Bermimpi menjadi pencuri terhebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gelap Mata
Kabar buruk. Waru mendengar berita paling tidak mengenakan di tengah perayaannya menjadi pemenang sebagai seorang pencuri.
Padahal aksi hantu pencurian bank kemarin sedang ramai dipuji-puji oleh kalangan pencuri.
Jati tertangkap. Saudara Waru itu ditangkap setelah mencoba untuk membobol mesin uang ATM sendirian.
Tidak sampai berhasil membukanya dan mengambil isi uangnya. Jati hanya mendapatkan sial karena ketahuan dan berhasil dibekuk oleh petugas.
Sama halnya Waru. Ini juga bukan untuk pertama kalinya Jati masuk kerangkeng besi.
Baru juga beberapa bulan berlalu. Tapi tabungan Jati sudah ludes.
Jati menjadi gelap mata. Ayah satu anak yang tampangnya mirip dengan Waru itu sakit.
Jati sakit kecanduan main judi. Baik judi online mau pun taruhan secara langsung.
Jati gila judi. Makanya uangnya cepat habis. Mau dikasih berapa pun tidak akan ada berhentinya.
Bandar menang banyak menguras harta simpanan Jati. Termasuk tanah yang belum lama ia beli juga harus dibayarkan karena kalah beruntung.
Sampai lupa segalanya. Padahal pekerjaan sebagai seorang pencuri itu taruhannya nyawa. Hasilnya malah dipakai buat perkara yang sepele dan tak seberapa.
Judi membuat Jati kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Jati untuk kesekian kalinya kembali ke rumah tahanan. Seorang diri tanpa membawa teman.
Tidak ada anak. Tidak ada Waru. Tidak ada Cermai atau pun Pinus.
Di balik jeruji itu yang ada hanya tangis dan penyesalan. Yang akan terus berulang.
Waru sangat terasa kehilangan Jati untuk beberapa tahun ke depan. Tapi setidaknya itu tidak menimpa kepada dua temannya yang lain.
Dengan tas berisi penuh uang Cermai membuat keputusan untuk pulang kampung.
Di tanah tempat kelahirannya Cermai bersama anak dan kedua orang tuanya memulai hidup yang baru.
Cermai membuka salon pangkas rambut dan kecantikan, Cermai Salon & Beauty. Ia tidak perlu khawatir lagi soal uang dan masa depan anaknya kelak.
Dengan duit yang banyak Cermai bisa lebih tenang dan menikmati hidup.
Sementara itu Pinus juga sudah keluar dari pekerjaan sebelumnya sebagai operator isi ulang air galon.
Waru sempat tidak percaya. Dengan modal yang besar sekarang Pinus sudah pindah ke kota besar yang lebih hingar bingar.
Pinus sekarang beralih profesi sebagai seorang Disjoki. Nama panggungnya adalah DJ Pinus.
Waru hanya cukup tahu. Setelah berpisah mereka satu sama lain tidak bisa ikut campur urusan kehidupan pribadi masing-masing.
Yang terpenting bagi Waru adalah operasi pencurian mereka berempat beberapa bulan yang lalu tidak bocor. Mereka tetap aman dan tidak ketahuan.
*
Hampir setiap hari Waru selalu berangkat pagi-pagi ke tempat lahan baru miliknya yang ditanami berbagai macam pohon. Waru sungguh-sungguh merawatnya.
Tapi di sana diam-diam Waru juga berlatih. Dengan membawa sebuah senapan angin. Karena sekarang ini mendadak Waru jadi gemar menembak.
Ketika di rumah pun Waru sudah beberapa bulan ini hanya memainkan game tembak-menembak.
Sepertinya Waru sedang terobsesi ingin menjadi seorang penembak jarak jauh.
Film yang juga lagi sering terus diputar ulang oleh Waru adalah film bertema action. Terutama tentang sniper.
Saking menghayatinya Waru sampai suka pura-pura bersembunyi di balik pohon dan berguling-guling di sawah sambil latihan menembak.
Waru melakukannya ketika sedang tidak dilihat oleh orang-orang di sawah.
Kalau sampai ada yang melihat Waru bisa disangka sudah gila atau paling tidak sedang kesurupan demit sawah. Makanya Waru perlu berhati-hati dalam melakukan setiap tindakan jangan sampai disalah persepsikan oleh mata sesaat masyarakat.
Jalan raya di dekat tanah Waru budidaya tanaman pohon terbilang sepi. Cenderung lengangnya dari pada ramainya.
Yang paling suka Waru lihat adalah di hari Sabtu dan Minggu pagi. Karena ada club sepeda yang sering lewat.
Di saat itu terjadi Waru sambil latihan menjadi seorang penembak runduk. Seolah-olah.
Tentu saja Waru tidak benar-benar menembak orang-orang yang sedang gowes.
Hanya angin belaka yang dikeluarkan dari mulut senapan Waru.
Waru merasa dirinya paling hebat. Seperti sedang melakukan sebuah adegan di scene film.