Season 2 dari novel Lahir kembali untuk memeluk kalian
Menceritakan kisah romansa anak-anak Andrew Pratama yang sudah beranjak dewasa ikuti kisah mereka ya cuss lanjut...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Saat pulang ketiga teman baru Alvin dan Rendra menghampiri
mereka, ketiga orang itu menggunakan motor sport mahal karena ketiga orang itu berasal dari keluarga yang
cukup berada.
"Al, Ren, kalian pulang naik apa? "bUcap Gilang menyapa Alvin dan Rendra, walaupun berasal dari keluarga yang cukup berada sifat mereka sangat baik dan tidak sombong itu juga yang membuat Alvin cukup cepat akrab dengan mereka.
"Kita lagi nunggu ojek nih Lang, kalau jalan kaki lumayan jauh" Ucap Rendra yang sedang menunggu ojek lewat, Alvin dan Rendra tidak bisa memesan ojek online karena batre ponsel mereka sudah habis karena asik bermain game online tadi saat kegiatan bebas setelah keliling sekolah.
"Ngapain nunggu ojek, ayo kamiantar. Al kamu bisa bawa motor kan, kami tidak tau kontrakan kalian di mana" Ucap Gilang sambil menyerahkan kunci motornya pada Alvin.
"Tentu saja bisa" Ucap Alvin sambil menerima kunci motor Gilang, saat melihat motor Gilang, Alvin jadi merindukan motornya yang ada di ibukota.
Alvin membawa motor itu dengan lincah, mereka hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai di kontrakan Alvin.
"Aku tidak menyangka kemampuan mu membawa motor sangat hebat, lihat semua teman-teman kita tertinggal jauh" Ucap Gilang yang mengagumi kemampuan Alvin membawa motor.
"He he he biasa saja, aku tidak sejago yang kamu katakan" Ucap Alvin yang tidak ingin dikatakan sombong kalau terus memamerkan kemampuan nya.
Tidak lama setelah itu Rendra datang bersama Nandi dan Bima,
mereka ketinggalan jauh saat Alvin mulai ngebut tadi.
"Gila kamu Al, jalanan ramai seperti tadi kamu libas, kamu sudah seperti pembalap" Ucap Rendra yang tadi juga membawa motor milik Nandi.
"Kamu nya saja yang lambat" Ucap Alvin sambil membuka pintu kontrakan nya
"Kalau begitu kami pamit dulu sudah sore" Ucap Gilang yang hendak pulang setelah bertukar nomor dengan Alvin dan Rendra.
"Kalian nggak mampir dulu? " Ucap Rendra berbasa-basi pada teman barunya.
"Kapan-kapan saja Ren, ini sudah sore kami harus segera pulang dan kami juga harus mempersiapkan barang-barang untuk kegiatan kita besok" Ucap Gilang yang di angguki Nandi dan Bima. Mereka juga sudah bertukar kontak tadi, jadi mereka bisa saling menghubungi kapan saja, setelah melihat kepergian ke tiga sahabat baru mereka Alvin dan Rendra langsung masuk kedalam kontrakan.
Setelah mandi Alvin dan Rendra langsung makan malam, setelah itu mereka langsung menyiapkan barang- barang untuk kegiatan besok termasuk surat izin yang sudah ditahda tangani oleh Alvin.
"Wah Al, aku tidak menyangka akan semirip ini, " Ucap Rendra yang melihat tanda tangan milik ayahnya yang di buat oleh Alvin.
"Untung saja kita bukan anak nakal, kalau tidak entah berapa kali kita membohongi orang tua kita" Lanjut Rendra.
Setelah selesai mengemas barang bawaan mereka, Alvin dan Rendra langsung beristirahat karena mereka harus berangkat pagi-pagi besok.
Mereka akan melalkukan kegiatan outbond selama tiga hari dua malam, jadi mereka sudah dipastikan berkemah disana.
Pagi hari suara alarm ponsel membangun kan Alvin, setelah
mematikan alarm ponselnya, Alvin terdiam sejenak untuk mengumpulkan tenaga, setelah itu dia langsung mandi.
Saat selesai mandi Alvin berpapasan dengan Rendra yang baru saja bangun.
"Aku nggak nyangka kamu bisa bangun pagi juga Ren" Ucap Alvin menggoda Rendra.
"Ya jelas bisa lah aku membuat alarm mulai dari pukul empat pagi" Ucap Rendra yang tadi malam menyetel alarmnya pukul empat pagi.
Sementara itu di kediaman Andrew, Cheline juga terbangun
setelah ponselnya berbunyi namun bukan alarm melainkan suara panggilan dari mantan ketua geng mawar berduri sekaligus guru Cheline yaitu Maria.
Tut!! Tut!!! Tut!!.
"Halo ibu angkat, tumben pagi-pagi seperti ini sudah menelpon" Ucap Cheline yang matanya masih tertutup.
"Cheline tadi malam tiga hotel dan dua diskotik kita di serang" Ucap Maria setelah mendengar pertanyaan Cheline.
"Apa!!! Di serang memangnya mereka tidak tau hotel dan diskotik itu punya kita? " Ucap Cheline langsung
membuka matanya.
"Seperti nya mereka geng baru yang berasal dari negara sakura, mereka menyebut diri mereka sebagai Yakuza, mereka sudah membunuh lima orang anak buah kita" Ucap Maria.
"Kurang ajar, aku akan segera mengumpulkan pasukan elit kita dan akan turun tangan langsung membalas mereka, aku sudah lama sekali tidak menyiksa orang" Ucap Cheline sambil menutup panggilan Maria.
"Seperti nya geng itu akan menderita, aku sangat tau perangai
anak angkat ku itu" Ucap Maria setelah Cheline menutup panggilannya. Kembali ke kontrakan Alvin, kedua sahabat itu sudah selesai bersiap dan sarapan mereka sedang menunggu
taksi online yang tadi mereka pesan. Setelah menunggu beberapa saat taksi itu akhirnya tiba, mereka berdua
pun langsung berangkat ke sekolah.
"Sepertinya kita harus membeli motor Al, sangat repot setiap pagi menunggu atau memesan ojek online" Ucap Rendra.
"Itu juga yang aku pikirkan, tapi uang kita tinggal sedikit" Ucap Alvin yang juga ingin membeli motor bekas tapi uang mereka perlu di hemat.
Sepuluh menit kemudian mereka sudah sampai di SMA Rajawali, sekolah mulai ramai siswa-siswi mulai berdatangan di antar orang tua mereka.
"Al, Ren, sini" Ucap Gilang yang melihat Alvin dan Rendra turun dari taksi.
"Aku tidak menyangka kalian cepat juga datangnya" Ucap Alvin setelah berada di dekat ketiga teman barunya.
"Ini juga terpaksa Al, ibuku mengguyur ku dengan seember air"
Ucap Bima menceritakan kenapa dia bisa bangun pagi.
"Kamu nya aja yang tidur kayak
kebo, pasti tante sudah kesal karena kamu susah di bangunin" Ucap Nandi Setelah itu mereka terus mengobrol sambil menunggu instruksi dari OSIS tentang keberangkatan mereka.
"Eh Lang, Ngomong-ngomong kamu tau gak cara menghasilkan uang dengan cepat? " Ucap Rendra.
"Melihara tuyul?" Ucap Gilang sambil tersenyum.
"Aku serius Lang, kami berdua lagi butuh duit" Ucap Rendra.
"Butuh berapa biar kami pinjamkan dulu" Ucap Gilang
"Kami tidak mau berhutang, kami ingin hasil usaha kami sendiri" Ucap Alvin. "Hmm kalau begitu bagaimana dengan balap liar, aku dengar dari temanku sekali taruhan bisa mencapai puluhan juta, dengan kemampuan Alvin pasti bisa dengan mudah memenangkan nya" Ucap Gilang.
"Ide yang menarik kita bahas lagi nanti setelah pulang ospek, itu kelompok kita sudah mulai masuk kedalam bus" Ucap Alvin yang cukup tertarik dengan ide Gilang.
"Bagus, nanti kamu bisa memakai motorku untuk balapan" Ucap Gilang yang sudah melihat sendiri kemampuan Alvin saat membawa motor.
Setelah itu mereka langsung masuk ke dalam bus, saat mereka masuk kedalam bus, Rendra langsung duduk dengan Gilang, Nandi duduk dengan Bima sementara Alvin harus duduk
sendiri.
Saat Alvin menerima nasib duduk sendiri, tiba-tiba Azalea masuk ke dalam bus, dia datang agak siang, saat masuk kedalam bus Azalea melihat Diandra sudah duduk bersama orang lain dan hanya tersisa kursi di samping Alvin yang masih kosong.
"Sialan, masa aku harus duduk dengan perempuan itu, kalau tau begini aku akan meminta Rendra untuk duduk sendiri tadi" Batin Alvin yang melihat Azalea berjalan ke arah nya.
"Boleh aku duduk disini? " Ucap Azalea mencoba bersikap sopan "Silahkan saja" Ucap Alvin lalu mulai memainkan ponsel nya.
"Serius ini cowok, apa dia masih normal, kalau cowok lain pasti akan berlutut untuk bisa duduk di sampingku, sedangkan dia tidak perduli sama sekali" Batin Azalea yang mulai penasaran dengan Alvin.
Setelah semua penumpang masuk bus pun segera berangkat menuju tempat kegiatan ospek.
Bersambung.....