NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Almira

Takdir Cinta Almira

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Hari ini adalah hari pernikahan Almira dan Galang. Semua tamu sudah berkumpul di ruangan akad.

" Dimana pengantin laki-laki nya? Akad harus segera di mulai." Tanya pak penghulu pada Almira.

Almira tersentak diam. Masalahnya sudah hampir setengah jam dia duduk di sana sendiri. Namun Galang belum juga terlihat.

Almira menoleh ke kiri. Dia menatap wanita yang akan menjadi ibu mertuanya yang duduk tidak jauh darinya. Zora, mamanya Galang tersenyum getir sambil mengangguk pada Almira. Meminta Almira menunggu sebentar lagi.

Sebab sebelumnya Galang sudah mengirimkan pesan, bahwa dia tidak akan datang untuk menikahi Almira.

Almira yang mengetahui hal itu tidak bisa berkata apa pun. Dia hanya dengan airmata yang terus menetes membasahi pipi nya.

Tapi dengan tegas Aksa, Abang dari Galang melangkah maju dan mengatakan siap untuk menggantikan posisi Galang untuk menikahi Almira.

Mampukah Almira menerima pernikahan ini? Menikah dengan laki - laki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati Yang Bimbang

*****

Jam sudah menunjukkan jauh dari jam nya waktu sarapan. Almira sudah tidak tahan lagi. Dia pun bersiap dan bergegas keluar dari rumah. Mencari tempat untuk sarapan.

" Eh... Ada tetangga baru. Istri nya mas Aksa yang baru ya, mbak?" Tegur tetangga pada Almira.

Almira hanya tersenyum canggung pada tetangga yang menyapa nya.

" Ya iya lah istri mas Aksa yang baru. Kan istri yang lama nggak pakai hijab." Sahut yang satu lagi.

" Iya, buk. Saya istri nya mas Aksa. Nama saya Almira." Ucap Almira dengan ramah.

" Senang bisa berkenalan dengan kamu, Almira. Kalau istri mas Aksa yang dulu mah sombong. Nggak mau ngobrol sama tetangga."

" Kalau mas Aksa nggak di rumah, dia juga sering keluyuran keluar. Jarang tuh saya lihat mesra - mesra an sama suami nya."

" Iya, ya buk. Istri mas Aksa yang dulu memang tidak seperti kamu. Kamu seperti nya ramah bertetangga."

" Oh ya ini kamu mau pergi ya?" Tanya ibuk yang satu.

" Iya, buk. Ada yang harus saya beli." Jawab Almira.

" Ya sudah. Hati - hati ya. Kalau kamu nggak sibuk ngobrol - ngobrol sama kita ya. Rumah kamu yang itu tuh. Sampingan." Tunjuk salah satu ibu ke deretan rumah mereka yang berdekatan.

" Iya, buk. Insha Allah." Jawab Almira dengan sopan.

*

*

*

Sampai lah Almira di salah satu rumah makan di Malang. Dia duduk sendiri menikmati makanan nya di tempat yang sangat asing. Sesekali mata nya memperhatikan orang yang berlalu lalang melewati nya.

Namun dia tetap fokus pada makanan nya dan menikmati nya sampai habis.

" Alhamdulillah. Akhir nya kenyang juga." Gumam Almira membersihkan mulut nya.

Drrddtttt dddrrrrtttt

Ponsel Almira berdering. Satu panggilan masuk dari Zoya.

" Assalamu'alaikum, mama." Ucap Almira mengangkat panggilan itu.

" Waalaikumsalam, Almira. Bagaimana di Malang, Nak? Kamu betah nggak kira - kira?"

" Insya Allah Almira akan betah, ma. Tetangga nya juga ramah - ramah kok." Jawab Almira.

" Syukur lah kalau begitu. Kamu lagi apa? Mama dengar kok berisik sekali ya?"

Almira memandangi sekitar nya yang memang sangat ramai.

" Oh iya, ma. Almira lagi di supermarket. Lagi belanja."

" Aksa menemani kamu kan?" Tanya Zora memastikan.

" Nggak, ma. Mas Aksa sudah berangkat kerja tadi pagi." Jawab Almira jujur.

" Astaga. Kenapa Aksa begitu. Harus nya dia tidak membiarkan kamu pergi sendiri. Kamu kan belum tahu jalan di sana." Keluh Zora.

" Insha Allah aman, ma. Tadi Almira naik taksi kok. Jadi nggak akan nyasar."

" Tapi lain kali minta Aksa yang menemani kamu ya, Nak."

" Iya, ma."

" Oh, ya Almira. Mama mau kamu ganti nomor handphone yang baru ya. Mama nggak mau Galang mencoba menghubungi kamu nanti. Mama nggak mau kalau Galang mengganggu pikiran kamu di sana." Pinta Zora dengan ragu.

Sebenar nya Zora ragu menyuruh Almira mengganti nomor nya. Tapi bagaimana pun, dia juga harus memikirkan rumah tangga Aksa dengan Almira. Dia tidak mau Galang mengganggu rumah tangga mereka.

" Nanti Almira akan ganti nomor, ma." Jawab Almira.

Almira tak ingin bertanya lebih panjang lagi soal permintaan Zora. Karena bagaimana pun, dia juga tidak mau berhubungan lagi dengan Galang.

Mungkin dia harus belajar melupakan Galang dan kenangan mereka. Di mulai dari mengganti nomor ponsel nya.

*

*

*

Aksa terdiam di meja kerjanya, pandangannya kosong menatap layar komputer yang sudah tidak menyala.

Tanpa disadari, pintu ruangan terbuka dan Reno, berdiri di ambang pintu dengan raut muka bingung melihat Aksa yang terlihat begitu lelah.

" Hey... Melamun aja nih pengantin baru. Masih pagi juga, Sa...Sa." Ledek Reno.

Aksa menghela napas panjang, matanya yang semula kosong kini terlihat sedih.

" Loe lagi ngelamunin apa sih? Kangen Almira?"

" Siapa juga yang lagi mikirin Almira?"

" Kalau nggak lagi mikirin Almira, berarti lagi mikirin Bella dong?"

" Gue nggak mau dengar loe nyebut nama itu lagi di depan gue." Protes Aksa kesal.

" Ow.. ow.. oke. Gue nggak akan sebut nama Bella lagi di depan loe. Tapi kenapa nih? Melamun aja loe."

" Rasa nya gue nyesel udah datang di hari pernikahan nya Galang. Sekarang... Malah gue yang menikah dengan Almira." Keluh Aksa mendesah di sandaran kursi nya.

" Ya nggak perlu menyesal juga kali, bro. Itu nama nya sudah takdir loe. Kali aja jodoh loe memang si Almira kan?"

" Tapi gue nggak suka sama Almira. Sekarang malah satu rumah sama dia tanpa cinta." Ucap Aksa terdengar sangat tegas

Wajah Rian berubah serius, dia dapat merasakan beban yang sekarang diemban oleh sahabatnya itu.

" Gue tahu ini bukan keputusan yang mudah. Tapi kan loe tahu sendiri, kalau loe nggak menikahi Almira, keluarga loe bakal malu besar, Sa." Ucap Reno.

Aksa mengangkat bahu, matanya kembali memandang ke luar jendela, mencari sesuatu yang mungkin bisa memberinya sedikit ketenangan.

" Udah lah, Sa. Nggak ada guna nya juga loe menyesal berkepanjangan. Semua nya sudah terjadi. Jalani aja lah dulu. Siapa tahu loe dan Almira menemukan kecocokan." Ucap Reno lagi mencoba memberikan jalan keluar untuk sahabat sekaligus bos nya di perusahaan.

" Gue nggak tahu, Ren. Gue merasa terjebak dan tidak ada pilihan lain. Semua terjadi begitu cepat dan sekarang gue sudah menjadi suami dari Almira." Kesah Aksa lagi.

Rian menepuk bahu Aksa, mencoba memberikan dukungan.

" Loe nggak sendirian, bro. Gue di sini buat loe. Kita akan menghadapi ini bersama, ya?" Sahut Reno.

Aksa hanya mengangguk, rasa terima kasihnya terhadap sahabatnya itu tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. Meski hatinya terasa berat, setidaknya dia tahu dia tidak menghadapi semuanya sendirian.

*

*

*

Saat sedang asyik nonton TV, Aksa mendapatkan pesan dari sang mama. Yang mana pesan mama berisi gambar pernikahan nya dengan Almira.

( Mama titip Almira ya, sayang.)

Aksa seketika sadar jika Almira sekarang sudah tinggal bersama nya.

" Astaghfirullah hal adzim... Aku sampai lupa kalau ada Almira di rumah." Gumam Aksa bangkit dari duduk nya.

Pantas saja sejak pagi Aksa pergi begitu saja dan pulang dari kantor seperti biasa. Ternyata dia lupa jika ada sekarang dia tinggal dengan Almira.

" Aduh... Kalau sampai mama tahu, pasti marah nih. Dia seharian di rumah makan apa ya? Aku kan tidak pernah menyediakan apa - apa di rumah." Gumam Aksa gusar menatap ke lantai atas.

Aksa pun bergegas pergi mencari warung makan. Dia membeli makanan untuk dia dan Almira.

" Mang, nasi goreng spesial nya dua ya."

" Di tunggu sebentar ya, mas. Biar saya buat kan."

Aksa hanya mengangguk.

Sepulang dari membeli makan malam, Aksa kembali ke rumah. Meletakkan bungkusan makanan di atas meja dan berlari menaiki anak tangga.

Tok

Tok

Tok

" Mir... Kamu sudah makan belum?" Panggil Aksa dari luar.

Almira masih kesal pada suami nya itu. Jadi dia memilih untuk diam saja di dalam kamar.

" Saya sudah beli makan malam untuk kita. Kamu pasti lapar kan?" Panggil Aksa lagi.

Masih juga hening tanpa jawaban.

" Ya sudah. Kalau kamu tidak mau makan."

Aksa berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar Almira, wajahnya tampak gelisah dan penasaran. Setiap beberapa langkah, dia menghentikan langkahnya dan mendekatkan telinga ke pintu, berusaha menangkap suara apa pun dari dalam kamar.

Di dalam, Almira yang masih merasa kesal gengsi untuk keluar kamar. Dia dengan hati-hati mendekatkan telinganya ke pintu. Keduanya terpisah hanya oleh selembar kayu, masing-masing mencoba mendengarkan dan menebak apa yang mungkin sedang dilakukan orang di sisi lain.

Napas Aksa terdengar berat, sementara mata Almira melebar, keduanya terjebak dalam ketegangan yang sama namun terpisah.

1
Milla
next ka
Milla
next
Pandaherooes
Tambahin lagi adegan romantisnya, thor. Aku suka banget sama chemistry antara tokoh utama 😍
Ryohei Sasagawa
Menyentuh hati ❤️
Fitri Wardani: terima kasih .
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!