NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:870.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 31

"Sayang, ada siapa? Siapa yang datang?" tanya Dirga, menyerukan suaranya. Karena dari area dapur sampai pintu utama cukup memiliki jarang yang agak jauh.

Hingga, Dirga pun perlu sedikit meninggikan suaranya agar di dengar oleh Ziya. Namun, setelah beberapa saat hening terasa. Tdak ada jawaban apapun dari Ziya perihal siapa yang datang pagi ini.

Membuat Dirga pun penasaran dan akhirnya bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri sang istri yang saat ini sedang membukakan pintu untuk tamu mereka.

"Sayang, kok diam saja? Aku kan tanya, siapa yang....." seketika, pertanyaan Dirga pun menguap begitu saja saat melihat siapa orang yang datang pagi ini ke apartemen miliknya.

"Zira? Ada apa? Kenapa kamu datang sepagi ini?" lanjut Dirga, dengan nada dingin dan sedikit ketus.

"Assalamualaikum, Ziya, Dirga. Maaf, aku datang tidak memberi tahu kalian lebih dulu. Boleh, aku masuk?" jawab Zira, berusaha bersikap semanis mungkin di depan adik iparnya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Ziya dan juga Dirga, secara bersamaan.

"Tunggu. Sebelum kami mengizinkan kamu masuk, tolong beri tahu kami apa yang membawa mu datang kemari?" tanya Dirga lagi, menghentikan langkah Zira yang hampir masuk ke dalam apartemen.

"Pertama, aku ke sini karena ada undangan seminar. Kedua, aku ingin menjenguk keponakan yang baru aku ketahui beberapa waktu yang lalu. Jadi, boleh aku masuk dan menjenguk nya? Kabar yang aku dengar, kalau dia sedang sakit, kan? Mumpung aku sedang di sini, tidak ada salahnya kan jika aku sekalian datang untuk menjenguknya," jelas Zira, mengeratkan kepalan tangan nya pegangan di koper, demi menekan rasa kesal dan juga marahnya karena Dirga menahan nya untuk tidak masuk ke dalam.

"Baiklah kalau begitu, silahkan masuk Kak. Maaf, tempatnya masih berantakan."

Setelah mendengarkan jawaban dari Zira, Ziya pun akhirnya mengijinkan Kakaknya untuk masuk ke dalam unit apartemen nya.

"Wah, besar dan mewah sekali. Siapapun yang tinggal di sini pasti akan sangat betah karena merasa sangat nyaman. Apalagi, tinggal bersama orang yang dicintai." ucap Ziya saat memasuki unit apartemen milik Dirga. Sembari melirik ke arah Dirga, yang langsung memalingkan pandangan nya saat Zira meliriknya.

Hal itu, tentu membuat hati Zira semakin dibuat kesal oleh tingkah adik iparnya itu. Yang kerap cuek dan tidak peduli terhadap dirinya. Bahkan, setelah lima tahun lamanya Zira berusaha menarik perhatiannya. Tidak membuat pria yang semakin tampan di usia nya yang matang itu melirik ke arah dirinya.

"Alhamdulillah, Mas Dirga selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk segala kebutuhan ku dan juga Zingga." jawab Ziya, semakin membuat hati Zira geram. Namun, harus sekuat tenaga menahan diri agar tidak terbawa emosinya.

Demi bisa mengendalikan dirinya, Zira pun kembali melangkah. Menelusuri setiap sudut unit apartemen yang saat ini di huni oleh adiknya. Seketika, rasa iri pun kembali hadir kepada sang adik karena mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.

"Apa tidak masalah membiarkan dia masuk? Kamu masih ingat kan, apa pesan Umi sebelum kita pergi?" bisik Dirga, saat Zira berjalan menjauhi nya dan juga Ziya.

"Bismillah Mas. Selama iman kita, terutama iman yang Mas miliki kuat. Aku yakin, semua akan baik baik saja," jawab Ziya, sembari melangkah maju, mendekati sang kakak yang tengah asyik meneliti setiap sudut unit apartemen.

"Kakak sudah makan? Kalau belum, mau bergabung bersama kami untuk sarapan. Kebetulan, kami belum selesai sarapan," lanjut Ziya, menawarkan sarapan kepada kakanya.

"Benarkah? Apa, kedatanganku mengganggu kalian?" tanya Zira, pura pura tidak tahu.

"Kalau sudah tahu mengganggu, kenapa juga datang?" gumam Dirga yang langsung di sadari oleh Zira. Hanya saja, Zira tidak mendengar pasti apa yang di katakan oleh adik iparnya itu.

"Apa? Apa, kamu mengatakan sesuatu?" tanya Zira kepada Dirga.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun. Mungkin, itu hanya perasaan mu saja," elak Dirga, dengan berbohong tentu nya.

"Bagaimana Kak? Apa, Kakak mau ikut bergabung, sarapan bersama kami?" sela Ziya, saat melihat reaksi Dirga yang sudah mulai tidak bersahabat lagi menyambut kedatangan Zira.

“Boleh. Kebetulan Kakak belum sarapan karena tadi dari bandara Kakak langsung ke sini,” Jawab Zira, langsung mengikuti langkah adiknya menuju ke ruang makan.

“Salah sendiri. Siapa suruh datang ke sini, tidak ada yang mengundang juga,” Gumam Dirga lagi, sembari ikut melangkah mengikuti jejak sang istri yang sudah lebih dulu pergi ke ruang makan bersama dengan kakaknya.

“Maaf. Sepertinya, dari tadi aku terus mendengar kamu bergumam. Apa, ada yang mengganggumu?” Tanya Zira, sejenak menghentikan langkah kakinya yang hampir sampai di meja makan. Lalu, kembali berbalik menatap penuh tanya pada sang adik ipar yang berdiri di belakang nya.

“Aku? Bergumam? Masa sih? Perasaan aku tidak mengatakan apapun,” Elak Dirga lagi, membuat Ziya harus kembali memutar otaknya untuk mengalihkan perhatian Zira dari Dirga.

“Sudah. Sekarang lebih baik kita lanjutkan sarapan nya. Sayang, ayo dilanjut makan nya. Bukan nya siang ini kita ada janji dengan dokter yang akan menangani Zingga selama di rawat di sini.” lanjut Ziya.

Deg…

Seketika, jantung Dirga terasa berhenti berdetak saat untuk pertama kalinya panggilan ‘Sayang’ itu meluncur dari mulut Ziya dengan sangat lembut nya.

Saking terkejutnya dengan panggilan baru itu, tubuh Dirga bahkan sampai membeku di tempat. Lidahnya bahkan sampai kelu dan tidak bisa lagi berkata kata.

Bukan hanya itu, bahkan rasa kesalnya terhadap sang kakak ipar pun seketika lenyap begitu saja saat Ziya mulai memanggilnya dengan panggilan ‘Sayang’.

“Sayang, ayo,” Ajak Ziya, membangunkan Dirga dari lamunan nya.

“Ah, i_iya. Siap sayangku, akan aku pastikan untuk menghabiskan makananku.”

Dirga pun bergegas kembali ke kursinya dan melanjutkan lagi sarapan nya yang sempat tertunda. Mengabaikan rasa kesalnya yang tidak suka akan kedatangan Zira.

"Ayo, silahkan Kak. Di coba makanan nya," lanjut Ziya, mempersilahkan kakaknya untuk duduk di samping nya dan ikut makan bersama dengan dirinya dan juga Dirga.

"Baik. Terima kasih."

Ketiga nya pun akhirnya makan bersama. Semua nya tampak menikmati makanan yang di sajikan pagi ini. Meski Dirga merasa kesal dan kurang nyaman dengan kehadiran Zira.

Akan tetapi, pria itu mencoba menahan diri demi menghargai dan menghormati istrinya. Karena bagaimana pun, Zira adalah saudara Ziya. Orang yang harus Dirga hormati setelah Umi Aisyah.

"Ngomong ngomong di mana ke panakanku? Kenapa, sejak tadi aku tidak melibatnya?" tanya Zira, usai menyelesaikan sarapan nya.

"Ada Kak. Zingga sedang beristirahat di kamar. Dia tidak boleh terlalu lelah, makanya kegiatannya dibatasi dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar agar kondisinya tetap stabil." jelas Ziya.

"Sayang, ya. Padahal, di usianya yang sekarang adalah masa masa nya untuk dia bermain. Tapi, dia malah menghabiskan waktunya di dalam kamar. Menyedihkan."

1
Nar Sih
lanjutt kakl👍🥰
YuWie
panggil taksi ka bisa Zi..katanya bukan muhrim..gak konsisten buks
YuWie
dosen yg aneh..siapa yg buat keributan
YuWie
lha kok.nurun ibune sifate zingga yg gak peDean..kenapa gak spt Dirga. Padahal bapaknya tajir melintir. ya
YuWie
jgn buat ziya terlalu lemah lah kak..
YuWie
heran heran heran..kakehan berbohong dg alasan kebaikan shg yg jahat semakin meraja lela
YuWie
sampe 1bkn masih disitu jg zira nya..ini si protagonis malah pibgsan..hedeh..hamil katanya u nolongi si barep malah ibunya blm2 pingsan
YuWie
salahmu zira memasukkn kakakmu aendiri..sdh tau karakter kakakmu..ishhh malah jengkel sama zira ya
YuWie
kok ngerti kie lho apartemennya..siapa yg ngasih tau
YuWie
malz sama ziya..terbata2 wae...yg salah itu dirga bukan kamu malah kamu yg sering bengong. Belum ketemu sama kakakmu yg garang..lemah bener sih protagonisnya
YuWie
ikut siapa tabiat zira..anak kandung itu?
YuWie
PD mu mbok yao di pupuk tho Zi zi..lebanyakan kesedak perasaan.
YuWie
Luar biasa
YuWie
Lumayan
YuWie
kau malah mengakui anak org lain sbg anakmu ..ohhhhh bidohnya kau Dir
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zi.. ntar di pesta malah makin sakit hati
Tetiba Bagas di jodohin sama anak temen atau anak relasi bisnis ortunya
Lagian Bagas aneh.. ngapain juga nyeret2 Zingga ke keluarganya lebih baik paatikan dulu penerimaan keluarganya ke Zingga baru ajak Zingga ketemu keluarganya lagi
Mana setelah ketemu kemarin ngga ada pembicaraan lagi dari Bagas.. minta maaf juga ngga
Dahal Zingga juga ngga tau klo mo di ajak ketemu mama n adiknya 🤦🏻‍♀️
Reni Septianing
ihh gemes deh ma zingga, kenapa sih ngomong gak bisa kak maaf. atau cari alasan yg tepat gitu. dah tahu mamanya kayak kuntil anak keluarga toxic banget tu si bagas😡🤬
Oma Gavin
zingga yg bodoh masih saja mau ketemu keluarga bagas udah jelas itu moment penting kenapa kamu ngga tolak dgn tegas, jgn jadi wanita lemah krn cinta
Bunda Keisha
Zingga yg tegas donk.. udah diperlakukan buruk bukan nya jaga jarak.. jadi orang jgn terlalu turut dan lemah.. 😚
Awik Awiyah
Bagus ceritanya,yg jelas menghibur dan menani kesibukanku🤭👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!