NovelToon NovelToon
Setelah 100 Hari

Setelah 100 Hari

Status: tamat
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Penyesalan Suami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itha Sulfiana

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik, Mas," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Atasan baru

Anton menggeram marah. Namun, dia tak bisa melakukan apa-apa. Orang yang berdiri di belakang Anjani adalah Anushka Yama. Nona manja dari keluarga kaya dan berkuasa.

Jelas, Anton tak berani mencari masalah. Dibanding keluarga Yama, keluarga Permana hanyalah remahan rengginang saja.

"Baik. Papa akan memberikan saham itu kepadamu. Tapi... kamu harus tepati janji! Secepatnya, cari cara supaya Aryan tidak menunda-nunda perceraian kalian. Dan, satu lagi! Kembalikan wajah dan bentuk tubuhmu seperti semula! Jangan berpenampilan seperti perempuan penggoda seperti ini! Cuih!"

Anton meludah dengan ekspresi jijik. "Kamu terlihat sangat menjijikkan, Anjani. Persis, seperti j@lang murahan. Kamu pikir, Aryan akan tergoda dengan penampilan kamu yang sekarang? Tidak. Aryan lebih suka perempuan cerdas dibanding perempuan yang menjual tubuhnya seperti kamu."

Setelah mengucapkan kalimat panjang yang bagai sebuah belati yang menancap di hati Anjani, Anton pun segera pergi.

Sejujurnya, dia pun tidak tega mengatakan hal itu. Namun, dia terpaksa. Demi menekan Anjani agar tak bersaing dengan Luna, dia memang harus bersikap tega.

"Papa, tunggu!" teriak Anjani.

Dia mengejar Anton hingga ke depan pintu.

Anton pun menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan menatap Anjani dengan frustasi.

"Apa lagi?" tanya Anton dengan ekspresi jengah.

"Aku ingin menambahkan satu syarat lagi," kata Anjani dengan sedikit tercekat.

"Syarat apa?" tanya Anton.

"Aku ingin putus hubungan dengan Papa."

Degh!

Dada Anton terasa nyeri begitu kata-kata Anjani menyapu gendang telinganya. Matanya sedikit mengabur oleh air mata yang tiba-tiba muncul.

"Kamu... bilang apa?" tanya Anton dengan suara mencicit.

"Aku bilang, aku ingin putus hubungan dengan Papa. Aku nggak menginginkan Papa lagi. Jadi, lebih baik hubungan Ayah dan anak ini, diakhiri saja," kata Anjani seraya berbalik pergi.

Anton mulai memegangi dadanya. Sakit itu semakin menyiksa. Dia ambruk ke lantai karena sepasang tungkainya tak mampu lagi menopang tubuhnya dengan sempurna.

"Bagaimana mungkin?" lirih Anton tak percaya. Dia menggeleng. Berusaha menyangkal kata-kata yang baru saja dikatakan oleh sang putri.

Sekelebat ingatan tentang Anjani kecil tiba-tiba muncul didalam kepalanya. Anton tak kuasa menahan air mata. Tak ia sangka, gadis kecil yang dulu selalu sakit jika tak bertemu sehari saja dengannya kini malah ingin putus hubungan.

Sungguh, Anton benar-benar tak menyangka.

*

*

*

Dua hari kemudian, Anjani akhirnya benar-benar memasuki salah satu perusahaan yang berada dibawah naungan Yama House Group.

Perusahaan bernama Yama Sun Architect tersebut berada di bawah kepemimpinan adik bungsu Ibunda Anushka. Namanya, Enzo Raysven Yama. Pria berusia 30 tahun dengan tinggi 188 cm, alis tebal, hidung mancung, mata tegas dan wajah yang mempesona.

Pribadinya cenderung tertutup. Irit bicara dan sangat perfeksionis. Banyak gadis yang mengejarnya namun hingga saat ini, Enzo memilih untuk tidak menjalin asmara dengan perempuan manapun.

Alasannya? Jelas, karena dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan pekerjaannya.

Tok! Tok! Tok!

"Om Enzo!" sapa Anushka dengan suara yang sangat lembut sekali.

Dia tak berani menyinggung perasaan sang Paman. Pasalnya, pria itu adalah pewaris masa depan dari kerajaan bisnis Yama House Group.

Kenapa bisa begitu? Karena, Enzo adalah satu-satunya anak lelaki di keluarga Yama. Meski, Anushka juga memiliki 'Yama' pada belakang namanya, namun sejatinya nama keluarga itu ia ambil dari nama belakang sang Ibu. Sementara, adik laki-lakinya, barulah mengambil nama belakang Ayah mereka.

"Masuk!" titah Enzo tanpa menoleh.

Anushka mencolek lengan Anjani. Memberi isyarat agar masuk bersama-sama.

"Kamu duluan," bisik Anjani.

"Sama-sama saja," balas Anushka.

"Kamu duluan. Aku takut," timpal Anjani lagi.

Terjadi adegan dorong-dorongan hingga akhirnya kedua perempuan itu terhuyung ke depan dan nyaris terjatuh.

Suara ribut-ribut itu membuat Enzo mengangkat kepalanya dan menatap mereka dengan mata menyipit.

Anushka pun langsung nyengir kuda. Sementara, Anjani sudah menunduk gugup dengan jantung yang nyaris keluar menembus dadanya.

"Kalian sudah bukan anak kecil lagi, kan? Tapi, kenapa masih rusuh seperti ini?"

Suara bariton itu terdengar. Rasa gugup Anjani semakin bertambah.

"Maaf, Om Enzo. Kami nggak sengaja," cicit Anushka. "Lantainya tadi agak licin. Iya kan, Anjani?"

"I-iya. Lantainya memang sedikit licin," timpal Anjani dengan mata melotot ke arah Anushka.

Enzo menggeleng pelan. Dia menatap Anjani sekilas lalu menghela napas pelan.

"Dia yang akan bekerja di sini?" tanya Enzo.

"Iya," angguk Anushka. "Bagaimana? Dia diterima, kan?"

Tak hanya Anjani saja yang merasa berdebar saat menunggu jawaban Enzo. Anjani juga.

"Ya," angguk Enzo. "Karya-karyanya memang sangat bagus. Aku akui itu. Dia punya potensi untuk berkembang dan membawa keuntungan besar bagi perusahaan kita."

Anushka langsung tersenyum lega. Dia dan Anjani saling berpandangan dengan senyum sumringah.

"Jadi, saya diterima, Pak?" tanya Anjani memastikan.

Enzo menatapnya cukup lama kemudian menjawab," ya."

"Terimakasih."

"Ehm," sahut lelaki itu pendek.

"Kalau begitu, aku akan membawa Anjani untuk melihat-lihat perusahaan. Terimakasih banyak, Om Enzo!"

Pria itu tak menjawab. Dia kembali tenggelam dalam pekerjaannya dan hanya memberi isyarat melalui gerakan tangan supaya Anjani dan Anushka segera keluar.

"Kami pamit, Pak Enzo!" kata Anjani.

Enzo tak menanggapi. Dia bahkan tak mengangkat pandangannya sedikit pun. Fokusnya terkunci pada layar laptop yang ada dihadapannya.

Selang beberapa detik, pintu ruangan itu kembali tertutup. Setelah memastikan bahwa Anushka dan Anjani sudah pergi, Enzo pun menutup laptopnya lalu tersenyum sambil menatap ke arah pintu dengan mata menyipit.

"Dia sekarang kurus sekali. Padahal, saat tubuhnya lebih berisi, dia terlihat sangat imut dan menggemaskan. Tapi... kurus begini juga oke. Dia cantik dan menawan. Ah... Aryan beruntung sekali memilikinya."

Enzo menutup matanya untuk sejenak. Senyumnya masih bertahan cukup lama.

*

"Kalau Aryan tahu bahwa kamu sudah bekerja, kira-kira... apa yang akan dia lakukan?"

Sambil berjalan-jalan di sekitar kantor, Anushka bertanya kepada Anjani.

"Aku sudah nggak peduli dengan pemikiran Aryan terhadapku, Anushka. Mau dia marah atau tidak, itu bukan urusanku lagi. Kami sudah selesai. Jadi, jika dia sedikit tahu diri, dia pasti nggak akan ikut campur lagi dengan kehidupanku."

"Kapan kamu akan pindah dari rumah itu?"

Anjani tersenyum kecil. "Secepatnya."

"Pindah kemana?"

"Kemana saja. Aku bisa menyewa apartemen kecil-kecilan untuk tinggal."

"Tidak usah sewa! Kalau tidak salah, Om Enzo punya beberapa apartemen yang menganggur di dekat sini. Nanti, aku akan meminta tolong supaya dia bersedia meminjamkan salah satu apartemennya untuk kamu."

"Tidak usah," geleng Anjani cepat.

"Tidak apa-apa. Daripada apartemennya berjamur gara-gara tidak di tinggali, kan?"

"Tapi... Apa Om Enzo bersedia meminjamkannya?" tanya Anjani dengan ragu.

"Tentu saja. Bukannya... Om Enzo dari dulu tidak pernah pelit padamu?" balas Anushka.

1
2ulfly Tan
klo om enzo jg ganteng jg ok, mending sm enzo Thor, drpd aryan , biar tahu rasa dia
tavishaZ
siap2lah menyesal aryan...
Fenny Liang cin phing
iklan pembersih wc ini sangat menggangu hueksss coklat coklat gitu. apalagi baca sambil dinner ato lunch😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Wandi Fajar Ekoprasetyo
LBH cepat LBH baik....tunggu aja karma yg akan kalian dapat
Lienda nasution
gemes baca nya Anjani goblok bukannya sdh dikasih pinjam apartemen kok gak di tempati ceritamu loncat loncat thor
Wandi Fajar Ekoprasetyo
suka banget sama karakter Anjani.....wanita yg kuat dan ga bisa d tindas begitu aja
Deera🍀
heh dasar tdk tau sopan santun. GK tau etika. bocah gemblung emang si Luna ini 🙄🙄🙄😑😑
Deera🍀
ternyata kamu pria sejati dan jujur Enzo. 😍😍
Deera🍀
dihh dasar om om modus kang Error 🤣🤣🤣🤣
Deera🍀
hahahaha Pamanmu mulai Error dan gila KRNA cinta 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Deera🍀
gilaaa parah kamu Enzo memendam cinta begitu dlam dan lama diam² sampai tau detail tentang identitas dan hal apapun mengenai Anjani yg kamu cintai itu.. so sweet bgt sampai speechles dan syok aku.. 🤭🤭🤭😗
Deera🍀
Aku setuju jika Anjani menikah dg Enzo. pasangan cocok. jauh lebih baik dari Aryan. 😍😍
Deera🍀
pada dasarnya Seorang anak tdk akan pernah rela jika ibunya disakiti dan diusik kehidupannya. begitupun sebaliknya seorang Ibu tak akan pernah sanggup dan rela jika mereka dilukai, disakiti hatinya dan dihancurkan hidupnya. Semua wanita akan berubah lebih buas dan Kejam dari seorang Pria.
Eka Novi
ok
Ari Arie
kok mirip drama china yg sy sering tonton di drama box.
Ari Arie
petra cornelius
Ari Arie
Petra? ???
I_M
asik waktunya bom kecil meledak nih
Deera🍀
orang baik.. kacang yg tidak lupa kulitnya. 🌹🌹
Deera🍀
asstaga Paman nggak ada akhlak🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!