Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
petunjuk
"jadi bagaimana keadaan keluarga mu?"tanya Rahmat yang berjalan di samping Jupri yang berjalan menuju ke asramanya, kamar Jupri juga bersebelahan dengan kamar Rahmat karena istri Jupri tak tinggal di pondok tapi tinggal di kampung sama seperti Rahmat rumah Jupri juga cukup jauh dari tempatnya bekerja sedangkan istrinya lebih memilih tinggal di kampung dan sesekali pulang berkunjung.
"Alhamdulillah baik mat!!"jawabnya.
"ohh ya Jupri ,aku ingin bertanya?"
"tentang apa?" jawab Jupri yang penasaran apa yang akan di tayangkan Rahmat padanya yang terlihat serius.
"apa kau tau alamat ini?"Rahmat mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya yang bertuliskan "YAYASAN NURHASANAH"lengkap dengan alamat yang tertera di sana.
Jupri langsung melihat dengan seksama alamat yang tertulis di kertas itu.
"kau dapat dari mana alamat ini?"tanya Jupri balik.
"apa kau tau?"
"ya aku tau!!ini alamat panti asuhan yang di naungi oleh pondok pesantren ini juga.memangnya kenapa?"tanya Jupri yang penasaran kenapa Rahmat tiba-tiba menanyakan alamat panti asuhan itu.
"ahh tidak!!aku hanya penasaran?"jawabnya sedikit mengelak karena ia tidak ingin Jupri juga ikut penasaran.
"tapi yayasan itu sudah terlalu aktif, yah karena banyak yayasan yang di kelola oleh keluarga pak kyai jadi yayasan itu setau ku sudah tidak terlalu terurus."jawab Jupri, karena setahunya tahun kemarin sudah ada pembahasan tentang yayasan yang ada di salah satu kabupaten itu akan di tutup .
"ohh begitu!!" jawabnya, seketika langkah Rahmat terhenti melihat dua anak yang ia kenal, siapa lagi kalau bukan Dewi dan Icha yang sedang berdiri di depan pos satpam.
Rahmat dan Jupri segera menghampiri dua anak itu , Rahmat yang penasaran kenapa dua anak itu datang ke komplek khusus para guru.
mendengar jawaban satpam itu membuat Icha dan Dewi sangat kecewa mereka tidak menyangka jika pak Didin tak lagi bekerja di sini.
"kita harus bagaimana Dewi?"tanya Icha yang juga ikut bingung tentang kepergian pak Didin yang di rasa sangat tiba-tiba.
Dewi juga berpikir keras, apalagi mereka tak mempunyai petunjuk sedikitpun kepergian pak Didin kemana?
"assalamualaikum!!" ujar Rahmat yang kini sudah berada di belakang dua anak itu.
"walaikumsalam!!"jawab mereka serentak, mereka berdua langsung menoleh dan berbalik badan, ternyata ustadz Rahmat dan Jupri ada di belakang mereka berdua.
"ada apa kalian di sini?"tanya Jupri menatap lekat dua santriwati di hadapannya.
"ahhh , ini ustadz kami sedang mencari pak Didin si penjaga sekolah!!"Jawab Dewi.
"kenapa kalian mencari pak Didin?"tanya Jupri kembali.
"ini ustadz kami ada keperluan!!"jawab Icha.
"ada keperluan apa kalian dengan penjaga sekolah?"Jupri terus memberikan pertanyaan pada dua anak itu, sedangkan Rahmat hanya diam saja memperhatikan dua anak itu dari tadi, ia sepertinya tau jika anak dua ini datang kesini pasti ada tujuan penting .
"ee.. Itu ustadz!!"
"ya sudahlah, kalian tunggu di sini.biar kami panggilkan."jawab Jupri yang tak mau lebih bertanya lagi , karena ia melihat ada Dewi di sana dan segera mengajak Rahmat masuk dan memanggil pak Didin segera.
"tapi ustadz,pak Didin sudah pergi ia tak lagi bekerja di disini."jawab Dewi , melihat dua orang itu akan pergi.
mendengar ucapan Dewi , Jupri langsung menoleh lagi kebelakang."pergi??"
"ya ustadz!!"
Jupri merasa bingung karena ia tak tau sama sekali jika pak Didin sudah tak lagi bekerja di sini karena kemarin malam ia masih sempat mengobrol dengan pak Didin , karena ketika ia pulang ia sempat bertemu dengan pak Didin sebentar dan menanyakan perihal Dewi yang yang juga di lihatnya kemarin malam.
"apa kamu tak tahu jika paman mu pindah?"tanya Jupri menatap Dewi , yang ternyata anak ini mencari pak Didin tapi sudah pindah.
"paman?"gumam Icha , yang bingung dengan pertanyaan ustadz Jupri pada Dewi.
dengan cepat Dewi teringat kalau mungkin itu alasan pak Didin pada para penjaga itu sehingga ia bisa lolos ketika ketangkap oleh para penjaga.
"iya,ia pergi secara tiba-tiba.jadi aku tak sempat berpamitan!!"elak Dewi, supaya tak curiga karena ia berpikir mungkin saja ustadz Jupri juga melihat nya kemarin malam.
"tapi kenapa pak Didin berhenti tiba-tiba saja!!"ujar Jupri yang bertolak pinggang, merasa ada yang aneh dengan kepergian pak Didin.
seketika Rahmat teringat kertas yang ia pegang,ia teringat kalau kertas itu dari pak Didin tadi pagi.
ia sekarang mengerti kenapa penjaga sekolah itu memberikan secarik kertas yang bertuliskan alamat yayasan yang ia tak tahu padanya.
kriuk.....
suara perut Jupri berbunyi, ia langsung memegang perutnya yang kini kembali sakit karena sedari pagi tadi ia sedikit diare akibat makan terlalu pedas.
"mat sepertinya perut ku kembali sakit!!"ucap yang memegang perutnya yang terasa melilit.
Rahmat hanya melirik ke arah temannya itu yang tiba-tiba langsung berlari meninggalkan mereka tanpa berpamitan lagi .
"aku pergi dulu!!"teriaknya sambil berlari terbirit-birit.
Rahmat menatap ke dua anak itu"apa yang kalian tau tentang pak Didin?"ucapnya tanpa basa-basi lagi.
"ustadz. Pak Didin tau tentang tujuan kita!!dan kurasa ia salah satu kunci dalam permasalahan ini!"ujar Dewi kini berbicara serius , mereka mulai menjauhi tempat satpam itu dan mencari tempat yang aman untuk berbicara.
"dari mana ia bisa tau?"
"aku juga tak tau ustadz, tiba-tiba saja ia berbicara tentang itu tadi malam."
Rahmat terdiam sejenak,ia menerka-nerka apa ada hubungannya pak Didin menemui tadi pagi secara terburu-buru.
"baiklah. tadi pak Didin memberi ku ini" Rahmat langsung menunjukkan kertas yang ia bawa .
Dewi dan Icha langsung saling menatap ternyata pak Didin memberi mereka petunjuk.
mereka kembali menyusun rencana bagaimana bisa mendatangi tempat itu , apakah mereka bisa menemukan pak Didin atau itu alamat yang akan memberikan petunjuk keberadaan Sarah.
Tiga hari kemudian.
Pagi hari Jumat seperti biasa yang di jadikan hari libur pagi para santri yang bersekolah di sana, adalah hari di mana mereka bebas keluar untuk ke pasar atau bisa bertemu dengan keluarga mereka yang mengunjungi.
tapi tidak dengan dua anak itu yang sudah bangun sebelum subuh berencana seperti sebelumnya yang bertugas pergi adalah Dewi dengan di temani rahmat.tapi kali ini Rancana mereka berbeda, karena Dewi sudah beralasan untuk mengunjungi keluarganya yang tak jauh dari pondok jadi ia tak perlu bangun terlalu pagi seperti sebelumnya dan ia sudah mendapatkan izin karena ia di kenal sebagai anak yang berprestasi dan berperilaku baik jadi sudah di percaya bagi para penjaga di sana.
"ingat Dewi ,kau jangan pulang terlalu malam!!"ucap Bu murni, setelah memeriksa alamat yang akan di tuju oleh Dewi ,seperti biasa ia akan pergi menemui keluarganya sesekali yang rumahnya tak jauh dari pondok pesantren ini,lagi pula Bu murni sudah sangat mengenal Tante dari Dewi karena pernah bertetangga dengannya jadi ia tak menaruh kecurigaan sedikit pun.
"baik ustadzah!!"jawab Dewi dengan santun.
"apa kau ikut juga Icha?" tanya Bu murni yang melihat Icha berdiri di samping Dewi sedari tadi.
"tidak. Tidak ustadzah!!aku hanya mengantarnya saja."jawab Icha.karena jika ia ikut maka Dewi akan kesulitan membawanya bersama apalagi sepeda motor ustadz Rahmat hanya satu jadi ia tak bisa ikut, ia memutuskan urusan itu pada Dewi dan Rahmat dan ia akan menunggu saja di sini untuk mencari tau tentang cerita Naira kemarin.
"ohh baik lah,tapi kau hanya bisa mengantarnya sampai pintu gerbang saja" ujar Bu murni yang terlihat sedang memeriksa buku catatan tentang murid yang akan keluar hari ini.
"ok siap , ustadzah!!"jawab Icha.
👍❤
smart thor
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏