Seorang gadis bernama Lee Anna berusia 18 tahun seorang mafia kejam yang tidak segan membunuh korbannya dengan keji, mati karena menjatuhkan diri dari jurang saat di kejar oleh polisi.
Lalu bereinkarnasi ke tubuh seorang puteri kecil bernama Annaelise Scherzinger yang mati berusia 15 tahun karena di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang seorang kaisar bernama Antonio Scherzinger karena di tuduh meracuni saudara tirinya bernama Erika Scherzinger.
Apa Lee Anna bisa mengubah takdir Puteri tersebut?
Dengan cara apa Lee Anna mengubahnya?
Apakah Lee Anna bisa membuat sang ayah menyayangi nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Hampir Saja
" Gyahhh....papa ngapain di sini?" tanya Eli sambil mengembalikan ekspresi seperti biasa.
" Seharusnya aku tanya mengapa kau di sini?" tanya Kaisar Antonio dengan datar.
" AH...itu tadi Eli sedang membaca buku apa papa ingin membaca buku bersama Eli." kata Eli sambil tersenyum polos.
" Itu bukan urusanmu." kata Kaisar Antonio sambil memalingkan pandangannya.
" Kenapa dia?" batin Eli.
Sambil memiringkan kepalanya.
Kaisar Antonio yang melihat tingkah Annaelise langsung memegang tangannya sambil menariknya keluar dari perpustakaan.
"HEI APA YANG PAPA LAKUKAN? MENGAPA MEMEGANG TANGAN ELI?" teriak Eli sambil menahan rasa sakit di tangannya.
" Ikut saja." jawab Kaisar Antonio dengan singkat.
Dengan pasrah Annaelise mengikuti perintah sang Kaisar.
Setelah mereka berapa lama berjalan, mereka sampai di ruang makan.
Luke yang melihat kaisar bersama dengan Puteri Annaelise dalam hati merasa senang akhirnya, Yang Mulia. mau mendekatkan diri dengan puterinya.
Sedangkan Annaelise merasa kesal karena kaisar atau ayahnya memegang tangannya secara kasar hingga ada bekas merah di pergelangan tangannya.
" Siapkan makan malam." perintah Kaisar Antonio dengan santainya.
Luke langsung menuruti perintah dari sang kaisar dan keluar dari ruangan.
Setelah Luke keluar tidak ada suara pun Annaelise ataupun Kaisar Antonio tidak ingin mulai pembicaraan hingga.
Gubrak....
" AYAH..." teriak Erika dengan nada ceria.
Annaelise dengan refleks menutup telinganya dengan kedua tangannya karena mendengar suara Erika begitu keras.
" Hei Tuan Puteri bisa tidak bicara dengan perlahan, suara mu membuat telinga ku sakit." kata Eli setelah melepaskan kedua tangannya.
" Maaf kan aku Eli tadi aku terlalu senang bisa bertemu ayah." kata Erika.
Sambil memasang wajah polosnya yang membuat Annaelise merasakan mual.
" Dasar Ratu drama." batin Eli.
' Sepertinya kalian tidak terlalu akrab.' kata Blaze.
Annaelise yang mendengar suara Blaze di kepalanya dan langsung membalas lewat telepati.
" Itu tidak mungkin, aku tidak mau akrab dengan ular berbisa itu." kata Eli lewat telepati.
' Kau benar aku selalu mendukung mu.' kata Xaviera.
" Terima kasih Xavi." kata Eli dan memutuskan telepati.
Annaelise melihat sekeliling dan saat melihat ke arah kaisar, dirinya melihat kaisar memandang tajam ke arah nya.
Annaelise hanya mengangkat alisnya seakan mengatakan ' ada apa '.
" Hem...." deheman Kaisar Antonio.
Membuat Annaelise dan Erika langsung memandang ke arah Kaisar Antonio.
" Apa kau sudah bisa mengendalikan sihir mu Annaelise?" tanya Kaisar Antonio sambil melihat Annaelise dengan pandangan
menyelidik.
Annaelise terkejut karena baru pertama kalinya ayahnya memanggil nama nya yang biasanya selalu memanggil dirinya ' bocah '
" Belum." jawab Eli sambil menundukkan kepalanya.
" Besok kau keruang ku untuk mempelajari cara menggunakan sihir elemen dirimu." kata Kaisar Antonio.
Annaelise langsung menatap kaisar dengan tatapan berbinar dengan cepat Annaelise sudah ada di pangkuan kaisar dan mencium pipi nya.
" Eli sayang papa." kata Eli dengan tersenyum lebar.
" HN." kata Kaisar Antonio.
Erika melihat Annaelise dan kaisar Antonio dengan tatapan iri dengan cepat Erika turun dari kursi berjalan menuju Kaisar Antonio sambil memegang celana bahan sang kaisar.
Kaisar Antonio langsung melihat ke bawah ada Erika yang sedang memegang celananya.
" HN....ada apa?" tanya Kaisar Antonio sambil melihat ke arah Erika dengan tajam.
Annaelise yang sadar apa di lakukan tadi dengan cepat ingin turun dari pangkuan Kaisar tetapi di tahan oleh sang kaisar itu sendiri.
" Erika ingin belajar bersama papa juga." kata Erika.
" Kau bisa di ajarkan oleh Luke, aku harus mengajarkan Annaelise karena dia sudah bisa mengaktifkan sihir elemen nya." kata Kaisar Antonio.
" Tapi tidak bisa begitu aku anak ayah seharusnya aku di ajarin oleh ayah bukan dia." kata Erika sambil menunjuk Annaelise.
Annaelise yang melihat langsung menatap tajam Erika.
Erika merasa sedikit takut dengan tatapan Annaelise tapi dia hiraukan.
" Lagipula dia tidak tahu anaknya siapa bisa jadi dia hanya anak pelayan." kata Erika menghina Annaelise.
Saat Annaelise ingin memberi pukulan kepada Erika tetapi.
" ERIKA KAU SUDAH KETERLALUAN DIA JUGA ADALAH ANAK KU, DAN CEPAT PERGI KE KAMAR MU DAN APA RENUNGKAN KESALAHAN DIRIMU." murka Kaisar Antonio.
Membuat Annaelise terkejut setengah mati dirinya juga kaget saat ayahnya mengakuinya sebagai anaknya.
Luke yang baru memasuki ruangan juga tak kalah terkejutnya saat melihat kaisar begitu murka kepada Erika.
Sedangkan Erika tubuhnya sudah bergetar hebat sambil melihat kaisar dengan tatapan berkaca kaca.
" Ayah aku..." kata Erika sebelum dipotong oleh kaisar Antonio.
" KELUAR." teriak Kaisar Antonio.
Dengan cepat Erika keluar setelah mendengar teriakkan Kaisar Antonio, Erika keluar sambil menangis terisak Isak.
" Ada apa yang mulia?" tanya Luke.
" Tidak ada apa apa, kau cepat makan." kata Kaisar Antonio menjawab pertanyaan Luke dan menyuruh Annaelise untuk makan saat makanan sudah di sediakan di atas meja.
" Baik Papa." kata Annaelise dan langsung menyantap makanan nya dengan lahap.
" Let' s play game Erika khikhikhi...." batin Eli sambil terkikik di dalam hatinya.
Continue....
