Li Wei,programmer jenius yang sinis, percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan seperti sistem yang bisa di debug. Saat nyawanya melayang di dunia modern, kesadarannya tersedot ke dalam "ruang jiwa" yang hancur di dalam Kepala Kaisar Dewa Tai Xuan, yang dikhianati dan dipenggal oleh murid kesayangan dan permaisurinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilonksrcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23: JALAN BERDARAH MENUJU TEMUAN YANG GELAP
Tiga koma tujuh li. Bagi seorang cultivator, itu hanya selemparan batu. Bagi Xiao Qi yang terkoyak, itu seperti jarak sepanjang benua.
Selokan di bawah Kota Baja adalah neraka kecil. Air kotor setinggi lutut yang penuh dengan zat kimia alkimia membuat kulitnya yang baru terbakar. Bau busuk menyengat menyerang indranya yang sensitif, memaksanya untuk bernapas melalui mulut yang justru membuatnya merasakan rasa logam dan kotoran di lidah.
Tapi ia terus berlari. Atau lebih tepatnya, meluncur, terpeleset, dan sesekali merangkak saat langit-langit selokan menjadi terlalu rendah.
Di belakangnya, gema yang sudah ia takuti terdengar: gonggongan Spectral Hounds yang teredam oleh air, tapi semakin dekat. Mereka bisa melacaknya bahkan di sini. Bau aura spiritualnya, meski terbungkus ilusi hybrid, masih meninggalkan jejak yang bagi mereka terang benderang.
Ia memutar otak. Tai Wei pernah berkata: "Untuk menyembunyikan sinyal, kamu bisa menguburnya dalam noise."
Noise. Kekacauan. Polusi.
Xiao Qi berhenti sejenak. Di depan, selokan bercabang. Satu cabang mengalir dari arah Rumah Pemanggangan Pill sisa-sisa cairan alkimia beracun. Airnya berwarna ungu dan berbuih.
Tanpa pikir panjang, ia menceburkan diri ke cabang itu. Rasa sakit yang menusuk segera menyambar, seperti ratusan jarum menusuk kulitnya. Tapi ia menahan erangan. Ia menggosok-gosok cairan ungu itu ke seluruh tubuh dan pakaiannya, membenamkan dirinya dalam "noise" energi beracun itu.
Gonggongan di belakangnya tiba-tiba terdengar ragu. Satu suara menggonggong dengan gembira ke arah cabang yang bersih, yang lain terdengar bingung di persimpangan.
Berhasil, pikir Xiao Qi, sambil merangkak keluar dari aliran racun dengan tubuh yang berdenyut kesakitan. Kulitnya melepuh di beberapa tempat. Ia harus terus bergerak.
Sekarang jalannya lebih sepi. Ia mengikuti petunjuk panah biru di matanya panduan samar yang hanya bisa ia lihat jika ia sangat berkonsentrasi pada ikatan jiwanya. Itu menuntunnya ke sebuah saluran pembuangan tua yang sudah tidak terpakai, ditutupi jeruji besi berkarat.
Di luar jeruji itu, ia bisa melihat cahaya bulan dan... kebebasan. Padang rumput terbuka. Titik temu itu pasti di suatu tempat di sana.
Dengan sisa tenaga, ia mendorong jeruji itu. Karat berderit, tapi jeruji itu tidak bergeming. Dikunci dari luar, atau terlalu kuat.
Dari kegelapan di belakang, sebuah suara menggonggong lagi lebih dekat, lebih yakin. Spectral Hound itu telah menemukan kembali jejaknya.
Kepanikan mulai merayap. Xiao Qi melihat sekeliling. Tidak ada jalan lain. Ia memandangi tangan manusia miliknya dengan kuku yang agak tajam. Lalu ia melihat ke inti beast di dalam dirinya, sumber naluri dan kekuatan lamanya.
Tidak ada pilihan.
Ia meremas tangannya, berkonsentrasi bukan pada cultivation, tapi pada naluri survival sebagai rubah-panda. Ia merasakan Core Beast-nya berdenyut kencang, memompa energi liar yang tidak terlatih ke tangannya.
Kuku-kukunya bercahaya samar, memanjang beberapa inci, menjadi cakar energi yang berwarna perak kebiruan. Dengan gerakan mengoyak, ia menghujamkan cakar itu ke jeruji besi berkarat.
SCREEEEECH—BANG!
Jeruji itu terbelah seperti kertas, terlepas dari batu tempatnya menempel. Xiao Qi terhuyung keluar, jatuh ke tanah berumput di luar tembok kota. Udara malam yang segar menyambutnya seperti berkah.
Tapi ia tidak punya waktu untuk beristirahat. Ia harus mencapai titik temu. Ia berlari, mengikuti arah panah di matanya yang semakin jelas: menuju sebuah batu besar berbentuk tengkorak di kejauhan, terpahat secara alami oleh erosi.
Sepuluh langkah. Dua puluh. Lima puluh.
Kemudian, sebuah jaring energi berwarna ungu tua jatuh dari langit, mengurungnya dalam radius tiga meter. Xiao Qi terjerat, tersandung. Energi jaring itu dingin dan lengket, seperti jel spiritual yang membekukan gerakannya.
"Dapat!" suara perempuan yang dingin dan familiar.
Dari balik batu tengkorak, muncul tiga sosok. Yang di depan adalah wanita bermata ungu yang mengawasinya dari atap Mata Elang. Dua lainnya adalah pria bertopi lebar dengan jubah bayangan yang tampak hampir tembus pandang. Aura mereka dingin dan berbahaya, jauh lebih terlatih daripada preman Kota Baja.
"Penyamaranmu bagus, little beast," kata wanita itu, berjalan mendekat dengan langkah anggun. "Tapi cara kau menggunakan energi beast-mu... kacau. Seperti bayi yang memegang pedang. Kami bisa merasakan 'kebocoran'-nya dari mil jauh."
Xiao Qi berjuang melawan jaring, tapi semakin ia bergerak, semakin kencang jaring itu melilit. "Siapa kalian? Apa yang kalian mau?"
"Kami? Pikirkan kami sebagai... kurator," jawab wanita itu, berjongkok di hadapannya. Mata ungunya memancarkan cahaya samar. "Kami mengumpulkan hal-hal langka. Anomali. Dan kau, sayangku, adalah anomali yang sangat menarik. Koneksi spiritualmu dengan sesuatu yang sangat kuat... itu seperti mercusuar di malam hari bagi orang-orang seperti kami."
Tangannya yang bersarung tangan ungu meraih kalung batu di leher Xiao Qi. "Dan ini. Sebuah anchor komunikasi yang sangat canggih. Desain energinya... elegan. Bukan dari sekte manapun yang kami kenal. Dari Dia, ya?"
Xiao Qi diam. Nalurinya berkata: Jangan beri mereka apa-apa.
"Bawalah dia," perintah wanita itu kepada bawahannya. "Grandmaster kita akan sangat senang. Sebuah spesimen hidup dengan koneksi langsung ke target utama."
Salah satu pria bayangan mengangkat tangan, bersiap untuk membius Xiao Qi dengan serangan jiwa.
Dalam keputusasaan terakhir, Xiao Qi melakukan satu-satunya hal yang belum ia coba: ia berfokus sepenuhnya pada ikatan jiwanya, dan bukan pada ketakutan atau permintaan tolong, tapi pada satu paket informasi mentah yang ia lihat di laboratorium.
GAMBAR: Shadow Shard di tangan Grandmaster. Hybrid manusia-serigala yang menderita. Pola sirkuit energi di tangki kaca. Bau daging busuk dan ketakutan.
Ia dorong paket itu sekuat tenaga melalui ikatan itu, seperti melemparkan batu ke dalam sumur yang dalam.
Pria bayangan itu menjatuhkan tangannya, serangan jiwanya terhenti. "Ada... ada transmisi energi tiba-tiba! Sangat singkat!"
Wanita bermata ungu mengerutkan kening. "Dia memperingatkan tuannya. Tidak masalah. Kita akan membawanya pergi sebelum"
BRRRRZZZZZZZT!
Suara yang tidak wajar menggelegar di udara, seperti logam yang bergetar pada frekuensi yang salah. Bumi di bawah mereka bergetar.
Langit di atas batu tengkorak terkoyak.
Bukan oleh petir atau ledakan, tapi oleh sesuatu yang seperti lubang berdimensi persegi panjang, tepiannya berkilauan dengan cahaya biru kode. Dari dalamnya, sebuah siluet logam melangkah keluar.
Bukan Tai Wei. Bukan manusia sama sekali.
Itu adalah sebuah konstruk logam setinggi dua setengah meter, dengan bentuk humanoid yang ramping dan aerodinamis. Kepalanya halus tanpa wajah, hanya sebuah panel kristal biru tunggal yang memancarkan cahaya dingin. Di bahunya, terdapat lambang yang familiar bagi Xiao Qi: simbol fraktal yang sama seperti di Reality Anchor.
Revenant Frame. Tapi ini bukan versi darurat yang dibuat dari batang pohon dan besi tua. Ini adalah mesin perang yang elegan, mengkilap, dan penuh dengan tenaga yang berdenyup halus.
"Morphology: Guardian-Type Golem, Designation: 'Sentinel Alpha'," suara yang terdengar dari konstruk itu datar, logis, dan sangat mirip dengan suara Tai Wei ketika sedang menganalisis. "Tugas: Extraction dan Proteksi aset 'Xiao Qi'. Ancaman teridentifikasi: Tiga agen Shadow Moon dengan tingkat cultivation Core Formation awal hingga tengah. Analisis taktis dimulai."
Wanita bermata ungu mundur selangkah, wajahnya untuk pertama kali menunjukkan kejutan. "Seberapa cepat dia...? Ini bukan teleportasi! Ini adalah pinpoint dimensional insertion!"
"Resistensi diperkirakan," lanjut Sentinel Alpha. Panel kristalnya berpendar. "Menerapkan protokol 'System Shock'."
Konstruk itu mengangkat satu tangannya. Dari telapaknya, sebuah bola energi biru-putih terbentuk dan melesat. Bukan ke arah wanita itu, tapi ke tanah di antara mereka.
Saat bola itu menyentuh tanah, ia tidak meledak. Ia meledakkan sebuah gelombang data murni. Gelombang itu tak terlihat, tapi efeknya langsung terasa.
Ketiga agen Shadow Moon menjerit kesakitan, memegang kepala mereka. Jubah bayangan mereka berkedip-kedip tidak stabil, seperti sinyal yang terganggu. Jaring ungu yang menjerat Xiao Qi berpendar dan menghilang.
"Interferensi dengan teknik bayangan yang berbasiskan ilusi dan jiwa," kata Sentinel dengan nada hampir akademis. "Efektif."
Xiao Qi bangkit, terpesona dan lega. Tai Wei tidak datang sendiri. Dia mengirim sebuah alat. Tapi alat ini... cerdas.
"Anak itu! Ambil dia!" teriak wanita bermata ungu, berusaha membentuk sebuah pedang bayangan meskipun terhuyung-huyung.
Dua pria bayangan menerjang, teknik bayangan mereka seperti ratusan belati hitam.
Sentinel Alpha bergerak. Gerakannya terlalu cepat dan presisi untuk golem biasa. Ia tidak menghindar. Ia menghadapi serangan itu. Tangannya yang lain berubah bentuk, ujung jarinya memancarkan bidang energi datar kecil yang berputar. Ia menebas melalui belati-belati bayangan, dan setiap tebasan tidak hanya memotong, tapi juga menghapus struktur energi serangan itu, membuatnya buyar seperti asap.
"Ini bukan pertempuran cultivation!" gumam wanita itu, ketakutan. "Ini... deconstruction sistemik!"
Sentinel Alpha mencapai Xiao Qi dalam dua langkah. "Aset 'Xiao Qi', naik." Sebuah platform kecil keluar dari punggungnya.
Xiao Qi tidak berpikir dua kali. Ia melompat ke platform itu, merasakan logam dingin di kakinya.
"Ekstraksi dimulai. Membuka portal balik."
Lubang persegi panjang di udara terbuka lagi di belakang Sentinel.
"Jangan biarkan mereka kabur!" pekik wanita bermata ungu, melemparkan seluruh kekuatannya sebuah tendangan bayangan raksasa yang membelah bumi.
Sentinel Alpha berbalik, menghadapi serangan itu. Panel kristalnya berpendar cepat. "Ancaman skala besar terdeteksi. Mengalihkan daya ke pertahanan. Menerapkan 'Reality Anchor Subroutine Localized Stabilization Field'."
Sebuah kubah energi biru transparan muncul di sekeliling Sentinel dan Xiao Qi. Tendangan bayangan raksasa itu menghantam kubah... dan berhenti, terdistribusi ke seluruh permukaan kubah dan kemudian menghilang, seperti energi yang diserap ke dalam tanah.
"Field stabil. Kembali ke basis." Sentinel melangkah mundur ke dalam portal, membawa Xiao Qi.
Wanita bermata ungu hanya bisa menatap, tidak percaya, saat portal menutup, meninggalkan mereka bertiga di padang rumput yang rusak, dengan hanya sisa-sisa energi aneh yang bergetar di udara.
---
Di dalam portal, itu bukan terowongan. Itu adalah ruang kosong berwarna biru keabuan tanpa batas yang jelas, dengan garis-garis cahaya data yang melintas seperti sungai di langit. Perjalanannya singkat, dan tak lama kemudian mereka melangkah keluar ke tempat yang familiar bagi Xiao Qi: ruang transit di Shui Jing Gong.
Tai Wei sudah menunggu, berdiri di depan konsol kristal utama. Dia tidak terlihat cemas, tapi matanya yang berkilau data memindai Xiao Qi dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Kedatangan dikonfirmasi. Sentinel Alpha, kembali ke mode standby dan upload data pertempuran," perintah Tai Wei. Konstruk itu mengangguk (atau setidaknya, panel kristalnya meredup sejenak) dan berjalan menuju sebuah ceruk di dinding, bergabung dengan beberapa unit serupa yang tidak aktif.
Barulah Tai Wei mendekati Xiao Qi. "Kau terluka. Cairan alkimia korosif, kelelahan jiwa, dan sedikit luka bakar energi bayangan." Tangannya menyentuh bahu Xiao Qi, dan sebuah kehangatan yang menenangkan mengalir, membersihkan racun dan memperbaiki jaringan yang rusak dengan cepat.
"Tai Wei... aku... mereka..." Xiao Qi gagap, banjir dengan kelegaan dan sisa adrenalin.
"Tenang. Lapor nanti. Ikut aku."
Tai Wei membawanya ke ruang analisis utama. Di tengah ruangan, sebuah proyeksi 3D dari Shadow Shard dan desain hybrid dari laboratorium rahasia sudah berputar.
"Paket data yang kau kirim... gambarnya jelas," kata Tai Wei, suaranya datar tapi ada ketegangan di bawahnya. "Aku sudah memulai analisis. Tapi sekarang, ceritakan semuanya. Dari awal."
Dengan suara tercekat, Xiao Qi menceritakan semuanya. Kota Baja. Kompetisi. Penemuan laboratorium. Proyek Fusi. Grandmaster Alkimis Tuli. Dan akhirnya, agen Shadow Moon dengan mata ungu.
Tai Wei mendengarkan tanpa interupsi. Wajahnya semakin serius.
"Jadi, tidak hanya sekte kecil oportunis," gumamnya setelah Xiao Qi selesai. "Mereka adalah front. Alkimis Tuli, dibiayai dan mungkin dikendalikan oleh sisa-sisa Shadow Moon Sect yang lebih dalam, yang masih setia pada mantan tangan kananku, Ying."
Dia memutar proyeksi. "Proyek Fusi ini... ini bukan hanya eksperimen gila. Ini adalah upaya untuk menciptakan angkatan perang hybrid yang bisa menoleransi dan memanfaatkan energi God-Sliver yang korup. Mereka tidak bisa menggunakan God-Sliver murni itu akan menghancurkan cultivator biasa. Tapi hibrida dengan tubuh yang dimodifikasi... mungkin bisa."
Dia menatap Xiao Qi. "Dan kau. Transformasimu yang spontan, yang dipicu oleh tekanan emosi dan Morphic Driver... itu memberi mereka contoh hidup dari integrasi spirit beast dan manusia yang 'sukses', walau alami. Kau adalah proof of concept yang mereka cari."
Xiao Qi menggigil. "Apa yang harus kita lakukan?"
"Kita harus memutuskan rantai ini," kata Tai Wei, matanya berkilau dengan rencana. "Tapi kita tidak bisa menyerang langsung. Kota Baja penuh dengan warga tak bersalah. Dan Shadow Moon bekerja dari bayangan."
Dia berjalan ke konsol, mengetik perintah. Peta wilayah muncul, dengan Kota Baja sebagai pusat. "Mereka bergantung pada dua hal: Shadow Shard sebagai sumber daya, dan jaringan informasi rahasia Shadow Moon."
Sebuah senyum tipis, yang membuat Xiao Qi teringat pada Li Wei si programmer, muncul di wajah Tai Wei. "Kita akan merusak keduanya. Tapi bukan dengan pedang."
Dia memutar kursinya. "Xiao Qi, tubuh barumu... kau belum bisa mengontrolnya dengan baik. Energi beast-mu bocor. Itulah yang mereka lacak."
"Aku tahu," bisik Xiao Qi, menunduk.
"Bagus. Karena kita akan menggunakan itu. Kita akan membuatmu sebagai umpan yang lebih baik. Tapi kali ini, kita yang atur perangkapnya."
Tai Wei mengulurkan tangannya. Di atas telapaknya, sebuah kristal data kecil berwarna biru muda terbentuk. "Ini adalah 'Soul Cloaking Protocol'. Ia akan mengajarkan inti beast-mu untuk menyamarkan aura-mu dengan lebih baik... tapi juga memiliki backdoor. Jika ada yang mencoba memindaimu dengan teknik Shadow Moon, mereka tidak akan melihat bocoran energi. Mereka akan melihat... sebuah lokasi palsu. Sebuah sinyal kuat yang mengarah ke tempat yang kita inginkan."
Xiao Qi memahami. "Kita akan mengarahkan mereka ke jebakan."
"Lebih dari itu," kata Tai Wei. "Kita akan mengarahkan mereka saling bertabrakan. Alkimis Tuli mengira mereka bekerja sama dengan Shadow Moon? Mari kita lihat bagaimana reaksi mereka saat pasukan hybrid eksperimental mereka tiba-tiba menyerbu markas rahasia Shadow Moon di dekat sini, yang berpikir mereka diserang balik karena 'mencuri' aset berharga."
Itu rencana yang brilian dan berbahaya. Xiao Qi mengangguk, tekadnya mengeras. "Aku akan melakukannya. Tapi... Sentinel Alpha tadi..."
"Adalah alat," kata Tai Wei. "Aku sedang membangun lebih banyak. Dunia ini tidak aman untuk kita berdua saja. Tapi untuk rencana ini, kau harus sendirian lagi. Hanya untuk beberapa hari."
Dia menatap Xiao Qi, dan untuk pertama kalinya sejak integrasi, Xiao Qi melihat keraguan dan kepedulian yang murni di mata tuannya. "Kau yakin? Kau baru saja lolos dari maut."
Xiao Qi berdiri lebih tegak. Tubuh humanoidnya masih terasa asing, tapi jiwanya adalah jiwa rubah-panda yang telah bertahan bersama Tai Wei sejak awal. "Mereka mau menyakitimu. Mereka mau menggunakan hal mengerikan itu pada makhluk lain. Aku harus membantu menghentikan mereka."
Tai Wei mengangguk, bangga. "Bagus. Istirahat dulu. Sembuhkan luka-lukamu sepenuhnya. Besok, kita mulai latihan Soul Cloaking Protocol. Dan kau akan belajar cara menggunakan... kelebihan tubuh barumu dengan lebih baik."
Malam itu, untuk pertama kalinya, Xiao Qi tidur di kamar khusus yang Tai Wei siapkan untuknya bukan sarang jerami, tapi sebuah ruang dengan bantal empuk dan selimut hangat. Mimpi-mimpinya dipenuhi oleh bayangan hybrid dan mata ungu yang mengintai.
Di ruang kontrol utama, Tai Wei berdiri di depan proyeksi besar. Di satu layar, desain Sentinel dan pasukan golem lainnya. Di layar lain, kode untuk "Soul Cloaking Protocol" dan virus data yang dirancang untuk menginfeksi jaringan komunikasi Shadow Moon.
Dia bukan lagi kepala yang tak berdaya, atau dewa yang terikat dendam. Dia adalah arsitek. Dan arsitek tidak hanya membangun pertahanan.
Mereka juga membangun ranjau.
Perang berikutnya tidak akan terjadi di lautan atau di langit. Ia akan terjadi dalam bayangan dan data. Dan Xiao Qi, tanpa disadari, telah menjadi pion sekaligus pahlawan utama dalam permainan catur yang baru saja dimulai