Langkah Bersama Bintang

Mentari pagi bersinar dengan lembut menyapa gadis cantik yang sedang tertidur pulas dalam pelukan pria bertopeng, dengan tatapan lembut pria itu menatap wajah cantik yang membuatnya selalu merindu.

" Kamu adalah wanitaku satu-satunya yang pertama dan terakhir yang mampu membuatku luluh sejak pandangan pertama, Hanya kamu yang mampu membuat rasa percaya dan menumbuhkan rasa rindu yang kian hangat kala ku pandang wajahmu yang meneduhkan hatiku.."

" Kamu juga yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku tatkala aku merasa tak berarti apa-apa dalam setiap langkahku, cepat atau lambat kan kugapai engkau dan takkan ku sia-siakan dirimu."

"Lihatlah bagaimana mentari pagi tersenyum kearah kita dan menjanjikan sebuah masa depan yang indah didepan sana, berjanjilah untuk selalu setia padaku dan selalu menungguku sampai waktunya tiba aku akan menjemputmu sayang...!" Bisik pria itu lirih tepat ditelinga Maya.

Maya yang mendengar suara orang yang ia rindukan itu langsung membukakan matanya dan mencoba mencari keberadaan pemilik suara itu dan dari mana datangnya suara itu.

Namun yang ia temukan adalah pria bertopeng itu yang sudah berdiri didepan cermin memperhatikan dirinya, sambil tersenyum seraya melangkah ke arah Maya yang masih celingukan mencari sosok Irwan.

"Cari siapa He'm...?" Tanyanya lembut sambil memegangi kedua pipi Maya.

"Cari calon suami aku...."Jawab Maya.

"Loh emang kenapa dicariin, kan udah ada aku calon suami kamu..." Ucap pria itu mencoba mendaftar menjadi peserta calon suami Maya.

" Iihhh... Apaan sih ga lucu tau ga!" Jawab Maya kesal.

" Biarin kalo aku gak lucu yang penting yang imut mukanya cuma kamu aja seorang..." Gombal pria itu mencoba menarik perhatian

Maya.

" Dih! sempet-sempetnya ngegombal, masih pagi mas...!" Ketusnya sambil memalingkan

wajahnya ke arah jendela.

"Hahaha... Kamu cantik kalau lagi cemberut kayak gitu.. !"'Rayu pria itu lagi.

" Massa!!"

"Kayak siapa?!" Tanya Maya lagi

"Kayak apa yaaa.. emm..kayak kucing pengen makan..! Iya persis kayak kucing pengen makan terus sama majikannya gak dikasih makanannya.." Ucap pria itu sambil terkekeh kecil.

Maya menatap datar kearah pria itu dan berlalu begitu saja, sementara pria itu hanya

tersenyum seraya melangkah mengikuti kemana Maya pergi sambil berusaha untuk memberikan perhatian lebih pada Maya.

"Selamat pagi nona..!" Sapa para maid dengan penuh rasa hormat kepada Maya.

" Se.... selamat pagi juga mbak, senang bisa bertemu dan mengenal kalian semua...!" Ucap Maya sambil tersenyum kearah para maid juga beberapa bodyguard disana yang kebetulan sedang membuat kopi.

Mereka semua mengangguk hormat kepada Maya, Maya yang merasa dirinya dihormati

Oleh semua orang disini, merasa ia memiliki teman dan tak lagi merasa asing ditempat itu.

"Udah sarapan dulu jangan sampai yayang kamu marah nyalahin aku gara-gara kamu telat makan..!" Ajak pria itu sambil menepuk-nepuk kursi disebelahnya.

"Ahh biarin aja, biar dimarahin sama pacar aku! wuee..." ucap Maya sambil menjulurkan lidahnya ke arah pria itu.

" Awas aja kamu Angel...!" Gumamnya dalam hati sambil menatap kearah Maya yang sedang duduk disebelahnya seraya menyantap makanan nya.

"Udah... dimakan tuh nasi gorengnya jangan ngeliatin aku terus napa..! kasian tuh nanti keburu nangis loh nasinya.." Celetuk Maya masih dengan makanannya.

Sementara pria itu dibuat gelagapan dengan celetukan Maya, dan langsung menyantap makanannya dengan tergesa gesa namun pasti. " Ati-ati kalo makan awas ke sendak.. Makan kayak dikejar-kejar setan aja heran aku..." Peringat Maya lembut.

Pria itu semakin dibuat salting oleh Maya, pria itupun segera menghabiskan nasi gorengnya dan langsung pergi keluar karena ada telfon dan dia tak lupa pamit pada Maya. " Aku angkat telfon dulu ya.." pamitnya sambil mengacak-acak rambut Maya dengan gemas.

Maya sendiri hanya mengangguk saja dan

melanjutkan menghabiskan nasi gorengnya dan langsung pergi kedapur untuk mencuci piring kotor itu, namun dilarang oleh para maid disana dan pada akhirnya dia pun hanya bisa membiarkan dua piring kotor itu dibawa oleh maid itu.

Dan Maya pun segera masuk kembali kedalam kamarnya dan langsung melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, tak berapa lama ia pun keluar dan segera mencari keberadaan pakaian nya yang tadi ia tinggalkan diatas kasur, namun setiap sudut kamar sudah ia cari tapi tak kunjung dia temukan lalu tiba tiba sebuah suara yang tak asing bertanya pada dirinya.

" Dek.. kamu tuh lagi ngapain He'm?" Tanya pemilik suara itu lembut dan melangkah masuk menghampiri Maya yang tergun ditempat.

" La...la...lagi cari baju aku kak hilang, tadi aku simpen diatas kasur tapi pas aku keluar dari kamar mandi baju aku udah gak ada lagi, kak.." terang Maya.

"Lah..terus ini apa dong kalo bukan baju ganti sayang.??" Tanyanya sambil mengangkat tinggi-tinggi sebuah dress berwarna merah muda dengan lengan pendek itu keudara.

" Emangnya boleh aku pakai kak, takutnya pacar kakak marah loh kalo aku pake baju punya dia.. Ga mau ah.." bawel Maya sambil memasang wajah polosnya, justru itu yang

membuat pria itu gemas melihat wajah Maya yang begitu menggoda baginya.

"Udah pake aja ga usah banyak tanya atau aku cium bibir kamu, mau?!" Ancam pria itu sambil mengepalkan tangannya menahan dirinya sendiri agar tidak hilang kendali.

"Iya-iya bawel...huuu." jawab Maya sambil mengambil dress berwarna merah muda itu dari tangan pria itu.

" Biarin bawel suka-suka akulah, karena baju itu memang punya kamu kok!" Terang pria itu sambil melenggang pergi begitu saja.

" Yyyeeee bukan nya dari tadi kek kalo ini baju buat aku pasti gak kan aku tolak kok...!" Jawab Maya setengah berteriak didalam kamar mandi.

Tak lama kemudian ia pun keluar dengan dress yang melekat indah ditubuhnya begitu anggun setiap orang yang melihatnya, pria itupun terkesima kala melihat Maya yang begitu cantik dengan balutan dress berwarna merah muda dan wajah yang cantik alami.

Satu kata yang terucap dari

mulut pria itu." you are so beautiful my angel..." Pujinya lirih pada Maya.

" Thank you kak.." jawab Maya tersipu malu.

" Haaah...emm apa tadi kamu bilang apa dek.." tanya pria itu gelagapan dengan apa yang baru saja ia ucapkan pada Maya.

Maya hanya tersenyum seraya melangkah mendekat dan menatap wajah pria itu yang terhalang oleh topeng. " Thank you kak... Udah bikin aku nyaman disini dan makasih juga udah ngerawat aku.. dan makasih juga buat dressnya aku suka warnanya... thanks ya" ucap Maya mengulangi kata-katanya dan berterima kasih pada pria itu yang sudah membawanya ke tempatnya dan memberikan kenyamanan kepada dirinya.

" Tapi aku boleh gak buka topeng ini? !!" Pinta Maya penuh harap pada pria itu.

*****