NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Novel Tema Isekai yang Juga Dapat Dipahami Slime

Native Isekai Itu Fantasy? Emang Bener?

Jumlah peserta 58
Pernahkah kamu mendengar istilah Native Isekai? Kemunculan istilah baru tersebut dalam dunia fiksi popular memicu perdebatan netizen.

Pernahkah kamu mendengar istilah Native Isekai? Kemunculan istilah baru tersebut dalam dunia fiksi popular memicu perdebatan netizen. Pada satu laman Facebook, akun bernama Hafizh Derian bertanya kepada warga Facebook mengenai apa anime dengan genre Native Isekai yang mereka suka? Dan Hafizh memberikan dua anime yang dia suka, yaitu Frieren dan Goblin Slayer. Lantas, netizen pun langsung membombardir unggahan tersebut dengan mengatakan: Itu namanya Fantasy!


Source: aveotaku (Instagram)

Sebenarnya meme ini sudah mulai dibahas sejak tahun 2018, untuk lebih lanjutnya boleh cek di sini yo~ https://knowyourmeme.com/memes/native-isekai



Hafizh sendiri dalam unggahannya juga sempat menjelaskan definisi dari Native Isekai. Ia menulis Native Isekai adalah cerita yang latar ceritanya sama dengan Isekai (entah ada sihir, pedang, naga, dan semacamnya) tapi tokoh utama cerita tidak mengalami transmigrasi ataupun berpindah dari dunia biasa/urban ke dunia lain. Jika melihat definisi tersebut, seharusnya kita mendapat gambaran jelasnya dan hal itu pula yang diperdebatkan netizen. Sebelum masuk lebih jauh, sepertinya kita perlu membahas sedikit mengenai Fantasy dan Isekai.


Fantasy, Genre yang Menjadi Pelarian

Dalam sebuah cerita, tentunya membutuhkan sebuah genre. Genre dalam cerita cukup beragam, ada Romance, Sci-Fi, Horor, Thriller, Fantasy, dan masih banyak lagi. Dan dari banyaknya genre cerita, Fantasy adalah salah satu genre yang memiliki peminat yang cukup besar. Pada dasarnya, cerita-cerita dalam genre Fantasy adalah cerita yang dihasilkan dari imajinasi yang tinggi. Setting ceritanya cenderung berasal dari khayalan dan berbeda jauh dengan dunia nyata. Cerita Fantasy juga cenderung memiliki logikanya sendiri dalam membangun setting maupun konflik yang kuat. Beberapa produk dari genre Fantasy adalah The Lord of The Rings, The Hobbit, Harry Potter, Jojo Bizzare Adventure, Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo!, sampai Semua Ikan di Langit.


Hmmm... Aku jadi ingin hidup bersama Elf.



Cerita-cerita Fantasy ini muncul karena daya imajinasi penulis dan kreativitas yang tinggi. Hal-hal yang melampaui batas nalar manusia tentunya tidak bisa diciptakan secara langsung di dunia nyata. Untuk itu, banyak penulis menuangkannya dalam sebuah tulisan dan melemparkan kepada pembaca yang juga memiliki masalah yang sama. Pembaca karya Fantasy cenderung memiliki keinginan yang kuat dan tinggi untuk bisa keluar dari rutinitas hidup yang membosankan. Mereka butuh pelarian yang membawa mereka pada dunia yang tak pernah mereka temukan. Dan cerita-cerita Fantasy menawarkan hal itu.


Sub-Genre dari Jepang yang sangat Populer Itu Disebut Isekai

Fantasy sebagai payung genre memiliki beberapa sub-genre yang menarik. Salah satunya adalah sub-genre Isekai. Isekai sendiri merupakan kata dari bahasa Jepang (異世界ファンタジー, Isekai Fantasy) yang berarti "Dunia/Semesta yang Lain" yang memiliki unsur fantasi di dalamnya. Nyatanya, setiap kita melihat sebutan sub-genre yang sering dipakai pembaca Jepang ini, maka hubungan antar "Isekai" dengan "Fantasy" pun menjadi jelas. Garis besar cerita dari Isekai kebanyakan adalah perpindahan tokoh utama dari dunia urban ke dunia yang lain atau yang berlatar kontras dengan dunia yang ditinggali tokoh utama sebelumnya. Biasanya setting latar dari dunia yang lain ini selalu memiliki hal-hal yang tak pernah ditemui di dunia nyata seperti sihir, naga, dan kemampuan-kemampuan di luar nalar. Pun dengan budayanya yang cenderung mengambil latar budaya di abad pertengahan seperti kerajaan meskipun tidak melulu seperti itu..


Baiklah, kalau kamu seriusan berpikir tentang traveler dari dunia lain masuk ke dunia baru, maka Genshin Impact juga termasuk karya Isekai......



Berkembangnya sub-genre Isekai dikarenakan banyaknya masyarakat Jepang yang ingin melarikan diri dari dunia nyata, sama seperti halnya pembaca genre Fantasy. Budaya yang ada di Jepang juga memiliki peran besar yang membuat masyarakatnya mulai mengonsumsi cerita-cerita Isekai. Tekanan yang tinggi dalam bertahan hidup membuat masyarakat Jepang ingin terjun ke dunia yang lebih tenang dan sesuai keinginan. Selain budaya, keinginan masyarakat dalam memiliki pasangan yang ideal juga menjadi pemicu. Karena itu, setting tokoh dalam cerita Isekai cenderung sesuai dengan keinginan masyakarat Jepang.

Sub-genre Isekai memang muncul dan tumbuh di Jepang. Namun, dalam beberapa dekade, pengaruh cerita Isekai sudah sangat meluas. Sebagai istilah, Isekai memang muncul dari Jepang. Tapi dalam bentuk cerita, banyak yang percaya bahwa Phantastes karya dari George MacDonald yang terbit sekitaran tahun 1858 itu menjadi karya moderen pertama yang menggambarkan konsep dari Isekai. Namun, jika menganut konsep Isekai secara mendalam, maka cerita rakyat Jepang seperti Urashima Taro juga bisa dikategorikan sebagai cerita Isekai. Istilah Isekai sendiri sebenarnya popular saat mendekati tahun 2000-an untuk karya-karya moderen. Dan kata Isekai tersebut muncul sebagai istilah pasar yang lebih mudah untuk dicerna.


Native Isekai Bukan Istilah yang Salah

Jika mengutip dari dua makna Fantasy dan Isekai di atas, maka makna yang beredar di internet terkait Native Isekai adalah sebuah kesalahan. Mengapa begitu? Karena seperti yang dijelaskan oleh Hafizh, Native Isekai adalah setting cerita dari Isekai yang tidak memerlukan plot berpindahnya tokoh utama dari dunia lain. Namun, apabila kalimat itu dihilangkan dan diganti menjadi cerita yang memiliki setting dengan imajinasi tinggi dan memiliki sihir maupun hewan-hewan mitologi di dalamnya, maka yang muncul adalah kata fantasi. Dengan begitu, netizen yang mengatakan bahwa itu bukan Native Isekai melainkan genre Fantasy, adalah benar. Hanya saja, bukan berarti Native Isekai itu tidak ada.

Pada dasarnya, Native Isekai tidak memiliki definisi yang konkret. Tak ada garis batas khusus yang menjelaskan bahwa sebuah cerita mengadopsi sub-sub-genre Native Isekai. Atau, setidaknya itu yang bisa dibayangkan. Namun, menganggap Native Isekai sebagai Fantasy, rasanya juga ada sedikit kesalahan di kalimat tersebut. Fantasy bertindak sebagai payung genre dari beberapa sub-genre seperti Isekai, Dark Fantasy, High Fantasy, Sci-Fi Fantasy, dan lainnya. Sedangkan peran Native Isekai justru ada di bawah sub-genre Isekai. Dengan begitu, Native Isekai bukanlah kesalahan, hanya saja Native Isekai tidak sejajar dengan Fantasy melainkan turunan dua tahap dari Fantasy itu sendiri.


Source: otakuanimeindonesia (Instagram)

Dalam arti tertentu, definsi tema ini sebenarnya tidak ada bukti yang ilmiah, melainkan ditentukan langsung oleh beberapa karya berpengaruh tersebut......



Native Isekai mungkin tidak memiliki dasar definisi yang kuat, tapi dia memiliki ikatan yang sangat kuat dengan sub-genre Isekai. Sub-genre Isekai menjadi kunci dari Native Isekai karena menjadi induk konflik dari cerita Native Isekai. Tanpa Isekai, Native Isekai hanya akan berubah menjadi sub-genre lain dari genre Fantasy. Untuk melihat tempat yang tepat bagi Native Isekai, kita perlu menelaah istilah Native Isekai secara lebih mendalam.

Dalam kata Native Isekai terdapat kata Isekai. Isekai di sini adalah kata kunci bahwa cerita memiliki setting dunia yang berbeda dengan dunia urban, misalnya dunia yang memiliki setting kerajaan dengan keberadaan pedang dan sihir di mana raja diancam oleh seekor naga. Sampai di sini, kita mendapat gambaran bahwa cerita ber-sub-genre Isekai. Lalu bagaimana dengan Native Isekai?

Native sendiri memiliki arti penduduk asli, yang menandakan bahwa Native Isekai adalah cerita dari tokoh penduduk asli dari dunia lain tersebut. Pada cerita sebelumnya, mari kita anggap terdapat plot protagonis dibantu oleh salah satu tokoh dari dunia lain tersebut yang bisa kita sebut Ujang. Kita bisa menganggap dia adalah sahabat dari protagonis di dunia lain tersebut dan membantu protagonis menyelesaikan cerita. Kemudian, penulis memiliki ide untuk membuat cerita tentang Ujang yang sejak awal sudah hidup di dunia lain tersebut. Karena dunia yang Ujang tinggali sudah dibangun sebagai dunia lain atau isekai dari cerita sebelumnya dan tokoh tersebut bukanlah tokoh yang bertransmigrasi, kita mulai bisa menyebut bahwa cerita tersebut adalah cerita Native Isekai. Dalam istilah mudahnya, spin off.

Yap! Cerita Native Isekai tidak bisa berdiri sendiri. Dia benar-benar terikat dengan cerita Isekai untuk menjaga konsep dari Isekai tersebut. Cerita Native Isekai memang tidak banyak diproduksi karena tidak banyak yang mengetahui konsep tersebut. Banyak penulis-penulis yang hanya fokus pada tokoh utama cerita tanpa mau membangun cerita untuk tokoh sampingan. Padahal konsep Native Isekai ini sangat menarik untuk dibangun dan bukan tidak mungkin karya-karya yang dibuat bisa menjadi popular karena berbeda dari yang lain.


Konsep di atas didapat dari beberapa pernyataan yang beredar di komunitas dan internet. Jika melihat satu per satu pendapat sampai teori yang ada, maka konsep Native Isekai di atas bisa dikatakan sebagai konsep yang paling mendekati. Namun, perlu diketahui, istilah Native Isekai ini muncul tanpa diketahui asal-usulnya. Bisa saja ada penulis karya popular yang dengan sengaja membangun istilah tersebut untuk membangun istilah baru dan, tentu saja, untuk membangun popularitas karyanya. Ada juga kemungkinan muncul karya yang sesuai dengan konsep di atas, lalu netizen membangun istilah baru dari karya tersebut. Namun bisa juga karena memang dibuat sebagai istilah baru untuk memperluas pasar seperti halnya istilah Isekai yang sudah dibangun terlebih dulu. Dan hal itu seharusnya menjadi kesempatan besar bagi para penulis untuk membangun cerita Native Isekai.


Idemu bisa saja menjadi karya berpengaruh selanjutnya seperti karya Mushoku Tensei lho!


Pada dasarnya membuat istilah memang tidak salah, tapi hal tersebut tentunya harus sesuai dan tidak bertabrakan dengan konsep dari istilah yang sudah ada. Native Isekai yang dibahas pun belum tentu mendekati makna aslinya karena dibuat berdasarkan apa yang beredar di komunitas atau internet. Tapi dengan melihat konsep yang sudah dibahas, bukan tidak mungkin apa yang ditulis di atas justru adalah arti yang sebenarnya karena terdapat konstruksi cerita yang sesuai dengan istilah tersebut. Adapun kemungkinan lain adalah istilah-istilah tersebut lahir di Jepang tapi tidak terdistribusi dengan baik di Indonesia. Hal itu membuat kita kurang tepat dalam memahami Native Isekai. Jadi, bisa dibilang Native Isekai itu adalah Fantasy, tapi sebagai tren baru dan tidak menggantikan peran Fantasy.

Rekomendasi Terkait: Panduan Menulis Novel ACGN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!