Jodohku Cinta Pertamaku

"Bu, apakah kamu tidak kasihan pada gadis kecil ini?" tanya Bram pada istrinya.

Dia mendekatkan gadis kecil itu pada sang istri, sekaligus mempertanyakan hati nurani sang istri.

"Coba kamu lihat anak ini! Andaikan apa yang dialami oleh gadis ini dialami oleh putri kita, bagaimana nasibnya hidup terlantar tanpa ada orang dewasa yang merawatnya." Bram menasehati istrinya.

Rita hanya diam, dia tidak setuju dengan keputusan Bram. Selain itu dia juga takut perhatian dan kasih sayang Bram akan terbagi pada gadis kecil itu.

"Dek, biarkanlah Bram membawa gadis itu," ujar Lina membujuk adiknya.

"Tidak, Kak. Aku tidak mau merawat anak itu, kita tidak tahu asal-usulnya," bantah Rita.

"Bram, jika Rita tidak mau merawat anak itu. Kakak dan Uda Wisnu akan merawatnya," usul Lina.

"Tidak, Kak. Aku yang akan merawat gadis ini." Bram tidak mau memberikan gadis kecil itu pada Lina yang bersedia merawatnya.

Sejak awal melihat gadis kecil itu, hati Bram sudah tertarik dan tersentuh. Dia merasa, dialah orang yang pantas membesarkan dan mendidik anak gadis itu.

Akhirnya Lina membujuk adiknya untuk menerima gadis kecil itu masuk ke dalam keluarga kecil Bramantyo.

"Terserah kamu, Mas," ujar Rita, akhirnya dia menyerah.

Walaupun Rita menerima gadis itu masuk ke dalam rumah tangganya, Rita tidak pernah menyayangi gadis kecil itu.

Rita selalu memarahi gadis itu dan menyiksanya dengan mengerjakan semua pekerjaan rumah walau di rumahnya ada seorang PRT yang bekerja di sana.

Sikap Rita, tidak mempengaruhi pertumbuhan Kayla karena dia mendapatkan kasih sayang berlimpah dari Bram.

Kayla tumbuh menjadi gadis yang, ceria, kuat dan tegar menjalani berbagai cobaan yang dihadapinya.

Flash back off.

"Ma!" Irene melambaikan tangannya di depan wajah sang mama.

Dia membuyarkan lamunan mamanya yang mengingat awalnya Kayla masuk dalam kehidupan Bramantyo.

Lina menatap putrinya penuh kasih sayang.

"Sayang, Kayla adalah sahabat sekaligus saudaramu. Dia telah mengorbankan masa depannya demi keluarga kita. Tetaplah menjadi sahabatnya!"

"Untuk itu, kamu harus menghubunginya. Berterimakasihlah dan sampaikan permintaan maafmu padanya!" pinta Lina pada putrinya.

"Iya, Ma. Habis ini Irene akan menghubungi Kayla," ujar Irene.

Dia mengakui kesalahannya, dan tak menyangka sahabatnya menjadi tumbal dari perilakunya.

"Oh iya. Satu lagi, kartu kredit dan ponselmu akan disita oleh papa!" ujar Lina memberitahukan hukuman putrinya.

"Baik, Ma. Maafin Irene, Ma!" ujar Irene lalu memeluk tubuh sang mama.

Setelah selesai berbicara dengan mamanya, Irene kembali melangkah menuju kamarnya.

Dia memasuki kamar, lalu menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dia menatap langit-langit kamarnya, mulai merenungi penyesalannya.

Dia mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas, dia membuka ponselnya lalu mengetik pesan untuk Kayla.

💌 Assalamu'alaikum, Kayla

Apa kabar Kay?

Kamu lagi apa?

Sibuk, ya?

Kay, aku minta maaf atas semua kesalahanku.🙏🙏🙏

Irene mengirimkan pesan pada Kayla, lalu menunggu balasan dari Kayla.

Irene melihat ponselnya, di sana terlihat tanda centang dua berwarna biru. Artinya Kayla sudah membaca pesannya, tapi tidak membalasnya.

Irene menutup ponselnya lalu menghempaskan ponsel itu ke atas kasur. Dia yakin Kayla pasti marah padanya.

Sementara itu, Kayla sudah membaca pesan dari Irene, dia enggan untuk membalas pesan dari sepupunya itu.

Dia memilih untuk mengabaikan pesan dari Irene, Kayla merasa kesal bukan karena nasibnya yang terjebak dalam pernikahan bersama Raffa tapi, dia kesal karena Irene menghindarinya malam itu.

Irene lebih memilih kabur. dengan pria yang Kayla sendiri tidak tahu siapa pria yang bersamanya.

Kuliah semester dua sudah dimulai, Kayla menjalani studinya dengan baik. Hari-harinya selalu diisi dengan belajar.

Saat istirahat pergantian mata kuliah, Kayla dan teman-temannya melangkah menuju kantin kampus untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong.

Mereka membutuhkan energi untuk melanjutkan mata kuliah selanjutnya.

Di kantin mahasiswa mulai ramai mengunjunginya untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Kayla dan tiga orang temannya memasuki kantin kampus, mereka mencari tempat duduk yang kosong.

Kayla yang menggunakan gamis putih, menjadi sorotan mata beberapa orang pria di sana.

Namun, Kayla tidak menyadari hal itu. Saat Kayla hendak duduk di kursi kosong mengikuti teman-temannya yang telah duduk terlebih dahulu.

Tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya. Pria itu membuka sweather yang dikenakannya lalu melingkarkan tangannya di pinggang Kayla.

Kayla terdiam melihat aksi yang dilakukan oleh si pria, dia mengikat sweathernya dengan erat di pinggang Kayla.

"A-apa yang kamu lakukan?" lirih Kayla.

Dia kaget dan terkesiap saat melihat pria yang berada di hadapannya adalah Raffa sang suami.

"Dasar ceroboh!" bisik Raffa di telinga Kayla.

Semua mata melihat apa yang dilakukan Raffa terhadap Kayla.

Begitu juga dengan ketiga sahabat Kayla, mereka melongo tak berkedip melihat apa yang terjadi dihadapan mereka.

Mereka tak menyangka seorang Kayla yang selalu menjaga interaksi dengan lawan jenis membiarkan seorang pria mendekatinya.

Setelah itu Raffa pergi meninggalkan Kayla yang masih bingung, bertanya-tanya tentang keberadaan Raffa di kantin kampusnya.

Gita menarik tangan Kayla untuk duduk di sampingnya, dia menunggu penjelasan dari Kayla tentang apa sebenarnya terjadi pada Kayla.

"Siapa pria itu?" tanya Gita penasaran.

Kayla masih diam, dia memikirkan apa alasan Raffa datang ke kampusnya.

Belum sempat Kayla menjawab pertanyaan Gita, Raffa datang dengan membawakan sebuah kantong kresek berwarna hitam.

"Nih, pakai!" perintah Raffa.

Dia tidak memperdulikan Kayla yang masih bengong melihat keberadaannya di sana.

"Ayo!" Raffa langsung menarik tangan Kayla lalu menggenggam tangan itu dengan erat keluar dari kantin.

Kayla yang tidak berdaya terpaksa mengikuti langkah Raffa.

Beberapa mahasiswa yang mengenali Kayla dan Raffa mulai membicarakan mereka berdua.

Seketika Kayla dan Raffa menjadi buah bibir di antara mereka.

"Itu Kayla, kan? Mahasiswi anggun yang sangat menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Ternyata dia murahan juga,"

"Aku nggak nyangka si Kayla mau saja di pegang oleh lawan jenis, di tempat umum pula!"

"Ada apa di antara mereka? Kelihatannya mereka menyimpan suatu hubungan,"

"Raffa pegang cewek? Gayanya aja yang sok jual mahal, eh sekarang dia menggenggam tangan cewek itu di depan umum, cih,"

Berbagai cemoohan dilontarkan beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang melihat perlakuan Raffa terhadap Kayla.

Mereka memandang negatif dua insan yang mereka kenal sangat taat beribadah dan sangat menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya.

Raffa menggiring Kayla menuju asramanya, dia tidak memperdulikan mata yang melihat miring kepada mereka.

"Ganti pakaianmu, dan gunakan ini!" perintah Raffa sambil memberikan kantong kresek berwarna hitam tadi.

Kayla menautkan kedua alisnya, dia masih mempertanyakan sikap Raffa padanya.

"Sebenarnya ada apa?" lirih Kayla kesal

"Aku sudah ingatkan padamu, jangan ceroboh!" ujar Raffa tegas.

Bersambung . . .

.

.

.

.

Hai readers, terima kasih sudah membaca karya Author🙏🙏🙏

Tetaplah dukung Author dengan meninggalkan jejak berupa . . .

- Like

- Komentar

- Hadiah

dan

-Vote

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏