Rumah Warisan Ibu Angkat

"Kurasa gadis tadi menyukai Narendra." Ucap lira mami nya sagara.

"Eh iya ya , aku baru sadar ra, respon nya itu loh kayak gak terima banget." Ucap Jessica mamanya Geri.

" Biarin aja, gak usah ditanggapi, aku bukan nya tak berperasaan ya, gadis itu kayak nya udah terobsesi banget sama Narendra, dia sering datang ke mansion dengan tak tau diri nya nyelonong ke kamar Narendra padahal posisi ku berada di ruang tamu, tapi gadis itu sama sekali tak punya sopan santun, untung nya Narendra jarang dirumah jadi gak ketemu sama ulat itu." Ucap mommy Tifani yg tak menyukai Lona.

" Sayang berhati-hati lah dengan orang seperti itu, mommy tau betul bahwa orang seperti itu pasti akan menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan." Ucap mommy Tifani lagi.

"Iya mom, terimakasih sudah mengkhawatirkan Cassie." Ucap Cassie tersenyum di samping Mommy Tifani.

"Kamu ini ngomong apa sih sayang, tentu mommy mengkhawatirkan mu karena kamu adalah putri mommy, sampai kapan pun akan begitu." Ucap mommy Tifani yg diangguki oleh semua orang.

"Yaudah kalau begitu Cassie istirahat, ini udah hampir larut malam, Naren bawa Cassie istirahat." Ucap mommy Tifani kepada Narendra.

Narendra pun mengajak Cassie untuk segera istirahat di kamar nya, Dan Cassie pun menerima ajakan Narendra.

Orang-orang yg tadi nya berada di ruang tamu pun sudah membubarkan diri nya menuju ke kamar mereka masing-masing.

Di rumah Cassie ini memang terdapat banyak kamar di setiap sudut nya, karena desain dari kakek buyutnya Cassie merancang rumah ini agar memiliki banyak kamar, supaya memudahkan anak cucu nya menginap, tapi takdir tak Sesuai harapan nya, keluarga besar yg di impikan nya tidak pernah terwujud di karenakan sang istri setelah melahirkan anak pertama mereka meninggal pasca melahirkan.Begitu pula dengan kakek Cassie yg hanya memiliki seorang anak yaitu ayah nya Cassie, tuan Frans.

Saat ini di dalam kamar pasutri baru itu, Cassie yg baru selesai berganti pakaian tidur nya dengan dres tipis kesukaan nya, tengah terkejut melihat Narendra yg masih duduk di sofa sambil melihat layar laptop nya.

Visual Narendra.

"Arghh, Lo, ngapain Lo di kamar gue." Ucap Cassie terkejut setengah mati mendapati Narendra berada di kamar nya, apalagi Cassie hanya menggunakan pakaian tidur tipis nya.

Narendra yg mendengar Cassie berteriak pun menoleh ke arah Cassie dan langsung bangkit dari tempat duduk nya menuju Cassie.

Narendra pun mengukung Cassie ke arah dinding.

"Aku Kamu Stacey, No Lo gue paham." Ucap Narendra yang melihat penampilan Cassie.

Shit

" Kamu, apa yg kamu lihat Naren, jangan menatapku seperti itu dasar mesum, lebih baik kamu kembali ke kamarmu." Ucap Cassie yg menahan debaran Hebat di jantung nya karena perlakuan Naren.

"Kamu istri ku Stacey, ini juga kamarku

, mesum sama istri sendiri sah aja kan." Ucap Narendra yg mencium leher Cassie.

Dengan refleks Cassie pun mendorong Naren dari hadapan nya dengan susah payah.

"Ini badan apa batu sih keras amat." pikir Cassie.

"Jangan bilang kamu tidur sama aku.?" Ucap Cassie penuh selidik.

"Sayang nya iya Stacey, tadi malam juga aku tidur sama kamu." Ucap enteng Naren yg saat ini masih memandang tiap inci tubuh Cassie yg membuat nya merasa sesak di area bawah nya.

What..

Cassie yg mendengar itu tak mampu lagi berkata-kata, dengan nada pasrah dia pun berkata.

"Oke fine, Kamu suami ku, aku istri mu, puas kan, kalau sudah puas, aku ingin segera tidur Naren." Ucap nya sambil mendorong tubuh Naren.

"Aduh Stacey di situ masih nyeri, luka nya belum sembuh total, Kalau yg bawah nya lagi enggak." Ucap Naren tersenyum nakal.

" Sumpah lama lama aku bisa gila, Naren memang tampan tipe aku banget, tapi gak yg tiba-tiba nikah juga kali, canggung kan jadinya, mana mesum lagi ni cowok aduh pengen nenggelamin diri rasa nya." Batin Cassie memejamkan mata nya sambil menggigit bibir bawah ny.

Narendra yg melihat itu pun langsung Menggendong Cassie dan membawa nya ke atas kasur mereka, seketika Cassie pun menjerit kaget atas perlakuan Narendra.

Aaarghhh Naren turunin aku.

Bugh,

Cassie pun terjatuh di atas kasur nya sambil melotot ke arah Narendra.

"Narendra kamu gila ya kalau aku jantungan gimana.?" Ucap Cassie mendelik.

"Maaf Stacey, kata nya mau tidur , yaudah ayo tidur, ini udah malem, gak baik untuk kesehatan kalau tidur terlalu larut." Ucap Narendra yg langsung mematikan lampu nya dan menyusul Cassie di atas tempat tidur.

" Aku gak akan macam-macam Stacey, aku tidak akan melakukan itu tanpa persetujuan mu, malam ini kita hanya tidur." Ucap Narendra menyelimuti tubuh Cassie.

"Maaf." gumam Cassie.

"Tidak apa-apa Stacey, ayo tidur." Ucap Narendra memeluk tubuh Cassie dan Cassie hanya diam saja saat di peluk Narendra, malam ini mereka tidur berpelukan.

Di tengah malam tiba-tiba terdengar suara aneh membisikkan sesuatu di telinga Cassie.

Tolong...

Tolong...

Tolong Aku...

Cassie pun membuka mata nya, yg awal nya di kira mimpi ternyata suara itu terdengar lagi di telinga nya.

Suara lirih seseorang meminta tolong.

"Suara apa itu .? gumam Cassie.

Cassie pun bangkit perlahan dari tempat tidur nya, tak lupa Cassie mengganti pakaian nya dengan piyama.

Cassie pun hendak keluar dari kamar nya, tapi sebelum itu dia melirik sekilas ke arah Narendra yg sedang tertidur pulas.

Cassie berjalan menuruni tangga mansion itu guna mencari sumber suara itu, keadaan mansion sangat sepi dan gelap hanya diterangi lampu temaram, kini langkah Cassie membawa nya ke arah kamar mendiang kakek buyut Cassie.

"Kenapa suara itu membawa ku ke sini.?" Ucap Cassie bertanya tanya.

Cassie pu membuka handle pintu.

Cklek

Pintu pun terbuka memperlihatkan kamar kakek buyut yg khas zaman dulu kala, dengan kelambu dan ranjang yg masih pada tempat nya, kursi dan meja kayu masih tertata rapi.

Tolong...

Suara lirih itu terdengar lagi.

"Siapa.?" Ucap Cassie.

Tapi tak ada sautan apapun lagi.

"Aneh , jelas-jelas aku mendengar suara wanita meminta tolong, tapi dimana, apa aku hanya mengigau ya."

Tiba-tiba kalung peninggalan ibu kandung nya yg di gunakan Cassie bergetar pelan.

Cassie yg merasa ada getaran di leher nya pun seketika meraba kalung nya, dan ternyata getaran nya memang ada, dan mengarah ke arah lemari.

Cassie pun berhenti di depan lemari itu.

"Kalung ini kenapa menunjuk ke arah lemari, ada apa di lemari itu, dan suara yg meminta tolong tadi... aku penasaran deh." Ucap Cassie yg meraba raba lemari mencari petunjuk.

Clik

bunyi tombol di pojok lemari yg tak sengaja tersentuh jari nya, seketika lemari itu pun tergeser dengan sendiri nya, Cassie yg melihat itu takjub, orang jaman dulu udah bisa bikin ruangan dengan pintu sebuah lemari, sungguh luar biasa pikir nya.

Bersambung.