jadi dia manager pemasaran, aku jadi tidak enak," batin Fira mengingat tadi dirinya meminta tolong pada Arman untuk menunjukan bagian pemasaran.
Fira pun tersenyum pada Arman, saat Arman masuk ke dalam ruangan meeting. Arman juga membalas senyum Fira.
"Selamat pagi semua," sapa Arman pada semua karyawan termasuk karyawan magang.
"Pagi Pak." Semua karyawan serempak membalas.
"Saya ingin memberi tahu kalau kita kedatangan beberapa karyawan magang, jadi saya harap kalian bisa berkerja sama membantu mereka," pinta Arman pada karyawannya.
"Sebelum saya minta kalian memperkenalkan diri, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Arman Malik-Manager pemasaran," jelasnya mengenalkan dirinya.
"Sekarang silahkan perkenalkan diri kalian satu persatu," lanjut Arman.
Setelah di persilahkan mengenalkan diri, Zara orang yang pertama mengenalkan diri.
"Perkenalkan nama saya Zara Amelia Putri, mohon bimbingannya," ucap Zara mengenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama saya Jonatan, mohon bimbingannya." Selanjutnya Jonatan lah yang mengenalkan diri.
Setelah Jonatan duduk, Nayla bangun dan mengenalkan dirinya. " Nama saya Nayla Aprilia, mohon bimbingannya."
Setelah Zara, Nayla dan Jonatan memperkenalkan diri masing - masing. Sampai tiba giliran Fira untuk memperkenalkan diri.
"Nama saya Zhafira Maheswari, mohon bimbingannya," ucap Fira tersenyum pada semua orang di ruangan itu.
"Oh namanya Zhafira," batin Arman saat mengetahui nama Fira. Ada rasa senang saat dia mengetahui nama Fira.
Perkenalan di lanjut dengan perkenalan beberapa karyawan termasuk Linda dan Rani.
Setelah perkenalan, Arman membagi tugas pada karyawan magang untuk membantu, beberapa karyawan terlebih dahulu sambil mereka belajar.
Zara membantu Linda dan duduk di dekat Linda. Dia akan belajar dari Linda tentang pemasaran produk. Nayla dan Jonatan duduk di dekat karyawan lain, untuk membantu mereka. Sedangkan Fira mendapat bagian membantu Rani sekertaris Arman. Fira juga akan belajar dari Rani sekertaris Arman itu.
Setelah membagi tugas masing-masing akhirnya meeting di bubarkan, dan mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Fira yang mendapat tugas bersama dengan Rani, akhirnya mengikuti Rani untuk ke meja kerjanya.
"Kamu fotocopy semua dokumen ini!" perintah Rani sinis pada Fira.
Fira melihat dokumen yang cukup tebal dan banyak, yang di serahkan Rani padanya.
"Baik," jawab Fira mengiyakan permintaan Rani.
"Sial sekali aku harus belajar dari nenek lampir itu," grutu Fira dalam hati.
Sebenarnya Fira malas sekali harus belajar dari Rani, karena sedari tadi, dia melihat Rani begitu angkuh dan sombong. Tapi Fira harus mengikuti perintah Arman sebagai atasannya, dan belajar dari Rani.
Fira pun berjalan ke mesin foto copy yang sudah tersedia di ujung ruangan. Fira memfoto copy semua dokumen yang di minta oleh Rani.
Setelah itu Fira kembali, dan menyerahkan lembaran kertas yang sudah di foto copy olehnya. Fira pun duduk menunggu Rani mengajarinya, tapi bukan malah mengajari Fira, Rani menyuruh yang tidak berhubungan dengan perkerjaan.
Rani menyuruh Fira membuatkan minum untuk Rani di pantry, mau tidak mau Fira harus mengerjakannya. Fira pun melangkahkan kakinya menuju pantry untuk membuatkan minuman Rani.
Setelah selesai membuat kan minum untuk Rani, Fira kembali ke meja kerja Rani, untuk menyerahkan minuman ini pada Rani.
Fira meletakan minuman di atas meja Rani, dan dengan sengaja Rani menyenggol tangan Fira, hingga membuat minuman yang di bawa Fira tumpah.
"Ach...panas," keluh Fira mendapati tanganya terkena air panas dari minuman yang dia bawa. Rasa panas air yang menumpahi tanganya membuatnya begitu kesakitan.
"Kamu kalau bawa minum hati- hati dong, tangan kamu jadi kena kan," cibir Rani. Rani begitu senang bisa mengerjai Fira. Sedari tadi dia menunggu moment di man dia bisa mengerjai Fia.
Tapi belum sempat Fira menjawab ucapan Rani, tiba-tiba sudah ada suara lain yang menjawab ucapan Rani, "Harusnya kamu yang lebih berhati - hati, kamu yang dengan sengaja menyenggol cangkir itu," ucap Arman seraya berjalan menghampiri Rani dan Fira.
Arman yang datang setelah dari ruangan Presdir, untuk melaporkan kegiatan anak magang, mendapati Fira sedang membuatkan minum Rani di pantry. Sebenarnya Arman ingin menegur Fira, karena itu bukan bagian perkerjaanya, tapi urung dia lakukan.
Dari kejauhan, Arman masih memperhatikan Fira yang menyerahkan minuman pada Rani. Arman yang melihat Rani, dengan sengaja menyenggol cangkir yang di bawa Fira, menjadi sangat geram.
"Pak Arman," gumam Fira.
"Pak Arman," gumam Rani.
"Jadi dia melihat apa yang aku lakukan," batin Rani.
"Saya menyuruh kamu mengajari Zhafira berkerja, buka menyuruhmu melayani kamu dengan membuat minuman untukmu," hardik Arman.
"Maaf Pak, tapi Zhafira sendiri yang mau membuatkan minum untuk saya," elak Rani.
"Hah..jahat sekali dia mengatakan hal itu," batin Fira yang tidak menyangka Rani akan menyalahkan dirinya atas kejadian yang baru saja menimpanya.
"Saya tidak akan mudah percaya denganmu. Saya sudah sering dengar kejahatan kamu pada karyawan lain, dan sekarang saya melihatnya sendiri," ucap Arman mentap tajam pada Rani.
Arman memang sudah dengar dari beberapa karyawan yang mengeluhkan sikap Rani. Tapi Arman tidak punya cukup bukti untuk menegur Rani. Dan menunggu sampai dia melihat sendiri kejahatan Rani.
"Oh..jadi dia sering melakukan hal seperti ini pada karyawan lain," batin Fira.
"Jadi saya mau kamu ke ruang HRD, dan ambil surat peringatan kamu!" perintah Arman seraya menujukan ke arah lift, agar Rani pergi dari ruangannya, dan menuju ruang HRD.
"Tapi Pak, saya tidak salah," elak Rani lagi, yang masih tidak terima dengan perintah Arman.
"Kamu mau ambil surat peringatan kamu, atau surat pemecatan dari saya," ancam Arman pada Rani yang tidak mendengarkannya perintahnya, dan malah membantahnya.
"Baik,.Pak" Rani tidak ada pilihan lain, selain menuruti perintah Arman. Dia tidak mau di pecat karena tidak menuruti perintah Arman.
"Awas kamu Zhafira," batin Rani yang masih kesal, karena Fira lah dia mendapat surat peringatan.
"Dan satu lagi, kamu tidak perlu ajari Zhafira lagi, karena saya yang akan mengajarinya sendiri."
Rani begitu kaget dengan yang di ucapkan Arman. Dia pun berjalan menuju HRD, meninggalkan Arman dan Fira di depan meja kerjanya, dia tak mau ambil resiko dengan pemecatan yang di berikan oleh Arman
Fira yang mendengar Arman sendir yang akan mengajarinya, langsung membulatkan mata, dirinya tidak menyangka, kalau dia akan mengambil alih mengajari Fira sendiri.
"Zhafira, kamu keruangan saya!" perintah Arman.
.
.
.
.
.
Jangan lupa like🥰
nayla egois