Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12 ~ Sedih rasanya ~
Rebecca berjalan berdampingan dengan pria yang sudah resmi menjadi suaminya,beberapa kali dia meneteskan air mata karena merasa sedih di hari bahagianya neneknya tidak bisa hadir walaupun itu bukan lah pernikahan yang dia inginkan.
Seharian Rebecca berdiri dan menyalami semua para tamu yang hadir,dan akhirnya tepat jam tujuh malam semua undangan sudah pulang dan kini tinggalkan kedua keluarga besar di dalam gedung itu,mereka masih terlihat berbicara dengan keluarga Anderson.Rini beberapa kali menatap sinis kepada Rebecca seakan dia tidak terima dengan pernikahan ini,
"Wanita sialan itu terlihat sangat menikmati kebahagian ini,nikmati saja sampai putriku kembali ke Indonesia." Rini menyeringai jahat membayangkan Rebecca kembali hidup melarat setelah putrinya kembali.
Leon tampak membantu Rebecca untuk mengangkat baju pengantin nya yang sangat berat,dia membatu Rebecca menaiki mobil tuannya,
"Tuan,nyonya Eva sudah masuk,silahkan anda masuk kedalam mobil agar aku mengantar tuan dan nyonya ke hotel."Ucap Leon.Leon merasa kasihan kepada Rebecca karena dia sudah di manfaatkan oleh keluarga Bram,Leon takut kalau tuan Charles akan menyiksanya karena mengira bahwa Rebecca adalah putri dari keluarga Bram.
Leon kembali mengantar Rebecca sampai ke dalam kamar hotel,di sana Rebecca berdiri dia bingung entah mau ngapain,apalagi dia tidak membawa baju yang harus dia kenakan.Charles masuk ke dalam kamar,dia mengabaikan Rebecca yang masih berdiri di dalam kamar,Charles mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.
Rebecca ketakutan sendiri apa lagi wajah charles selalu terlihat datar,dia sudah yakin kalau dia akan menjalani hari-hari yang sulit ke depannya.Rebecca duduk di atas sopa,dia menatap ke arah pintu,dia bingung apa sepanjang malam ini dia akan tidur pakaian yang dia kenakan itu.
"Apa kamu akan tetap duduk di sana,apa kamu terlalu tolol hingga kamu duduk tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu." Ucap Carles tiba-tiba pria itu sudah keluar dari kamar mandi,tampa mengenakan pakaian dia hannya menutupi bawah nya dengan handuk membuat Rebecca semakin ketakutan.
"Ma_ma..Maafkan aku tuan,aku lupa membawa pakaian ku,jadi terpaksa aku tidur dengan pakaian ini."Jawab Rebecca dia begitu gemetaran dan suaranya terbata-bata.
"Hmm kamu mau aku percaya kalau kamu wanita yang masih perawan,kamu tolol atau mah pura-pura polos,bukankah kamu sudah biasa menunjukkan tubuh murahan mu ini kepada semua lelaki di luar sana?" Ucap Carles dengan sangat sinis.Rebecca bisa memaklumi sikap Carles yang berbicara kasar kepadanya karena kenyataanya wanita itu hamil sebelum menikah.
Charles berjalan menuju lemari lalu mengambil beberapa ligerya,lalu melempar ke wajah Rebecca,
"Ini ada pakaian,kamu pakai ini,lagian aku tidak tertarik sedikit pun dengan tubuh murahan mu itu,sekali pun kamu telanjang di depanku,aku bisa pastikan kalau aku tidak akan bernafsu melihatmu,untuk apa bagiku sisa bekas orang." Ucap Carles lalu berjalan ke tempat tidur dan berbaring di sana.
"Tuan tolong,berikan aku baju yang lebih sopan aku mohon aku tidak mau memakai pakaian seperti itu." Ucap Rebecca,Carles membalikan tubuhnya lalu menoleh ke arah Rebecca,
"Kamu masih berpura-pura lugu di hadapanku,sangat menjijikkan lebih baik aku keluar aku sudah tidak tahan melihatmu disini " Ucap Carles lalu dia mengambil jaket dan keluar dari dalam kamar.
Setelah melihat Carles keluar dari dalam kamar,Rebecca menghela napas lega,dia segera menutup pintu dari dalam lalu membuka bajunya dan berjalan menuju kamar mandi.Setelah selesai mandi Rebecca keluar dari dalam kamar mandi dan mencari baju Carles,di sana dia melihat beberapa kemeja Carles dia mengambil uang lumayan besar dan memakainya hingga menutupi tubuh nya yang mungil.
Rebecca sudah sangat lapar,tapi dia tidak berani keluar kamar dengan pakaian seperti itu apalagi dia tidak memiliki uang sedikit pun.Rebecca hannya bisa memegangi perutnya yang sudah mulai perih karena menahan lapar,dia membuka kulkas tapi satupun dia tidak melihat adanya makanan di sana kecuali beberapa buah.
"Susah emang kalau perut ini perut kampungan aku takut makan buah malam-malam,takutnya asam lambungku naik."Ucap Rebecca akhirnya dia kembali ke sopa dan mencoba untuk memejamkan matanya.
Sementara itu Carles sedang berada di klub malam bersama beberapa sahabatnya,dia mengabaikan Rebecca di dalam hotel,bahkan dia keluar dari dalam hotel karena ingin menghindari wanita itu.
"Bagaimana ini pengantin baru,seharusnya malam ini kamu belah duren,bukan malah disini bersama pria-pria yang tidak laku ini," Ucap seorang sahabatnya,dia hannya bisa tertawa kecil,
"Apa hebatnya belah duren dengan sangat liar,bahkan kita tidak punya tantangan sedikit pun,takutnya sekali hentakan langsung blong aku nga suka."Jawab Carles membuat semua pria yang bersamanya tertawa lepas,mereka belum pernah melihat Carles frustasi seperti itu.
Malam sudah semakin larut,akhirnya Carles kembali ke apertemen karena dia sangat yakin kalau Rebecca sudah tidur terlebih dahulu.Pelan-pelan Carles membuka pintu hotel,dia menghidupkan lampu yang mati tetapi televisi hidup dengan memutar siaran luar negri,Carles mengira kalau Rebecca masih bangun dia mengintip dan ternyata wanita itu sudah tidur.Carles sangat kaget melihat Rebecca memakai kemejanya,ingin sekali dia menarik bajunya dari tubuh Rebecca tetapi dia tidak melakukanya karena malam sudah sangat larut.
"Dasar wanita munafik,dia ingin berpura-pura polos di hadapanku." Ucap Carles dia berjalan ke arah ranjang karena Rebecca tidur di sopa.
"Tau diri juga dia,baguslah setidaknya dia sendiri yang tidur di sana bukan aku." Ucap Carles kembali.
Keesokan harinya Rebecca terbangun pagi-pagi sekali,dia menatap ke atas ranjang dan disana dia sudah melihat Carles tidur dengan sangat nyaman.Karena sudah biasa bangun pagi-pagi dan melakukan banyak pekerjaan hari ini Rebecca bangun langsung mandi kemabli.Setelah itu dia kembali memutar televisi karena bingung tidak tau mau melakukan apa pun.
"Tidak bisakah kamu membiarkan aku tidur dengan tenang kenapa kamu langsung memutar televisi?" Carles melempar bantal dan langsung mengenai kepalanya,Rebecca menoleh ke arah Carles lalu minta maaf kepada pria itu.
"Maafkan aku tuan." Ucap Rebecca aku mematikan televisi dan kembali tidur di atas sopa.Saat itu Carles lalu bangun dan beranjak dari tempat tidurnya lalu mendekati rebecca.
"Buka bajuku,berani sekali kamu memakai pakaianku tanpa ijin dariku lekas buka bajuku ini." Carles bagai kesurupan dia memaksa Rebecca untuk membuka bajunya dan saat itu Rebecca berusaha menahan baju yang ada di tubuhnya.
*** bersambung***