ZEA GEBBY WILLIAM , itulah nama gadis cantik yatim piatu yg meninggal akibat kecelakaan beruntun di jalan tol ..
akan kah ZEA langsung menghadap sang pencipta atau justru menjalani kehidupan lain ...
nantikan kisah ZEA di cerita ini
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Zea dan Cici pun dengan semangat berjalan sambil bercerita, bercanda ria, dan sesekali melirik kiri kanan yg di penuhi semak belukar, pohon pohon menjulang tinggi, matahari pun hanya mampu menyusup ke celah celah dedaunan di Karena kan saking rimbun nya hutan ini.
Sudah setengah hari Zea berjalan dan dia pun akhirnya memutuskan untuk beristirahat sebentar, tidak jauh dari tempat dia berada, terdapat sungai jernih yg dangkal, hanya selutut orang dewasa.
" Cici, kita beristirahat sebentar ya.?"Ucap Zea.
"Kenapa tidak istirahat di tepi sungai di depan sana Nona, di sana lebih terang, tidak terlalu gelap." Ucap cici.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita ke tepi sungai.!" Ucap Zea tidak sabar.
Dan mereka pun berjalan menuju ke tepi sungai, yg lokasi nya agak terang karena di tepian nya cuma terdapat bebatuan menghampar.
" Akhirnya, sudah setengah hari perjalanan kita, baru sekarang menemukan sungai ini." Ucap Zea bersandar di batu batuan di tepi sungai sambil mencuci kaki nya.
" Kenapa tidak menggunakan teleportasi saja Nona! itu lebih memudahkan perjalanan Nona menuju tempat berikutnya." Ujar Cici sambil memandangi Zea.
" Tidak Cici, aku sengaja tidak menggunakan teleportasi, aku penasaran apakah ada hal hal berharga di hutan ini." Ucap Zea tertawa kecil.
"Apa pun yg Nona ingin kan, di ruang tersedia semua yg nona butuhkan, Nona sudah kaya kalau nona lupa." Ucap Cici sambil menunduk.
"Aduh sayang ku manis ku Cici, kenapa begitu apa kamu sedih, atau ada kata-kata ku yg menyakiti mu.?" Ucap Zea menggoda Cici tapi sedikit tersirat rasa bersalah.
" Tidak Nona, Cici cuma sudah tidak sabar ingin sampai ke desa." Ucap Cici sambil melihat ke arah lain.
Zea memicingkan mata nya, seakan membaca gerak gerik kelakuan Cici yg mencurigakan.
Apa ada yang di sembunyikan Cici dariku ya? Kenapa gerak gerik nya seakan gelisah.! Batin Zea.
" Cici, apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku.?" Ucap Zea lembut.
"Em, ayo Nona kita cepat menuju ke pinggir hutan di perbatasan desa Luo." Kata Cici mengalihkan pembicaraan sambil berputar menggoyangkan ekor nya.
" Baiklah Cici, untuk mempersingkat perjalanan, kita menggunakan teleportasi." Ucap Zea pasrah, padahal dia ingin sekali menyusuri hutan ini, karena sedari awal perjalanan tidak ada satu pun hewan buas yg mereka jumpai, padahal hutan tempat mereka berjalan sekarang adalah hutan dimana tidak pernah terjamah manusia, setidaknya hewan buas di sini masih utuh, karena jejak jejak manusia saja tidak di temuinya.
Hanya Satu kata yg terbersit di dalam hati Zea, " aneh ".
"Nona, Cici cuma mau mengingatkan nona , jangan sampai nona terluka,! Ucap Cici dengan nada tidak bisa dibantah , dan itu sukses mengejutkan kan zea dari lamunan nya.
"Memang nya kenapa Cici.?" Ujar Zea penasaran.
" Tidak apa-apa Nona, Cici cuma khawatir." Ucapnya sambil berlarian kecil di samping Zea.
" Cici, aku bisa menjaga diriku dengan baik, apalagi aku sudah punya kekuatan yg mumpuni untuk melindungi diri ku sendiri ,bahkan melindungi orang lain pun aku mampu, sekarang ayo kita pergi.!"Ucap Zea sambil menggendong Cici yg sangat menggemaskan itu.
Zea dan Cici pun muncul di pinggiran hutan di perbatasan desa Luo wilayah kerajaan naga emas.
Zea dengan hanfu putih nya, tatapan nya yg tenang tidak lupa cadar yg menutup setengah kecantikan nya, cara nya berjalan yg anggun, di samping nya tidak lupa Cici makhluk menggemaskan itu kini mulai berjalan memasuki desa Luo .
Bersambung .