Gadis Cinta Pertama Bos Mafia

Sya melihat baju Aldo dan Amara yang sama.

"ohh?? kalian selingkuh kan? bagus deh..! setidaknya aku nggak merasa bersalah udah campak-in Aldo, jaga Aldo baik-baik Ya Amara?!" kata Sya dengan sumringah ke Amara lalu pergi dari sana.

"Ka--Kauu??" Amara menunjuk wajah Sya yang menatap tak bersalah padanya.

"kenapa? kalian berselingkuh kan di Spanyol? aku hanya bosan dengan Aldo, dia sama sekali nggak romantis juga nggak KAYA-RAYA, Kenapa aku harus mempertahankan-nya?" Sya berkata seolah-olah dirinya memang bosan dengan Aldo.

kaki Aldo sampai gemetar saking tak percaya nya Sya ternyata sudah selingkuh darinya dan tau perselingkuhannya di Spanyol selama ini, gilanya lagi Sya memutuskan pertunangan didepan umum.

"hmm?? aku cari Sup Kepiting deh!" gumam Sya melangkah pergi sambil tersenyum cerah melambaikan tangannya ke Aldo-Amara yang muka nya begitu merah.

Dewa tersenyum tipis melihat pemandangan Sya memutuskan pertunangan dengan Aldo membuat semua mata yang melihat ingin melompat dari sarangnya karna syok, mereka tidak mengira kalau Aldo akan menyelingkuhi Perempuan secantik Sya? Pria mana yang tak akan menggila? ada apa dengan Aldo yang tak cocok dengan Sya yang begitu cantik malah berselingkuh? sungguh pasangan Gila.

Sya meninggalkan Aldo karna sudah tidak Romantis dan pergi dengan keren? Wanita waras mana yang akan bertahan dengan Pria tukang selingkuh? jika mereka berada di Posisi Sya pasti akan mencampakkan Aldo. .

Sya tersenyum cerah, "Sya? aku sangat bangga padamu." bisik Sya dengan nada gembira tertahan memuji dirinya sendiri.

Dewa terkekeh ternyata berada di belakang Sya saling tolak punggung lalu tangannya sibuk mengayun gelasnya yang berisi wine tanpa alkohol memabukkan.

seorang Dewa tertawa dan tersenyum? sungguh Dunia sudah terbalik.

Dewa selalu mencari cara dekat dengan Sya sementara Sya malah sibuk dengan makanannya, suasana hatinya sedang baik saat ini jadi tak akan merusaknya dengan tak mau makan.

Sya yang seperti sudah terbiasa di pandang oleh Orang-orang malah cuek saja, Ia mengeluarkan Ponselnya dan memainkan.

Sya memanggil seorang Pelayan di Acara itu yang segera menghampiri Sya, "tolong ambilkan aku Jus Jeruk ya?" pinta Sya mengelus lehernya sendiri dan Pelayan itu melihat sekitar seolah mencari posisi minuman yang Sya mau sebab Ia bagian makanan jadi minuman bukan pekerjaannya namun tetap melaksanakan permintaan Sya.

"baik Nona." jawab Pelayan itu.

Sya putar badan lalu menatap ke enam Bodyguard yang ada, "kalian siapa?." tanya Asisten Sya dengan lantang hingga semua yang mendengarnya merinding.

"maaf Kak? kami salah jaga." jawab mereka semua serentak seperti prajurit tentara.

Aldo menatap Sya dari kejauhan dengan tangan terkepal, "sial..! kenapa Tuan Dewa seperti mencari cara supaya bisa dekat dengan Sya jadi secantik dan seseksi itu? apa? dia memutuskanku? brengsek..! kenapa aku jadi yang dicampakkan?" batin Aldo mengamuk tak terima.

mana mungkin Aldo berteriak didepan banyak tamu undangan penting malam ini, berbeda dengan Amara yang mengepal geram dan penuh kedengkian.

"kenapa jadi begini? seharusnya dia patah hati aku merebut Aldo darinya, gila..! kenapa dia biasa aja? brengsek.! apa kelebihannya? jal*ng culunnn...! kau tak akan aku biarkan bahagia." batin Amara hanya sanggup menjerit dan memaki di dalam hati.

ekspresi kedua manusia yang di katakan berselingkuh oleh Sya itu sungguh buruk, keharmonisan mereka langsung anjlok karna ulah Sya yang begitu bahagia padahal tak ada pasangan.

"haaii??" sapa seorang Pria tampan ke Sya yang tak lain adalah Roni Nike membawa Jus Jeruk untuk Sya.

Sya meletakkan Ponselnya dan berdiri dari duduk anggunnya sembari berbalik juga bersedekap dada, "kamu siapa?" tanya Sya dengan raut wajah heran.

"kamu melupakan aku?? aku yang kita bertemu di Bandara." Roni menepuk-nepuk dadanya untuk mencoba menenangkan diri yang kesal tak dikenali Sya.

Sya mengerutkan keningnya, "oohh?? pengemis itu ya?" gumam Sya mengangguk-anggukan kepala nya.

Roni melebarkan matanya, "aku lupakan itu tapi kenapa kamu sendiri sih pinggang cantik? ikutlah denganku.!" Roni mengulurkan tangannya ke Sya sambil memberikan jus jeruknya.

Sya memiringkan pandangannya tanpa bereaksi hingga Han datang menepis Jus pemberian Roni sampai pecah berserakan di lantai dan meletakkan Jus yang dibawanya di Meja, suasana yang banyak Orang sibuk berbisik iri itu seketika langsung senyap merasakan hawa dingin itu.

"berani sekali kau mendekati temanku." ucap Asisten Han dengan dingin.

"heii?? apa-apaan kamu Han? minggir..! aku duluan bertemu dengan Gadis ini kenapa kamu membatasi kami?" protes Roni.

Han menoleh ke Sya yang menggeleng kepalanya pertanda dirinya tak mengenal Roni.

"jangan berbohong kau..! Sya mengatakan tidak mengenalmu, pergi..! jangan membuatku marah dan mengusirmu dari sini walaupun kau pemilik Perusahaan Line Group sekalipun." usir Asisten Han tak takut pada Roni walau Pria itu berkuasa darinya.

Sya mengambil Jus Jeruk pemberian Han lalu kembali duduk dengan anggun juga memainkan ponselnya seperti tidak tau apa-apa.

"Gadis pinggang Kecil? kenapa kamu memilih si Botak yang kejam ini? lebih baik kamu memilihku yang sangat romantis dan aku juga kaya." protes Roni Nike menggema namun di tarik-tarik oleh Asistennya Roni Nike yang sungguh malu dengan perbuatan Gila Tuannya yang menyukai Perempuan cantik.

"Ron.. kenapa harus temannya Han sih?" kesal Angga sebagai Asisten Pribadinya Roni Nike.

Sya pura-pura tak dengar, Ia sangat menikmati tatapan geram Aldo juga tatapan kedengkian Amara.

"aku bisa merasakan betapa bencinya mereka, haha..! bagaimana rasanya dibodohi oleh Orang yang kalian remehkan? setelah ini hubungan kalian akan merenggang." batin Sya begitu senang dengan balas dendamnya itu.

Pelayan datang entah dari mana membawa sup kepiting untuk Sya, Sya mendongak.

"apa ini?" tanya Sya dengan heran.

"ada yang memesannya untuk Nona." kata Pelayan itu sambil tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Sya.

Sya menatap lama piring berisi sup kepitingnya, "siapa yang memesannya untukku?" batin Sya celingukan tidak tahu siapa orangnya.

Sya memang ingin makan sup kepiting tapi siapa yang tahu dirinya ingin makan sup kepiting? Sya yang tak mau ambil pusing pun memilih makan saja.

Sya mendengar bisik-bisik Orang yang begitu iri padanya, Sya mencoba rasanya dan sangat enak juga begitu segar langsung menoleh ke Han yang masih setia menunggunya.

Sya menarik ujung baju Han sehingga Han mendekat, "kenapa kamu membantuku?" tanya Sya.

"Tuan Dewa yang memintaku untuk membantumu." jawab Han membuat Sya terkejut.

"tuan Dewa?" beo Sya berbisik pelan dan Han mengangguk.

"tap--tapi kenapa?." tanya Sya berbisik kalau ia berteriak akan jadi kehebohan.

Han bahkan hampir merasa mual mendengar ucapan Dewa saat memerintahkannya tadi menjaga Sya yang baginya lebih mengerikan ketika melihat Dewa merob*k perut musuhnya didepan Han.