Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
magang
Saat dia harus menenrima tuduhan, hinaan dan difitnah tentang sesuatu hal yang sama sekali tidak dia lakukan,
Celin hanya bisa menangisi perkataan suaminya yang begitu menyakiti hatinya itu,
"kak...kalo kakak emang nggak suka sama aku...aku nggak papa,aku bisa terima semuanya....tapi untuk tuduhan kakak itu aku nggak akan terima. Jangan pernah merendahkan harga diriku kak. Aku tak serendah itu sebagai perempuan."kata celin dengan air mata yang mengalir deras.
"maling mana ada yang ngaku" kata haidar pergi meninggalkan celin sendirian.
"segitu bencinya kah kak kamu sama aku,sampai kata kata sesakit itu yang kelur dari mulutmu"gumam celin yang masih terus terisak.
Haidar telah kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal.
Entah kenapa dia selalu kesal ketika melihat celin.
Celin pun juga kembali ke kamarnya dengan perasaan sedih.
Dua minggu setelah kejadian itu,perkembangan hubungan mereka masih tetap sama.
Bahkan rencana haidar mengajak celin bertemu orang tuanya pun dia batalkan,haidar lebih memilih dimarahi oleh mamahnya
Pagi harinya Haidar berencana berangkat ke kantornya.
Celin juga demikian.
Hari ini dia mengajukan lamaran magang di salah satu perusahan.
"hari ini aku mau wawancara kerja,semoga bisa lolos magang di sana"gumam celin dalam hati.
Celin telah siap dengan kemeja berwarna putih dan rok span miliknya.
Celin mendaftar dengan beberapa teman kuliahnya.
Ada juga pendaftar dari universitas lain,namun hanya akan ada tiga orang yang lolos nantinya.
Sekarang giliran Celin memasuki ruang wawancara.
Tiga puluh menit berlalu.
"nona celin,selamat kamu diterima" kata pihak HRD.
"Alhamdulillah...terimakasih pak"kata celin
"kamu bisa mulai masuk kerja besok pagi.Datang sebelum pukul 8"kata pihak HRD tersebut.
"baik pak terimaksih atas kesempatan yang bapak berikan kepada saya"kata celin.
"kamu lolos juga"tanya seorang wanita yang tadi duduk bersebelahan dengan celin saat wawancara.
"iya,kamu?"tanya celin balik.
"sama,kenalin nama gue alya...kedepannya kita bakalan jadi partner" kata alya memperkenalkan diri dengan ramah.
"nama gue celin,senang berkenalan denganmu"kata celin.
"ohh ya berapa lama masa maganmu?"tanya alya.
"hanya enam bulan,krana aku masih kuliah...kalo kamu"tanya balik celin
"aku tiga bulan,kalau misal setelah tiga bulan itu perusahan menyukai kinerjaku mungkin mereka bisa mengangkatku menjadi karyawan tetapnya"kata alya.
"semoga saja bisa seperti yang kamu inginkan"kata celin.
"amin...terimakasih"kata alya.
Mereka berdua saling bertukar nomer telvon sebelum pulang.
Celin yang sudah berada di dalam rumah bergegas membersihkan tubuhnya.
Sore harinya haidar yang sudah pulang dari kantor dan sudah membersihkan durinya segera menuju meja makan untuk menyelesaikan makan malam.
Celin dan Haidar meskipunsudah menikah hampir dua bulan tak pernah makan satu meja.
Haidar telah sampai meja makan dia melihat celin sedang menyantap makanan di depannya.
Celinyang melihat kedatangan haidar sedikit kesal pasalnyaa pasti akan ada adegan yang bisa menimbulkan sakit hatinya.
"hufft.."celin pun meletakkan sendoknya dan ingin beranjak pergi meninggalkan meja makan namun di cegah oleh haidar.
"udah...slesein dulu makanmu...baru pergi"kata haidar yang kini juga ikut duduk di meja makan.
"tumben"gumam celin dalam hati namun tidak terlalu mempermasalahkan nya. Celin pun kembali duduk dan melanjutkan makannya.
Celin tidak berencana mengambilkan makan untuk suaminya karna terakhir kali dia ingin melakukan itu justru kata kata yang menyakitkanlah yang dia dapatkan.
Pelayan yang melihat Haidar telah duduk di meja makan pun lantas mendekati tuannya untuk mengambilkan nya makan.
