NovelToon NovelToon
PERJUANGAN PUTRI HUANG JIAYU

PERJUANGAN PUTRI HUANG JIAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: Athena_25

Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.

Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.

Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.

🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU

SEMOGA SUKA ALURNYA..

JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.

HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ELANG YANG KEHILANGAN MANGSA

Di balik topi jerami, mata membara,

Dendam terpendam, bagai naga membara.

Elang mengintai di jalan berdebu,

Nyaris terkuak sandiwara palsu.

Di balik topi, jari-jari melukis huruf,

Sebuah nama di tulis di atas punggung,

Sebagai sebuah jebakan, sebuah akal cerdik.

Sang Elang terbang mengejar bayangannya sendiri.

Meninggalkan mangsa yang nyaris melayang di ujung nyali.

Masuklah ke rimba wahai dua jiwa yang terluka.

Sebelum sang pemburu sadar dan berbalik memburu.

🍎🍎🍎

Jenderal Lan Guo, bagaikan rajawali yang mengintai mangsanya, mendadak menghadang di tengah jalan setapak. Suaranya mengguntur, memecah kesunyian pagi, "Berhenti kalian!"

Dua sosok itu pun terpaku. Gong Lu Yan, di balik topi jerami yang menutupi separuh wajahnya, mengeratkan jari-jarinya.

Darahnya mendidih mengenali suara itu—suara laki-laki yang telah merenggut nyawanya, melemparkan tubuhnya yang bersimbah darah dan tertancap panah ke dalam jurang yang gelap.

Setiap serat ototnya berteriak untuk membalas, tetapi akal sehatnya membelenggu setiap gerakan. Dendam harus disajikan dingin, dengan rencana yang sempurna, bukan dengan emosi yang gegabah.

Wong Rui, dengan kelincahan seorang pemain sandiwara, segera menerjang ke depan sambil membungkuk rendah. "Aaiiyaa, Jenderal Yang Agung, Hamba tak menyangka kehormatan sebesar ini menyapa kami di tengah jalan yang berdebu ini!"

Mata Lan Guo yang tajam tak luput menangkap sorotan mata Lu Yan yang membara dari balik topi, sebuah peringatan yang seolah bisu namun menyala.

Deg!

Jantung Lan Guo berdesir.

Sosok itu... terlalu mirip. Tapi mustahil. Mayatnya sudah hancur dimakan binatang buas di dasar jurang. Pikirannya bergejolak antara logika dan firasat buruk.

Kecurigaan itu sedikit buyar oleh sikap merendah Wong Rui yang begitu meyakinkan.

Sebuah senyum tipis, penuh superioritas, menghias bibir Lan Guo. "Apakah kalian penduduk desa Taiwai?" sorot matanya yang tajam menatap Lu Yan, berusaha menembus topi jerami yang menutupinya.

"Dengan segala hormat, Jenderal yang bijaksana, benar Jendral kami penduduk desa Taiwai" sergah Wong Rui sebelum Lu Yan sempat bergerak.

"Perkenalkan, hamba Lo Dong dan ini adik hamba, Lo Ding," Tangannya menepuk punggung Lu Yan dengan "kekasaran" yang diatur.

"Kami adalah petani dan peternak rendahan. Kebetulan kami mencari pakan ternak di pinggir hutan ini."

Lan Guo yang mendengar ucapan Wong Rui, mengangguk-anggukkan kepala seolah mengerti, namun matanya masih mencoba menembus mata seseorang yang tertutup topi jerami.

"Kalian melihat iring-iringan kereta kuda menuju desa Taiwai?" tanya Lan Guo, suaranya seperti pedang yang hendak menghunus.

"Ooh! Tadi hamba lihat Jendral," Wong Rui mengangguk-angguk dengan bersemangat, seolah ingin menyenangkan hati sang jenderal. "Dua kereta mewah! Rombongannya bilang mereka hendak ke Desa Fanling, menemui majikan mereka."

"Siapa majikan mereka?" gerutu Lan Guo, alisnya berkerut membentuk alur yang dalam.

Wong Rui berpura-pura mengernyit, "Mereka bilang... Yu Meng Qi, atau siapa ya tadi Jendral?" Wong Rui mengetuk-ngetuk dagunya seolah sedang mengingat sesuatu.

Lalu dia menoleh dan mengkonfirmasi dan bertanya kepada adiknya,

"Adik, kau yang dengar lebih jelas, siapa namanya tadi?"

Lu Yan tetap diam, tetapi jari telunjuknya dengan cekatan menulis di punggung Wong Rui. Bukan mengucap, tetapi melukiskan huruf di atas kain: Yu. San. Qi.

"Ah, benar!" seru Wong Rui seolah baru teringat. "Adik hamba yang bisu ini membenarkan. Bukan Yu Meng Qi, Jendral, tapi Yu San Qi! Maaf, hamba yang salah dengar. Telinga hamba sudah berdebu, sepertinya."

Mendengar nama "Yu San Qi", wajah Lan Guo berubah merah padam. Seorang pejabat daerah kecil itu berani merampok kediaman pejabat istana? "Kalau begitu, pergilah!" hardiknya singkat,

Lan Guo sudah tak sabar untuk memburu mangsanya yang baru. Dia memutar kudanya dan memberi isyarat pada pasukannya untuk meneruskan perjalanan dengan tempo yang lebih cepat.

Fiuuuhh!

Desahan lega yang hampir tak terdengar keluar dari mulut Wong Rui setelah pasukan itu menjauh.

Dia menarik lengan Lu Yan yang masih kaku. "Ayo,kita harus masuk lebih dalam ke hutan," bisiknya gusar,

Matanya awas memantau ke belakang. "Sebelum elang itu menyadari bahwa mangsanya sudah menyelinap pergi tepat dari bawah paruhnya, dan kita berubah dari pemburu menjadi yang diburu."

Suasana tegang yang tertinggal setelah rombongan Jendral Lan Guo pergi masih terasa seperti petir di udara yang pengap. Wong Rui menyeka keringat dingin di jidatnya dengan lengan baju yang kasar.

"Wah, hampir saja nyawa ini melayang karena kau, Yan!" desis Wong Rui pada Lu Yan,

Lu Yan masih memandang tajam ke arah debu yang ditinggalkan pasukan kuda. "Matamu tadi membara seperti ingin memanggang hidup-hidup si Jendral bangsat itu! Untung dia terlalu sibuk mengunyah kebenciannya sendiri pada Yu San Qi."

Lu Yan hanya menggeram rendah, tangannya mengepal erat. "Dia masih menghirup udara yang sama denganku. Itu adalah sebuah penghinaan." Suaranya parau, berisi bayangan kematiannya sendiri.

"Ya, ya, nanti saja kau pancung kepalanya ketika kita sudah punya pasukan, bukan cuma dua orang dengan celana compang-camping dan cuma modal nekat!" balas Wong Rui, menarik topi jerami Lu Yan hingga menutupi matanya.

"Sudaah, jangan kau lihat lagi, ayo kita bergegas! Sebelum si Jendral yang otaknya sebesar kacang itu menyadari bahwa 'Lo Dong dan Lo Ding' adalah dua nama terburuk yang pernah aku buat!"

Mereka berdua melesat masuk ke dalam hutan, meninggalkan jalan setapak dan menuju kedalaman di mana bayangan pohon-pohon besar menyambut mereka.

SREEEKKKK!!

Keduanya langsung waspada saat mendengar itu....

( Bersambung....)

🌹 Hai... hai... Sayangnya mami🤗

Hayooo kira-kira suara apa yang barusan di dengar Gong Lu Yan dan Wong Rui?

Ikuti terus ceritanya ya....

JANGAN LUPA KASIH LIKE & KOMEN DI SETIAP BAB, VOTE SERTA HADIAH JUGA YAAA...

TERIMA KASIH SAYANGKU🥰🥰

1
Aquarius97 🕊️
Hahahahah, aku jadi ngakak bayangin ekspresi si Mei yin gimana ...ahaha
Aquarius97 🕊️
Nah.... benar ituuu
Aquarius97 🕊️
Benar Jiang... kamu harus percaya kakakmu...tenanglah dia juga kupangau dari sini
Aquarius97 🕊️
Thor..wortel sekilo berapa ? /Grin/
@dadan_kusuma89
Persis, dugaanku tepat. Sia ternyata bukan orang sembarangan.
@dadan_kusuma89
Wow, Aku yakin Sia merupakan orang penting di kekaisaran ini. Ataukah jangan-jangan dia?
Drezzlle
oh, pantas jika dia seorang putri. Dia memiliki jiwa petualang yang sama seperti jiayu
Drezzlle
iya kan? apa dia mata-mata
Drezzlle
Wah jadi penasaran siapa Sia? kedudukannya seperti apa?
Anyelir
beban seorang kakak adalah selalu memastikan adiknya tetap selamat dan hidup.
Dewi Payang
Semoga tidak......
Dewi Payang
Aduh, tar ketahuan.... jadi deg²an
Afriyeni Official
kaget ya mei,, 🤭 jangan shock ya, tarik nafas... hembuskan 🤭
Afriyeni Official
syukurlah, emak emak udah pinter ngeles dari dulu demi kebaikan 🤭
Afriyeni Official
eh prajurit, beraninya nodong emak emak sama anak kecil /Smug/
Sul Lasih
kurang kak updatenya🤭💪
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻: msh merangkai kata2 kk, wkwkwk. sabar ya sayangkuh, mami upnya saat rehat kerja jd rda2 pelit upnya 🤭
total 1 replies
sjulerjn29
ke kenapa gak buat ramuan hilang ingatan aja kek biar mereka lupa sekalian 🤭
Xlyzy
wkwkwk udah udah nnti tuan muda malah ngamok lagi
🖤⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞
klo gak di kasih tau kasian kan /Slight//Facepalm/
Aquarius97 🕊️
aku kalo jadi Huang jiang pun juga resah, tak bisa tidur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!