NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 31

"Sayang, ada siapa? Siapa yang datang?" tanya Dirga, menyerukan suaranya. Karena dari area dapur sampai pintu utama cukup memiliki jarang yang agak jauh.

Hingga, Dirga pun perlu sedikit meninggikan suaranya agar di dengar oleh Ziya. Namun, setelah beberapa saat hening terasa. Tdak ada jawaban apapun dari Ziya perihal siapa yang datang pagi ini.

Membuat Dirga pun penasaran dan akhirnya bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri sang istri yang saat ini sedang membukakan pintu untuk tamu mereka.

"Sayang, kok diam saja? Aku kan tanya, siapa yang....." seketika, pertanyaan Dirga pun menguap begitu saja saat melihat siapa orang yang datang pagi ini ke apartemen miliknya.

"Zira? Ada apa? Kenapa kamu datang sepagi ini?" lanjut Dirga, dengan nada dingin dan sedikit ketus.

"Assalamualaikum, Ziya, Dirga. Maaf, aku datang tidak memberi tahu kalian lebih dulu. Boleh, aku masuk?" jawab Zira, berusaha bersikap semanis mungkin di depan adik iparnya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Ziya dan juga Dirga, secara bersamaan.

"Tunggu. Sebelum kami mengizinkan kamu masuk, tolong beri tahu kami apa yang membawa mu datang kemari?" tanya Dirga lagi, menghentikan langkah Zira yang hampir masuk ke dalam apartemen.

"Pertama, aku ke sini karena ada undangan seminar. Kedua, aku ingin menjenguk keponakan yang baru aku ketahui beberapa waktu yang lalu. Jadi, boleh aku masuk dan menjenguk nya? Kabar yang aku dengar, kalau dia sedang sakit, kan? Mumpung aku sedang di sini, tidak ada salahnya kan jika aku sekalian datang untuk menjenguknya," jelas Zira, mengeratkan kepalan tangan nya pegangan di koper, demi menekan rasa kesal dan juga marahnya karena Dirga menahan nya untuk tidak masuk ke dalam.

"Baiklah kalau begitu, silahkan masuk Kak. Maaf, tempatnya masih berantakan."

Setelah mendengarkan jawaban dari Zira, Ziya pun akhirnya mengijinkan Kakaknya untuk masuk ke dalam unit apartemen nya.

"Wah, besar dan mewah sekali. Siapapun yang tinggal di sini pasti akan sangat betah karena merasa sangat nyaman. Apalagi, tinggal bersama orang yang dicintai." ucap Ziya saat memasuki unit apartemen milik Dirga. Sembari melirik ke arah Dirga, yang langsung memalingkan pandangan nya saat Zira meliriknya.

Hal itu, tentu membuat hati Zira semakin dibuat kesal oleh tingkah adik iparnya itu. Yang kerap cuek dan tidak peduli terhadap dirinya. Bahkan, setelah lima tahun lamanya Zira berusaha menarik perhatiannya. Tidak membuat pria yang semakin tampan di usia nya yang matang itu melirik ke arah dirinya.

"Alhamdulillah, Mas Dirga selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk segala kebutuhan ku dan juga Zingga." jawab Ziya, semakin membuat hati Zira geram. Namun, harus sekuat tenaga menahan diri agar tidak terbawa emosinya.

Demi bisa mengendalikan dirinya, Zira pun kembali melangkah. Menelusuri setiap sudut unit apartemen yang saat ini di huni oleh adiknya. Seketika, rasa iri pun kembali hadir kepada sang adik karena mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.

"Apa tidak masalah membiarkan dia masuk? Kamu masih ingat kan, apa pesan Umi sebelum kita pergi?" bisik Dirga, saat Zira berjalan menjauhi nya dan juga Ziya.

"Bismillah Mas. Selama iman kita, terutama iman yang Mas miliki kuat. Aku yakin, semua akan baik baik saja," jawab Ziya, sembari melangkah maju, mendekati sang kakak yang tengah asyik meneliti setiap sudut unit apartemen.

"Kakak sudah makan? Kalau belum, mau bergabung bersama kami untuk sarapan. Kebetulan, kami belum selesai sarapan," lanjut Ziya, menawarkan sarapan kepada kakanya.

"Benarkah? Apa, kedatanganku mengganggu kalian?" tanya Zira, pura pura tidak tahu.

"Kalau sudah tahu mengganggu, kenapa juga datang?" gumam Dirga yang langsung di sadari oleh Zira. Hanya saja, Zira tidak mendengar pasti apa yang di katakan oleh adik iparnya itu.

"Apa? Apa, kamu mengatakan sesuatu?" tanya Zira kepada Dirga.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun. Mungkin, itu hanya perasaan mu saja," elak Dirga, dengan berbohong tentu nya.

"Bagaimana Kak? Apa, Kakak mau ikut bergabung, sarapan bersama kami?" sela Ziya, saat melihat reaksi Dirga yang sudah mulai tidak bersahabat lagi menyambut kedatangan Zira.

“Boleh. Kebetulan Kakak belum sarapan karena tadi dari bandara Kakak langsung ke sini,” Jawab Zira, langsung mengikuti langkah adiknya menuju ke ruang makan.

“Salah sendiri. Siapa suruh datang ke sini, tidak ada yang mengundang juga,” Gumam Dirga lagi, sembari ikut melangkah mengikuti jejak sang istri yang sudah lebih dulu pergi ke ruang makan bersama dengan kakaknya.

“Maaf. Sepertinya, dari tadi aku terus mendengar kamu bergumam. Apa, ada yang mengganggumu?” Tanya Zira, sejenak menghentikan langkah kakinya yang hampir sampai di meja makan. Lalu, kembali berbalik menatap penuh tanya pada sang adik ipar yang berdiri di belakang nya.

“Aku? Bergumam? Masa sih? Perasaan aku tidak mengatakan apapun,” Elak Dirga lagi, membuat Ziya harus kembali memutar otaknya untuk mengalihkan perhatian Zira dari Dirga.

“Sudah. Sekarang lebih baik kita lanjutkan sarapan nya. Sayang, ayo dilanjut makan nya. Bukan nya siang ini kita ada janji dengan dokter yang akan menangani Zingga selama di rawat di sini.” lanjut Ziya.

Deg…

Seketika, jantung Dirga terasa berhenti berdetak saat untuk pertama kalinya panggilan ‘Sayang’ itu meluncur dari mulut Ziya dengan sangat lembut nya.

Saking terkejutnya dengan panggilan baru itu, tubuh Dirga bahkan sampai membeku di tempat. Lidahnya bahkan sampai kelu dan tidak bisa lagi berkata kata.

Bukan hanya itu, bahkan rasa kesalnya terhadap sang kakak ipar pun seketika lenyap begitu saja saat Ziya mulai memanggilnya dengan panggilan ‘Sayang’.

“Sayang, ayo,” Ajak Ziya, membangunkan Dirga dari lamunan nya.

“Ah, i_iya. Siap sayangku, akan aku pastikan untuk menghabiskan makananku.”

Dirga pun bergegas kembali ke kursinya dan melanjutkan lagi sarapan nya yang sempat tertunda. Mengabaikan rasa kesalnya yang tidak suka akan kedatangan Zira.

"Ayo, silahkan Kak. Di coba makanan nya," lanjut Ziya, mempersilahkan kakaknya untuk duduk di samping nya dan ikut makan bersama dengan dirinya dan juga Dirga.

"Baik. Terima kasih."

Ketiga nya pun akhirnya makan bersama. Semua nya tampak menikmati makanan yang di sajikan pagi ini. Meski Dirga merasa kesal dan kurang nyaman dengan kehadiran Zira.

Akan tetapi, pria itu mencoba menahan diri demi menghargai dan menghormati istrinya. Karena bagaimana pun, Zira adalah saudara Ziya. Orang yang harus Dirga hormati setelah Umi Aisyah.

"Ngomong ngomong di mana ke panakanku? Kenapa, sejak tadi aku tidak melibatnya?" tanya Zira, usai menyelesaikan sarapan nya.

"Ada Kak. Zingga sedang beristirahat di kamar. Dia tidak boleh terlalu lelah, makanya kegiatannya dibatasi dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar agar kondisinya tetap stabil." jelas Ziya.

"Sayang, ya. Padahal, di usianya yang sekarang adalah masa masa nya untuk dia bermain. Tapi, dia malah menghabiskan waktunya di dalam kamar. Menyedihkan."

1
👻
Ceritanya bagus dan keren👍👍👍👍sangat terus ya thor buat menghasilkan karya2 yg keren lainnya😊😊😊
Ray
Nyesel enggak cuma ragu....ragu......ragu.....bimbang.....🤣🤣🤣🤣🤣
Nani Tresnawaty
up nya jgn terlalu lama Thor💪💪, penasaran🤭🤭
Nani Tresnawaty
ternyata Andra tahu apa yang terjadi pada Bagas. Ayo Andra kawal terus Bagas🤣🤣🤣
Oma Gavin
kalau beneran itu anak bagas berarti memang lucknut di mulut bilang cinta zingga tapi rania diembat juga sampai hamil, memang saat ngadon bayi ngga sadar dan main perasaan
Ida Sriwidodo
Hm.. berarti Andra tau klo Bagas dah nikah dan Rania istrinya sedang hamil anaknya Bagas!

Bagas sinting!
Cinta!
Bulshit lah!
Klo beneran cinta pasti ngga nikah sama orang lain
Mesti Bagas menjaga dirinya!
Masih kekeuh mau sama Zingga?
Mimpi ajaa Gas! 😤😤🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😬😅
Ida Sriwidodo: Bingung yaa dengan manusia yang pola pikirnya kayak gini
Dikira cuma dia doang laki2 di bumi ino
Dikira Zingga se tak laku ituu sampe mau nungguin Bagas yang jelas2 dah menghianatinya
Apapun alasannya! 🤔🤔🙈🙈🥲🥲
total 2 replies
Nar Sih
kta,,yg pas buat bagas yg emang harus jauhi zingga ,siip andra 👍
Aghitsna Agis
dikira ndra nga tahu masalah zingga kayanya ngikutin zingga ketaman
Aghitsna Agis
betul berarti srlama dgn zibgga dia sudah berbuat zina dulu kemudian hamil baru nikah kkntrak.mungkin gitu kaki ya, klau hanya nikah kkbtrak nga akab samoai hamil dong
Reni Septianing
betul tuh sih Andra.. tegas, to the point. gak kayak si kapur barus, plin plan🤭🫣. udah zingga gak usah nangis lagi, rugi airmata kamu nangisin pria sok kegantengan😏.
sekarang fokus ma kerjaan.
Lilis Lilis Lisna
benar andra. apapun alasan nya.jingga bukan jodoh mu
Haza Li Zaoqi
bagus...semangat Thor...
Haza Li Zaoqi
entah kenapa dari awal aq gak suka dengan Bagas...hampir berhenti membaca tapi ketika Zingga kembali dekat dengan Andra jadi semangat bacanya...🤭🤭🤭 semangat Thor...
SigMa love
Ternyata egois bgt bagas.... moga z Andra bisa jujur secepatnya setelah tau masalah zingga
Ida Sriwidodo
Aneh si Bagas!
Dahlah menghamili perempuan lain masih berpikir ngga mau kehilangan Zingga!
Heloo.. situ waras 'Gas? 😬😬🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😤😤

Etapii.. jadi kepoo.. gimana ceritanya Rania bisa hamil?
ONS kah?
Atau perjodohan ortu? 🤔🤔🤔
Nar Sih
sdh zingga ngk lebih baik pergi jauh dri lki,,pecundang seperti bagas
Fitriah Fitri
pleazeee double up thor hehe
Oma Gavin
yg jadi pertanyaan apakah bayi yg dikandung rani anak biologis bagas atau hanya sekedar menutupi aib rani pernikahan kontrak sampai bayi tsb lahir, kalau bener bagas bodoh meskipun ini desakan ortunya terutama ibunya knp dia manut" Saha bukankah dia berpendidikan dan knp dari awal tidak jujur sama zingga
Sari Nilam: apapun itu Bagas bukan pria sejati, ia pecundang, menuruti kemauan ibunya menikahi wanita lain setelah berjanji untuk.menjaga hati dan cintanya untuk zingga. satu kata buat Bagas Banci
alhamdulillah zingga mengetahuinya kl tidak ia akan terus berharap dan dibohongi.
janfan buat zingga balik dengan Bagasvya kak.othor
total 2 replies
Perempuan
enak bingitz loe....
carlan malo
penasaran dg kisah selanjutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!