Langkah Bersama Bintang

Keesokan harinya Maya bersama teman-temannya sepulang sekolah, mereka pergi ke Cafe menggunakan mobil milik Rangga, hanya untuk sekedar melihat-lihat keadaan dan suasana di Cafe itu.

Sesampainya di Cafe mereka pun masuk, Maya dibuat terpana saat dia masuk kedalam Cafe itu dia sangat dibuat takjub dengan isi dan konsep yang sangat unik." Nah ini Cafenya gimana menurut Kamu May?!" Tanya Rangga sambil mengajak Maya berkeliling.

Bagus banget...Ra! Aku gak nyangka kalo kamu punya Cafe sebagus ini pasti banyak pengunjung nya ya kan..!" Jawab

Maya sambil melihat sekelilingnya.

Rangga hanya mengangguk saja sambil tersenyum kearah ·Maya. "Oh ya Rang! Kalo aku kerja disini emangnya kamu gak keberatan gitu?!" Tanya Maya sedikit merasa canggung.

"Gapapa lah May..! Lagian aku malah seneng kalo kamu kerja disini, jadikan bisa merhatiin kamu tiap hari...hehe..!" Jawab Rangga sambil cengengesan alhasil membuat Rangga mendapat dengungan dari Maya.

" Apaan sih! gak lucu tau...!" Jawab Maya seraya melangkah pergi menuju meja dimana teman-temannya yang lain berkumpul.

"Gimana May?! Kamu kerasan gak kerja disini bareng sama kita...!" Tanya Raya.

"Kalo aku sih gimana yang punya.Cafe sih...!!" Ucap Maya seraya melirik pada Rangga yang melangkah menuju kami.

" Mulai besok kamu udah bisa kerja disini... Oh ya satu lagi nanti kalo ada apa-apa tinggal hubungi aku.. Ok!" Ungkap Rangga pada Maya.

"Oh ya Btw kalo Cafe buka sampai jam berapa Ga?!" Tanya Maya sambil mengunyah cemilan.

"Kalo untuk jam buka Cafe ini itu dari jam dua siang sampai jam sepuluh malam..!" Jawab Rangga.

Maya hanya mengangguk angguk sambil terus memakan cemilannya, sambil sesekali ia

juga meminum minuman bersoda yang diberikan oleh Gita

untuk nya.

"Ok!!" Ucap Maya.

nya.

"Kalo gitu sekarang anterin aku pulang dulu ya Ga!" Pinta Maya seraya membereskan tas

" Gak bisa May!" Jawab Rangga sambil cengengesan.

"Loh! Terus..aku pulang sama siapa dong kalo kamu gak nganterin?!" Tanya Maya sedikit

terkejut kala mendengar jawaban dari Rangga.

"Bukan gitu May, tapi masalah nya kamu udah ada yang jemput sekarang lagi nunggu diluar...tuhh!!" Jelas Irwan seraya menunjuk kearah luar.

Seketika Maya mengernyit kan dahinya sambil mengikuti arah yang ditunjuk oleh Rangga,dan!!! Seketika Maya pun tersentak kala melihat sosok Irwan yang sedang memperhatikannya seraya tersenyum manis dan melangkah masuk kedalam Cafe.

"Uhuk..uhuk..uhukk..!"Melihat Maya yang tersedak mereka seketika tercengang dan panik sepanik-paniknya.

"Are you okay?!" Tanya Irwan seraya menepuk-nepuk pundak Maya yang masih batuk.

Lalu tak lama kemudian Laras datang membawa segelas air untuk diberika pada Maya. "May nih minum dulu..!"' Ucap Laras sambil menyodorkan gelas.

" Pelan..pelan May minumnya nanti kesendak lagi ah...!" Peringat Raya sambil mengusap-usap punggung Maya.

"Ssssfff...huuhhh..!" Napas Maya.

"Udah enakan?!" Tanya Irwan seraya mengusap-usap kepalanya.

Maya pun hanya mengangguk saja sambil mengatur nafasnya, Irwan yang melihat hal itu hanya tersenyum dan tak menyangka kalau Maya akan tersendak kala melihat kearahnya, apa mungkin Maya terlalu fokus soal pekerjaan atau mungkin sedang melamun.

Setelah merasa lebih enakan Maya pun segera bangkit dan berpamitan pada teman temannya. " Thanks ya udah mau Nerima gue kerja disini...!" Ucap Maya sambil berjabat tangan dengan mereka.

Setelahnya Maya pun pulang diantar oleh ayangnya sendiri." Kita mampir ketaman dulu ya dek!" Pinta Irwan sambil melajukan motornya.

" Iya!" Jawab Maya sedikit berteriak karena bising dengan kenal pot brong.

Entah kenapa dirinya merasakan kerinduan yang sangat dalam pada Irwan padahal sekarang dirinya sedang bersama Irwan.

"gue kenapa?! Kok tiba-tiba rindu banget sama kak Irwan padahal sekarang kak Irwan ada didepanku tapi rasanya tetep aja rindu, ya Tuhan! Ada dengan diriku ini... "Batinnya.

Dan entah kenapa tiba-tiba tangannya ingin sekali memeluk tubuh Irwan dan ingin rasanya ia menghirup aroma tubuh Irwan dan ia juga ingin selalu berada di dekat Irwan, entah kenapa dengan dirinya ini Sungguh aneh.

*****

POV. Irwan

Sementara Irwan yang sedang mengemudikan kendaraannya terkejut ketika tangan Maya melingkar sempurna di pinggangnya, baru kali ini Maya mau memeluk pinggangnya ketika naik motor karena biasanya Maya sangat enggan sekali untuk sekedar memeluk apalagi berpegangan

tangan saat di keramaian alasannya' Malu nanti ada yang liat katanya.

Irwan pun memberanikan diri untuk mengusap lembut tangan Maya, ada perasaan hangat dihatinya dan senang rasanya dirinya hari ini, sempat ia pun dibuat senyum-senyum sendiri dan Maya melihat tingkah Irwan yang sedang mengemudikan motornya, Maya pun ikut tersenyum bahagia.

Sesampainya ditaman banyak orang yang melihat kemesraan mereka berdua, ada yang merasa iri melihat Irwan dan Maya, dan banyak juga yang berbisik-bisik dengan teman temannya. "Gila!! Tuh mereka berdua mesra banget..! beda sama gue, cowok gue gak kayak gitu sama gue, jadi iri deh gue sama mereka berdua!" Bisik bisik yang terdengar oleh Maya dan Irwan.

Dibangku taman Maya dản Irwan duduk sambil memandang pemandangan disekitar taman di sana juga ditanami bunga-bunga yang indah menambah keindahan dan keromantisan ditempat itu. "Bentar ya aku mau kesana dulu, kamu disini aja duduk jangan kemana-mana Ok!" Ucap Irwan

sambil bangkit dari duduknya dan Maya hanya tersenyum seraya mengangguk patuh.

Tak lama kemudian Irwan pun kembali dengan membawa dua buah es cream dan setangkai bunga mawar kesukaan Maya.

" Nih buat kamu yank semoga kamu suka sama rasanya oh ya sama bunganya juga...hehe!" Ucap Irwan sambil memberikan es cream dan setangkai mawar itu pada Maya.

Maya menerimanya dengan senang hati.

" Makasih kak..!" Ucapnya Irwan pun hanya mengangguk, lalu ditatap nya wajah Irwan yang duduk disampingnya, ada seberkas sinar diwajah tampan ada kebahagian terpancar disana.

Lalu Maya menyandarkan kepalanya di bahu Irwan, Irwan sempat tertegun karena merasa aneh dengan sikap Maya yang tiba-tiba berubah menjadi manja padanya, tapi itu yang Irwan mau dari Maya agar dirinya benar-benar bisa melindungi Maya sesuai pesan dari orang tuanya dan dia harus Amanah atas apa yang dititipkan orang tua Maya.

"Kak! Jangan aneh dengan sikapku yang tiba-tiba berubah kaya gini ya, sebenernya aku itu anaknya manja dan bisa dibilang paling pendiam tapi entah kenapa hari ini aku ngerasa kalo aku itu rindu... banget sama kakak dan ingin rasanya aku selalu dekat sama kakak..!" Ungkap Maya sambil memandang matahari yang akan terbenam sambil sesekali ia tersenyum membuat hati Irwan berdesir.

" Tapi gak masalah kok, walaupun kamu galak dan cuek tapi aku tetep sayang dan suka sama kamu dek..! gak akan pernah berubah perasaan aku sama kamu apapun itu keadaan kamu, sifat kamu, atau apapun itu...!" Jawab Irwan membuat Maya tersentuh hatinya dan ia pun semakin merasa rindu pada Irwan.

"Apa mungkin ini yang dinamakan puncak sebuah kerinduan pada seseorang walaupun kita selalu bertemu sama orang itu tapi rasanya rindu itu tetap akan muncul bahkan semakin besar rasa rindu itu..!" ungkap Maya.

*****