NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:924
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Dinner!

Chapter 23

Next terus ya Guys, yuk bantu vote dan saling mendukung...yang tidak suka boleh kok di skip 💞🤗

setelah melalui hari yang panjang akhirnya malam yang di tunggu-tunggu Justin pun tiba. Bagas sudah mengirim Gaun untuk Arena kenakan nanti, semua persiapan sudah matang!bahkan Justin memesan tempat khusus untuk mereka Dinner berdua. Nuansa romantis, tempat yang indah memang sudah di siapkan oleh Justin untuk sang pujaan hatinya.

Tampak Justin sudah bersiap-siap mengenakan Jas putih berdasi kupu-kupu keluar dari kamar. Nyonya Wanda melihat putranya malam ini tampil beda ketampanannya terpancar mengenakan Setelan jas putih berdasi hitam.

" Justin, rapi sekali Kamu Nak!apa...ada acara kantor?" Nyonya Wanda menyapa putranya

" Eh Ma, Mmm Tidak Ma! acara pribadi lebih tepatnya"

" Bersama Arena?"

Justin hanya mengangguk

" Pantas saja serapi ini, ternyata...! (Nyonya Wanda tersenyum menggoda) Ya sudah Kamu hati-hati titip salam buat Arena ya"

" Iya Ma, Aku pergi dulu!"

" Ehem!Hati-hati"

Justin beranjak pergi, jam sudah menunjukkan pukul tujuh!butuh waktu dua puluh menit untuk tiba di kediaman Arena.

Dua puluh menit berlalu...

Untung saja tidak macet, jadi Justin sampai tepat waktu! Dia pun masuk kedalam sembari menunggu Arena bersiap-siap. Kedua kakak Arena melayani Justin dengan sangat baik, selain Bos di tempat mereka bekerja tidak lama lagi Justin juga akan menjadi adik iparnya, jadi wajar Jika mereka berangsur mengakrabkan diri agar tidak terlalu canggung kedepannya.

Setelah selesai Arena keluar, Kedua kakaknya tercengang melihat kecantikan Adiknya mengenakan Gaun putih elegan sedikit pernak-pernik lengkap dengan set perhiasan yang menghiasi tubuh Arena. Justin menoleh dan benar saja, kecantikan Arena menghipnotis tatapan Justin hingga matanya enggan bekedip.

" Ren...cantik banget Kamu!" puji Cahya

" Kak, kamu ngeledek Aku ya?"

" Beneran Ren, tanya kak Sofia kalau tidak percaya!"

" Perfect Arena!" puji Kak Sofia dengan senyuman

" Mmm, apa...Saya pantas mengenakan ini?" Arena langsung bertanya kepada Justin

" Sangat cantik Arena, Saya hampir tidak mengenal Kamu!"

" Terimakasih atas pujiannya"

" Ehm, pergi sekarang?"

" Ehem! Kak, Aku pergi dulu"

" Kalian berdua hati-hati" Sofia mengingatkan

" Iya Kak, Daaa"

Arena dan Justin berjalan menuju ke mobil, setibanya di mobil Justin langsung memasangkan sabuk pengaman untuk Arena.

" Terimakasih!"

" Sama-sama Sayang, Kamu sangat cantik malam ini"

" Kamu sedang menggoda Saya?"

" Tidak sama sekali, apa yang Saya katakan itulah kenyataannya"

" terimakasih lagi atas pujiannya"

" Apa tidak ada imbalan untuk Saya?"

" Imbalan apa yang Kamu inginkan?"

Justin langsung menunjuk pipinya bermaksud meminta ciuman hangat.

" Saya tidak mau" Arena menolak dengan malu-malu

" Kalau begitu biar Saya yang memberi Kamu imbalannya"

tanpa aba-aba Justin langsung mengecup bibir Arena dengan lembut.

" Ini hadiah untuk Kamu!" bisik Justin sembari menggoda

" Keuntungan untuk Kamu sendiri" sembari menepuk dada Justin

Justin menangkap tangan Arena lalu mengecupnya lembut penuh cinta dan ketulusan yang paling dalam.

" Apapun itu boleh Kamu lakukan, asal jangan pernah berpikir untuk meninggalkan Saya!" ucap Justin sembari menatap lekat mata Arena

" kenapa?"

" Karena Kamu hidup Saya!" jelas Justin singkat namun penuh dengan makna

" kenapa Kamu mencintai Saya sedalam ini? Suatu saat nanti jika Saya melakukan kesalahan Kamu akan terluka"

" seperti yang sudah Saya katakan, Apapun itu lakukan saja Arena, asal jangan meninggalkan Saya! apalagi karena laki-laki lain. siapapun Dia, Saya pastikan akan lenyap dari pandangan Kamu" Justin menegaskan dengan sangat tegas, bahwa Arena hanya miliknya.

" Justin, belajarlah untuk mencintai Diri Kamu sendiri! Baru Kamu mencintai orang lain, Saya akan berusaha menerima dan mencintai Kamu. tapi tolong, rubah sikap posesif Kamu"

" Saya akan berusaha, dan Kamu harus menjadi penyemangat Saya" Justin bertingkah sedikit manja

" Ehm, Kamu pasti bisa!" Arena memegangi kedua pipi Justin

" Ya sudah sekarang Kita berangkat!"

Arena hanya mengangguk pelan

mobil melaju meninggalkan halaman rumah.

tiga puluh menit di perjalanan akhirnya mereka sampai...

Justin langsung menutup mata Arena dengan kain hitam, lalu menggendong tunangannya itu ke tempat tujuan.

" kalau seperti ini Saya tidak bisa melihat apa-apa Justin!"

" Nanti kalau sudah sampai Kamu boleh membuka mata Kamu"

" Memangnya Kamu mau bawa Saya kemana?!"

" Nanti juga tau!"

" Ehm, baiklah!"

Justin terus berjalan...

setelah tiba di tempat, barulah Arena di turunkan! perlahan membawanya berjalan menuju kursi dan meja yang sudah di hiasi bunga lilin yang cantik. terdengar seperti suara ombak yang sangat keras, Arena semakin penasaran kemana Justin akan membawanya.

Setelah sampai Justin membuka ikatan mata Arena, seketika pandangan Arena menjadi kabus!setelah normal Dia melihat di depannya penuh nuansa romantis, di atas karpet merah Dia berdiri dan di depannya sudah ada meja dan kursi di temani ombak yang mendayu menambah suasana menjadi semakin romantis.

" Justin, ini...Kamu yang siapin semuanya?" Arena sedikit terharu

" Ehm, Apa Kamu suka?" Justin tersenyum manis

" Kenapa Kamu begitu memanjakan Saya?"

" Karena Kamu orang yang paling Saya cintai, apapun itu asal Kamu bahagia Saya pasti akan lakukan"

" Cinta Kamu ini membuat Saya takut Justin! Saya takut membuat Kamu terluka, Saya takut membuat Kamu patah hati nantinya"

" Huusssst, (Justin menutup mulut Arena dengan tangannya) jangan katakan itu!Saya yakin Kamu tidak akan tega melakukannya"

" terimakasih untuk semuanya, hanya itu yang bisa Saya katakan!"

" Ini bukan apa-apa, ayo duduk!" pinta Justin

Arena duduk namun mata masih memperhatikan di sekelilingnya yang terlihat begitu indah, permainan biola yang sendu, piano yang mendayu, menambah suasana semakin romantis dan momen ini baru pertama kalinya Arena rasakan.

tak lama menunggu makanan datang. bahkan Justin menyewa koki spesial untuk calon istrinya itu.

" Arena, Ketika Saya mencintai maka Saya tidak akan melepaskan cinta itu!mungkin ini terdengar memaksa, tapi percayalah paksaan Saya bukan untuk menyakiti fisik Kamu!Saya melakukan ini semua agar Kamu tetap tinggal di sisi Saya, Saya terlalu mencintai Kamu bahkan memikiran Kamu pergi meninggalkan Saya pun Saya tidak berani."

" Justin, kenapa harus Saya orangnya?"

" Karena Kamu orang pertama yang Saya lihat pada pandangan pertama itu, Dan saat itu juga Saya hanya menginginkan Kamu"

" Terimakasih untuk Cinta Kamu, beri Saya waktu Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membalas semuanya."

" Ehm, Saya akan menunggu! dan Saya tidak akan pernah bosan menunggu Kamu mencintai Saya"

Arena tersenyum...

mereka berangsur menikmati makanan yang sudah di hidangkan, sembari menikmati angin sepoi-sepoi dengan ombak yang saling bertabrakan. Justin merasa sangat bahagia, malam ini Dia merasa menjadi Pria yang paling beruntung di dunia!Menaklukan Arena memang tidak mudah, bahkan sejak awal Arena sangat menentang keras perasaannya. namun seiring berjalannya waktu, Arena mau berubah walau belum bisa mencintai tapi Justin tidak masalah Dia akan sabar menunggu sampai Arena benar-benar menerima keberadaannya.

makan malam berjalan dengan lancar, setelah selesai makan Justin mengajak Arena mendekati pantai untuk lebih menikmati suasana ombak dari jarak yang dekat. saat Arena merasa kedinginan, Justin langsung menyelimuti tubuh Arena dengan Jas yang Ia kenakan. dari belakang Justin memeluk Arena dengan penuh cinta dan kelembutan.

" Arena?"

" Ehm...Ada apa?"

" Apa Kamu tau bagaimana bahagianya Saya sekarang?"

Arena hanya menggeleng

" Andai waktu bisa di hentikan, Saya ingin terus seperti ini bersama Kamu setiap detik, menit, Jam, Hari, bulan, tahun bahkan sampai ke tahun-tahun berikutnya"

"Jika suatu saat Saya benar-benar mengecewakan Kamu! Apa Yang akan Kamu lakukan terhadap Saya Justin?"

" Saya tidak akan menyakiti Kamu, Tapi Saya yang akan menghilang dari dunia ini"

" Maksud Kamu menghilang?" Arena sedikit bingung

" Saya akan meninggalkan Dunia ini tanpa ragu" tegas Justin

" Justin, Kamu jangan bodoh!" Arena melepas paksa pelukan Justin

" Saya sudah bilang, apapun itu lakukan saja asal Kamu jangan pergi meninggalkan Saya, menyakiti Saya berkali-kali pun silahkan!" Justin meyakinkan Arena bahwa cintanya tidak lah main-main.

" Justin, Apa...Kamu pernah jatuh cinta sedalam ini sebelumnya?"

Justin hanya menggeleng sembari menangkap kembali tubuh Arena yang terlepas dari dekapannya.

" Jadi...Saya...?"

" Your My First Love! tidak ada sebelum Kamu, dan tidak akan adalagi setelah Kamu" Justin mengecup lembut bahu Arena sembari memejamkan mata.

Arena terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, di usia Justin yang tidak lagi muda ternyata belum pernah sekalipun jatuh cinta. dan ini untuk pertama kalinya...? pantas saja Dia begitu di ratukan, ternyata Dia sudah menjadi cinta pertama untuk seorang Justin Alexander.

" Arena, percayalah Saya tidak akan pernah menyakiti Kamu sedikitpun! Itu janji Saya"

" Saya percaya itu Justin!"

Mereka pun berpelukan...

tidak tau perasaan apa ini, tapi yang jelas Arena bahagia dan momen ini juga pertama kalinya Dia rasakan bahkan Dikta tidak pernah memperlakukannya se istimewa ini. di balik sikapnya yang kasar bagi orang lain yang melihat, namun sisi lembut Justin tidak bisa di bohongi, Dia begitu romantis dan memanjakan wanitanya dengan penuh cinta!dan wanita yang beruntung itu adalah Arena Putri. 💞🤗💞

Bersambung...💞😍💞

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!