Rahasia Sang Menantu Miskin

" Tapi nek!"

" Kamu bilang tapi sekali lagi bakal nenek keluarkan dari pembagian harta waris keluarga ya.." nenek semakin sebal dengan kata tapi yang terucap dari mulut There.

" Bukan begitu maksudnya nek! There cuman mau bilang kalau sebelum Allan bangkrut itu ia ada masalah dengan Valen."

" Dengan Valen? Laki laki tak berguna itu?"

" Iya, Allan ingin Anin bercerai dengan Vallen kemudian menikah dengan dirinya. Trus katanya Anin yang bodoh itu menolak Allan, kemudian Valen bertengkar dengan Allan berujung pada kebangkrutan akan keluarganya."

" Jadi maksud kamu?" tanya nenek dengan nada kaget.

" Iya, kemungkinan yang dimaksud mereka tentang ahli waris satu satunya keluarga Weston adalah Valendra?" sahut There dengan ragu.

" Ah masa?" nenek ragu dengan apa yang dikatakan oleh cucunya itu.

" Aku sih masih ragu dengan apa yang aku pikirkan sendiri. Tapi coba nenek pikir, waktu aku kena masalah di mahkota horeca yang berujung pada pembatalan kontrak terhadap Kusuma Group, itu juga karena aku bertengkar dengan si miskin itu. Walau Jujur aku sekarang juga nggak yakin Apakah benar dia miskin atau dia pura-pura miskin? Atau jangan-jangan dia mata-mata dari perusahaan Weston." kata There ragu.

" Hmm, nenek pikir tidak mungkin kalau Valen anak Willy Weston? Eh tapi sebenernya kalau dilihat mirip. Apa mungkin emang dia pewaris Weston grup?" nenek mulai was was.

" Kalau emang bener, gimana dong nek?" tanya There dengan kesal. Ia menganggap Anin begitu beruntung mendapatkan orang yang benar benar kaya. Apalagi sebenernya kalau dilihat dari wajah, Valen ini kategorinya tampan, kalau di tambah dengan kaya, Valen itu sempurna, jauh lebih sempurna dibandingkan dengan Alan.

" Berarti kita tidak boleh menyinggung perasaan dari Vallen. Kesusahan kita beberapa waktu yang lalu itu berarti karena kita mempersulit Anin. Dan Valen tentu tidak suka itu. Makanya apabila itu berkaitan dengan mahkota horeca pasti Anin yang harus maju. Mungkin kesimpulan sementara kita ini bisa jadi benar."

" Ishh, kalau itu memang benar, berarti Anin sangat beruntung. Ergh aku kesal sekali. Gimana ya caranya supaya Vallen bisa berpaling dari Anin.?"

" Ya udah kamu goda aja si Vallen, kalau ternyata Vallen mau berpaling dari Anin, bukankah kamu akan mendapatkan harta kekayaan Vallen yang banyak itu." saran nenek kepada There.

There langsung mengangguk-anggukan kepalanya dan mulai mengatur rencana di dalam kepalanya bagaimana dia bisa menggoda Vallen supaya dia bisa memiliki kekayaan yang lebih lagi.

" Heh kamu jangan berpikir jauh jauh dulu. Lebih baik kamu menyelidiki kebenarannya. Apakah benar si Vallen ini adalah pewaris tunggal dari Weston grup? baru kalau kamu sudah mendapatkan kenyataan yang sesungguhnya dan kalau memang benar Vallen ini adalah pewaris tunggal dari Weston grup, langsung aja kamu dekati si Vallen itu. Takutnya kalau dia bukan pewaris tunggal Weston grup, bukannya kamu malah mendapatkan pengemis?" ejek nenek dengan nada sarkas.

" Nenek ini mau pura-pura sakit sampai kapan?" tanya There dengan kesal.

" Ha ha ha hanya kamu yang tahu kalau nenek cuman berpura pura sakit." kata nenek dengan tawanya yang lebar.

" Tentu saja, Nek! Memangnya nenek pikir aku ini seperti Anin yang bodoh atau seperti keluarga yang lain? Permainan nenek itu bisa kebaca dengan baik sama aku. Sekarang apa yang jadi rencana nenek? Aku rasa nenek tidak akan menyerahkan jabatan direktur pelaksana dengan begitu mudah kepada Anindya. Pasti nenek udah punya rencana yang matang?" tanya There dengan nada lirih. Takutnya ada orang lain yang mendengar percakapan mereka di dalam kamar ruang rawat inap nenek.

" Hmm, nenek sih belum punya rencana yang begitu matang, tapi paling tidak nenek sudah memikirkan langkah selanjutnya agar tidak semua kuasa itu ada di dalam tangan Anin. Jadi nenek menaruh klausul itu di dalam surat legal pengangkatan Anin. Kamu tenang aja, dia tidak akan bisa mengatur semua Case di Bagaskara grup. Hanya yang berkaitan dengan mahkota horeca saja yang bisa diurus oleh Anin, selain itu dia tidak memiliki kekuasaan apa-apa." jelas nenek dengan nada puas.

" Uh nenek aku ini memang benar-benar pintar deh! Nah setelah Anin mendapatkan jabatan yang sebetulnya milik aku terus kemudian apa yang menjadi jabatanku?" tanya There dengan nada antusias.

" Jabatan kamu sementara adalah CFO, sedangkan nenek CEO."

" Jadi Anin jabatan nya adalah Direktur pelaksana sedangkan aku menjadi jadi wakil CEO.?" tanya There meyakinkan lagi tentang keputusan nenek.

" Yup, dan itu juga akan dikeluarkan surat legalnya sehingga kamu akan segera bertugas sebagai wakil CEO." kata nenek lagi.

" Nek, apakah kita bisa memakai Aldi untuk menyelidiki tentang Mas Valen?"

" Jangan, kita tidak bisa sembarangan memakai orang untuk menyelidiki hal yang rahasia . tapi kamu tenang saja nenek masih memiliki satu orang kepercayaan yang memang khusus untuk menginvestigasi orang-orang yang nenek curigai. Info yang dari kamu itu sangatlah berguna karena mungkin nenek tidak pernah terpikirkan sama sekali kalau akan ada hal seperti ini. Nenek tidak pernah terpikir kalau sebenarnya Vallen adalah pewaris tunggal dari Weston Group. Tapi tentunya harus kita selidiki sampai memang benar-benar terbukti." kata nenek sambil menelepon seseorang. There sangat puas dengan jawaban ini. dia bisa menyelidiki Siapakah jati diri Vallen sebenarnya tanpa harus melibatkan diri sendiri. dan kalau memang benar bahwa Vallen itu adalah pewaris tunggal dari Weston Group, tidak ada kerjaan untuk merebut valendra dari Anindya. Dia akan menggoda Vallen atau dia akan menghalalkan berbagai macam cara untuk menjadikan Vallen miliknya.

" Baiklah aku akan menunggu orang nenek yang akan menyelidiki Vallen setelah kita memang sudah mendapatkan kepastian bahwa dia memang benar-benar pewaris tunggal daripada Weston Group, Aku akan melakukan tindakan selanjutnya."

" Ingatkan sampai rencana ini bocor ke orang lain karena ini bisa berbahaya. hanya kamu seorang yang tahu bahwa nenek ini berpura-pura sakit untuk menghindari sanksi pembatalan kontrak karena pelanggaran yang kita lakukan."

" Pelanggaran itu yang buat adalah nenek jadi jangan sangkut pautkan Tere dalam hal ini."

" Heh, kamu yang sudah membuat nenek mengambil keputusan itu. Jadi kamu juga ada bagian dari dosanya. Jangan mau seenaknya aja! Dasar lucu sialan!!" serapah nenek yang kesal dengan There.

Mereka berdua tidak tahu bahwa sebenarnya ada orang ketiga yang ada di sana yang mendengarkan pembicaraan rahasia mereka itu.

Bahkan bukan hanya mendengarkan pembicaraan itu saja orang itu bahkan merekam semua pembicaraan itu di dalam ponselnya. Itu dia lakukan supaya ia memiliki bukti dalam tindakannya nanti. Tentunya itu akan merugikan nenek dan There. Tapi siapakah yang merekam pembicaraan rahasia antara nenek dan There?

.

.

.

TBC

Ini up terakhir di hari ini. Jangan lupa buat like dan coment ya guys. Ditunggu siapa yang nguping di luar kamar rawat inap nenek... Happy Reading!!