Reinkarnasi Sang Pahlawan

Entah sudah berapa lama kedua insan itu melakukan kegiatan mereka didalam Kolam Spiritual yang kini sudah menjadi kolam biasa.

Mereka terus beradu dalam deru nafas yang selaras dengan gerakan, menatap satu sama lain dengan penuh kasih, seakan tidak ingin berpisah.

Xiang Yang cukup ganas dalam aksi pertamanya ini. Ini merupakan pertama kalinya dia merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Ya...begitu juga dengan gadis itu, ini juga merupakan pengalaman pertamanya. Bisa diketahui dari darah yang sekarang terlihat dipermukaan air kolam.

Hingga akhirnya cahaya bulan purnama berganti dengan cahaya matahari redup, membuat nuansa pagi didalam dimensi kecil, barulah kedua insan itu menghentikan kegiatan mereka.

Mereka berdua sudah kelelahan dan ya...sudah sangat puas.

Sekarang Xiang Yang berbaring di tepi kolam, dengan kakinya masuk kedalam kolam, sedangkan gadis itu tidur di dada Xiang Yang.

Mereka berdua masih tidak mengenakan apa-apa.

Xiang Yang menatap gadis cantik yang sekarang tidur di dadanya. Awalnya gadis itu sudah sangat cantik dan sekarang entah kenapa terlihat semakin cantik padahal tidak ada perubahan pada wajahnya.

Xiang Yang menyibak pelan rambut gadis itu yang menutupi mukanya, melihat wajahnya lebih jelas.

"Apakah gadis ini benar-benar Cai'er?" gumam Xiang Yang merasa masih kurang percaya.

Namun tidak ada jawaban lain selain itu. Sekarang Cai'er tidak terlihat lagi setelah kemunculan gadis itu.

Yang artinya gadis ini benar-benar Cai'er. Tapi kenapa sebelumnya dia berbentuk ular kecil.

Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya.

Sekarang terjawab sudah kenapa Cai'er bisa mengerti bahasanya, memiliki perasaan dan keinginan, bahkan bisa membaca sebagimana manusia.

Kelopak mata Cai'er terlihat bergerak, beberapa saat kemudian dia membuka mata, mengangkat kepalanya hingga tatapan keduanya bertemu.

Cai'er tersenyum manis "Kau ingin melakukannya lagi?"

"A... aku rasa cukup untuk saat ini" Xiang Yang sedikit salah tingkah mendengar pertanyaan Cai'er.

"Untuk saat ini? Berati kau ingin melakukannya lagi lain kali?" Senyum Cai'er sedikit melebar.

Xiang Yang semakin salah tingkah, dia tidak tau harus menjawab apa.

Cai'er terkekeh melihat reaksi Xiang Yang, kemudian kembali membenamkan kepalanya di dada Xiang Yang.

"Apakah kau benar-benar Cai'er?" Xiang Yang ingin memastikannya.

"Bukankah aku sudah bilang sebelumnya kalau aku adalah si ular merah kecil" Cai'er tersenyum kecil, namun masih membenamkan wajahnya.

"Maafkan aku Cai'er, aku pasti akan bertanggung jawab!" ucap Xiang Yang dengan tegas.

"Aku percaya pada mu, aku masih ingat saat kau mengatakan akan menikahi ku jika aku adalah seorang gadis manusia!" ucap Cai'er.

Xiang Yang tertegun, berpikir sejenak dan akhirnya mengingat jika sebelumnya dia memang pernah mengatakan itu, namun itu hanya sekedar candaan saja, karena saat itu menurutnya tidak mungkin Cai'er akan menjadi gadis cantik seperti sekarang.

Xiang Yang hanya tertawa canggung.

"Yah, walaupun aku bukan manusia sepenuhnya, aku berasal dari ras manusia ular!" Cai'er terlihat sedikit muram, dia takut karena hal itu Xiang Yang akan meninggalkannya.

Xiang Yang tertegun sejenak sebelum senyum hangat menghiasi wajahnya lalu mengelus kepala Cai'er "Tidak masalah kau ini berasal dari ras mana, yang pasti aku akan bertanggung jawab! Aku, Xiang Yang akan menikahi mu!"

Cai'er tersentak lalu tersenyum manis dengan setetes air mata yang mengalir keluar, dia lega sekaligus bahagia.

"Terimakasih Xiao Yang!"

"Hei, aku sudah berusia 15 tahun, sudah termasuk dewasa! Jadi jangan tambahkan kata 'Xiao' dalam nama ku!" Xiang Yang cemberut.

Cai'er terkekeh "Apapun yang kau katakan, aku akan tetap memanggil mu Xiao Yang!"

Xiang Yang mendengus pelan kemudian tersenyum tipis "Lalu siapa nama mu? Tidak mungkin secara kebetulan nama mu Cai'er bukan?"

Nama Cai'er adalah nama yang Xiang Yang berikan untuk gadis itu saat masih menjadi ular merah kecil.

Dia tidak mengetahui jika ular kecil itu ternyata memiliki wujud seorang gadis cantik.

Cai'er muncul di Hutan Pohon Darah sekitar 1 bulan saat Xiang Yang memulai petualangannya.

Sebelumnya Xiang Yang berpikir jika Cai'er itu adalah Spirit Beast kuno atau semacamnya yang baru menetas.

Namun sekarang pemikiran itu menghilang.

Jika Cai'er baru menetas satu bulan lalu maka tidak mungkin dia akan memiliki wujud gadis yang beberapa tahun lebih tua darinya.

Setidaknya jika benar Cai'er baru menetas maka wujudnya akan seperti gadis kecil, tidak mungkin berwujud gadis dewasa muda.

Jadi Xiang Yang memiliki kesimpulan jika Cai'er sebelumnya mungkin telah melewati suatu hal yang membuat wujudnya seperti ular kecil. Kemungkinan cedera berat setelah pertarungan besar melawan seseorang, namun kalah dan akhirnya kabur ke Hutan Pohon Darah.

Yah.. setidaknya itulah kesimpulan yang paling masuk akal menurut Xiang Yang.

"Mana ku sebenarnya adalah Medusa, Ratu Medusa!" ucap gadis itu.

"Ratu? Jadi kau adalah ratu dari ras manusia ular?"

Medusa mengangguk lalu tersenyum lebar "Apa kau sekarang kagum pada istri mu yang ternyata adalah seorang ratu?"

Xiang Yang mengelus kepala Medusa "Kalau begitu aku akan menjadi raja manusia ular" Xiang Yang tertawa pelan "Lalu bagaimana bisa seorang Ratu seperti mu tersesat kedalam hutan?"

Ekspresi Medusa berubah, dia terlihat sedih dan marah namun masih bisa disembunyikan olehnya.

"Kau mungkin tidak akan percaya, tapi aku sebenarnya tidak berasal dari dunia ini!"

Jawaban Medusa membuat Xiang Yang tersentak dengan alis terangkat.

"Tidak berasal dari dunia ini? Maksud mu kau berasal dari dimensi utama?" Jika memang seperti itu maka masuk akal, karena Xiang Yang tidak pernah mendengar ada ras lain selain manusia di dimensi kecil ini.

Medusa menggeleng pelan "Bukan berasal dari dunia ini maksud ku berasal dari dunia lain!"

"Dunia lain?!" Xiang Yang terkejut, ternyata Medusa berasal dari dunia lain sama seperti dirinya "Jadi Medusa berasal dari Dunia Mortal yang berbeda" gumam Xiang Yang dalam hati.

Namun sepertinya Medusa terlempar ke dunia ini, bukan bereinkarnasi ke dunia ini seperti dirinya.

"Aku tau kau pasti sulit percaya dengan hal ini, tapi seperti itulah kenyataannya" ucap Medusa.

Dirinya bahkan sulit percaya akan terlempar ke dunia lain setelah apa yang terjadi di dunianya.

Xiang Yang menggeleng pelan "Aku percaya pada mu, karena..." Xiang Yang tidak melanjutkan kalimatnya "Sudahlah, tuntaskan dulu cerita mu!"

Xiang Yang ingin mendengar cerita Medusa sampai tuntas dahulu, jika dirinya mengatakan kalau dia juga berasal dari dunia lain maka Medusa akan terus bertanya yang membuatnya tidak bisa mendengar kisah masa lalu Medusa.

Medusa mendengus, bikin penasaran saja. Begitulah yang dia pikirkan.