NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Bayi Bayi Gaib

Menjadi Ibu Susu Bayi Bayi Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Mata Batin
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Widowati perempuan cantik yang baru saja melahirkan bayinya yang mati. Langsung dicerai oleh Aditya suaminya, karena dianggap tidak bisa menjaga bayi yang sudah dinanti nantinya.

Widowati akhirnya memilih hidup mandiri dengan mengontrak rumah kecil di pinggir sungai, yang konon kabar beritanya banyak makluk makluk gaib di sepanjang sungai itu.

Di suatu hari, di rumah kontrakannya didapati dua bayi merah. Bayi Bayi itu ukuran nya lebih besar dari bayi bayi normal. Bulu bulu di tubuh bayi bayi itu pun lebih lebat dari bayi bayi pada umumnya.

Dan yang lebih mengherankan bayi bayi itu kadang kadang menghilang tidak kasat mata.

Bayi bayi siapa itu? Apakah bayi bayi itu akan membantu Widowati atau menambah masalah Widowati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 10.

“Lihat ini Bu!” ucap perawat sambil menunjukkan jarum suntik yang bengkok.

Widowati dan Retno pun tampak kaget melihat jarum suntik yang ditunjukkan oleh sang perawat.

“Sus, apa tadi jarum suntiknya tidak bengkok? Maaf.” Ucap Widowati dengan sangat hati hati.

“Tidak Bu, jarum suntik baru dan normal. Tadi saya tusukkan dengan sangat hati hati sesuai prosedur. Tapi tidak masuk. Setelah agak saya tekan malah bengkok.” Ucap perawat dan mengambil jarum suntik yang baru.

“Yang satu juga Bu Dokter?” tanya Retno sambil menatap Bu Dokter yang juga mengambil jarum suntik yang baru.

“Sama Bu Retno. Kita coba lagi. Kalau gagal kita tidak akan melakukan imunisasi lewat suntikan tetapi lewat oral saja.” Ucap Bu Dokter dengan sabar.

“Bu, apa saya harus membayar jarum suntik yang rusak itu?” tanya Widowati yang tidak enak hati karena jarum suntik menjadi rusak.

“Tidak Bu, semua pelayanan di pos Yandu ini gratis.” Ucap Bu Dokter sambil tersenyum ramah.

Dengan suntikan jarum kedua pun hasilnya tetap sama. Jarum menjadi bengkok. Bibir Langit dan Lintang malah tersenyum menggemaskan, saat Bu Dokter dan Perawat geleng geleng kepala melihat jarum suntik yang bengkok lagi.

Akhirnya Langit dan Lintang pun diimunisasi lewat oral. Diteteskan pada mulut mulut mungil dua bayi itu.

Langit dan Lintang menangis mungkin merasakan cairan tidak enak masuk ke dalam mulutnya. Beda dengan Asi ibu Wiwid yang sangat enak menurut mereka berdua. Ujung lidah lidah mungil itu tampak menjulur julur keluar dari mulut mungilnya .

Widowati pun segera memberi Asi pada Lintang dan Langit yang juga sudah dipangkunya, agar diam tidak menangis.

“Sekarang silakan dibawa ke tempat Bu Rina untuk penimbangan dan mengambil vitamin ya Bu. Kalau ada apa apa dengan bayi bayi ini tolong langsung menghubungi saya ya Bu.” Ucap Bu Dokter sambil memberikan kartu perkembangan Langit dan Lintang juga kartu nama Bu Dokter, pada Widowati.

Bu Dokter sangat penasaran dengan tumbuh kembang bayi bayi luar biasa itu.

“Iya Bu, terima kasih..” ucap Widowati.

Retno membantu membawakan kartu kartu itu. Sedangkan Widowati dengan sangat hati hati bangkit berdiri sambil membawa dua bayi yang masih me nyu su.

Untung tubuh dan otot Widowati lumayan kuat. Lengan Widowati tampak kokoh membawa dua bayi itu.

Sejak Widowati masih duduk di sekolah dasar Widowati sudah dipaksa oleh Ibu Tirinya untuk kerja keras, bagai pelayan saja. Bersih bersih rumah dan memasak adalah hal yang harus dia lakukan setiap hari membantu asisten rumah tangga. Apalagi sejak dia duduk di bangku SMP, asisten rumah tangga nya sudah mulai kerja paruh waktu. Widowati yang lebih banyak kerja sebelum dan sepulang dari sekolah.

“Taruh di timbangan ya Mbak.” Ucap Bu Rina saat Widowati sudah berdiri di dekatnya.

Widowati pun menaruh Lintang dan Langit secara bergantian di atas timbangan bayi.

Bu Rina alias Bu Yandu tampak terheran heran saat menimbang dan mengukur panjang bayi bayi itu. Karena ukurannya lebih besar dari bayi bayi pada umumnya di usia yang sama.

“Mbak Wiwid jangan lupa ya besok kalau ada penimbangan dan pemeriksaan datang lagi. Jangan lupa bawa lagi kartu nya.” Ucap Bu Rina setelah mencatat berat dan panjang dua bayi itu, pada kartu kartu mereka.

“Iya Bu Rina terima kasih banyak ya. Saya sudah diundang ke sini. Pak Er Te tadi juga menyarankan agar saya ke balai desa untuk mengurus akta anak anak ini.” Ucap Widowati sambil tersenyum pada Bu Rina.

“Sama sama Mbak Wiwid.”

Sesaat tampak sosok Mbah Surti sudah kembali datang sambil membawa satu susun rantang.

“Bu Rina, saya izin dulu mau ke rumah Bu Dukuh. Saya sudah selesai masak untuk makan siang. Cuci cuci gelas biar nanti saja sepulang saya dari Bu Kadus ya..” ucap Mbah Surti pada Bu Rina.

“Iya Mbah, tidak apa apa. Biar saya dan Mbak Sus yang mencuci gelas gelas nanti.” Ucap Bu Rina penuh pengertian pada orang tua itu.

“Bu Retno, Mbak Wiwid saya berangkat dulu ya, saya kan jalan kaki.” Ucap Mbah Surti selanjutnya sambil menatap Retno dan Widowati yang masih menggendong Langit dan Lintang dengan kain gendongan.

“Iya Mbah.” Ucap Widowati dan Retno yang membantu mengikat kain gendongan agar kuat.

Mbah Surti terlihat berjalan tergopoh gopoh meninggalkan lokasi rumah Bu Rina. Dia terus melangkah cepat cepat di pinggir jalan beraspal menuju ke rumah Bu Kadus.

Beberapa menit kemudian, di saat tepat langkah Mbah Surti di depan pintu pagar rumah Bu Kadus, terdengar suara motor yang dikemudikan oleh Retno.

Dan bersamaan dengan itu terdengar lagi suara tangis Langit dan Lintang yang sangat keras.

“OOWWWWEEEEEKKKK.. OOOOWWWEEEEKKK...”

“OOOOWWWWEEEEEKKK...OOOOWWWWEEEEKKK.:

“Wah kok nangis kencang lagi ya Wid?” tanya Retno dengan suara keras.

Retno pun menghentikan motor di depan pintu pagar Bu Kadus. Mbah Surti pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Langit dan Lintang yang menangis kejer.

“Iya mungkin takut masuk ke dalam rumah itu Mbak. Aku tunggu di warung mie ayam saja ya. Nanti Tugiyo suruh menemui aku di warung mie ayam.” Ucap Widowati dengan suara agak keras sambil bersiap siap turun dari boncengan motor.

“Iya iya Mbak, saya suruh nanti Tugiyo ke warung mie ayam.” Saut Mbah Surti yang mendengar suara Widowati.

Mbah Surti cepat cepat melangkah masuk ke halaman rumah Bu Kadus.

“Benar benar Tugiyo masih tidur apa ya? Kok halaman masih kotor, lampu luar semua menyala, gorden jendela tertutup rapat.” Suara Mbah Surti terdengar menggerutu.

“Cah ora ngenah (Anak tidak benar) Kemarin juga sehat sehat saja.” Mbah Surti sambil terus menggerutu melangkah cepat cepat menuju ke rumah Bu Kadus.

Sedangkan Retno dan Widowati yang sudah turun dari motor melangkah menuju ke warung mie ayam

“Ayo Wid, kita beli mie ayam. Kamu menyusui pasti sudah lapar lagi kan. Ini mie ayam terenak di dusun ini.” Ucap Retno yang melangkah di samping Widowati.

“Iya Mbak, nanti kalau Tugiyo mau kita belikan. Ini Langit dan Lintang kok juga sudah diam.” Ucap Widowati yang memang juga sudah lapar lagi meskipun tadi sudah sarapan.

Akan tetapi di saat Widowati dan Retno sudah duduk di bangku warung mie ayam. Dan baru saja memesan mie ayam dan minuman, terdengar suara Mbah Surti berteriak teriak sangat keras.

“Toloooong.. Toloooonngggg...”

Retno, Widowati dan juga orang orang yang ada di warung itu tampak sangat kaget.

“Ada apa Mbah Surti?” tanya mereka semua sambil bangkit berdiri, kecuali Widowati dan penjual mie ayam yang sejak tadi sudah berdiri sibuk melayani pembeli.

“Mbak tolong kamu yang lihat Mbah Surti ya. Nanti Lintang dan Langit malah menangis kejer lagi.” Ucap Widowati sambil menatap Retno yang siap siap melangkah keluar dari warung mie ayam. Beberapa orang laki laki pembeli di warung mie ayam itu pun sudah berlarian menuju ke rumah Bu Kadus.

...

Ada apa di rumah Bu Kadus ya?

1
Cindy
lanjut kak
Siti Yatmi
dasar gila..pesta sendiri dirusak. .koplak...
FiaNasa
rasain kau NYI ratu,,emang sudah takdir kali ya kau harus botak lagi kali ini 😀😀mana bisa.kau melawan 2.bocil.itu
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
dihh setress situ.. yg bikin gara² kan pihak situ woi/Hammer/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
wkwkwk.. sempat2nya, gak mau rugi /Facepalm/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
Mintarsih kek gak waras, gak tau duduk masalahnya ikut2an marah2, teriak2, skrg ketawa2 bareng nyai ratu 🙄🙄
YuniSetyowati 1999
wkwkwkwkwk gosong maning botak maning 🤣🤣🤣🤣🤣
Wanita Aries
Baru jg numbuh tu rambut ehh udh kobong lg 🤣🤣🤣
Kapokk hancur lebur acaranya
Îen: hahhahaha kembali botak dia ka
total 1 replies
YuniSetyowati 1999
gundul deh 😁
YuniSetyowati 1999: Ayu tp pitak 🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
YuniSetyowati 1999
Nganten ngawur
YuniSetyowati 1999: Udah dipastikan pemecah rekor keluarga nganten setres semua 🤣🤣🤣🤣
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tutup pintu, buka panci bakso, biar nyai ratu dicemplungin ke kuah bakso yg bergolak sama papa wowo🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
FiaNasa
iya tutup saja biar makin seru,,kan nantinya pasti ketahuan klau Mintarsih pake ilmu hitam,,kali aja om Wowo & dua bocil itu bisa melepaskan mantan suami widowati yg kena guna² kek nya itu,,
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
jagan coba2 memgusik anak om wowo kali begotulah akibatnya
ternyata ilmunya blm seberpaa mkne masih kalah sm om wowo
secara om wowo mah lg tmpil mode gamteng maksimal atuhh 😍😍😍

coba mode 👻👻👻
ngacir dehhh
YuniSetyowati 1999
Tutup pintuuuu sesuai keinginan nyonya.Dan papah Wowo hanya akan melakukan tugasnya melindungi keluarganya.And action!!!!!!
YuniSetyowati 1999
wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 papah Wowo Kelen 👍👍👍👏👏👏👏👏👏
YuniSetyowati 1999
Jadi cunduk pentol 🤣🤣🤣🤣🤣
Arias Binerkah: 😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
YuniSetyowati 1999
Action
Siti Yatmi
manusia sesat....amit2...untung udh bukan mertua kamu wati....
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
iya, tutup aja pintunya! biar Om Wowo lebih leluasa membuat pesta mewah mu porak poranda😏
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈: horeeeee kan dia sakti
total 3 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
jiahhh... Nyi Ratu mau saingan apa ya, sama mempelai perempuan? pasti cetar dandanan nya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!