NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Rebirth For Love / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Chicklit / Mengubah Takdir / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:871.8k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10.

"HA HA HA..."

Suara tawa mereka seketika menggema memenuhi udara begitu empat preman itu mendengar satu nama keluarga yang cukup disegani disebut oleh Paman Marius, dan memberikan senyum mengejek yang teramat jelas di wajah mereka.

"Khayalanmu kelewat tinggi Marius!' ujarnya tersenyum mencemooh.

"Kau sangat lancang, Marius. Bisa-bisanya kau menyebut keluarga terhormat mengejar putramu yang bukan apa-apa, leluconmu sangat buruk,"

"Jika kau bekerja di sana sebagai pelayan atau sopir, kami masih bisa percaya meski kami ragu mengapa keluarga Aurelia mau menerimamu. Tapi anakmu menjadi kekasih dari putri keluarga Aurelia?" mereka kembali tertawa, menggelengkan kepala dengan tatapan remeh.

"Kau perlu bangun dari tidurmu,"

"Aku tidak berbohong! Nona kaya itu sangat mencintai putraku. Setiap hari putri dari keluarga Aurelia mengikuti kemana pun putraku pergi, bahkan mobil ini saja diberikan olehnya khusus untuk putraku," kata Paman Marius.

Mereka diam, saling melempar pandangan untuk menimbang-nimbang apa yang Paman Marius katakan, dan mengangguk.

Paman Marius mendekati putranya, menarik tengkuk Ryder hingga cukup baginya untuk membisikkan sesuatu di telinga sang putra.

"Hubungi Ariana! Minta dia datang untuk membayar semua hutangku. Lagipula dia menyukaimu seperti orang gila bukan? Aku yakin dia mau mengeluarkan uang untuk menolongmu," ucap Paman Marius.

"Tapi..."

"Bukankah sebentar lagi kamu juga berulang tahun? Dia menjanjikan hadiah untukmu bukan?" potong Paman Marius cepat.

'Ulang tahun... Benar juga... Aku hampir melupakannya,' batin Ryder.

'Sikap Ariana berubah karena dia ingin memberiku kejutan seperti tahun sebelumnya dengan cara membuaku kesal dan meminta maaf setelahnya,'

Ryder meringis, memegangi wajahnya yang kini memiliki beberapa memar, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Ariana. Tetapi, berapa kali pun Ryder mencoba untuk menghubungi Ariana, panggilannya tak kunjung dijawab.

"Arghh... "

"Kenapa dia tidak menjawab panggilanku?" geram Ryder.

"Coba lagi!" perintah Paman Marius.

"Tck... Apakah kalian mempermainkan kami?" salah satu dari mereka mendengus kesal.

"Aku akan membawa dia datang kemari. Aku janji," ucap Paman Marius.

"Dan kau ingin kami percaya?" dengusnya.

Satu diantara empat orang yang sebelumnya hanya duduk kini berdiri, membawa langkahnya mendekat pada Paman Marius dan mencengkram kerah pakaian Paman Marius.

"Kau bisa pergi untuk menemui Nona kaya-mu itu dan kembali kemari dengan uang yang kami inginkan. Tapi, tidak dengan mobil dan anakmu!"

"Apa?" sambut Paman Marius.

"Aku beri waktu sampai malam ini. Jika kau tidak datang untuk membayar hutangmu, mobil ini menjadi milik kami dan anakmu akan bekerja tanpa bayaran seumur hidupnya!"

"Termasuk dirimu!"

"Jika kau menolak bekerja, maka anggap saja kau sudah mati!"

"Ingat itu!"

Pria itu mendorong kasar tubuh Paman Marius, memberikan isyarat pada tiga temannya untuk membawa Ryder serta mobil keluarga Ariana bersama mereka meninggalkan gudang di mana Paman Marius masih terpaku.

"Pa!"

Suara teriakan sang putra pun seakan tidak ia dengar, Paman Marius hanya menatap hampa pada mobil majikannya yang sudah mereka bawa beserta putranya

.

.

.

"Kamu tidak seharusnya melihat hal seperti tadi, Lyra,"

Suara Kael memecah keheningan yang sempat menyelimuti mereka sejak Kael membawa Ariana pergi meninggalkan gudang. Membawa gadis itu duduk disebuah kursi panjang di bawah pohon dengan sungai jernih membentang di depan mereka.

"Itukah yang kamu maksud dengan pertunjukan bagus? Melihat Ryder dan Ayahnya dipukuli?" Kael berbicara lagi.

"Jika memang demikian, reaksimu bahkan tidak menunjukkan bahwa kamu menikmati pertunjukan. Yang aku rasakan justru, kamu berada di sini, di depanku tapi tidak bersamaku,"

Ariana menoleh sejenak, lalu kembali memalingkan wajah disertai hembusan napas panjang, merasa tidak bisa menyembunyikan apapun dari Kael.

"Apakah menurutmu aku terlalu jahat jika aku tidak menolong mereka?" tanya Ariana.

"Aku juga mengabaikan panggilan Rye ketika dia ingin meminta bantuan,"

"Dia bukan meminta bantuan, melainkan menjadikan dirimu sebagai pelunas hutang mereka. Jika aku adalah kamu, aku akan melakukan hal yang lebih buruk dari yang kamu lakukan," sahut Kael.

"Kalau begitu, apakah kamu mau membantuku?" tanya Ariana menoleh dengan gerakan cepat.

"Katakan saja apa yang kamu inginkan," jawab Kael.

"Ajari aku beladiri!"

Kael tidak segera menjawab, tetapi dahinya berkerut sembari menatap lekat gadis di depannya.

"Mengapa kamu sangat ingin belajar beladiri?"

Ariana kembali diam, benaknya mengingat akan apa yang terjadi nanti di mana dua tahun setelah kelulusan, tepatnya saat acara ulang tahun perusahaan, beberapa preman membuat keributan di acara pesta. Jumlah mereka yang cukup banyak membuat Kael kesulitan untuk melawan.

Para bodyguard keluarga pun dibuat tak berdaya sebelum para preman itu masuk ke dalam acara pesta seakan hal itu sudah direncanakan sebelumnya dan berakhir dengan Ayahnya masuk ke rumah sakit setelah mendapatkan tusukan di perut.

"Aku ingin bisa melindungi apa yang aku anggap berharga," jawab Ariana pada akhirnya.

'Jika kedatangan Kael menjadi lebih cepat dari waktu seharusnya, serta para preman yang sekarang berbeda dari sebelumnya. Itu artinya, insiden di pesta juga bisa terjadi lebih cepat, atau bahkan akan terjadi diluar acara ulang tahun perusahaan Ayah,' batin Ariana.

'Yang harus aku lakukan sekarang adalah mencari bantuan dari pihak luar selain polisi dan para pengawal keluarga. Tapi siapa?'

"Haahh..."

Kael mendesah panjang. Meletakkan telapak tangannya di puncak kepala Ariana sembari mengacak lembut rambut gadis itu.

"Kamu melamun lagi," ucap Kael.

"Aku akan melatihmu, tapi jika kamu terus tidak fokus seperti ini, aku akan mempertimbangkannya lagi,"

"Aku janji akan fokus," sambut Ariana cepat.

"Baiklah, sekarang aku antar kamu pulang," ucap Kael.

"Jika aku pulang sekarang, Paman Marius pasti langsung menemuiku," sahut Ariana. "Jadi, kita pergi jalan-jalan saja,"

"Baiklah,"

"Ayo!"

Ariana mengangguk, menyambut tangan yang terulur padanya, lalu berdiri dan beranjak dari tempat mereka duduk untuk menghabiskan waktu bersama. Di waktu yang sama, kalimat salah satu preman yang sempat Ariana tangkap beberapa saat lalu membuat ia terpikirkan satu ide.

'Tuan kami,'

"Apakah yang mereka maksud adalah bos mereka?'

'Bagaimana jika aku meminta bantuannya saja?'

. . .

. .

To be continued..

1
Lydia
Terima kasih Author atas ceritanya.
yetiku86
banyak karya serupa, tapi karya Othor satu ini memiliki ciri khasnya sendiri, recommended bgt buat dibaca.
yetiku86
maturnuwun kak Zira, karyamu selalu 👍👍👍👍👍 bikin ketagihan.
lanjut baca apalagi ya???
〈⎳ FT. Zira: ya ampun kakk🙈🙈.. diri ini terharu banget lhoo🙈🙈
total 1 replies
Mas Rukhah
buat Ariana jadi gadis tangguh thor
Mas Rukhah
aq mampir thor
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak kak sudah berkeban mampir🥰
total 1 replies
yetiku86
suka heran kalau kejadian seperti ini, kenapa tdk menendang , menangkis atau apapun itu utk mencegah musuh melesatkan pisaunya. kenapa malah mengorbankan diri sendiri padahal ia bisa beladiri.
yetiku86: mbuhlah Thor 😤
total 2 replies
yetiku86
percakapan mereka sangat manis, seperti anak dan ayah yg sedang bertengkar . iya ngga sih???
yetiku86
waduh.... siapa??? jangan bilang tuan Cassino🤭
yetiku86
benar2 tdk mencerminkan sikap seorang yg pernah kehilangan 😏
〈⎳ FT. Zira: masih perlu getokan di kepalanya kyknya dia.. ehh/Silent/
total 1 replies
yetiku86
benar, aku setuju 👍
yetiku86
masa nyosor Lyra aja berani, ngajak keluar nda berani, ish... ish... ish...
yetiku86
Aaric Valter, ternyata dugaanku salah. tuannya Oliver bukan Kael ataupun ayahnya. semoga tdk ada permusuhan diantara Aaric dan Kael.
yetiku86
di lapak mana kak Zira?
yetiku86
sama2 diberikan kesempatan kedua tapi sama2 blm saling tahu.
yetiku86
aku biasanya kalau baca cerita dengan kata2 tdk umum biasanya aku googling dulu baru lanjut baca. tapi disini aku nda pernah googling karena aku yakin kak Zira pasti memberikan penjelasan di akhir bab👍. terimakasih kak Zira 🙏🙏🙏🥰
〈⎳ FT. Zira: ehhh.. ternyata ada fungsinya ya🤭
total 1 replies
yetiku86
apa??? jadi Kael juga terlempar ke 5 tahun sebelumnya?? itukah yg membuatnya pulang lebih cepat???
yetiku86
dan kenapa pengawalnya nurut utk berbalik?? sebenarnya mereka bawahan siapa?
yetiku86
siapakah tuannya? apakah ayah Kael atau Kael sendiri??? 🤔🤔🤔
yetiku86
Hai Oliver...kita bertemu lagi 🤭
sepertinya kak Zira suka dengan namamu 🤭✌
yetiku86: semoga Oliver disini panjang umur dan bahagia. kalau tetep mati berarti Othornya dendam sama kamu Oliver 😅
total 2 replies
yetiku86
udah dag dig dug aja neh, Lyra ketahuan bersembunyi karena HP nya bunyi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!