NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:145.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

MOHON MAAF
TAHAP REVISI
Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Tahun demi tahun berubah begitu cepat, anak yang dulu banyak menghadapi ujian, sempat dituduh mencuri di sebuah warung, dan juga anak yang penuh pengorbanan, bahkan ia pernah mendorong tubuh sang Ibu dengan gerobak kayu di bawah guyuran hujan pada waktu itu.

 Anak kecil tangguh itu, kini tumbuh menjadi seorang pemuda. Rambutnya dipotong rapi, tubuhnya lebih tegap, dan sorot matanya memantulkan tekad yang sama seperti janji masa kecilnya, janji yang dulu selalu ia gaungkan terutama kepada ibunya, kini Alaska sudah masuk akademi militer, hari pertamanya ia menginjakkan kaki di asrama dan untuk pertama kalinya meninggalkan sang Ibu.

Di halaman lapangan latihan, terik matahari menyengat kulit. Alaska berdiri tegak, seragam olahraganya basah oleh keringat. Nafasnya terengah, tapi ia tak menyerah meski instruktur terus memberi perintah berat, tanpa henti.

  Alaska baris di bagian depan, tatapannya begitu tajam, keringat mulai membasahi pelipisnya setelah melakukan pemanasan, namun fisiknya tidak boleh goyah, ia tahu menjadi bagian akademi militer bukan hanya dituntut fisik yang kuat saja, namun juga mental yang kuat dan tahan ditempa.

“Push up, tiga puluh kali! Cepat!” suara instruktur menggema.

Dengan sigap Alaska menjatuhkan tubuhnya, kedua telapak tangannya menahan beban. Satu, dua, tiga… hingga tiga puluh. Tangannya bergetar, napasnya tersengal, tapi sorot matanya tetap menyala, memancarkan sebuah kekuatan seorang taruna.

  Dalam pikirannya terlintas wajah ibunya, yang menjadi alasan terbesarnya ia berlatih di tengah-tengah puluhan akademik yang saat ini turut berlatih bersamanya, tekad Alaska sudah bulat, anak kecil yang dulu pernah menangis di tengah malam, sekarang menjadi pemuda tangguh yang nantinya akan menjadi pelindung untuk sang Ibu.

Setelah latihan militer dan melewati lintasan rintangan yang begitu menguras tenaga. Ia menengadah sebentar, membiarkan angin sore menyapu wajahnya yang sudah memerah, masih terdengar deru nafasnya yang tersengal, karena latihan tadi.

Namun di saat ia masih menikmati angin sore, tiba-tiba saja terdengar celetukan dari teman taruna yang lainnya.

"Tuh lihat nafas si kampung ngos-ngosan seperti kerbau," ucap pemuda bertubuh tegap yang melirik ke arah Alaska.

"Haha ... si kampung mana bisa ia lulus, palingan tumbang duluan sebelum dilantik," ejeknya yang disambut oleh gelak tawa dengan taruna lainnya.

Mereka asyik menertawakan Alaska yang memang dari kampung terpencil, namun pemuda itu tidak gentar ia berdiri tegak dan melangkah menghampiri mereka yang sedang menertawakannya.

"Aku memang dari kampung," ucap Alaska. "Asal kalian tahu, di sini yang menjadi tentara, bukan dengan nama besar keluargamu ataupun kota asalmu. Tapi yang diuji di sini adalah nyali dan keteguhan hati, dan aku punya skill itu."

Seketika tawa mereka menjadi hening mendengar ucapan Alaska yang menurut mereka terdengar begitu congkak. "Sombong sekali anak kampung ini," ucap pemuda yang bernama Alex itu.

"Aku tidak sombong, yang aku bicarakan berdasarkan fakta," sahut Alaska.

Seketika Alex mulai mengepalkan tangannya pemuda itu hendak menonjok wajah Alaska namun dengan cepat para taruna yang lain mulai mencekal tangan Alex.

"Lex jangan gegabah jika masih ingin ada di akademi ini," ucap sang teman memperingati.

"Awas saja kau!" desis Alex.

Alaska masih menatap Alex dengan tatapan tajamnya, dari sinilah keberaniannya mulai diuji, dan setelah kejadian itu ia jadi paham, bahwa menghadapi orang seperti Alex harus dengan keberanian agar tidak diinjak-injak.

☘️☘️☘️☘️

Malam itu, selepas makan malam bersama para taruna lain, Alaska kembali ke kamar asramanya. Cahaya redup dari lampu gantung di langit-langit ruangan memantulkan bayangan di wajahnya yang masih memerah oleh latihan siang tadi. Kakinya terasa pegal, tangannya sedikit gemetar, namun semangatnya sama sekali tak padam.

Ia duduk di tepi ranjang, membuka laci kecil di samping tempat tidurnya. Di dalamnya tersimpan selembar foto lusuh foto dirinya bersama sang ibu, di depan rumah sederhana mereka. Wajah Nirmala tampak tersenyum lemah di foto itu, namun di matanya tersimpan kekuatan yang sama seperti yang kini mengalir dalam diri Alaska.

“Bu... Alaska sudah di sini sekarang,” gumamnya pelan, hampir seperti doa.

“Aku janji akan bikin Ibu bangga.”

Tangannya menggenggam foto itu kuat-kuat, lalu ia letakkan kembali ke dalam laci, menutupnya hati-hati seolah menyimpan harta paling berharga.

Dari luar, suara peluit malam terdengar tanda semua taruna harus bersiap tidur. Alaska menatap langit-langit kamar, tubuhnya sudah berbaring tapi pikirannya melayang jauh ke rumah. Ia teringat masa-masa saat harus mendorong gerobak kayu di tengah hujan untuk membawa ibunya ke rumah sakit, teringat ejekan tetangga, dan bagaimana ia menahan lapar demi menyisihkan uang sekolah. Semua kenangan itu kini menjadi bahan bakar di dadanya.

“Aku bukan siapa-siapa dulu,” pikirnya. “Tapi aku akan jadi seseorang.”

☘️☘️☘️☘️

Beberapa minggu berlalu. Pelatihan demi pelatihan dilalui. Dari bangun sebelum subuh, baris di lapangan yang dipenuhi embun, hingga latihan fisik di bawah panas menyengat. Tak jarang kakinya lecet, punggungnya memar, dan jari-jarinya penuh kapalan. Tapi setiap kali hampir menyerah, suara ibunya kembali terngiang.

“Nak, kalau jatuh... bangun. Allah selalu lihat usaha hamba-Nya.”

Dan itu cukup untuk membuat Alaska terus berdiri.

Sampai suatu hari, saat jadwal latihan menembak pertama diumumkan, Alaska berhasil menorehkan skor tertinggi di antara taruna lainnya. Para instruktur menatapnya dengan kagum. Beberapa teman yang dulu menertawakannya, kini mulai diam. Bahkan Alex yang dulu sempat menantangnya hanya melirik sekilas tanpa suara.

Namun malamnya, saat semua taruna tidur, Alaska menatap jendela yang memantulkan bulan sabit di langit hitam. Ia tersenyum kecil.

“Ibu, lihat kan? Anakmu gak menyerah.”

Hari-hari di akademi berjalan cepat. Hingga suatu sore, usai upacara pengukuhan tahap pertama, Alaska menerima surat dari kampung tulisan tangan ibunya sendiri.

Assalamualaikum, Nak.

Ibu sehat, Alhamdulillah. Jangan khawatir. Rumah kita masih sama, sederhana tapi penuh doa. Ibu bangga sekali dengar kamu sudah sejauh ini. Jangan lupa salat, jangan sombong, dan jaga hatimu. Ibu selalu doakan kamu di setiap sujud. Ibu.

Air mata Alaska menetes tanpa bisa ia tahan. Ia tahu, di balik kata-kata itu, ibunya pasti masih berjuang keras sendirian di rumah. Dan dalam diam, Alaska menatap langit sore yang mulai memerah, bersumpah dalam hati bahwa suatu hari nanti, ia akan pulang membawa kebanggaan untuk wanita yang membesarkannya tanpa pamrih itu.

Bersambung ...

1
Bak Mis
semoga Alaska bisa memaafkan ayahnya
khadizah thea
pingin Airin dan Alaska ke jenjang nikah
Ani Basiati
lanjut thor
Bak Mis
kalau ingin hidup nya lebih baik tenang kedepan nya maafin aja
Bak Mis
akhirnya pulang selamat walaupun ada yg luka "
Bak Mis
lanjut lagi
Bak Mis
lanjut
Bak Mis
semoga berhasil dan pulang dgn selamat
Bak Mis
semoga berhasil dan balik utuh buat keluarga nya
Bak Mis
semoga slalu bahagia kalian berdua
🌸ReeN🌸
kakak mu luka alula, tolong bantu alaska
🌸ReeN🌸
semiga alaska selamat, ngrti juga kl di daerah konflik gitu ya
Ani Basiati: lanjut thor
total 2 replies
jekey
😭😭😭😭😭
juwita
jgn" ada campur tangan Sadewa tugas Alaska
🌸ReeN🌸
semangat airin, alaska pasti baik2 aja
🌸ReeN🌸
semoga gak ada apa2 ya ditempst tugasnya alaska
🌸ReeN🌸
semangat alaska....hati2 takutnya pak sadewa bertinda ke airin pas kamu gak ada
Bak Mis
kalau gitu udah nikah kan aja mereka berdua,gak usah banyak bertele "nya, entar bosan cerita nya yg itu"aja'
🅰️Rion bee 🐝
" almarhum "apa seno sudah meninggal ???
🅰️Rion bee 🐝: ouhh okey kirain beneran meninggal karna gk kuat ngadepin kenyataan 😄
total 2 replies
Les Tary
Alaska Airin semoga hub lancar jaya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!