Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.
Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.
Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.
Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.
Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.
Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Transformasi Darah Naga
Lin Feng menggenggam kristal Darah Esensi Naga dengan tangan gemetar. Guardian Spirit masih meronta dalam Formation Zhou Mei, tapi itu tak akan bertahan lama.
“Lin Feng, apa yang kau lakukan?!” Wang Tianming berteriak, matanya melebar saat melihat Lin Feng duduk bersila.
“Satu-satunya cara!” Lin Feng membalas, matanya fokus penuh, lalu menghancurkan kristal itu dengan aliran Qi-nya.
CRACK!
Cairan merah pekat, seperti magma cair, meleleh keluar dari kristal. Tanpa ragu, Lin Feng menelannya.
“AAARRRGGHH!”
Rasa sakit yang tak terbayangkan menyambar tubuhnya. Seperti lava mengalir di setiap pembuluh darah, membakar, menghancurkan, lalu membangun ulang setiap selnya dengan esensi naga murni.
“Gila! Dia menelan Darah Esensi mentah begitu saja!” Wang terkejut. “Normalnya, seorang cultivator harus refine berbulan-bulan!”
Tubuh Lin Feng mulai berubah. Sisik naga hitam keemasan muncul di kulitnya. Matanya—mata manusia—berubah menjadi mata naga: emas dengan pupil vertikal. Bahkan, sepasang tanduk kecil mulai muncul di dahinya!
ROOOAAAR!
Auman naga meluncur dari mulut Lin Feng, mengguncang udara di sekeliling. Wang terhenti beberapa langkah, terpana.
“Ini… tekanan bloodline!” katanya, suaranya bergetar. “Bloodline-nya benar-benar berevolusi!”
Guardian Spirit yang semula menantang kini gemetar ketakutan. “Ti-tidak mungkin! Aura Naga Sejati! Tuan… Tuan telah kembali?!”
Physique Naga Kekosongan Lin Feng, yang selama ini hanya aktif 10%, kini melonjak mencapai 30% awakening!
“GRAAAHHH!”
Lin Feng meraung kesakitan. Tubuhnya tak kuat menahan transformasi yang liar ini.
“Bertahanlah!” Wang berteriak sambil maju mendekat. “Jangan menyerah!”
Sakit… tapi aku harus bertahan! Aku harus menjadi kuat… demi melindungi mereka yang kucintai!
Transformasinya mencapai puncak. Tubuh Lin Feng melayang di udara, dikelilingi aura berkilau emas kehitaman yang bergetar mengikuti napasnya.
Sisik naga kini menutupi lengan dan sebagian wajahnya. Cakarnya memanjang, gigi taringnya menonjol. Yang paling mencolok—sepasang sayap naga transparan tiba-tiba muncul di punggungnya, bergetar halus mengikuti energi di sekitarnya.
"Setengah manusia… setengah naga…" gumam Wang Tianming, tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya.
CRACK! CRACK! CRACK!
Suara retakan memecah udara, bersambung dari dalam tubuh Lin Feng. Breakthrough demi breakthrough terjadi tanpa henti.
Pemurnian Tubuh Level 7!
Level 8!
Energi Darah Esensi terlalu kuat, memaksa tubuhnya menembus batas.
"Tidak baik!" Wang panik. "Breakthrough paksa berbahaya! Fondasinya bisa hancur!"
Tapi sesuatu yang luar biasa terjadi. Physique Naga Kekosongan Lin Feng menstabilkan setiap loncatan kekuatan, membuat setiap transformasi sempurna tanpa cacat—malah lebih kokoh dari sebelumnya!
Guardian Spirit tiba-tiba berlutut. "Hamba salah mengenali Tuan Muda! Mohon ampun atas kelancangan hamba!"
"Apa maksudmu?" Wang bingung.
"Dia mewarisi darah Tuan! Dia adalah Pewaris Sah Kaisar Naga!" jelas Guardian Spirit dengan hormat, suaranya gemetar oleh rasa takjub.
Lin Feng membuka matanya perlahan. Auranya stabil di Pemurnian Tubuh Level 8—setara dengan Wang Tianming!
"Hah… hah… berhasil…" bisiknya, napasnya berat tapi terkontrol.
Dia berdiri, tubuhnya tumbuh sekitar sepuluh sentimeter, lebih kekar tapi tetap proporsional. Sisik naga perlahan memudar, kembali ke kulit normal, meninggalkan pola samar seperti tato naga yang elegan di lengannya—sebuah tanda bahwa kekuatan naga kini mengalir dalam dirinya.
"Bagaimana rasanya?" tanya Wang dengan senyum lebar.
Lin Feng mengepalkan tangannya, napasnya masih terengah. "Kuat… sangat kuat!"
Ia menatap sebuah batu besar di dekatnya. Dahulu, untuk mengangkatnya ia harus mengerahkan seluruh tenaga level 6—sekarang, batu itu terangkat hanya dengan satu tangan!
"Kekuatan fisikku… mungkin setara Pemurnian Tubuh Level 9," gumamnya sendiri.
Wang menggeleng kagum. "Monster… level 8 dengan kekuatan level 9."
Guardian Spirit itu masih berlutut. Suaranya tenang namun tegas: "Tuan Muda, hamba adalah Huo Shen, Guardian yang ditugaskan Kaisar Naga untuk menjaga warisan. Hamba siap melayani."
Lin Feng mengerutkan kening. "Eh? Kau… tidak mau bunuh kami lagi?"
Huo Shen tersenyum tipis, meski wajahnya tetap serius. "Hamba hanya menguji. Sekarang Tuan Muda sudah membuktikan kelayakan dengan menyerap Darah Esensi," jelasnya.
Zhou Mei yang baru sadar menatap adegan itu dengan mata terbelalak. "A-apa yang terjadi?"
"Ceritanya panjang," Wang menepuk pundaknya, membantu dia berdiri. "Yang penting, kita semua selamat."
GONG! GONG! GONG!
Suara gong dari luar hutan bergema, menandai berakhirnya seleksi.
"Sudah waktunya keluar," kata Lin Feng menatap teman-temannya. "Terima kasih sudah membantuku."
"Huh… aku hanya tidak ingin melihat rivalku mati dengan cara konyol," Wang memalingkan wajahnya, setengah cemberut.
"Lin Feng… kau menyelamatkanku lebih dulu," Zhou Mei tersenyum tipis. "Kita impas."
Huo Shen perlahan berubah menjadi cahaya keemasan dan masuk ke dalam liontin naga Lin Feng. "Hamba akan tidur di sini. Panggil jika kau membutuhkan."
Mereka berjalan keluar dari hutan bersama. Lin Feng diam-diam menatap tubuhnya sendiri.
Physique Naga Kekosongan 30% awakened… Kekuatan fisik setara level 9… Mata Naga berevolusi… Guardian Spirit sebagai servant…
Dalam tiga hari, dia berubah dari "sampah" menjadi salah satu murid terkuat!
“Lin Feng,” tiba-tiba Wang memanggil, “pertarungan kita yang tertunda… ayo selesaikan di Arena Murid Inti nanti.”
“Dengan senang hati,” balas Lin Feng sambil menyeringai. “Sekarang kita setara. Tidak ada alasan untukmu menahan diri.”
“Bagus! Itu yang kuinginkan!” Wang tertawa lepas.
Zhou Mei menghitung tokennya. “Lin Feng, 27. Aku 5. Wang… berapa?”
“112,” jawab Wang santai.
“Monster!” seru Lin Feng dan Zhou Mei kompak.
Begitu keluar dari hutan, mereka disambut pemandangan ratusan murid yang berkumpul, beberapa babak belur, beberapa dibawa dengan tandu.
Chen Wei terlihat di kerumunan, matanya memancarkan dendam. Dia berhasil mengumpulkan 31 token, cukup untuk masuk top 30—hampir saja tidak lolos.
“Penilaian dimulai!” Elder Zhang berseru. “Serahkan token kalian!”
Lin Feng tersenyum tipis dan melangkah maju.
Ini baru permulaan. Jalan kultivasi masih panjang… tapi setidaknya sekarang, aku punya kekuatan untuk melindungi diriku sendiri.