Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

Miko sudah menunggu kedatangan Roy dan Shina

"Eh ho honey, tumben pulang cepet"

"Kenapa? tidak suka" Ucap Miko

"Tidak bukan begitu tumben saja, jam segini sudah di rumah"

"Roy kau boleh pergi"

"Baik tuan " Roy Buru-buru pergi karna merasakan hawa membunuh di sekitar nya

"Jadi jelaskan padaku apa yang kau lakukan hari ini, ceritakan semua " Ucap Miko yang berbisik di telinga Shina yang membuat Shina bergidik ngeri

"Aku pergi ke toko buku, membeli buku, dan..." Ucap Shina terhenti

"Dan membeli baju untuk laki-laki lain" sambung Miko yang terlihat sangat kesal

"Ais, kenapa dia tau,

ke kenapa kau bisa tau ho... honey.. "

Miko menarik tangan Shina, yang membuat Shina terduduk di pangkuan Miko

"Aku tau semua tentang kamu honey,"

Tiba-tiba Shina merasakan hawa menakutkan di sekitarnya.

"Eh itu aku hanya membelikan hadiah untuk Mang Roy, yang sudah menemaniku, lagi pula pakaiannya sangat mencolok, membuatku jadi pusat perhatian.

Maaf" Ucap Shina menunduk

"Hadiah!, jadi apa hadiah yang aku trima untuk memaafkanmu" Ucap Miko serius

"Ha.. hadiah? maaf aku tidak membelikanmu apapun, aku pikir kau sudah punya segalanya, jadi aku tidak...." Shina tidak melanjutkan ucapannya

"Aku tidak mau hadiah yang kau beli,

aku mau hadiah ku itu kamu seutuhnya jadi milikku, " Ucap Miko

Deg, Shina terkejut dengan ucapan Miko

"Maksut Tuan apa? "

"Aku mau kamu jadi milikku seutuhnya! "

"Tuan, cukup! jangan permainkan hati saya, saya tau saya hanya tameng untuk hubungan Tuan dan Nona Sandra, tapi saya mohon Tuan jangan permainkan hati saya, jangan katakan apa yang mustahil, " Shina beranjak dari pangkuan Miko, ingin berlari tapi tangannya sudah di raih oleh Miko

"Tunggu, apa yang mustahil Shina? apa?,

aku benar-benar sudah menaruhmu dalam hatiku, aku tidak sedang bermain denganmu, ya awalnya aku memang sangat membencimu, tapi entah sejak kapan kebencian itu berubah jadi cinta, aku tulus mencintaimu, " Di tatap nya mata Shina yang sudah di penuhi air mata

Shina pun menatap Miko, terlihat kejujuran di matanya.

"Tapi bagaimana jika nanti Nona Sandra bangun dari komanya Tuan, aku tidak mau jadi pelakor, sedari awal aku memang hanya tameng untuk hubungan kalian"

"Aku tau, aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku, sedari awal sebenarnya hubunganku dan Sandra tidak berjalan mulus, hanya aku memaksa seperti tidak terjadi apa-apa, tapi setelah kamu datang kau memberikan kehangatan dalam hubungan yang tidak pernah aku rasakan saat bersama Sandra, Shina aku benar-benar mencintaimu"

"Tapi maaf tuan selama ini aku takut menaruhmu dalam hatiku, jadi aku belum mencintaimu"

"Itu belum bukan tidak, aku akan menunggumu, terus menunggu sampai kau menaruh ku dalam hatimu, aku janjikan ini kepadamu"

Miko memeluk Shina mencoba menenangkan Shina, Miko melonggarkan pelukannya di tatap nya wajah Shina yang penuh air mata, di usapnya lembut air mata yang membasahi pipi Shina.

"Jangan takut dan jangan khawatir percayakan semuanya padaku Shina, aku tidak akan membuatmu menangis lagi, kau akan seutuhnya menjadi istriku, di kecupnya bibir Shina dengan lembut" Mereka berciuman cukup lama

"Shina, mulai saat ini berjanjilah jangan terlalu dekat dengan laki-laki lain, itu membuatku takut" Ucap Miko pelan

Shina hanya mengangguk, di peluknya suaminya itu