Gadis cantik bernama Clara Arabelle yang hanya mengantongi ijasah SMA, bukan karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya, melainkan kesibukannya di dunia entertainment.
Karena suatu hal, kedua orang tua Clara memutuskan untuk mendepaknya ke kampung halaman sang ibu di lahirkan.
Disanalah Clara bertemu dengan Reyhan dan Bastian yang akan terlibat di kehidupan Clara.
" Berarti kita gak pernah akan begitu-begituan dong? "
" Jangan harap! "
" Terus seumur hidup mas Babas mau jadi perjaka ting ting gitu? "
" Bukan urusanmu! "
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisah ini yak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjodohan
Hay guys... harap tinggalkan jejak setelah membaca yak! Like tentunya.. komen lebih afdal! biar aku semangat nulis cerita ini. Jangan lupa juga Follow ya..!! 😘😘😘
***
Sebelum Clara kembali ke kota, Reyhan dan Clara menghabiskan waktu bersama siang ini. Reyhan sengaja mengambil cuti bekerja untuk menghabiskan waktu dengan Clara sebelum berpisah.
" Clara.. kalo kamu udah balik ke kota, gak bakalan lupain aku kan? " tanya Reyhan yang kini tengah duduk berdampingan, menatap hamparan hijaunya sawah. Dengan Clara yang menyandarkan kepalnya di bahu Reyhan.
" Mana mungkin aku nglupain pacar ku yang tampan. " ujar Clara.
" Aku takut, kamu nglupain aku... dan berpaling dari aku. " Reyhan.
Clara menegakkan tubuhnya, menatap wajah Reyhan yang selalu terlihat tampan di mata Clara. " Percaya deh.. cuma kamu yang bisa buat hati aku jatuh cinta. " ucap Clara dengan jujur.
Reyhan tersenyum bahagia mendengar ucapan Clara yang mampu menyejukkan hatinya. Reyhan mengelus pipi Clara, menatapnya dengan penuh cinta. Perlahan Reyhan mendekatkan wajahnya. Tujuannya saat ini adalah bibir manis Clara.
Clara mengerti apa yang akan dilakukan Reyhan selanjutnya. Perlahan Clara memejamkan matanya ketika Reyhan semakin mendekat, hembusan nafas Reyhan terasa menerpa di kulitnya. Reyhan melabuhkan ciuman lembut pada Clara. Tidak terasa kasar ataupun menuntut lebih saat Reyhan melakukan. Pria itu benar-benar melakukan nya dengan lembut.
Ini kedua kalinya Clara merasakan sebuah ciuman. Ciuman pertama nya di renggut oleh lawan mainnya dalam sebuah film, yang kedua oleh pria yang sekarang menyandang status sebagai kekasih Clara.
Reyhan melepaskan ciuman nya, mengusap saliva yang tertinggal di sudut bibir Clara dengan jari jempolnya. Mereka berdua saling melempar senyum, terlihat jelas keduanya sangat bahagia.
Hari semakin sore, mereka harus segera pulang karena Clara harus beristirahat yang cukup untuk melakukan perjalanan yang selalu di sebut Clara dengan perjalanan extrim. Mengingat jalanan yang harus di tempuh sangatlah jauh dan tidaklah mulus.
Sepasang kekasih itu sepakat akan bertemu kembali jika mereka sudah berada di kota yang sama.
*
Dua hari setelah kepulangan Clara ke kota. Gadis itu masih saja belum mempunyai kegiatan apapun. Clara masih saling bertukar kabar dengan Reyhan, kekasihnya.
Setelah di rasa cukup untuk mengistirahatkan tubuhnya, Clara di minta kedua orang tuanya untuk segera menyusul Arsenino ke Jerman.
" Oma.. emang harus ya, Clara ke Jerman nyusulin Arsen? " tanya Clara pada Wina.
Wina mengelus kepala Clara yang saat ini tengah rebahan di kedua paha Wina. " Kamu gak kangen gitu sama Arsen? di suruh nengokin doang kok males. " Wina.
" Kangen sih.. tapi belum lama kan aku kesana. " keluh Clara. " Emang mama ikut pala lagi? " tanya Clara.
" Iss.. kamu kaya gak tau papa kamu aja yang gak bisa jauh-jauh dari mama kamu! seru Wina.
" Ck, papa kok bisa bucin banget deh ama mama. Clara juga pengin punya suami kaya papa yang bucin abis sama Clara nantinya. " Clara.
Wina terkekeh. " Bucin sama mesum beda tipis ya? kalo papa kamu mah jelas mesumnya! " kelakar Wina.
Clara yang sudah dewasa pun mengerti maksud ucapan Wina. Adrian memang selalu begitu, mengumbar kemesraan nya dengan istri di depan anak-anaknya tanpa malu dengan umur yang tidak lagi muda.
" Tau ah.. Clara nurut aja deh.. dari pada di depak lagi ke kampung. " Clara.
" Bukannya enak ya tinggal di kampung. Papa kamu dulu betah-betah aja tuh.. "
" Ya gitu deh.. tapi Clara bersyukur bisa ketemu Reyhan di kampung. hihihi.. "
Wina terdiam sejenak, Clara memang sudah menceritakan tentang hubungan nya dengan Reyhan. Melihat cucunya bahagia dengan hubungan yang baru pertama kali di rasakannya, membuat Wina tak tega berkata jujur tentang rencana Adrian dan Elsa. Wina hanya berharap jika Clara akan selalu bahagia.
*
Di kediaman keluarga Alexander.
" Pah.. please.. Bastian gak mau di jodoh-jodohin! Bastian bisa kok cari pendamping hidup sendiri. " sarkas Bastian yang menolak permintaan Davon dan Giska yang akan menjodohkan nya dengan putri rekan bisnis sekaligus temannya.
" Umur kamu tuh udah 31 tahun! udah terlalu tua untuk terus sendiri! kamu udah seharusnya nikah dan memberikan cucu buat mama. " Giska.
" Mah.. "
" Selama ini mama gak pernah liat kamu deket atau jalan sama perempuan! gimana kamu mau cari calon istri! " Giska ibu dari Bastian.
" Semua itu butuh proses, Bastian akan memilih yang terbaik. " Bastian.
" Yang terbaik? terbaik seperti apa? " sela Giska. " Bahkan semua teman mu aja udah punya anak! "
Bastian tak bisa membantah lagi ucapan Giska. Membantah pun percuma, ratu di keluarga Alexander tidak pernah kalah, selalu saja menang.
" Apa kamu masih menunggu sahabatmu itu? kalian mempunyai hubungan spesial? " kali Ini sang kepala keluarga bersuara kembali.
" Benar yang di katakan papa mu? " Giska.
Bastian menggeleng. " Kami sama sekali gak punya hubungan spesial selain teman. " jawab Bastian.
" Ya udah.. terus apa masalah mu menolak perjodohan ini? " Giska.
" Cucu ku yang paling tampan. harusnya kamu seneng, perempuan yang akan di jodohkan dengan mu itu sangat cantik! " Jenny, nenek dari Bastian ikut membujuk cucunya agar menerima perjodohan itu.
" Cantik wajahnya belum tentu cantik hatinya. " jelas Bastian.
" Oma jamin, dia gadis yang baik.. dia itu cucu teman oma. " jelas Jenny.
Bastian menghela nafasnya dengan kasar. Sudah beberapa hari ini Bastian bersitegang dengan kedua orang tuanya mengenai masalah ini. Bagaimana mungkin Bastian menikahi gadis yang selalu membuatnya sial jika berada di dekatnya? ah.. sungguh sangat buruk nasibnya!
" Mama kasih waktu dua bulan untuk mu memikirkan semua ini! jika kamu menolak, bawa kekasih mu untuk menggantikan nya. " ucap Giska seraya berdiri meninggalkan ruang tamu, di ikuti dengan Davon.
" Oma.. Bastian gak mau nikah sama gadis liar itu! " Bastian mengiba pada Jenny agar membantu untuk menggagalkan rencana perjodohannya.
" Cucu ku.. seperti yang mama mu bilang, bawalah kekasih mu untuk segera kamu nikahi. Maka perjodohan itu akan gagal dengan sendirinya. " ucap Jenny.
" Tapi oma.. "
Jenny mengedikkan bahunya, tidak mau membantu Bastian. Karena, Jenny sendiri sangat setuju dengan perempuan yang Giska pilihkan untuk Bastian. Cucu dari temannya dulu ketika masih aktif bermain arisan. Uh.. Jenny tak sabar menanti kehadiran cucu menantunya itu.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian....
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye.....
vote ✌️
Clara noh👍👍👍👍👍👍
Clara di lawan 👍🌹
nga pernah bosan baca berulang kali 🤣