NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

[Pertemuan Yang Tak terduga]

Kaki Zee terhenti ketika beberapa langkah, ia terpaku melihat segerombolan anak-anak masuk ke dalam hotel bersama seorang wanita yang menemaninya. Salah satu anak perempuan berlari dan langsung memeluk Chai tea.

"Kak Tea! Kami sudah tiba."

Ternyata Chai Tea mengajak anak-anak itu berlibur ke pantai bersama sang perawat, ia khawatir anak anak terkena trauma psikologis akibat kekacauan kemarin malam. Chai Tea juga tahu bagaimana rasanya hidup tanpa orang tua dan diasuh orang lain.

"Aku tidak sempat bilang sebelumnya kalau aku mengajak mereka untuk bergabung."

"Tolong jangan usir aku lagi!" Pinta Chai Tea dengan padangan memohon.

Zee sempat termangu, tak percaya pada keputusan adiknya yang ternyata tidak meninggalkan mereka pada saat itu. Zee senang sebab uang yang ia peroleh digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti membantu sesama.

Rasanya semua beban pikiran dan rasa letih yang rasakan mendadak langsung hilang begitu saja. Dalam diam, Zee pun bangga kepada Chai Tea karena dibalik sifat yang buruk ternyata juga tersimpan sisi baik.

"Tuan Zee, dan Nona Chai Tea terima kasih banyak sudah membantu kami, Anda begitu baik memberikan kami tempat tinggal bahkan membawa anak-anak berlibur ke pantai."

"Aku tidak tahu bagaimana membalas kebaikan kalian?" Ucap pengasuh itu, matanya berkaca-kaca.

"Tidak perlu, itu hanya sebagian bantuan kecil dari kami, jika anak-anak itu ingin melanjutkan sekolah aku siap membiayainya." Ucap Zee, mengangguk serius.

Perawat itu menangis bahagia karena impikannya untuk menyekolahkan anak-anak bisa terkabul lewat kebaikan orang lain yang tak pernah ia sangka, bahkan kehidupannya juga berubah dari titik ini.

Melihat orang lain sedang bersukacita, Chai Tea yang tak bisa serius bahkan ber-dramatis dalam situasi, kemudian ia pun mencairkan suasana dengan memperkenalkan anak-anak manis itu kepada kakaknya.

"Perkenalan! Gadis pertama rambut pendek bernama Tanica, lalu kian adalah saudara laki-lakinya. Mereka adalah saudara kembar yang masih berumur delapan tahun."

"Lalu bocah ketiga ada Alvi yang baru berusia 10 tahun, dilanjutkan kepada Macha anak keempat dan Fiat yang paling besar berusia 12 tahun. Sementara kakak pengasuh bernama Ella."

"Permisi, kamar hotelnya sudah siap." Sela staf sambil juga menyerahkan card lock kepada Chai Tea.

Dikarenakan tugas Zee sudah selesai menemani adiknya, ia pun kemudian pamit untuk pergi. Zee begitu sibuk mengurusi persiapan karena harus berangkat pagi-pagi, orang sibuk seperti dirinya tak ada waktu untuk bersantai sambil menikmati secangkir kopi.

"Anak itu ke mana dia pergi, padahal barusan aku melihatnya bersamamu?" Tanya Zee sebelum pergi.

Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Cherry di sekeliling. Sementara Chai Tea sudah paham akan kelakuan Cherry yang begitu membenci kakaknya sebab itulah temannya tak muncul di sini.

"Chai, kirimkan salamku kepada Cherry bahwa aku sangat merindukannya!"

"Rindu? Apa ada makna lain?" Sindir Chai Tea, pada Zee yang sudah jauh berjalan.

Lalu di kejauhan, Cherry sedang mengintip untuk melihat sekitar. Menyadari jika Zee sudah tidak ada lagi di sana, dengan lega ia keluar dari persembunyian lalu menghampiri Chai Tea dengan alasan baru saja dari kamar mandi.

Cherry menjauh dan terus menghindar karena Zee selalu mempermainkan bahkan menggodanya setiap kali mereka tidak sengaja bertemu. Cherry tak tahan dengan gombalan buaya yang menjijikan, lebih baik jauh-jauh dari Zee pada harus mendaratkan sebuah pukulan padanya.

____________

Pulau yang indah dengan pemandangan Laut yang memukau, pancaran cahaya matahari menyinari permukaan laut, membuatnya terlihat seperti dipenuhi oleh ribuan bintang kecil yang berkilau di atas lautan. Diiringi suara berisik dari deburan ombak yang pecah menghantam karang.

Hamparan partikel kecil dari pasir putih membentang luas disepanjang pantai membuat orang tak tahan untuk melepaskan alas kaki dan merefleksikan kakinya dengan pasir terasa lembut.

Orang-orang memanfaatkan waktu berjemur di bawah terik panasnya matahari untuk mendapatkan kulit yang eksotis. Beberapa orang juga berselancar diatas gulungan ombak yang menari-nari.

Dari kejauhan Chai Tea duduk di sebuah cafe yang berada di pinggir pantai, menikmati secangkir es kopi susu favoritnya sambil memantau anak-anak bermain di pantai.

Tampak tawa bahagia yang mereka rasakan terlihat begitu jelas terpancar dari raut wajah yang masih polos itu. Mungkin itu terlihat hanyalah suatu hal kecil dan biasa saja bagi sebagian orang. Namun bagi mereka liburan ini hal istimewa yang tak pernah terlupakan selamanya.

Kian dan Alvi bermain layangan, Macha dan Ella mengumpulkan kerang, Tanica membuat istana pasir, sementara Cherry menaiki wave runner bersama Fiat.

Melihat mereka bersenang-senang, Chai Tea pun juga ingin bergabung tetapi dikarenakan dirinya tak kuat dengan panas matahari yang begitu menyengat. Akhirnya mengurungkan niat itu dan memilih duduk sendirian di cafe.

_______

Tak lama berselang, Chai Tea yang sedang melamun kemudian dikejutkan oleh teriakan histeris para gadis remaja yang ada di belakangnya. Ia panik dengan refleks berdiri begitu saja sehingga tak sengaja menyenggol seseorang sampai barang bawaannya terjatuh dilantai.

"Maaf! Aku minta maaf, aku tidak melihatmu."

Sambil membantunya memasukkan kembali botol minuman ke dalam kotak, Chai Tea terus berucap demikian tanpa melihat siapa orang yang telah ditabraknya. Pada saat tersisa satu botol terakhir di lantai, keduanya saling mengulurkan untuk mengambil lalu sentuhan tangan pun terjadi.

Chai Tea melirik orang yang ada didepannya, ia mengerjapkan mata melihat seorang pria. wajahnya mulus tanpa ada pori-pori bahkan noda hitam. Sorotan matanya tajam begitu mempesona, Chai Tea dibuat tak berkutik.

Dengan wajah yang melongo, ia pun tak dapat mengucapkan satu patah kata untuk menyapa, dan pria itu juga hanya diam saja. Dikarenakan dirinya sedang sibuk, dia langsung merebut minuman itu lalu pergi begitu saja masuk menuju ke dalam cafe.

Sementara itu, Chai Tea yang masih dalam ketidaksadaran kembali ke tempat duduknya, dengan perasaan bingung ia mempertanyakan apa yang sedang terjadi barusan. Ia begitu terpesona melihat seorang pria pada pandangan pertama.

Kemudian seorang gadis muda yang sok akrab datang menghampiri. Tanpa basa-basi langsung duduk di samping.

"Kamu beruntung sekali bisa bertatap muka secara langsung bahkan berpegangan tangan dengan pria idaman para gadis."

"Lihatlah! Semua gadis di sini melihatmu dengan tatapan dengki."

"Iri? Memangnya kenapa?" Tanya Chai Tea, kebingungan melirik ke sekitar.

"Apakah kamu mengenal siapa pria barusan?"

"Namanya Sky, teman masa kecilku. Dia terkadang membantu menjadi pelayan di semua kafe kecil, karena itulah banyak gadis yang datang ke kafe agar bisa dilayani langsung oleh Sky." Sahut bangga gadis itu.

"Jadi begitu, pantas saja!"

"Reaksi kamu lambat sekali, tapi wajar saja orang baru seperti kamu tidak tahu." Sahutnya, menahan tawa.

Keduanya mulai berkenalan dan mengobrol santai. Cewek itu bernama Navy, anak SMA yang sedang menikmati liburan semester pertama bersama sang ibu di pulau ini. Dikarenakan keduanya merasa cocok, langsung saja mengakrabkan diri dengan bertukar line pertemanan.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!