Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KYARA MENGHILANG
Lucas menemui Sarah di hotel yang telah dipesan oleh wanita itu. Namun ada yang janggal kali ini, Lucas terlihat waspada. Ia sengaja menemui wanita itu dan melihat apa yang akan dilakukannya.
“Rencana apa yang akan dilakukan ular berbadan manusia itu.” Perasaan Lucas semakin tidak enak.
Setelah berada di depan pintu kamar hotel, sosok wanita menyambutnya dengan pakaian yang sangat minim. Lucas memperhatikan sekeliling ruangan yang tampak remang itu, namun penglihatannya masih sangat jelas.
“Kamu duduk dulu disini, aku ambilkan minum pasti kamu haus.” Sarah berdiri ke arah nakas dekat ranjang dengan gerak-gerik mencurigakan. “Ini sayang minum dulu, sebelum aku menceritakan sesuatu padamu.” Sarah memberikan segelas jus pada Lucas.
Saat gelas berada tepat di depan bibirnya, ia menangkap ekspresi Sarah yang sedang senyum-senyum sendiri, ia terlihat waspada dan memiliki ide. Lucas menerima minuman yang terasa aneh itu lalu meneguknya habis.
Tubuh Lucas ambruk di atas kasur ia berpura-pura pingsan namun disambut tawa menggelegar keluar dari mulut Sarah. Lucas hanya pura-pura pingsan untuk menjebak Sarah.
“Anjing! Lo pasti ngasih sesuatu di minuman yang gue minum. Gue mau liat sampe dimana permainan Lo!” mata Lucas sedikit memincing untuk melihat apa yang dilakukan Sarah padanya.
Diluar dugaan ternyata wanita itu ingin memperkosa dirinya. Agar tidak di curigai Lucas membiarkannya, hingga saat Sarah ingin melepas kancing kemeja yang ia kenakan. Lucas mencengkram kuat pergelangan tangannya.
“Aduhh … sakit.”
“Sa—sayang.”
“Kok kamu … bangun?” tanya Sarah gugup.
Lucas menghempaskan kasar tubuh Sarah hingga terbentur Headboard. Pria itu langsung bangkit dari ranjang.
“Kecurigaan gue ternyata benar dengan Lo tiba-tiba minta gue buat dateng kesini! Sekarang lo jawab! Obat apa yang sudah Lo taruh di atas minuman itu?!” bentak Lucas.
“Ehm a—anu sayang.”
“Aku bisa jelasin semuanya.” Sarah merangkak turun dari ranjang dan bersimpuh di kaki Lucas.
“CUKUP?!”
“Gue peringatin lo kali ini! Jika kejadian ini sampai terulang kembali jangan harap nyawa lo masih bisa selamat?!” dengan deru napas memburu Lucas menujuk wajah Sarah yang mulai memucat pasih.
Lucas meraih jas serta dasi yang dilempar ke sembarang arah oleh wanita itu tadi, setelahnya dia meninggalkan wanita itu dengan rasa emosi yang memuncak. Ia keluar dari hotel kemudian masuk ke dalam mobil, pria itu melempar keras jas yang sedari tadi ia pegang ke kursi sebelahnya.
“Wanita sinting! Berani-beraninya dia mau racunin gue. Gue yakin bungkus kertas yang gue liat di atas meja itu obat yang dia masukkan ke dalam minuman itu.”
Lucas tak ingin berlama-lama di hotel itu, ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sebab sekarang sudah hampir tengah malam. Gak butuh waktu lama kini ia telah berada di Lobby dan segera menuju ke unit Apartemen miliknya.
“Waktu gue terbuang sia-sia demi ngeladenin wanita iblis itu.”
Saat pintu terbuka suasana Apartemen terlihat hening seperti tak ada kehidupan. Lucas masuk ke dalam kamar lalu membersihkan tubuhnya, dengan pakaian santai ia keluar dari kamarnya menuju ruang televisi. Seperti ada yang aneh, Ia berjalan ke arah dapur terlihat sangat berantakan. Bahan-bahan masakan berserakan diatas meja, ia teringat sesuatu “Kyara” dimana gadis itu, kenapa gadis itu tak menyambut kepulangan Lucas?
“Kenapa berantakan sekali? Kemana wanita cerewet itu?” Lucas mengecek setiap kamar, kamar mandi, tak lupa mengecek balkon siapa tau wanita itu loncat dari balkon tapi mana mungkin.
Lucas berlari masuk ke dalam kamar mengambil ponsel nya berniat ingin menghubungi Kyara namun ia urungkan sebab mereka belum bertukar kontak. Sembari menunggu Kyara, Lucas duduk di sofa dan menonton siaran bola di televisi.
“Dasar wanita pembangkang, sudah dibilang jangan berkeliaran sekarang malah hilang. Bodo amat bukan urusan gue mau dia kemana kek atau sudah tewas dimakan monyet. Gue gak peduli!” Lucas membaringkan tubuhnya di atas sofa dan perlahan-lahan matanya tertutup.
*
*
*
Matahari menerobos masuk di sela-sela gorden usang di kamar itu. Matanya menyipit menahan pedih oleh silauan yang terpancar langsung ke wajah cantiknya.
“Ehm … aku dimana?” Kyara menatap ke sekeliling mendapati ruangan kotor. Ya, sore kemarin ia disekap di ruangan ini.
Gadis itu berlari ke arah pintu memukulnya dengan keras agar terdengar oleh orang yang telah menculiknya.
“TOLONG! TOLONG!”
“Siapapun diluar tolong buka pintunya.”
“Aku mohon buka pintunya.” Berulang kali ia menggedor pintu itu namun tak ada jawaban dari luar.
Ia menyerah memilih bersandar pada pintu itu dan berdoa ada orang baik yang mau menolongnya.
“Ya Tuhan, kenapa seperti ini.”
“Aku mohon Ya Tuhan bantu aku keluar dari tempat ini.” Matanya sudah menganak sungai, sepiring makanan semalam tak ia sentuh sedikitpun. Wanita itu takut jika makanan tersebut ada racunnya.
Pintu yang menjadi tempat Kyara bersandar dibuka dari luar, gadis itu menyingkir untuk melihat siapa yang membuka pintu itu. Seorang perempuan masuk dengan tatapan sinis melihat kearah Kyara.
“Ka—kamu siapa?”
“Aku mohon keluarkan aku dari tempat ini.”
Kyara mendekat ingin meraih tangan Sarah namun langsung ditepis oleh wanita itu. “Jadi lo istri Lucas?” Sarah melihat Kyara dari atas sampai bawah dengan senyum sinis.
“I–iya.”
“Aku mohon lepasin aku.” Dengan wajah yang begitu memelas mencoba untuk membujuk Sarah agar mengeluarkannya dari tempat itu.
Sarah melihat sebuah ponsel genggam tergeletak di samping Kyara dengan cepat ia membanting ponsel itu dengan sekuat tenaga hingga hancur lebur tak tersisa.
“Aku mohon jangan ambil hp aku, cepat kembalikan.”
“Ups! Telat. Udah gue banting. HAHA! Rasain tu.” Sarah menjambak kuat rambut Kyara hingga beberapa helai rambutnya tercabut. “Kenapa lu mau nikah sama pacar gue? Wanita jalang?!”
“Lu tau gue siapa?! Gue pacar Lucas. Sialan! Dan kami sudah merencanakan pernikahan, tapi semua sirna karena lo!” Sarah menjambak rambut gadis itu hingga ia meringis.
Kyara memegang rambut yang dijambak oleh wanita itu dengan bulir-bulir air mata menghiasi pipinya. Setelah melihat gadis itu kesakitan Sarah melepas jambakan dengan sedikit dorongan di kepala gadis itu.
“Sebaiknya lo pergi dari kehidupan Lucas, karena dia hanya milik gue! Gaada satupun wanita yang bisa miliki dia selain gue!” tunjuk Sarah pada dirinya sendiri dengan percaya diri.
Saat Sarah ingin melangkah ke arah ranjang gadis itu mencoba merangkak ke arah pintu, dengan cepat Sarah menyadari pergerakan Kyara. “Mau kemana lo. Setan! Kalo lo sampe berani kabur dari sini, nyawa lo bisa pindah ke tempat yang paling mengerikan.” Rahang Sarah mengeras dengan tatapan tajam menghunus Kyara. Ia kembali menjambak serta mencengkram pipi Kyara hingga meninggalkan jejak merah.
“Ampun! Sakit! Tolong lepasin aku.” Dengan mengatupkan kedua tangannya Kyara merintih kesakitan karena berulang kali rambutnya yang menjadi sasaran.
Gadis itu terlihat pasrah atas kehidupannya di tangan Sarah. “Aku harus bisa keluar dari ruangan ini bagaimanapun caranya,” batin Kyara dalam hati.
Sarah kembali mengeluarkan berargumen dengan membelakangi gadis itu menuju jendela usang di sudut kamar. “Lo itu gak pantes buat Lucas, yang pantas bersanding dengan Lucas hanya gue. Sekali lagi hanya gue!”
Kyara melihat kesempatan saat wanita itu membelakanginya, mencoba merangkak perlahan ke arah pintu dengan suara yang begitu senyap sampai akhirnya ia berhasil sampai di daun pintu segera ia mengunci wanita itu dari luar.
“Huft!” Gadis itu membungkuk mengatur napasnya tiba-tiba kepalanya berdenyut. “Kenapa pusing sekali, ahh!” Hampir saja keseimbangannya goyah tangannya meraih dinding untuk menahan tubuhnya.
Dia teringat sejak kemarin belum ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya sehingga membuatnya tubuhnya melemah.
“Bertahanlah sedikit lagi, setelah keluar dari sini aku harus mencari makanan.”
Saat menuruni anak tangga terlihat ada empat preman lagi menyantap makanan. Dua orang preman tak asing bagi Kyara, kedua preman itu pernah ingin berbuat jahat padanya. “Itukan pria yang sempat menggodaku di taman waktu itu, kenapa dia bisa ada disini? Jangan-jangan ….”
Tubuhnya bergetar hebat saat ini ia dikepung oleh orang-orang yang berniat jahat padanya, selama ini Kyara tak pernah berbuat salah pada orang lain maupun orang yang ia kenal.
“Bagaimana caranya aku kabur dari tempat ini,” tuturnya pelan.
Gadis itu melihat ke sekeliling ruangan untuk bisa kabur dari preman-preman itu. Keberuntungan berpihak padanya, di sudut ruangan ada sebuah kardus besar dan beberapa batu kerikil, Ia berjalan mengendap-endap lalu mengambil benda tersebut.
“Syukurnya ada benda-benda ini, bisa aku manfaatin benda ini untuk mengalihkan perhatian mereka.” Kyara mendekat ke arah jendela di sisi kiri.
Gadis itu melempar kerikil satu-persatu ke arah jendela kaca yang berlawanan arah dari pintu keluar, para preman mendengar suara lemparan semua beranjak menuju ke sumber suara. Dengan cepat Kyara menutupi tubuhnya dengan kardus menuruni anak tangga, hingga salah satu preman melihat Kyara berhasil kabur.
“Woi! Jangan kabur lo!”
***
Bersambung.
Apakah Kyara berhasil kabur dari sana???
Jangan lupa like, comment, vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam hangat dari Amanda ❤️