Kiara merupakan seorang gadis ceria yang menikmati hidupnya dengan kerja. Ibunya sudah meninggal sekitar lima tahun yang lalu. Sedangkan ayahnya jarang dirumah dan juga jarang memberikan nafkah kepadanya semenjak ibunya meninggal. Itu sebabnya gadis itu memilih bekerja.
Namun, siapa sangka petaka dalam hidupnya dimulai!
Kiara dipaksa menikah dengan Axel Blackthron, seorang CEO dingin karena ayahnya memiliki hutang sebesar lima milyar rupiah.
Situasi semakin rumit saat Kiara mengetahui sebuah fakta bahwa pria yang akan menikah dengannya merupakan suami dari sahabatnya, Rachel.
Apa yang akan dilakukan Kiara?
Apakah ia akan menolak perintah ayahnya atau justru membiarkan dirinya menjadi duri dalam rumah tangga sahabatnya.
Bagaimana nasib Kiara kedepannya?
Yuk, ikuti cerita kedua Author.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Salam hangat dari author💐💐💐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
...~Happy Reading🤗💐~...
"Ayah, jemput kak Kiara lagi donk," ucap Lili dengan suara yang sangat menggemaskan sambil memeluk kaki ayahnya.
"Nanti saja ya, ayah buru-buru mau ke kantor ada urusan penting,"ucap Felix lembut seraya mengelus rambut putrinya penuh sayang.
"Tapi, Lili maunya sekarang ayah. Lili bosan di rumah terus tidak ada temannya. Bi Inem juga sibuk sama kerjaannya," ucap Lili dengan suara sendu sambil menundukkan kepalanya.
Felix ya g mendengar itu menjadi kasihan terhadap putrinya. Semenjak Lili lahir sampai sekarang, ia tidak memiliki teman dikarenakan Felix yang semakin sibuk mengurus perusahaannya serta bi Inem yang juga sibuk dengan pekerjaannya.
Bukannya Felix tidak mampu mempekerjakan banyak orang di rumahnya, namun sampai sekarang ia belum percaya sama orang-orang kecuali bi Inem.
Bi inem mengabdi padanya sejak awal dia menikah hingga Lili sampai sebesar ini. Oleh sebab itu, bi Inem tahu persis bagaimana keadaan keluarganya.
Sebenarnya Lili sudah pernah beberapa kali memiliki perawat, tetapi satupun perawat itu tidak ada yang beres.
Pernah sekali, Lili hanya dijadikan sandra dan mengancam akan membunuh anak majikannya itu jika tidak memberikannya uang sebanyak satu milyar.
Pernah juga ada yang asyik ketemuan dengan kekasihnya di taman dan menelantarkan Lili di taman itu yang mengakibatkan gadis kecil itu gadis kecil itu diculik dan hampir dijual.
Bahkan yang lebih parahnya lagi, ada yang mengurung Lili di kamar mandi yang terletak dikamar gadis kecil itu kemudian memanggil kekasihnya diam-diam melalui jendela kamar untuk bercinta dikamar anak majikannya itu. Kemudian mengancam gadis kecil itu agar tidak memberitahu ayahnya bahwa dia dikunci dikamar mandi.
Namun untung saja Felix memasang kamera pemantau di kamar putrinya sehingga pria itu mengetahui perbuatan perawat putrinya dan segera memecatnya.
Itu sebabnya pria itu memutuskan untuk tidak mencarikan Lili perawat lagi demi keamanan sang putri. Tetapi menyuruh bi Inem memantau dan mengurus Lili dengan imbalan gaji dinaikkan dua kali lipat. Walau meskipun ia tidak mengatakan itu, bi Inem tetap akan membantu mengurus anak majikannya itu.
Tapi setelah mengenal Kiara, entah mengapa putrinya itu merasa nyaman. Bahkan ingin terus terusan berada di dekat wanita itu. Bukan cuma Lili, tetapi pria itu sendiri juga merasakan aura positif dari wanita itu.
Ia bisa merasakan kasih sayang tulus dari wanita itu. Felix mengakui Kiara memang beda dari yang lain. Itu terbukti saat Lili bersamanya, putrinya itu terlihat sangat senang dan bahagia di dekat wanita itu. Biasanya anak kecil bisa merasakan mana yang tulus dan tidak.
Ayah, kok melamun sih," ucap Lili yang sedikit meninggikan suaranya karena melihat ayahnya melamun.
"Eh, tidak kok. Begini saja kamu ayah antarkan kerumah kak Kiara. Nanti ayah akan menjemputmu jika pulang dari kantor," ucap Felix.
"Beneran yah?" tanya Lili dengan wajah yang berbinar-binar.
"Iya sayang, tapi kamu harus janji disana jangan terlalu merepotkan kak Kiara ya," ucap Felix sambil tersenyum dan mengecup pipi gembul sang putri.
"Iya ayah, yeay... terimakasih ayah aku sayang padamu," ucap Lili sambil melompat-lompat karena kesenangan.
"Yuk kita berangkat sekarang," ajak Felix.
Di perjalanan Lili sangat tidak sabar ingin ketemu Kiara. Sedari tadi gadis kecil itu mengoceh karena sedikit-sedikit mobil ayahnya berhenti.
"Yah, kapan sampainya kalo berhenti-henti mulu," oceh Lili.
"Sabar sayang, namanya juga macet," ucap Felix yang geleng-geleng kepala melihat putri semata wayangnya itu.
"Ayah, kak Kiara baik ya. Terus cantik juga ya, Lili senang deh seandainya kak Kiara mau jadi ibunya Lili. Pasti seru banget, Lili bisa setiap hari main dan tidur bareng kak Kiara," ucap Lili dengan penuh semangat.
Felix yang sementara minum air mineral botolan seketika tersedak mendengar perkataan putrinya.
"Ayah kenapa?" tanya Lili dengan wajah polosnya.
"Tidak papa, kita lanjutkan perjalanan lagi. Sudah tidak macet," ucap Felix setelah menetralkan perasaannya dan kembali menyetir.
Memang sudah lama sekali Lili meminta Felix untuk mencarikannya seorang ibu pengganti. Namun Felix masih belum bisa sepenuhnya melupakan almarhum istrinya. Semua kenangan itu masih jelas di ingatan Felix. Ia juga tidak bisa sembarangan memilih pasangan, terlebih statusnya ini duda anak satu. Ia harus teliti dan memastikan orang yang menjadi pasangannya harus menyayangi Lili seperti anak kandungnya.
Felix memikirkan ucapan Lili barusan, putrinya itu ada benarnya juga. Selain cantik, Kiara juga memiliki hati yang baik dan juga memiliki jiwa ke ibuan. Kelihatannya juga Kiara sangat menyayangi Lili. Itu terbukti wanita itu sangat khawatir saat dia memberitahu bahwa Lili sedang sakit. Dan merawat Lili dengan telaten.
Tapi di sisi lain, ia dan Kiara baru beberapa hari kenal. Apa kata wanita itu jika ia memintanya menjadi ibu sambung Lili padahal baru beberapa hari kenal.
Tidak terasa mereka berdua telah sampai di kediaman Kiara. Lili dengan penuh antusias turun dari mobil dan lansung berlari. Alangkah terkejutnya gadis kecil itu melihat pintu terbuka dan terlebih lagi ia melihat Kiara tergeletak di lantai dengan mata yang tertutup.
Ia kemudian berlari sambil berteriak ke arah Kiara. Felix yang mendengar itu penasaran dan menyusul putrinya. Pria itu sama terkejutnya saat melihat keadaan Kiara. Seketika ia menggendong Kiara dan menidurkannya di sofa yang terdapat di ruangan itu.
"Ayah, kak Kiara kenapa hiks..." tangis Lili.
Tidak lama kemudian, Kiara sadar dan lansung meringis karena merasakan nyeri luar biasa dikepala dan tubuhnya.
"Kiara, syukurlah kamu sudah sadar. Apa yang terjadi, kenapa bisa begini?" tanya Felix.
"A-aku tidak papa kok. Kemarin kecapean saja. Hey, Lili sayang kamu kenapa menangis?" tanya Kiara sambil menarik Lili ke ke pelukan nya.
"Li-li li takut lihat kak Kiara pingsan, Lili tidak mau kak Kiara kenapa-kenapa hiks...hiks..." ucap Lili di pelukan Kiara.
"Ayah, kita bawa kak Kiara ke rumah sakit yah," ucap Lili sambil menatap ayahnya dengan tatapan sendu.
"Iya Lili benar, ayo saya antar kamu ke rumah sakit," ucap Felix.
"Terimakasih banyak sebelumnya tuan Felix, tapi saya tidak kenapa-kenapa kok. Saya cuma kecapean saja, terus tidak sadar tertidur di lantai," alibi Kiara.
"Kak Kiara jangan bohong, masa tidur di lantai," ucap Lili.
"Anak kecil saja tahu kalau kamu berbohong Kiara, yuk saya antar ke rumah sakit," ucap Felix sambil memegang tangan Kiara bermaksud membawanya keluar.
Kiara spontan melepaskan pegangan itu. Ia masih ingat kejadian semalam, ia tidak ingin Axel melihat hal ini. Pria itu nanti akan salah paham lagi.
"Saya benar-benar tidak papa tuan, oh ya ada keperluan apa kalian kesini?"tanya Kiara.
"Tadinya saya ingin menitipkan Lili padamu, karena sedari tadi Lili merengek ingin bermain bersamamu dan menjemputnya saat pulang dari kantor. Tapi sepertinya kondisimu tidak memungkinkan, saya akan memulangkan Lili kembali," ucap Felix sambil menatap ke arah putrinya yang masih menangis walau tidak se histeris tadi.
"Eh jangan, biarkan saja dia disini. Aku tidak papa kok. Habis mandi nanti, badanku kembali segar. Lagian aku juga sendiri disini, tidak ada temannya," ucap Kiara sambil tersenyum.
Ia memang butuh teman, dan menurutnya Axel tidak akan marah kalau dia bersama anak kecil, bukan bersama Felix.
"Felix ada apa keperluan apa kau disini?
Sejak kapan kalian saling mengenal?"
Hai, author kembali.
Axel benar-benar kejam ya sampai membuat Kiara pingsan,
Lili juga sangat menggemaskan kan,
Oh ya siapa kira-kira orang yang tiba-tiba datang itu,
Jangan lupa baca ya, dan berikan jejak ya biar author semakin semangat lanjutin nya🤗🤗💐
Sampai jumpa di part berikutnya sayang-sayangku💐💐💐
nanti kalo dah bangkrut samuel bakalan ditendang sama Iren!/Grin/
udah ada kode alam dari anake
malah aman nanti join