NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

"Kamu yakin tidak mau ikut? nanti kamu tinggal sendirian di sini" tanya Hana tidak tega meninggalkan sang adik seorang diri.

Zaka menggelengkan kepalanya, menolak ajakan kakaknya. "Berbahagialah kak, aku tidak apa sendirian di sini, aku sudah dewasa sudah waktunya aku mandiri. Jika nanti tuan Angkasa menyakitimu, jangan ragu untuk pulang kerumah ini lagi"

Hana mengangguk, tanpa sadar meneteskan air matanya. "Jaga dirimu baik-baik, nanti kalau kamu mengalami kesulitan tolong beritahu kakak, jangan memendamnya sendiri" pesan Hana seraya memeluk tubuhnya erat. Seolah-olah tidak akan bertemu lagi.

Meskipun adiknya sudah tumbuh dewasa, akan tetapi Hana merasa adiknya masih menjadi tanggung jawabnya, sebagai pengganti kedua orang tuanya. Apalagi sejak kecil mereka berdua tidak pernah terpisah, selalu bersama-sama bagaimana pun keadaannya.

Tak lama Ciara keluar dari dalam rumah sambil menggendong tas berukuran di punggungnya. Angkasa mengeryitkan keningnya, merasa curiga dengan barang yang di bawa putrinya, pasalnya tasnya bergerak gerak seperti ada makhluk hidup di dalamnya.

"Kamu membawa apa? Kenapa tasnya gerak gerak?" tanya Angkasa penasaran.

"Ulal, kacihan kalau di tinggal cendilian di lumah" jawab Ciara sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

Angkasa membulatkan matanya, "Tidak usah di bawa ularnya, biar om Zaka saja yang merawatnya" ucap Angkasa, ia takut hewan peliharaan putrinya itu akan menakuti semua orang di rumahnya.

"Bawa saja, om tidak mau merawat hewan peliharaan mu itu. Di sini tidak ada rumput, kangkung liar pun tidak ada, malas sekali om harus ke pasar untuk membeli itu semua" seru Zaka yang merasa keberatan.

Rumput? Kangkung? Sejak kapan ular termasuk hewan Herbivora. Angkasa semakin pusing memikirkannya, rasa penasarannya juga bertambah besar.

"Yee....ciapa juga yang culuh citu lawat Ulal Cia, olang mau Cia bawa, mau kacih tunjuk ke boneka Cablina" balas Ciara tidak mau kalah.

Angkasa harus segera pamit, atau mereka berdua akan terus berdebat, karena sang putri tidak mau mengalah dari lawan bicaranya. Menemani putrinya di rumah sakit, membuat Angkasa sedikit mengerti tentang sifat putrinya.

"Sudah, kita pergi dulu. Kamu kalau butuh bantuan datang saja kerumah. Tidak usah sungkan, karena sekarang kita keluarga" ucap Angkasa.

"Terima kasih" ucap Zaka tulus. Tidak ada sedikitpun dendam dari pemuda itu.

Xander berdiri di hadapan Zaka, bocah kecil itu ingin berpamitan dengan om nya. "Kami pergi dulu om, nanti kalau mommy tidak sibuk kami akan berkunjung kesini" ucap Xander.

Zaka mengacak rambut keponakannya gemas, "Hati-hati, jaga mommy. Jangan biarkan siapapun menyakitinya termasuk daddy mu" pesan Zaka.

"Siap om" jawab Xander yakin.

Usai itu Xander berlari menuju ke mobil ayahnya yang yang sudah menunggunya, dia masuk kedalam mobil duduk di samping Hana.

Angkasa meraih sabuk pengaman dan mengenakannya pada kedua anaknya yang masih terlihat lelah setelah mengemasi barang-barangnya.

Dengan lembut, dia menutup pintu mobil, memastikan anak-anaknya aman. Angkasa kemudian menoleh, menemukan Hana yang masih berdiri di luar mobil dengan tatapan yang ragu.

"Kenapa kamu tidak masuk? Kamu duduk di depan, aku ini bukan sopir" ucap Angkasa dengan nada yang agak tegas namun masih terdengar lembut.

Hana hanya mengangguk pelan, kemudian membuka pintu mobil dan duduk di samping kemudi, di kursi penumpang. Dia merasa jantungnya berdebar kencang, berada di samping Angkasa, pria yang selama ini dikenalnya memiliki aura dingin dan sering bersikap arogan.

Angkasa menatap lurus ke depan, menghidupkan mesin mobil. Hana mencoba untuk menenangkan diri, mengatur napas yang sedikit tercekat karena gugup. Dia menyadari bahwa meskipun sudah cukup lama mengenal Angkasa, dia masih merasa ada jarak dan dingin yang tidak bisa dijelaskan antara mereka.

Suasana dalam mobil terasa hening, hanya suara mesin mobil yang terdengar, dan sesekali suara anak-anak mereka dari belakang yang mulai tertidur.

******

Angkasa menghentikan mobilnya di plataran rumahnya, keluarga besar Lu sudah menyambut kedatangan mereka. Mereka senang akhirnya Ciara sudah bisa keluar dari rumah sakit.

Ciara dan Xander turun dari dalam mobil setelah di pintunya di buka oleh ayahnya, Gadis kecil itu segera berlari sambil berteriak memanggil Sabrina.

"Yuhu....Boneka Cablina, Cia datang ini. Cia bawa Ulalnya , kamu mau lihat nda" seru gadis kecil itu dengan percaya diri.

Kakek Lu dan yang lain saling tatap, sedetik kemudian mereka semua masuk kedalam rumah menjauhi dari Ciara.

"Kenapa pada macuk, cepeltinya meleka nda cenang Cia pulang" keluh Ciara.

Angkasa menggelengkan kepalanya,"Bukan tidak senang, mereka takut dengan ular mu itu, girl" sahut Angkasa dari belakang.

"Memangnya ulalna Cia kenapa, olang ulalnya lucu cih. Aneh aja olang-olang" ucap Ciara mengerucutkan bibirnya sebal.

"Sudah cepat masuk! Tidak usah banyak drama kamu" desak Xander yang sudah malas melihat tingkah kembarannya.

Ciara akhirnya mengayunkan kakinya masuk kedalam rumah, bersama Xander.

"Sebenarnya ular apa yang dia pelihara? Kenapa makannya kangkung" tanya Angkasa kepada Hana.

Hana menahan tawanya, semua orang mengira pasti putrinya itu memelihara ular berbisa, sesuai dengan namanya.

"Nanti anda akan tau tuan" ucap Hana enggan memberitahu Angkasa, biarkan pria itu penasaran.

"Kau bisa tidak jangan memanggilku Tuan, membuat telingaku sakit aja." protes Angkasa, ia sudah mengingatkannya berkali-kali, tetapi wanita itu masih tetap memanggilnya tuan.

"Terus saya harus memanggil anda apa tuan" tanya Hana polos.

"Terserah, yang penting jangan tuan" ucap Angkasa dan berlalu meninggalkan Hana.

Hana mengusap dadanya sabar, kini dia tahu darimana sifat marah-marah putrinya. Sepertinya putrinya itu menuruni sifat marah-marah Angkasa, sedangkan Xander menuruni sifat dinginnya.

Hana tidak mau ambil pusing, dia akan memikirkannya nanti. Ia melangkahkan kakinya masuk menyusul yang lain.

*****

"Kenapa kalian menghindali Cia cih, katanya kemalin mau lihat ulalnya Cia" perotes gadis kecil itu.

"Nda jadi, Bina takut ulal. Nanti kalau Bina di gigit telus meninggal gimana" ujar Sabrina.

"Tinggal ganti anak balu" jawab Ciara tanpa merasa berdosa.

"KAMU..DACAL NDA ADA OTAKNYA, MEMANGNYA BINA BALANG BICA CEENAKNYA DI GANTI CAMA YANG BALU" pekik Sabrina tidak terima.

"Belicik boneka Anabelle, eh Boneka Cablina ndeng" goda Ciara sambil tertawa cekikikan.

Semua orang dewasa menggelengkan kepalanya, setiap bertemu pasti keduanya akan bertengkar.

"Sudah tidak usah bertengkar, coba mana om lihat ularnya. Om penasaran sama ular peliharaan kamu" lerai Levi.

"Levi, yang benar saja. Nanti kalau ularnya gigit bagaimana" protes Intan istri Levi.

"Tenanglah sayang, kalau kamu takut lebih baik kamu menjauh saja, sekalian bawa Sabrina menjauh" ucap Levi.

Intan dan yang lainnya memilih menjauh, mereka tidak ingin mengambil resiko. Takut ularnya berbisa.

Ciara mendudukkan tubuhnya di lantai yang di lapisi karpet berbulu, ia melepaskan tasnya dari gendongannya.

Perlahan tas itu di buka oleh gadis kecil itu, ia tersenyum ketika mengeluarkan Kelinci yang berwarna putih dan berbulu lebat.

"KELINCI" pekik mereka semua.

Ya, Ciara selalu menamai hewan peliharaannya sesuka hatinya. Ayam tetangga saja ia panggil kucing, sedangkan ular yang sesungguhnya ia panggil cacing.

1
Ma Em
Resepsionis cuma kerja dan hdp nya dan gaji sombongnya minta ampun kalau Angkasa tau anak dan istrinya diusir pasti sdh dipecat tuh resepsionis .
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!