NovelToon NovelToon
Celine Juga Ingin Bahagia

Celine Juga Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:753
Nilai: 5
Nama Author: *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*

Celine si anak yang tampak selalu ceria dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya, siapa sangka akan menyimpan banyak luka?
apakah dia akan dicintai selayaknya dia mencintai orang lain? atau dia hanya terus sendirian di sana?
selalu di salahkan atas kematian ibunya oleh ayahnya sendiri, membuat hatinya perlahan berubah dan tak bisa menatap orang sekitarnya dengan sama lagi.
ikuti cerita nya yuk, supaya tahu kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bercerita

Saat masuk ke dalam mata Celine tak berhenti melirik ke kanan dan kiri. Dia memperhatikan restoran itu dengan wajah yang berseri-seri.

Dia mengingat kembali kapan terakhir dia ke restoran ini, dan itu sudah sangat lama ketika mama nya Isabella masih hidup.

Dulu restoran nya masih sederhana dan tak semewah sekarang ini. Sekarang sudah ada banyak perubahan, dari suasana restoran nya dan juga menu-menu di buku sudah semakin banyak bertambah.

Ricardo dan Celine duduk di sebuah meja, hanya berdua. Anak kecil itu sibuk membolak-balikkan halaman menu hanya untuk melihat menu-menu yang tak pernah dia lihat sebelumnya.

"Jadi, Celine mau makan apa?." tanya Ricardo yang memperhatikan gadis kecil itu sedari tadi.

"Hm...paman sebenarnya Celine ingin makan...steak. Apa boleh Celine pesan itu?." tanya nya, dia tak ingin menjadi anak yang tak tahu diri dan memutuskan untuk meminta izin terlebih dahulu pada paman nya itu.

Ricardo dengan cepat mengangguk "Tentu saja sayang, kamu boleh makan itu. Kamu juga boleh pesan makanan yang lain, kita ke sini untuk bersenang-senang, ingat?." dan di saat bersamaan mereka berdua tertawa kecil.

Setelah lama melihat menu akhirnya mereka memesan makanan nya masing-masing. Celine dengan steak nya dan Ricardo dengan makanan Jepangnya, sushi.

"Kapan terakhir kali Celine datang ke sini? dulu Celine sering kan ke restoran ini dengan papa dan mama?." tanya Ricardo untuk memecahkan keheningan.

"Iya, dulu Celine memang sering datang ke restoran ini. Tapi, dulu restoran nya tak semewah ini, paman." ujarnya sambil kembali melihat ke sekelilingnya. "Dulu meja nya tak menggunakan taplak seperti ini, dulu tak ada lampu gantung yang besar dan mewah seperti itu, tak ada pancuran air kecil di tengah-tengah dan lagi, dulu meja dan kursi nya lebih sederhana dari ini." ucapnya sambil menunjuk ke arah benda-benda itu satu-persatu.

Ricardo tertawa mendengar penjelasannya "Kamu ingat setiap detil nya, ya?."

"Tentu saja paman, Celine kan dulu sering datang ke sini kalau pulang sekolah. Tapi dulu beda nya dengan papa dan mama, sekarang dengan paman saja." anak itu tersenyum, begitu manis.

Tapi di saat yang bersamaan perasaan dari Ricardo berkata lain. Mendengar Celine yang bicara seperti itu menimbulkan sedikit rasa sedih di hatinya karena kenyataan pahit yang terjadi sekarang.

Dia tahu bahwa papa dari gadis itu tak akan pernah lagi bersikap sama seperti dulu semenjak kematian kakaknya, jadi sekarang bagi Ricardo menjaga Celine adalah tanggungjawab baginya.

Bagaimana anak itu akan tumbuh dan besar nantinya, itu juga merupakan tanggung jawab nya.

"Iya, sekarang dengan paman saja ya." dia menggenggam tangan gadis kecil itu yang berada di atas meja, dengan lembut tapi erat.

Perkataan nya barusan seperti sebuah isyarat nyata pada gadis kecil itu, bahwa mulai sekarang yang bertanggungjawab atas dirinya adalah pamannya.

Cerita mereka pun berlanjut dengan hal-hal lainnya, tentang sekolah Celine dan teman-temannya yang begitu baik padanya.

"Celine punya teman sebangku, namanya mia paman. Dia anaknya baik dan rajin sekali, dia suka menemani Celine kalau Celine sedang sendirian, terkecuali saat pulang sekolah, ya. Karena Mia sudah di jemput duluan oleh papa nya." ucap Celine yang sedang memainkan tisu diatas meja.

Ricardo hanya menganggukkan kepalanya mendengar cerita gadis kecil itu. Tak heran kalau temannya langsung pulang dan tak menunggu nya.

Karena kadang yang menjemput gadis kecil itu bahkan datang lebih lama dari jam pulang, dan itu bukan papa ataupun kakaknya, melainkan orang suruhan papa nya dari kantor.

Dan lagi, papa nya tidak suka kalau Celine pulang dengan orang lain. Seperti kejadian sebelumnya, hanya karena Celine diantar oleh ibu gurunya, Damian marah dan menghukum anaknya.

Alih-alih merasa bersalah dan merubah diri, Damian malah tetap seperti itu, tetap memiliki sifat yang buruk yang tidak disukai Celine.

Ricardo selalu mengerti dan paham situasi nya, situasi yang ada di dalam rumah. Tahu bahwa dia tak disukai oleh anggota keluarganya sendiri, dan tahu ibu tiri nya pun tak suka melihat nya.

Karena bagi Valora, Celine adalah ancaman bagi anaknya Anastasya, takut kalau Anastasya tak mendapatkan kasih sayang yang besar jadi dia bersikap buruk pada gadis kecil itu.

Belum lagi Valora yang sering membisikkan kata-kata buruk tentang Celine pada Damian, dan Damian yang bodoh hanya mendengarkan dan langsung percaya dengan istrinya itu.

Beberapa menit kemudian

Akhirnya makanan mereka sampai diatas meja, Celine yang sudah lapar langsung menyantap makanan nya.

Ricardo melihat itu dan merasa geli dengan cara makan anak itu. "Kamu sama seperti mama mu Celine." ujarnya sambil tertawa.

"Tentu saja paman, Celine kan anak mama." dia tersenyum dengan mulutnya yang penuh makanan, tampak lucu.

1
Musri
baru awal aja dh suka,mudah2n alur ceritanya bagus GK berbelat Belit...semangat Thur💪🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!