Sivania Amelia merupakan putri dari keluarga konglomerat. Tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian dari semua orang membuatnya menjadi sosok arogan.
Hingga suatu hari dirinya menemukan sebuah buku novel di lorong sekolahnya. Buku dimana dirinya menjadi tokoh antagonis. Seorang putri palsu yang berusaha keras untuk membunuh putri asli. Tapi berakhir dengan kematian tragis.
Anehnya, semua nama tokoh di buku itu merupakan anggota keluarganya. Satu persatu kejadian dalam buku benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah buku dengan akhir cerita kematiannya yang penuh derita.
Tapi satu hal berbeda, hati Sivania telah membeku, meninggalkan keluarganya untuk diberikan pada putri asli.
Ini bukan miliknya, maka dirinya akan membuang segalanya. Tapi kenyataan lain terbongkar membuat keluarganya memohon agar Amelia kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kutukan?
"Kamu ingat adikmu lahir di rumah sakit terbesar di kota ini?" Tanya Gina pada putrinya. Dijawab dengan anggukan kepala oleh Siska.
"Ada seseorang yang melahirkan di hari yang sama. Mantan pacar ayahmu..." Gina menghela napas mengingat wanita menyebalkan sok polos itu.
"Lalu! Lalu!" Siska semakin antusias mendengarkan.
"Karena posisi lahir yang sungsang, pada akhirnya operasi dilakukan. Ibu belum sempat melihat adikmu, tapi sudah langsung dibawa ke ruang picu. Bagaimana rupa adikmu saat baru lahir, ibu juga tidak tahu." Jelas Gina pelan.
"Lalu! Lalu!" Lagi-lagi Siska menyemangati ibunya untuk bercerita.
"Semuanya, seperti yang kamu tau, berjalan baik-baik saja. Amelia tumbuh dengan sehat, walaupun memang kelakuannya di luar nalar. Tapi itulah keunikan Amelia. Hingga, Tiara datang diantar oleh seorang dokter yang menangani persalinan. Dia menangis mengatakan kami adalah orang tua kandungnya." Sang ibu meraih secangkir teh berusaha menenangkan diri.
"Kalian percaya begitu saja?" Tanya Siska.
"Pada awalnya ibu juga bingung. Hingga dokter menjelaskan apa yang terjadi. Ibu kandung Amelia meninggal beberapa minggu lalu, sebelum meninggal mengungkapkan kebenaran bahwa dia menukar Tiara dengan putri kandungnya, hanya karena rasa iri dan dendam. Selama ini Tiara mengalami kekerasan oleh ibunya." Jelas Gina, kembali menikmati teh yang begitu hangat.
"Kalian melakukan tes DNA dan hasilnya Tiara anak kandung?" Kembali Siska bertanya.
Gina mengangguk."Itulah kenyataannya, Amelia ternyata bukan putri ibu. Bukan adik kandungmu."
"Kalau aku jadi ibu, mengetahui anak kandungku ditukar, kemudian dianiaya. Sudah pasti aku akan menyimpan dendam pada Amelia. Mungkin mengusirnya dari rumah. Apalagi Amelia anak mantan pacar ayah." Siska mengerutkan kening, melirik ke arah ibunya yang bar-bar.
Kembali Gina menghela napas."Itulah...ibu tidak bisa melakukannya. Ada perasaan sakit disini, mungkin karena ibu yang membesarkan Amelia. Tapi juga ada amarah karena mereka sudah melukai Tiara, putri kandung ibu. Saat melihat ayahmu memukuli Amelia, setelahnya ibu menangis di kamar. Cemas menunggunya pulang, di sisi lain, ibu juga harus selalu berpihak pada Tiara. Walau bagaimanapun dia putri kandung ibu, yang sudah mengalami masa sulit di luar sana."
"Dilema..." Siska menunduk memilin jemari tangannya sendiri.
"Kamu sendiri bagaimana? Bagaimana pendapatmu tentang Amelia dan Tiara?" Tanya sang ibu.
"Aku berusaha keras untuk akrab dengan Tiara. Walau bagaimanapun Amelia yang salah, dia yang mendapatkan keuntungan dengan pertukaran ini. Tapi tetap saja, kami kan musuh selama belasan tahun. Kalau tidak ada Amelia semuanya jadi sepi. Annabelle itu memang benar-benar pembuat masalah." Gumam Siska, ikut-ikutan menghela napas.
"Yakin tidak sakit hati melihat anak dari mantan pacar ayah? Bahkan ibu yang membesarkannya?" Tanya Siska lagi, meyakinkan.
"Entah kenapa ibu tidak merasa dendam pada Amelia. Tapi tetap saja harus dendam. Kenyataannya dia adalah putri dari musuh ibu. Tetap saja...ibu merindukannya. Rencananya ibu dan ayah akan mewariskan semuanya pada Tiara. Untuk menebus rasa bersalah, hanya meninggalkan beberapa aset untukmu. Kamu setuju?" Tanya sang ibu meminta pendapat putrinya.
"Aku setuju-setuju saja. Aku kan wanita karir. Sedangkan Tiara belum mandiri sama sekali. Soal Amelia, mungkin setelah kelulusan biar aku yang membantunya. Sebaiknya ibu dan ayah konsentrasi pada Tiara saja." Jawaban tenang dari Siska.
Wanita yang terdiam sejenak. Amelia bukan adik kandungnya? Itu sebuah kenyataan pahit. Atau manis.
Memiliki adik yang baik hati, tidak rusuh seperti Tiara. Terkadang itulah hal yang membosankan dan menakutkan baginya. Mengingat Tiara dapat dengan mudah merebut hati Tristan.
Hingga suara ketukan pintu terdengar. Tiara berada di sana, menggunakan minidress berwarna peach.
"Ibu...kakak... boleh aku bergabung?" Tanyanya bagaikan ragu.
"Tentu saja sayang...jangan sungkan kami adalah keluargamu." Gina bangkit menyambut putrinya.
Siska bisa paham, benar-benar paham mengapa ibu dan ayahnya lebih perhatian pada Tiara saat ini, jika dibandingkan dengan Amelia yang dari dulu hanya mendapatkan uang tanpa perhatian. Itu karena rasa bersalah pada Tiara yang tidak mendapatkan kasih sayang maupun materi selama belasan tahun.
Tapi... terkadang Siska berpikir, bagaimana jika dirinya berada di posisi Amelia? Di usia yang begitu muda, belum mandiri mengetahui dirinya bukan anak kandung kedua orang tuanya.
***
Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di dalam kamar Amelia, seekor kucing mengeong. Di mulutnya terdapat seekor tikus. Benar-benar menjadi kucing kecil yang sedikit gemuk.
"Anak pintar, tangkap tikus itu satu persatu. Lalu bunuh mereka." Ucapnya memberikan hadiah kalung kecil untuk kucingnya.
Meau...
Kucing yang mendengkur dan mengeong padanya. Sedangkan Amelia kembali membaca satu persatu peristiwa dalam novel. Kalimat per kalimat secara seksama, bagaimana kematian dapat menjemputnya.
"Amelia menyeringai, mengatakan akan menarik kaki Tiara ke neraka, karena telah merebut hidupnya. Hingga pada tikaman terakhir, darah terciprat ke wajah sang pria. Pria yang merupakan orang kepercayaan Tristan. Amelia kehilangan nyawanya. Tristan hanya melirik ke arah mayat yang matanya masih dalam keadaan terbuka."
Lagi-lagi dirinya gemetaran setiap membaca adengan ini. Karena itulah Amelia sama sekali tidak ingin berada di dekat Tristan. Terlebih tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian. Barulah dibuang ke jurang dalam hutan.
"Dasar orang gila." Gumam Amelia.
Tapi, ada yang aneh dalam novel ini. Di dekat ending, bukankah saat kematian Amelia sama sekali tidak ada Tiara disana. Tapi kenapa kalimat terakhirnya seakan-akan tertuju pada Taira yang telah merebut hidupnya?
Membaca ulang... benar-benar tidak ada Tiara. Apa ini pesan kematian? Bukan kata-kata terakhir? Jika kata-kata terakhir, seharusnya pernyataan cinta pada Tristan yang ada di hadapannya.
Amelia mengambil spidol merah mulai menandai setiap hal yang ganjil dan hole plot dalam novel ini.
Setiap adegan terasa sama persis. Benar-benar mirip, bahkan kalimatnya. Hanya hal yang dirubah olehnya menjadi sedikit berbeda.
Pada akhirnya memutuskan untuk mengambil spidol biru. Hal yang berubah juga akan ditandai olehnya dengan lingkaran biru pada paragraf.
Seperti hari ini seharusnya Tristan dan Tiara bercinta di penginapan tepi pantai. Melakukan malam panas yang memabukkan hingga pagi. Tapi Tristan dan Tiara kembali lebih awal?
"Apa Tristan impoten?" Sebuah catatan kecil dengan tanda tanya.
Amelia kembali menggeleng. Tidak mungkin orang perkasa tujuh tanjakan 8 tikungan impoten. Bahkan dalam cerita novel ini, Tiara sampai tidak dapat bangkit dari tempat tidur.
"Kucing... hidupmu selamat. Apa menurutmu aku juga bisa selamat?" Tanya Amelia, menutup buku novel. Belum menemukan kesimpulan apapun.
Meaw...
Kucing kecil yang mengeong, sementara Amelia mulai menikmati siomay uang dibelinya sekitar 15 ribu seporsi.
Sudah pasti ada rahasia yang disembunyikan Amelia dalam novel sebelum kematiannya. Sebuah pesan kematian, bukan sepenuhnya kutukan.
ada juga yg lagi usaha cari aman🤣🤣🤣
ketika arah angin berubah
maka Tiara pun berubah🤣🤣
seketika tau savier crazy rich ,bucin abis
mknya tujuannya pun berubah
ketika arah angin berubah
maka Tiara pun berubah🤣🤣
seketika tau savier crazy rich ,bucin abis
mknya tujuannya pun berubah