NovelToon NovelToon
Pesona Wanita Penggoda

Pesona Wanita Penggoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintamanis / Duda / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Melisa terpaksa menjalani kehidupan yang penuh dosa, demi tujuannya untuk membalaskan dendam kematian orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbelanja

Rudy yang baru saja dari kamar mandi melihat Melisa yang tertidur pulas ada senyum yang terpancar di wajah Rudy, pria berusia 43 tahun.

Sayangnya mendadak senyum itu hilang. Apalagi ia mengingat kalau pernikahannya dengan Melisa hanya karena perkara anak, bukan karena hal lain.

Ada rasa sedih yang Rudy rasakan, andaikan selamanya ia dan Melisa bisa hidup bersama. Namun ia juga tak kuasa menyakiti hati istrinya pertamanya.

Rudy duduk di tepi kasur dan mengusap rambut panjang Melisa, Lalu Rudy menepuk pelan bahu Melisa karena ia harus berangkat bekerja.

"Mel bangun.....?"

"Melisa masih ngantuk ayah." Ucapnya sembari berusaha membuka matanya.

"Iya sayang, tapi ayah harus bekerja ke kantor." Jawab Rudy mengusap helaian rambut Melisa.

"Jam berapa ini ayah?" Tanya Melisa menoleh ke arah jarum jam di kamarnya.

"Ya Tuhan sudah jam 7 pagi, kenapa ayah gak bangunin Melisa?"

"Memangnya kamu mau apa?" Tanya suaminya yang ikut bingung melihat isteri mudanya panik.

"Kan Melisa mau buatin sarapan ayah."

"Gak usah Mel, ayah tau kamu masih sangat lelah." Ucap Rudy.

"Iya ayah Melisa capek nih." Jawab Melisa pada akhirnya mengakui rasa capeknya.

"Ya sudah ayah berangkat dulu ya? Ingat jangan nakal." Pamit Rudy yang berpesan pada isteri tersayangnya.

"Iya ayah tenang, saja."

"Gak usah masak, Ayah udah pesen makanan buat kamu untuk pagi ini." Jawab Rudy.

"Terus kalo makan malam?"

"Kita nanti makan di luar saja. Sekalian kita belanja apa yang kamu mau."

"Asik, makasih ayah." Seru Melisa senang akan diajak belanja.

"Iya sayang, kalo kamu senang ayah juga bahagia."

Begitu mobil Rudy lepas dari pandangan Melisa, ia pun langsung mengisi perutnya yang sudah sangat lapar dengan makanan yang di pesan oleh suaminya.

Karena terlalu letih, Melisa kembali ke kamarnya untuk tidur kembali, efek terlalu letih semalam yang menguras energinya.

Melisa kembali ke alam mimpi untuk mengistirahatkan badannya yang telah terasa pegal.

Dan pada siang harinya Melisa bangun ketika ia harus segera pergi ke tempat kursusnya,ia pun sudah rapi dan bersiap untuk berangkat.

Karena tidak ada suaminya, terpaksa Melisa ke tempat kursus memakai ojek yang ia pesan lewat aplikasi berwarna abu-abu.

Sesampainya ditempat kursus Melisa dengan tekun belajar dan mendengarkan dengan baik dari guru pengajarnya.

Melisa ingin mempunyai skill walau ia tidak sampai duduk dibangku kuliah, tapi setidaknya ia bisa belajar hal lain.

###

Sementara di sisi lain Lusi diantar adiknya ke rumah sakit untuk rawat inap sebelum lusa akan di operasi.

Lusi pun di suruh untuk berpuasa supaya mengosongkan lambung, dan memudahkan dokter mengambil rahim Lusi yang kankernya telah menyebar ke mana-mana.

"Apa perlu aku hubungi Rudy?"

"Untuk apa Lisa?"

"Ya untuk datang ke sinilah mbak, kan dia suami kamu." Jawab Lisa.

"Tidak perlu, Rudy paling lagi sama Melisa. Biarkan saja mereka."

"Terserah kamu saja mbak, ya sudah ayo mbak istirahat dulu, aku mau cari makan di kantin."

"Oke, makasih ya Lisa?"

"Iya, kamu perlu aku bawakan sesuatu?"

Lusi hanya menggeleng, karena selama ia sakit ia jadi tidak selera makan.

"Ya sudah aku pergi dulu."

Sepeninggal adiknya, Lusi memikirkan tentang aktivitas pasangan baru yang tidak lain suaminya dengan madunya.

"Pasti kamu sangat senang kan mas?" Batin Lusi dengan ekspresi kesedihannya.

Namun ia harus berupaya menguatkan dirinya supaya bisa membahagiakan suaminya, sudah cukup suaminya itu selalu mengalah dan setia padanya.

Rudy pun tidak banyak mengeluh saat Lusi dinyatakan kurang subur, sedangkan sang suami subur dan sehat.

Sehingga untuk mempertahankan rumah tangganya, akhirnya jalan ini yang terpaksa Lusi pikir tepat untuk semua pihak.

Dirinya yang akan selalu bersama Rudy untuk selamanya, karena ia begitu bucin akan suaminya yang notabene memiliki wajah cukup tampan.

Sore harinya Rudy pulang bekerja, kepulangan suaminya itu disambut baik oleh isteri mudanya.

"Ayah....." Seru Melisa manja dan berhambur pada ayahnya.

"Kamu kangen?"

"Iya..." Jawab Melisa singkat.

"Kamu sudah cantik sekali sore ini." Puji sang suami.

"Pasti dong, kan kita mau shoping? Masa ayah lupa sih?" Kini Melisa menjadi cemberut karena Rudy seakan melupakan janjinya untuk membelanjakan apapun untuknya.

"Iya sayang, ayah gak lupa koq....."

"Gitu donk, asik!!" Seru Melisa semangat.

"Nanti ayah belikan kalung berlian, yang kamu pingin itu."

Melisa yang pada dasarnya suka barang mewah langsung berbinar dan antusias, terlebih saat Rudy memberikan hadiah kalung untuk ibunya, Melisa juga ingin mendapatkannya.

Terlebih saat ini, ada hak Melisa yang harus Rudy penuhi. Dan itu harus seimbang dengan hak yang Rudy beri pada isteri pertamanya.

"Ayah benar mau belikan Melisa kalung kayak punya ibu?"

"Iya sayang...."

"Tapi Melisa mau yang lebih mahal dari punya ibu ya?" Rajuk Melisa tangannya mengusap bahu ayahnya.

"Boleh dong, asal Melisa nurut sama ayah lho ya?"

"Iya ayah." Jawab Melisa antusias.

"Good, anak pinter." Balas Rudy mengelus puncak rambut Melisa.

"Ya udah buruan ayah mandi. Katanya kita mau shoping." Tagih Melisa antusias.

"Oke, tunggu ya."

Rudy akhirnya siap setelah tiga puluh menit kemudian, Melisa pun telah ready dan antusias hendak pergi jalan-jalan.

Perjalanan dari rumah ke mall menempuh cukup lama yaitu dua puluh menit, namun Melisa senang dimobil ia selalu menyenderkan kepalanya pada bahu suaminya yang sibuk menyetir mobil.

"Ayah....." Panggil Melisa.

"Nanti kalo Melisa hamil, pengennya anak cewek atau cowok?" Tanya Melisa.

"Apapun yang dikasih Ayah pasti senang dan terima. Kalo bisa cowok dulu, nanti baru buat lagi yang cewek." Jawab Rudy yang malah membayangkannya terlalu jauh.

"Mana bisa ayah, bukannya Melisa habis melahirkan pergi kan?"

Melisa pun baru menyadarinya, ia seolah meluapkan fakta bahwa isterinya hanya menginginkan Melisa sebagai isteri sementara saja.

Sejujurnya pun Rudy tidak siap akan perpisahan itu, namun ia tidak bisa mengingkari janjinya pada isteri pertamanya.

"Maafkan ayah......ayah lupa soal hal itu."

"Tidak apa ayah, yang penting setelah Melisa pergi Ayah bisa bahagia sama ibu." Harap Melisa disela hembusan nafasnya yang seakan tercekal.

Rudy pun mengusap rambut isterinya. " Jangan pikirkan hal itu dulu, yang paling penting kita rasakan kebersamaan kita.."

"Iya ayah."

Sesampainya di mall yang besar itu, Melisa benar-benar dimanjakan oleh Rudy. Bahkan Rudy tidak seboros ini dalam membelanjakan isteri pertamanya.

Bahkan keinginan Melisa memiliki kalung berlian pun tercapai juga, bukan hanya di berikan kalung. Rudy juga memberikan Melisa anting-anting yang mahal.

Melisa senang bukan main hingga rasanya ia enggan pergi setelah melahirkan anaknya suatu saat nanti.

Setelah berbelanja cukup banyak, akhirnya Rudy dan Melisa memutuskan pulang kerumah. Itu pun mereka sebelum pulang mereka makan dulu karena terlalu lama berbelanja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!