"tuan , maaf kan saya, jangan lakukan itu kepada saya"! ucap seorang gadis yang saat ini telah berada di dalam dekapan tuan muda saka. Amira gadis 21 tahun yang kini sedang bekerja di sebuah mansion mewah milik tuan muda saka. laki laki berdarah dingin yang memilik pesona luar biasa .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kepergian Amira.
Amira segara masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, sesekali Amira menggosok tubunya mencoba menghilangkan tanda merah yang menempel pada tubuhnya ,ya tanda yang sengaja di tinggalkan oleh saka semalam ,tapi hasilnya nihil, hingga tubuhnya terasa perih pun tanda tersebut tidak hilang.
Tok.tok.tok.
"Amira ,cepat"! kata mbak umi , apalgi melihat jam sudah hampir menunjukan angka 4, biasanya para pelayan mansion akan bangun di jam 5 pagi,dan mulai berkerja di jam 6 pagi. Mendengar itu Amira menyudahi mandinya ,dan segera keluar dari kamar mandi.
"kita tidak punya banyak waktu Amira"! Kata mbak umi sambil memasukan beberapa baju Amira kedalam tas ransel . setalah di rasa cukup. Mbak umi meminta amira untuk berjalan menuju pintu samping .
"naiklah ke mobil pickup warna hitam, dan bersembunyi lah di bawah lipatan terpal Amira, tunggu mbak dan pak Yudi disana ,jangan keluar dan jangan banyak bergerak". Jelas mbak umi , Amira ngangguk paham ,amira segera keluar dari kamar dan berjalan pelan menuju mobil pickup hutang yang sering di bawa ke pasar untuk belanja mingguan.mobil terabut berada di garasi samping bangunan tempat para pelayan tinggal . perlahan Amira pun menutupi tubuhnya dengan terpal biru yang ada di atas bak mobil tersebut dan bersembunyi disana.
mbak umi kembali ke makarnya ,dengan perasaan gelisah dan takut menjadi satu, bukanya tenang Amira sudah ketemu, tapi dirinya semakin takut saat ini, apalagi ini semua menyangkut tuan mudanya , mbak umi hanya bisa pasrah meskipun masalah besar sudah ada di depan matanya saat ini.
"umi"!! ...
Deg"!! Mbak umi tersentak, dengan mata membulat sempurna mbak umi menghentikan langkahnya ,dan perlahan membalikan badan saat mendengar namanya di panggil, pak jo yang tak sengaja melihat mbak umi pun hanya ingin menanyakan hal tentang Amira.
"ada apa pak Jo"! Tanya mbak umi dengan bibir yang sudah bergetar hebat, pak Jo menatap wanita tersebut dengan penuh curigai. Kenapa dia begitu ketakutan seperti itu.ya begitu pikirnya.
"bagaimana dengan Amira ,apa dia sudah kembali ke alamat nya "!! Mbak umi semakin kaku mendapat pertanyaan seperti itu,.
"bagaimana ini"! gumam mbak umi sambil meremas kedua tanganya sendiri.
"umi"!! Panggil pak Jo lagi yang melihat mbak umi malah melamun sendiri.
"itu, belum"!! jawab Mbak umi suaranya kembali bergetar.
"ada apa dengan mu,kenapa kamu terlihat begitu ketakutan "! Tanya pak Jo penuh curiga. Mbak umi mengigit bibir bawahnya.
"itu, pak Jo, apa aku boleh minta tolong sesuatu, "! Sahut mbak umi, ..
Katakan "!jawan pak Jo.
"aku, aku ingin meminjam uang ,apa boleh"! Kata mbak umi, yaa ,wanita itu memikirkan Amira yang baru beberapa hari bekerja di sini dan tidak mungkin dia punya uang , Lalau mau kemana Amira setelah ini, apa mau pulang ke kampung ,pastinya butuh uang, sedangkan mbak umi hanya punya uang 2 juta saat ini, gajinya bulan kemarin sudah di kirimkan ke kampung halamannya untuk biaya sekolah anaknya.
Pak Jo bernafas lega mendengarnya ,ak Jo takut jika umi menyembunyikan sesuatu tentang Amira, melihat kegugupan yang begitu jelas dari wajah mbak umi.
"berapa"! tanya pak Jo memastikan.
"8 juta , orang tua saya sakit , "! Kata mbak umi ,beralasan ,tidak berniat mendoakan kedua orang tuanya, tapi alasan apa yang bisa membuat pak Jo tidak curiga .
Pak Jo mengangguk. Dan meraih ponsel yang ada di saku celananya.
"berapa nomor rekening"! Tanya pak Jo,mbak umi terkesiap ,setidaknya dia merasa lega pak Jo mau membantunya. Mbak umi segera menyebutkan nomor rekening nya. Dan tak butuh waktu lama ,nominal 10 juta pun langsung masuk di nomor rekening mbak umi.
"banyak sekali ,pak Jo"! Tanya mbak umi dengan mata membulat sempurna.
"tidak masalah, kamu yang lebih membutuhkan, apa kamu lupa, bahkan Akau tidak punya siapapun untuk menghabiskan tabunganku "! Jawab duda berumur 40 tahu tersebut .
mbak umi mengangguk ,dan berterimakasih.
"umi,ayo berangkat keburu siang"! panggil pak Yudi ,supir yang biasa mengantarkanya belanja ke pasar.
"baik pak Yudi"! sahut mbak umi ,dan berpamitan kepada pak Jo.
"sekali lagi terima kasih "! Kata mbak umi sebelum pergi meninggalkan pak Jo yang masih menatapnya sedikit bingung.
Amira yang masih setia bersembunyi di bawah terpal pun, sedikit lega saat merasakan mesin mobil pick up tersebut berbunyi. Tak berselang lama terdengar juga Suara mbak umi masuk kedalam mobil tersebut .
"tidak ada yang ketinggalan um"! Tanya pak Yudi memastikan ,sebelum mobil tersebut melaju menuju pasar.
"tidak ada pak"!! jawab mbak umi, pak Yudi pun mengangguk dan langsung melajukan mobil tersebut keluar dari mansion menuju pasar yang jaraknya sekitar 20 menitan.
"umi, aku ngopi dulu ya ,kalau sudah selesai telpon aku biar aku yang angkat belanjaan nanti"! Kata pak Yudi setelah mobil terparkir di parkiran pasar.
"ok, siap"; jawab umi,setalah di rasa pak Yudi pergi ,mbak umi langsung berjalan menuju terpal yang ada di dalam bak mobil tersebut.
"Amira, Amira ,cepat keluar"! kata mbak umi. Amira pun segera keluar dari mobil pick tersebut ,suasana pasar masih sedikit remang remang, bahkan matahari pun masih belum muncul sepenuhnya.
"Amira mbak tidak bisa membantumu banyak, sekarang berapa nomor rekening mu,ini ada sedikit uang mungkin bisa membantumu untuk pulang "! Kata mbak umi menatap gadis di hadapannya yang begitu menyedihkan .
"tapi mbak "!!
"jangan menolaknya"! Sahut mbak umi, Amira pun segera memberikan nomor rekening nya, mata Amira membuat sempurna saat melihat nominal yang masuk kedalam rekening nya.
"tapi mbak ,ini"! .
"sudah jangan banyak bicara, cepat kamu pergi dari sini ,terserah kamu mau naik kereta apa bis ,jangan sampai tuan saka tahu dan menemukan.amira"! Kata mbak umi, sambil menyelipkan 5 lembar pecahan seratus ribuan ke tangan Amira .
"mbak"!!
"sudah sana, jangan lupa kasih kabar mbak "! Kata mbak umi , sambil mendorong tubuh Amira untuk naik ke atas motor tukang ojek.
"antar ke setasiun pak"? Kata mbak umi ,yang juga tidak ingin jika pak Yudi melihat dan curiga kepada nya.
akhinya motor pun berjalan dan membawa Amira pergi meninggalkan pasar tersebut menuju stasiun.
Mbak umi menghela nafas dalam ,berharap Amira cepat pergi sebelum tuan saka tahu,.
**** didalam kamar ,saka menggeliatkan tubuh' nya pelan,merentangkan kedua tanganya keatas ,untuk merenggangkan otot otot nya yang terasa kaku.
saat membuka mata ,terlihat tubuh polosnya, yang tidak tertutup selimut, bahkan selimutnya pun sudah tidak ada di atas ranjang itu.
Mata saka terbuka lebar ,dan menatap kesekeliling. tidak ada siapapun ,hanya dirinya sendiri di kamar tersebut.
"kemana gadis itu"! Gumanya pelan.
