Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duda
"Benar-benar gila keluarga Seruni itu pa, nggak punya hati banget mereka untung Eca segera mengetahui dan kita masih bisa menyelamatkan Seruni" omel bu Ningsih saat mereka baru sampai di rumah,papa Iyan sengaja tidak ikut serta karena dia tidak mau terjadi kesalahpahaman.
"Kenapa lagi ma?"
"Coba papa bayangkan anak lelaki mereka yang memiliki hutang dan Seruni yang mereka pakai untuk menjadi alat penebus hutang itu dan lebih parahnya lagi uang yang mama berikan sisa nya untuk pesta pernikahan anak nya pa"
"Malang sekali nasib Seruni ya ma"
"Iya pa,mama kesel banget ma tadi mama sudah bikin perjanjian untuk mereka pa jangan sampai ganggu Seruni lagi dan jika itu terjadi mereka mama jebloskan ke penjara"
"Jadi mereka belum tau Seruni akan menikah dengan Raka?"
"Belum pa,mama tidak membahas pernikahan yang jelas mereka tidak berhak lagi atas Seruni"
"Ya sudah mana yang baik menurut mama saja,besok papa harus keluar kota ma ada pemeriksaan proyek di sana"
"Kenapa buka Raka pa?"
"Tapi Raka akan mempersiapkan pernikahannya nggak mungkin dia yang ke luar kota ma"
"Oh iya mama lupa,jadi lusa pernikahan Raka dan Seruni di laksanakan pa"
"Semua keputusan di tangan mama,papa ikut saja mana yang terbaik"
"Baik lah,mama dan Eca mau cari penghulu dulu pa,tadi mama sudah hubungi pengacara kita untuk mengurus perceraian Raka untuk sementara waktu pernikahan Raka dan Seruni secara Siri dulu" jelas mama Ningsih dan diangguki Papa Iyan setuju.
****
"Jadi loe beneran cerai sama Tari bro?"tanya Toni sahabat sekaligus rekan kerja Raka
"Hmmm.....mama nya yang minta begitu"
"Loe gimana sih Ka,ini soal hati kenapa malah rumah tangga di atur sama mertua,kalau mama Tari minta loe jebur ke kali terus loe lakuin gitu?"
"Ton gue tuh capek kalau terus menerus di katain mandul sama mama Riris padahal gue sudah cek dan hasil nya bagus mungkin memang belum saat nya Tuhan kasih gue anak sama Tari"
"Cuma gara-gara itu kalian cere' nggak masuk akal banget loe bro,kata nya cinta"
"Mama Tari selalu ikut campur Ton rumah tangga kami,Tari juga nggak bisa tegas sama mama nya" keluh Toni
"Terus langkah loe sekarang gimana? Apa nggak niat balik sama Tari lagi?"
"Belum tau bro,gue sekarang mumet banget "sahut Raka pelan secara lusa dia dan Seruni akan menikah.
"Gue ikut prihatin sama pernikahan loe tapi gue yakin Tari masih cinta sama loe dan kalau bisa kalian pertahankan pernikahan kalian sayang bro udah tiga tahun sama-sama" ujar Toni sambil menepuk pundak sahabat nya ini.
"Maaf pak saya mengganggu bapak" ucap Sarah sekertaris Raka.
"Ada apa Sarah?" tanya Raka
"Saya butuh tanda tangan bapak untuk peninjauan proyek di Surabaya karena pak Iyan langsung yang akan menangani nya besok" jawab Sarah menyodorkan map di atas meja Raka
"Kenapa bukan Pak Rendra saja?"
"Kemungkinan Beliau akan pergi bersama Pak Rendra pak"jawab Sarah lagi dan Raka segera memberikan tanda tangan nya lalu Sarah segera pamit keluar sambil tersenyum kecil.
"Jadi pak Raka sudah cerai sama bu Tari"batin Sarah sambil senyam-senyum sendiri.
"Jadi gue punya kesempatan buat ngedeketin pak Raka, mimpi apa gue semalam dapat kabar sebahagia ini, kelihatan nya rumah tangga pak Raka adem ayem tapi tiba-tiba cere',ada apa ya?" lanjut Sarah bertanya sendiri.
"Ah.... nggak usah mikirin itu deh yang penting sekarang pak Raka duda,gue nggak akan kasih celah buat pak Raka balik sama bu Tari lagi,bakalan gue pepet terus karena nggak ada larangan buat deketin pak Raka sekarang,siapa tau gue jadi nyonya bos di sini,bisa suruh-suruh karyawan deh! Nina kamu buatin saya teh di pantry kamu Fandi beliin saya batagor di bawah sana sama kamu Wahyu beliin saya hamburger nggak pake' bawang bombai sama saosnya yang banyak buat makan siang saya sama suami saya,cepet!" ucap Sarah sambil berkacak pinggang memperagakan gaya menjadi nyonya bos.
"Hahaha....seru juga ternyata bisa suruh-suruh begitu ya"
"Kenapa kamu ketawa sendiri Sar? mabok atau kesurupan" ujar Beni kepala staf bagian pemasaran.
"Siapa yang ketawa" elak Sarah malu dia mengalihkan kegiatan nya ke depan laptop.
"Jelas-jelas saya dengar kamu ketawa tadi,atau kamu sedang menyembunyikan seseorang di sini"tuduh Beni
"Nggak ada! Jangan sembarang nuduh deh pak Ben, nggak ada siapa-siapa tadi saya cuma baca Wa dari temen saya,ada yang lucu,bapak ngapain ke ruangan saya?"
"Pak Raka ada?"
"Ada tapi lagi ada pak Toni seperti nya sedang ada pembahasan proyek penting bapak mau apa?"
"Ini saya mau kasih laporan penjualan bulan ini, kemarin pak Raka minta"
"Masuk aja, nggak papa kok tadi saya juga masuk minta tanda tangan beliau"
"Ya sudah kalau gitu saya masuk ya, hati-hati di sini,ntar kamu kesambet mbak Kunti jadi ketawa sendiri" goda pak Beni membuat Sarah cemberut.
"Huu.....awas aja kamu kalau saya sudah jadi nyonya bos,kamu orang pertama yang akan saya pindahkan tugas nya buat nentengi tas branded saya" ujar Sarah sombong.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.