NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Jakarta

Sekumpulan embun di penghujung daun sisa semalam, tengah sibuk dengan membasahi sepatu mereka dari berbagai merek berkualitas hingga sedikit kuyup di pinggiran sepatunya. Karena pijakan mereka terhadap embun hingga harus meninggalkan noda basah pada sepatu mereka. Itu berlaku bagi jejak sepatu Aminah yang sedang berjuang mencari sejumlah uang dengan berjualan keliling di pinggiran jalan dekat Gedung tinggi pencakar langit.

"Kue ..., kue .." teriak Aminah sambil melihat satu persatu wajah mereka yang tak di kenalinya sama sekali.

Teriak seorang Ibu paruh baya memanggil Aminah. "Bu ..."

Aminah tersenyum ramah. Menghentikan langkahnya. "Ya .., Bu!"

Ibu paruh baya pun menanyakan soal kue apa saja yang di jualnya, Aminah menanggapinya dengan penuh senyuman. Maksud dari tujuannya tak lebih untuk menggoda sang calon pembeli agar kue yang di buatnya habis terjual.

Berganti tempat dan terus melangkah lebih jauh, Aminah tetap berteriak tanpa rasa letih hanya demi dagangnya habis terjual.

Sore mulai menepi, dimana mereka mulai kelelahan karena seharian bekerja. Sebagian dari mereka mengistirahatkan tubuhnya bersama keluarga sambil menikmati secangkir kopi. Tapi tidak dengan Aminah, ia lekas mencuci baju tetangga kontrakannya dengan upah minimum cukup kecil, hanya untuk mencari uang tambahan.

Umar meneriaki Aminah sambil berlarian dan di tangannya ada mainan kecil Robot Ultraman. "Ibu ..." senyumnya menggeliat pada Anak berumur 2 tahun dengan jalan sempoyongan.

Aminah menyambutnya dengan manja. "Apa sayang ku .."

Umar berusaha berbicara sebaik mungkin. Namun, Aminah kurang mengerti karena Umar masih berantakan mengeja setiap perkataanya.

"Mm .., itu, ya ..., auh, itu .." Kata Umar dengan berantakan, segalanya ia adukan kepada Ibu nya sambil mengeluarkan kedua bola matanya sedikit menaiki alisnya.

Lucu bukan main, ketika Umar berbicara belepotan dan itu membuat Aminah hanya sibuk menanggapinya seolah pertunjukan teater komedi. Kejadian itu membuat Aminah tertawa bahagia hingga mampu mengusir rasa lelahnya di setiap waktu.

"Lucunya anak mu, Minah ..." kata pemilik kontrakan bernama Mpok Wati

Aminah bersimbah senyum. "Tapi, seharian Umar membuat onar tidak, Mpok?"

"Oh tidak, justru anak mu pintar sekali, dia tidak merengek, dia sibuk main dan sisa nya tidur, makan, tidur, makan!"

Aminah senang mendengar apa yang dikatakan Mpok Wati. "Terimakasih ya, Mpok Wati. Sudah mau menjaga Umar seharian!" terseyum malu tapi bahagia. Sambungnya Mpok Wati hanya mengangguk senyum merasa tidak keberatan untuk menjaga Umar.

Aminah merasakan memiliki Keluarga baru, ketika ia di Jakarta dan tinggal di kontrakan Mpok Wati dalam Satu Tahun lebih. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Aminah tidak memiliki tempat untuk mengadukan semua ceritanya. Kali ini, ia menemukan pengganti itu semua pada Mpok Wati. Sedikit banyaknya Aminah selalu menceritakan asal mulanya ke jakarta. Tapi, tidak dengan mantan Suaminya yang gila Hiperseks, ia menguburnya dalam-dalam di suatu tempat yang tak akan pernah di ketahui siapapun kecuali dirinya.

Masa kelam itu sangat menyakitkan bagi Aminah, bahkan sampai detik ini, Trauma yang mendalam masih membekas di hatinya. Dari balik masa kelam nya yang mampu membuat sebuah retakan besar pada hati Aminah. Ia tidak tahu sampai kapan akan menyendiri dan kapan akan mencari kebahagian yang lebih sempurna, dan hari ini hanya Umar lah kebahagian yang tak akan pernah sirna.

Bintang hadir di malam hari dengan malu-malu, ia selalu menyembunyikan dirinya di balik awan hitam, tatapan kosong menghadapi masa depan terbayang selalu oleh Aminah, akan di bawa kemana arah hidupnya? Selain Umar, mungkin tidak cukup bagi Aminah. Karena kelak Umar akan menanyakan siapa Ayahnya, dan hal itu yang paling Aminah takuti.

Umar terbangun di tengah malam, saat Aminah tengah sibuk membungkus kue yang di buatnya untuk besok di jual. "Kenapa sayang ku?" kata Aminah bercampur kotor pada lengannya.

"Ibu ...," kata Umar sambil merengek nangis dan hanya bisa memanggil nama Aminah dengan Ibu.

Aminah mengerti maksud Umar adalah susu botol, mungkin perutnya terasa lapar serta kedinginan karena angin malam cukup kencang. Aminah bergegas membuat susu dalam botol bercampur air hangat dan segera memberikannya kepada Umar yang masih rewel.

"Ini sayang, ayok habiskan" kata Aminah dengan lembut memberikan susu dalam botol sambil mengelus keningnya.

Seketika Umar pun terdiam dan mulai sayup-sayup pada kedua matanya ingin kembali tidur dalam hitungan detik.

Aminah tersenyum melihat Umar yang menunjukan wajah tenangnya saat menikmati susu dalam botol. Tidak ada kata-kata yang dapat menggantikan rasa bahagia Aminah atas wajah Umar yang tenang itu.

"Tok ...tok .., Minah!" suara ketuk pintu dan memanggil nama Aminah.

"ya tunggu sebentar ..." jawab Aminah.

"Arumi ..., ada apa malam-malam begini?" sambung tanya Aminah dengan sedikit berantakan karena belum usai membungkus kuenya.

"hehehe ..., sorry ya malam-malam ini gue ganggu!" jawab Arumi dengan bahasa gaul sehari-hari Jakarta dan berpenampilan tomboy serta rompi dari kulit berwarna hitam.

Aminah mencibir bibirnya, karena sudah terbiasa Arumi selalu bertamu tanpa rencana. "Sudah biasa kali" ujar Aminah dan kembali membungkus kue.

"Gue masuk ya .."

"ya, Rum ..."

Arumi seorang gadis asli betawi yang berpenampilan sedikit slengean karena hobinya adalah musik. Arumi bercita-cita ingin menjadi musisi yang terkenal. Namun, sampai saat ini cita-citanya belum terwujud. Penampilan nya seperti itu menggambarkan jati dirinya sebagai pecinta musik Blues. Dan ia adalah teman dekat Aminah semenjak pertemuannya di kontrakan Mpok Wati satu tahun yang lalu. kebetulan, Arumi sepupu dari Mpok Wati. Maka tak heran, mereka menjadi akrab karena sering bertemu di hari-harinya.

"Eh .., ngomong-ngomong lo gak cape ngerjain yang beginian?" Tanya Arumi.

Aminah hanya tersenyum tipis-tipis dan tetap membungkus kue nya yang tinggal sedikit lagi selesai.

"Minah ..., gue nanya lo!" kesal Arumi.

"Ada pertanyaan yang lebih bermanfaat dari itu, Rum?" Tenang Aminah tanpa menolehnya.

Arumi merasa dongkol karena Aminah tak menanggapinya serius. Lalu, ia pun berusaha menggangu Umar yang tertidur pulas tak jauh darinya.

"Oh Umar gue yang tampan, Kaka bawa Ultraman nih" konyol Arumi menggangu Umar dengan mengiming-imingi Ultraman.

Umar hanya bergumam dan membalikan tubuhnya seolah tak mau menanggapi Arumi yang sibuk mengganggunya. Tawa Aminah mulai terdengar jelas atas sikap Umar yang tak peduli terhadap Arumi.

Arumi semakin kesal, dari keduanya tak ada satu pun yang menanggapinya. "Emang enak di cuekin Umar" celetuk Aminah dan menaruh kue dalam bungkusan kotak di atas meja kecil.

"Apes dah Gue ..." Cibir Arumi.

"hihi...,"

"Oia Min .., gue besok ikut jualan ya! Bete habisnya, temen se-band gue pada sibuk entah ngapain!" Pinta Arumi.

"Boleh ..., tapi kau tidak malu ikut keliling jualan sambil menenteng kue?"

"Mmm ..., malu gak ya?" Arumi menaruh lengannya di pundak Aminah terlihat akrab.

"kalau malu tutup muka mu pakai plastik"

"ish ..., dasar lo ya, enak benget kalo ngomong, memang muka gue cabe di bungkus plastik"

Arumi menyinyir candaan Aminah yang tak selucu komedi dalam TV. Namun, Aminah hanya membalas nya dengan senyuman sebagai tanda kedekatan mereka.

Kebiasaan mereka itulah yang selalu menghangatkan kehidupan Aminah dan Umar selama di Jakarta. Setidaknya, bisa menghibur Ibu janda anak satu yang masih melekat dengan kecantikannya yang sederhana tepi menawan.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!