RUN!! DETEKTIF CLAUDIA

Aldrich dan Claudia saat ini tidak bertegur sapa. Ralat hanya Aldrich. Karena biasanya juga Claudia tidak bertegur sapa dengan pria itu. Sejak dua hari yang lalu saat Aldrich mengancam Claudia akan membunuh Drew dan juga Claura, Claudia kini semakin waspada pada pria itu. Ingin sekali Claudia melihat masa depan pria itu namun dia masih belum mendapatkan sebuah kesempatan.

Dan saat perang dingin yang di lakukan oleh Claudia dan Aldrich, wanita bernama Bianca itu menggunakan kesempatan tersebut untuk mendekati Duke of Velarian itu.

Claudia yang malas ikut campur dalam drama yang mereka buat kini sedang duduk di taman utama milik kediaman ini dengan sebuah buku di pangkuan nya.

"aku harus mencari celah lagi untuk pergi ke istana kerajaan Weaver. Aku ingin melihat apa yang di sembunyikan ruang rahasia milik kakek Claura. Aku sudah memiliki kunci nya hanya perlu melihat isi di dalam nya". Ucap Claudia dengan pelan pada diri nya sendiri yang saat ini sedang menerawang jauh ke rencana yang akan dia ambil selanjutnya.

"nona... Saya datang membawakan anda teh hangat dan juga kue kering!". Ucap Mia yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk Claudia.

"bukan kah aku sudah bilang pada mu tidak usah membawakan ku minuman dan makanan. Aku hanya ingin menikmati hari ini dengan tenang sebelum besok pergi ke istana kekaisaran".

Saat Claudia mengatakan hal itu Mia hanya tersenyum dan meletakkan nampan tersebut di meja yang berdiri kokoh di samping kursi yang di duduki Claudia.

"aku hanya ingin nona lebih menikmati hari ini apalagi dengan teh dan kue kering yang enak buatan nyonya Helga". Ucap Mia yang tak melunturkan senyuman nya sambil mempromosikan kue buatan koki tua di mansion milik Aldrich.

Mendengar hal itu Claudia hanya menghelakan nafas nya.

"baiklah.. Sekarang kau duduk di sebelah ku dan bantu aku menghabiskan makanan dan minuman yang kau bawa ini. Karena aku tidak akan mampu menghabiskan nya sendiri". Balas Claudia yang kembali membuka buku nya dan membaca sambil menyenderkan tubuhnya di kepala kursi.

"tapi nona.. Saya tidak pantas duduk bersama majikan saya.. Itu akan terlihat sangat tidak sopan dan tidak mengikuti etika yang ada. Pelayan di larang duduk dan makan satu meja dengan majikan nya".

Mia terlihat takut dan enggan duduk bersama Claudia karena dia tidak mau jika ada yang melihat maka tuan Aldrich akan menghukum nya. Karena statusnya sebagai seorang pelayan sangat rendah.

"persetan dengan etika yang di anut oleh kekaisaran ini. Aku memerintahkan mu untuk duduk menemani ku!! Jika ada yang marah atau bahkan menghukum mu maka aku yang akan bertanggung jawab!!". Ucap Claudia dengan sangat jelas dan tegas walaupun gadis itu masih menatap ke arah buku nya.

Siapa yang berani menghukum Claudia? Jawaban nya tidak ada.

'jika aku mau. Aku bisa membantai semua prajurit milik pria brengsek itu dan bahkan dengan tangan ku aku bisa membunuhnya!!'. Batin Claudia yang masih marah dan kesal pada Aldrich karena ulah nya waktu itu.

"baik nona..".

Akhirnya Mia duduk di samping Claudia dan menemani nona nya itu dengan tenang.

"bantu aku menghabiskan kue kering itu". Perintah Claudia lagi.

Dan dengan semangat Mia menyanggupi perintah nona nya yang satu ini. Claudia yang membaca sedangkan Mia menyantap kue kering buatan nyonya Helga.

Mia sangat menyukainya. Kue kering ini sangat lembut dan juga lumer di mulut. Biasanya Mia hanya kebagian kue-kue yang gosong tapi sekarang Mia baru pertama kali makan kue kering yang hangat dan baru di buat.

"ternyata kue nyonya sangat enak!". Ucap Mia dengan girang tanpa sengaja.

Claudia hanya menunjukan senyuman segaris nya mendengar ucapan tersebut. Lalu kembali fokus dengan bacaan nya.

Tapi ketenangan yang di rasakan oleh Claudia dan Mia saat ini tiba-tiba terganggu.

"wah.. Wah.. Wah.. Apa-apaan ini?. Seorang pelayan rendah dengan gadis rendahan sedang bermalas-malasan di tempat ini!!". Suara mengganggu dari Bianca terdengar di telinga Claudia dan juga Mia.

Seketika Mia ingin bangkit dari duduk nya karena takut jika wanita ini akan mengadu yang tidak-tidak pada tuan nya.

Claudia sadar jika Mia ketakutan.

"tetap duduk Mia dan abaikan saja lalat pengganggu itu!!". ucap Claudia dengan santai nya dan berusaha untuk mengabaikan Bianca yang datang dengan pelayan pribadi nya.

Semalam wanita itu merengek pada Aldrich dan meminta pria itu untuk membawa pelayan setia nya dari kerajaan Sandora. Dan dengan mudah nya Aldrich mengabulkan hal tersebut.

Bianca hanya memerlukan bala bantuan untuk menggangu ketenangan Claudia saat ini. Tapi bagi Claudia hal tersebut tidak ada apa-apa nya. Menghadapi wanita seperti Bianca sudah biasa bagi Claudia di dunia asal nya.

"berani-beraninya kau mengatakan nona ku sebagai lalat!!". Bentak pelayan pribadi dari Bianca dengan marah.

"turunkan nada bicara mu. Kau itu hanya pelayan!". Ucap Claudia masih dengan tenang dan tanpa melihat ke arah dua orang tersebut.

"pelayan ku derajat nya lebih tinggi dari pada dengan mu yang hanya seorang gadis terbuang dan kerajaan nya sudah hancur!!. Kau itu seharusnya berada di penjara istana. Tapi karena kebaikan dari Aldrich kau bisa berada di sini!!. Jadi jangan tunjukkan sikap kurang ajar mu itu!!".

Tak mau kalah Bianca juga ikut membentak Claudia yang malah masih saja tenang. Sedang kan Mia sudah terlihat gelisah dan juga takut.

Tak mendapat balasan dari ucapan nya dan juga lawan nya yang masih duduk tenang membuat Bianca yang geram dan kepanasan. Wanita itu mengambil piring yang berisi kue-kue kering dan melemparkannya ke lantai.

Prang!!

Seketika piring itu pecah dan kue-kue kering yang menurut Mia sangat enak itu kini bertaburan di lantai.

"kalian tidak pantas makan makanan yang mewah seperti ini. Seharusnya kalian berdua makan makanan sisa!! Aku akan bilang pada Aldrich untuk menghukum kalian berdua!". Ucap Bianca yang berlagak seperti sudah menjadi nyonya tempat ini.

Mia terlonjak kaget melihat aksi yang di lakukan oleh Bianca seketika Mia berdiri dan akan memunguti kue-kue kering yang lezat itu.

Sedangkan Claudia masih diam dan menunggu apa lagi selanjutnya yang akan di lakukan wanita ini. Walaupun mata nya masih menatap ke arah buku, Claudia sengaja memancing emosi dari wanita itu.

Tak sampai di situ pelayan pribadi Bianca kini malah menjambak rambut Mia yang sedang memunguti kue kering di lantai.

"sungguh menjijikan!! Kau memunguti makanan yang sudah terjatuh dan kotor. Apa kau ingin memakan nya lagi!!". Ucap pelayan tersebut yang dengan senyuman jahat nya tidak melepas kan tangan nya dari rambut Mia.

"aw!! Sakit!! Lepaskan tangan mu!!". Rintih Mia yang merasa sakit dan seakan akan rambut nya akan terlepas dari kulit kepala nya.

Bianca tersenyum bangga dan merasa menang. Lalu dengan licik dan jahat nya wanita itu mengambil teko teh hangat tersebut dan menyiram nya ke arah Claudia yang masih duduk.

Claudia merasakan cairan hangat itu kini membasahi rambut serta wajah nya dan menetes ke buku yang dia baca.

Cukup sudah!! Kesabaran Claudia kini sudah habis.

Claudia menutup buku tersebut dengan kasar. Dan tanpa banyak bicara gadis itu mengayunkan buku tebal tersebut dan menghantam kan nya dengan kuat ke arah wajah Bianca.

Bugh!!!

"ARGH!!".

Seketika Bianca menjerit kesakitan saat buku tebal tersebut hampir meremukkan wajah nya.

Tak sampai di situ Claudia menendang perut Bianca hingga wanita itu terjatuh ke lantai. Melihat nona nya yang di serang pelayan pribadi milik Bianca memekik keras dan mencoba untuk menyerang Claudia.

"gadis sialan!! Apa yang kau lakukan pada nona ku!!". Teriak nya.

Namun sebelum gadis itu mampu menyentuh Claudia juga menendang perut pelayan tersebut dan dia juga ikut terjatuh kesakitan.

Setelah dia orang itu terjatuh di lantai dengan perlahan Claudia berjalan ke arah Bianca yang sudah memegangi hidung nya yang berdarah.

Dengan sangat kejam Claudia menginjak kaki wanita itu dan mencengkram kuat dagu Bianca agar melihat tepat ke wajah Claudia.

"jangan pernah mengganggu ketenangan ku!!. Karena aku tidak akan segan-segan untuk membunuh mu. bahkan Aldrich dan kekaisaran ini tidak akan mampu menolong mu!!".