"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewa
Sudah menjadi kebiasaan Azizah bangun pukul 3 pagi. Meskipun dia telah bersuami, namun tidak membuatnya melupakan rutinitasnya sedari dulu.
Ia terbiasa bangun untuk sholat Malam. Dan di lanjutkan membaca Kitab Suci Al-Qur'an hingga waktu subuh datang.
Saat mendengar Adzan Subuh, ia beranjak untuk meletakkan mushafnya di tempat biasa. Dan melihat sang suami juga belum bangun. Ia pun mendekat dan mulai membangunkan Al.
"Mas... mas bangun, sudah subuh. " suara Azizah terdengar sangat lembut. Namun, sayang Al lupa bahwa ini bukan rumahnya. Yang ia ingat hanya saat bik ijah membangunkannya. Ia tidak menyadari, bahwa yang membangunkannya adalah Azizah.
"Duh apaan sih. Masih ngantuk aku ..!! " Al membentak Azizah, sambil menutup telinganya dengan bantal di sampingnya.
Seketika Azizah merasa ada kekecewaan di hatinya dengan sikap suaminya. Lalu ia berlalu dan menunaikan sholat subuh sendirian. Padahal ia sedari dulu selalu membayangkan, kelak ia akan menjadi makmum saat sholat berjamaah dengan suaminya.
Namun, sungguh kenyataannya tak sesuai dengan apa yang ia dambakan.
Selesai sholat ia beranjak ke dapur untuk membantu Uminya di sana.
"Suamimu, sudah bangun nduk..? tanya Umi pelan takut terdengar Al. " Kok gak kelihatan ke kamar mandi.. " sambung Umi karena dari tadi tak melihat Al keluar dari kamarnya.
"Sudah Azizah bangunin mi, tapi mungkin kecapean jadi gak mau bangun Umi.. " Wajah Azizah terlihat cemas dan kecewa.
"Iya sudah gak papa nduk, tapi mulai sekarang kamu harus belajar untuk bisa merubah kehidupan suamimu. Pelan-pelan ajarkan Sholat pada suamimu ya. "
"Iya Umi. Umi mau masak apa ini, biar Azizah bantu. " sambil membuka kulkas untuk melihat ada bahan masak apa saja
"Masak apa ya, yang suamimu suka nduk.. "
"Zizah gak tau Umi.. " jawab Azizah sambil tersenyum.
"Tak buatin rendang saja ya kali Zah.. " tawar Umi.
" Rendang juga gak papa. Malahan Azizah juga sudah kangen masakan rendang buatan Umi."
Selang beberapa menit masakan sudah siap di meja makan.
"Nduk, bangunin suamimu. Pelan-pelan saja ya nduk kalau bangunin. " titah Umi pada Azizah.
" Iya Umi.. "
Kemudian Azizah berjalan menuju kamarnya. Dan saat membuka pintu terlihat suaminya sudah bangun dan duduk di tepi ranjang, dengan wajah terlihat gelisah.
"Susah bangun mas..? " tanya Azizah pelan.
"Iya, tadi kamu ya yang bangunin aku. " tanya Al dengan gelisah. Ia ingat bahwa tadi ia membentak seseorang pas di bangunin untuk sholat.
Azizah hanya mengangguk.
" Maafin aku ya. Tadi, aku gak bermaksud membentak mu. Seingat ku aku di bangunin bik Ijah. Aku benar-benar menyesal. Maafin aku ya.. " Suara Al terdengar benar-benar menyesal dan bersalah. Kenapa dia bisa seceroboh ini, membentak Azizah.
"Iya, gak papa mas. " jawabnya. "Ya sudah mas ke kamar mandi dulu, lalu sarapan. Setelah itu kita berangkat ke rumah Mas. Katanya harus berangkat ke sana pagi." sambung Azizah.
"Iya, aku hampir lupa. Aku ke kamar mandi dulu kalau gitu. " Al kemudian beranjak ke kamar mandi.
Dan Azizah kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Abi dan Umi sudah duduk di meja makan menunggu sang menantu. Al terlihat berjalan ke ruangan makan dengan sungkan. Karena hari ini ia terlambat bangun. Mungkin karena ia terlalu capek hingga lupa waktu bangun.
"Sini nak Al , " Ucap Abi sambil menunjuk kursi samping Abi.
Al kemudian duduk.
" Ayo ambilkan nasinya suamimu nduk. " titah Umi. "Umi masak rendang hari ini. Semoga nak Al suka. " sambung Umi sambil mengambilkan nasi ke piring Abi.
Melihat nasi dan aneka lauk pauk. Al jadi bingung. Ia tak terbiasa makan nasi di pagi hari. Ia terbiasa sarapan segelas susu dan hanya roti.
Tapi mau bagaimana lagi. Ini bukan rumahnya, ini di rumah mertuanya. Mau atau tidak harus tetap di makan.
Selesai sarapan Azizah dan Al bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Papa nya Al, kediaman Pak Jaya.
Mereka berdua di jemput oleh supir pribadi sang Papa.
" Nduk, supir yang menjemputmu sama suamimu sudah datang . Ditunggu di luar. " Suara Umi terdengar dari luar kamar Azizah.
"Iya Umi. " Azizah keluar dengan Al. Di tangan Azizah ada koper kecil yang isi baju dan sedikit barang-barangnya.
"Sini aku yang bawah keluar. " pinta Al pada Azizah.
kemudian Azizah menyodorkan koper tersebut. Dan berjalan di belakang Al.
Mereka berdua berpamitan pada Abi dan Umi.
"Jaga Azizah ya nak Al. " titah Abi.
"Iya Bi. " Al sambil mengangguk.
"Jaga diri kamu ya sayang. Jadilah istri dan menantu yang terbaik" Umi sambil mencium keningnya dan mengelus kepala Azizah dengan lembut.
"Iya Umi. Abi Umi kami berangkat dulu ya. "
"Iya sayang " Suara Umi terdengar sedikit sedih.
"Assalamualaikum .. "
"Waalaikumsalam.... "
Mobil mereka pun melaju meninggalkan rumah sang Abi.
***
Sementara di kediaman Pak Jaya.
"Ma.. Sonya sama Mas Ilham berangkat ke salon duluan ya. Biar nanti gak antri sama Al dan Azizah. " Sonya berpamitan ke pada Mama Ratih yang sedang duduk di ruang tamu menunggu sang putra dan menantunya datang.
"Iya sayang. Kamu duluan saja gak papa. "
"Siap Ma kalau gitu. Kami berangkat dulu ya Ma.. "
"Iya sayang. "
Setelah mobil Sonya hilang dari pandangan. Tergantikan oleh mobil Al yang terlihat sudah memasuki gerbang rumahnya.
Kemudian terlihat Al dan Azizah keluar dari dalam mobil. Mama Ratih yang melihat kedatangan keduanya langsung menghampirinya.
"Assalamualaikum Ma.." Terdengar suara Al mengucapkan salam membuat Mama Ratih terperanjat. Terlihat sedikit perubahan pada Al walau baru satu hari menjadi suami Azizah.
"Waalaikumsalam Sayang.. Sudah sampai.. " Kemudian Azizah menyalami Mama Ratih . Sedang Al mengambil koper Azizah dan membawahnya sendiri.
"Sini den biar saya yang bawah.. " tawar mang Iman supirnya.
" Gak usah . Biar Al sendiri yang bawah. " sambil berjalan. Dan di ikuti Mama dan Azizah.
"Al taruh kopernya di kamar kamu. Terus kamu sama istrimu langsung berangkat ke salonnya tante Merry. Kak Sonya sudah ke sana tadi duluan .. " ucap mama ke Al dan Azizah.
Setelah menaruh koper Azizah. Kemudian keduanya berangkat menyusul Kan Sonya ke Salon. Untuk persiapan resepsi pernikahan mereka.
***
Saat mobil sudah sampai di depan salon.
Terlihat kak Sonya sudah tampil sangat Cantik dengan dengan gaun mewahnya . Ia terlihat duduk di kursi depan dengan memainkan ponselnya.
"Assalamualaikum kak.. " Sapa Azizah .
"waalaikum salam dek.. Sudah datang. Sana masuk saja. Bentar lagi giliran mu untuk di make up. " Senyum sumringah dari wajah kak Sonya menambah kesan cantik dan Elegan.
"Mas Ilham mana kak..? tanya Al.
" Mas Ilham sedang di make Up di dalam dik.. "
"Oh, kalau gitu kita ke dalam dulu ya kak.. "
"Iya dik.. "
Setelah Pasangan Sonya dan Ilham selesai, kini saat nya Al dan Azizah.
Beberapa menit setelah Azizah masuk ke ruang Make Up, akhirnya selesai juga. Ia sudah bersiap-siap untuk keluar. Dan saat ia melangkah keluar ruangan dan saat tatapan Al jatuh pada bayangan Azizah di kaca. Cepat-cepat ia menoleh ke arah Azizah.
Al terperanjat melihat penampilan Azizah. Dia secantik putri di dunia Dongeng. Bukan hanya cantik tapi sangat cantik dan luar biasa, parasnya mampu membuat Al tak berkedip. Sangat berbeda dengan penampilannya pas Akad. Memang kemarin di sudah terlihat sangat cantik. Tapi hari ini dia sangat-sangat sempurna. Cantik bak putri di dunia dongeng..
Dengan di balut gaun untuk pengantin muslimah terlihat pas berpadu kan jilbabnya yang menambah kesan Cantik nya. Sungguh menawan dan mungkin inilah yang di sebut Ratu Satu Malam...
"Mas Al.. " panggil tante Merry. Tapi Al tak menjawabnya.
"Hey mas Al.!! " Tepukan tangan tante Merry di pundak Al menyadarkan Al dari pandangannya ke Azizah. Al terlihat celingukan, karena malu ketahuan memandang Azizah.
" Tante, buat Al kaget saja.. " kesal Al dengan mendengus.
"Lah mas Al nya di panggil berkali-kali gak jawab. Eh, malah ngelamun pas mandangin wajah mbak Azizah. " jawab tante Merry dengan terkekeh.
"sudah.. sudah tante.. " Al terlihat semakin gugup.
Sedangkan Azizah juga malu dan tak dapat di tutupi kedua pipi nya memerah.
"Ayo, giliran mas Al yang di make up.. biar tambah ganteng. " sambil menuntun tangan Al ke ruangan.
" gak usah pakai bedak tante. Malu aku.. " Al terkekeh kecil.
Azizah pun menunggu suaminya dengan duduk di sebelah ruangan. Sedangkan kak Sonya sudah berangkat ke hotel tempat resepsi terlebih dahulu dengan sang suaminya.
***
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏