NovelToon NovelToon
Penakluk Cinta Sang Pewaris

Penakluk Cinta Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:741.4k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

"5 milliar untuk rahimmu! Lahirkan seorang pewaris untukku! Setelah dia lahir, kau boleh pergi!"


Nayla bingung untuk mengambil keputusan secepat itu. Tetapi dia sangat membutuhkan uang untuk biaya operasi Ayahnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu.


"Jika sampai satu tahun, aku tidak kunjung melahirkan. Apa kompensasinya?"


"Kau harus tetap mengembalikan uangku dengan menjadi budak wanitaku!"


Bagaimana reaksi Nayla? Akan kah dia tetap melanjutkan syarat pernikahan kontrak dengan CEO di tempat dia bekerja? Bagaimana nasib Keluarga Nayla Suherman selanjutnya? Akan kah tumbuh benih-benih cinta di dalam nya. Yuk kepoin cerita Nayla dan Mahendra Wijaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Penikung

Selamat membaca..

🍒

🍒

🍒

...Terus dekatkan diri pada Sang Pencipta Nya. Dan terus memantaskan diri.. InsyaAllah atas seizin Alloh pilihkan jodoh yang terbaik dari yang terbaik untuk kita. Jangan pernah bosan untuk meminta kepada Alloh dan juga selalu menjaga kehormatan kita.. Menghargai diri sendiri itu yang utama...

...🍒🍒🍒...

Flashback on.

"Aku harus secepatnya meminta pembelaan dari Mama Siska. Sebelum wanita penikung itu mendapatkan tempat di hati Mama Siska," Giska mondar-mandir di dalam hunian kamarnya yang terlihat mewah dan elegan.

Ia memutar akal agar wanita perebut kedudukannya sebagai menantu di Keluarga Wijaya itu tidak diterima oleh Mama dan Papa mertuanya.

Segera ia menyambar tas branded berwarna merah maron dan kunci mobil di atas meja riasnya.

Giska duduk di belakang stir bundar, lalu memasang seat belt di tubuhnya. Kemudian melajukan mobil pajero putih itu melesat ke jalan raya menuju mansion mertuanya.

Dua puluh menit perjalanan yang ditempuh Giska untuk sampai di mansion hunian mewah dan megah milik Keluarga Wijaya. Tidak terlalu macet di jalan, karena hari masih pagi. Para pejuang rupiah belum banyak yang turun ke jalan.

Giska baru saja sampai di depan mansion mewah dan megah yang dihuni oleh Mama dan Papa mertuanya, orang tua Mahendra Wijaya, suaminya. Ia melihat keadaan sekitar dari kaca jendela mobil.

Suasana pagi masih terasa. Tapi tidak di mansion mewah milik Keluarga Wijaya. Pagi-pagi begini di mansion mewah dan megah itu sudah seperti siang hari. Hiruk pikuk di mansion mewah dan megah yang berpagar besi dengan dominan cat berwarna hitam dan emas.

Giska mengedarkan pandangannya ke segala arah di hadapannya. Tatapan matanya memang terfokus ke depan. Tapi pikirannya tidak ada di sana, melainkan terbang melalang buana kembali ke perdebatan dirinya dengan Mahen beberapa jam yang lalu.

****

Beberapa saat kemudian.

Tiin tiin tiin

Giska membunyikan klakson berulang kali dan terburu-buru. Ia ingin segera masuk ke dalam mansion Keluarga Wijaya.

Nampak salah satu pekerja yang berada di pos penjagaan mendengar suara klakson yang berasal dari mobil yang dikemudikan oleh Giska. Segera dia berlari membuka pintu gerbang, ketika melihat mobil milik istri Tuan mudanya berkunjung ke mansion milik Keluarga Wijaya. Tak mau terkena omelan dari menantu keluarga Wijaya. Pak Toni melakukan tugasnya dengan baik dan cekatan.

Gerbang besi yang telah terbuka memberi akses jalan masuk untuk Nyonya mudanya. Giska segera menginjak gas mobil untuk memasuki Mansion besar dan mewah di depan mata.

Giska memberhentikan sejenak mobilnya dan memanggil pak Toni dengan melambaikan tangannya ke arah pekerja itu.

"Iya, Nyonya Giska. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Toni mendekat ke arah mobil Giska.

Giska hanya berbasa-basi sesaat dengan pak Toni. "Mama Siska ada di rumah, kah?"

Segera Pak Toni menjawab pertanyaan dari Giska. "Tuan dan Nyonya Wijaya, baru semalam pulang dari Singapura," jawab Pak Toni yang berdiri di samping pintu mobil kemudi.

Giska melajukan mobilnya ke halaman Mansion yang luas dan berjejer mobil koleksi Papa mertuanya.

Giska keluar dari mobil dan melangkah mengayunkan kaki jenjangnya menuju pintu utama. Ia baru saja akan mendorong pintu besar berwarna coklat tua itu, tetapi seseorang telah mendahuluinya membuka dari dalam mansion.

Wanita paruh baya itu nampak terkejut melihat kedatangan istri Mahen di hadapannya di pagi buta. 'Tumben tumbenan Nyonya Giska datang sepagi ini ke mansion ini dengan dengan tampilan dirinya yang tidak menghias diri? Apa Nyonya Giska, sakit? ' gumam Muna.

Mengenyahkan segala pertanyaan dalam otaknya pada makhluk angkuh di hadapannya.

"Pagi Nyonya Giska, Ada yang bisa saya bantu?

"Di mana, Mama Siska, Bik?"

Netranya tertuju ke dalam rumah dan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.

"Nyonya Siska ada di kamarnya," jawab Bik Darmi.

Bik Darmi adalah orang kepercayaan Keluarga Wijaya. Dia cukup lama bekerja sebagai koki andalan Keluarga Wijaya. Kini di usia senjanya, Bik Darmi telah berganti posisi pekerjaannya. Kini, Bik Darmi menjabat sebagai pengawas pelayan mansion Keluarga Wijaya. Sudah bertahun-tahun Bik Darmi mengabdi pada Tuan Abdul Malik Wijaya.

Kini fokus Giska hanya pada Mama Siska. Ia harus pandai memerankan aktingnya. Bagi Giska, itu hal yang mudah sekali. Akting seperti itu sudah makanan sehari-hari buatnya. Cukup bermodalkan dengan wajah yang sendu dan setetes obat mata, agar terlihat lebih menyakinkan lawan bicaranya.

Tujuan kedatangan ke mansion ini adalah menemui sang Mama mertua untuk mengadukan pernikahan siri Mahendra Wijaya dengan wanita lain. Ia tak mau menundanya lagi.

Ceklek

Pintu terbuka dari luar kamar, tanpa meminta izin terlebih dulu pada sang empunya.

Giska membuka lebar pintu kamar terbuat dari kayu berukiran. Ia berdiri di ambang pintu dan menyapa Mama Siska yang sedang menyesap minuman berwarna hijau dari cangkir porselen.

"Mama.." sapa Giska dengan wajah sendu dan masih tetap pada posisinya.

Mama Siska meletakkan kembali cangkir ke atas nakas di samping ranjangnya.

"Masuklah dan duduk di sini, dekat Mama," sahut Mama Siska yang menoleh ke arah Giska, lalu menepuk bibir ranjang, agar Giska duduk di sebelah nya yang kosong.

Tanpa berbasa-basi lagi Giska mengempaskan bokongnya persis di sebelah Mama mertuanya. Tatapannya serius kali ini. Ia harus mengadukan penghianatan putra kesayangannya itu, walaupun ia sadar bahwa permasalahan yang timbul itu bukan hanya dari Mahen. Tapi juga karena dirinya. Namun Giska tidak memperdulikan hal itu.

Suasana kamar yang sepi. Yang hanya ada dua wanita berbeda generasi itu. Mama Siska merasakan kekakuan di pagi ini antara dia dan menantu perempuannya.

"Ceritakan ada gerangan apa yang sedang terjadi antara kamu dan Mahen, hingga membawa kamu datang ke sini?" Mama Siska mengelus pucuk kepala menantu perempuannya, berusaha menciptakan kehangatan kebisuan yang mendadak tercipta.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Hingga sepuluh detik. Giska tetap menutup mulutnya rapat.

"Giska, kamu baik-baik saja, kan? Kamu sakit? Wajah kamu pucat sekali," tanya Mama Siska menatap wajah Giska dengan penuh perhatian.

Sedangkan makhluk yang sedari tadi tidak menjawab pertanyaan sang Mama mertua. Namun, tiba-tiba terdengar isakan tangis dari seseorang yang sangat menyesakkan dada.

Spontan Mama Siska terperangah. "Kamu kenapa Giska? Siapa yang telah menyakiti seperti ini? Mahen putra Mama kah, yang membuat kamu menangis seperti ini?"

Lagi-lagi bukan jawaban yang didapat oleh Mama Siska. Melainkan tangisan yang memilukan. Hingga membuat Mama Siska menjadi murka. "Katakan sekarang juga, Giska! Apa yang telah diperbuat oleh Mahendra Wijaya kepada kamu! Jika dia telah membuat kesalahan besar, maka Mama tidak akan pernah segan-segan menghukumnya!"

🍒🍒🍒🍒🍒

1
NJ🔒♥️
Auwwww🙃
NJ🔒♥️
Jangan banyak tanya Surya nanti kena pentung kamu🤣🤣
NJ🔒♥️
Perintah sang nyonya besar
NJ🔒♥️
Cairan apa dulu ini🙈
NJ🔒♥️
Hmmm🤭
s5
Selalu berusaha dan berdoa Nae
s5
Pakai ada imbalan nya ya
Kamu💖
Abang gojeknya ngelawak 😅😅
Asifa53
Jodoh tak kan ke mana nae🤭
sasa8
Surya tahan telinga diomelin ibu negara 😁😁
Asifa10
karir terus 😬
Asifa09
Nae nae 😆😆
sisi⁴💞
Menunggu Mala junior 😁
s7
Bahagia selalu
shinta2
Happy Ending 🥳🥳
EVOS7
Lanjut lanjut like
Kendra12
Ke puncak menara sutey
Kendra12
Gimana mau cuci otaknya 🤭
Blade
Pindah planet ini
Blade
mahen mulai curiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!