Sebuah kecelakaan membawa Sora Langi ke dunia kultivasi, bersama sistem kultivasi harem akankah dia bisa kembali ke bumi? Sistem milik Sora tidak biasa, kalau mau jadi kuat harus sering melakukan kontak fisik dengan lawan jenis. Semakin intim kontak fisik semakin besar poinnya, akankah Sora mampu melangkah maju bersama sistem?
(Ding! Pegangan tangan dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berciuman dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berpelukan dengan lawan jenis, poin harem +...)
(Ding! Berhubungan i...., poin harem +...)
Tentu saja, meski caranya absurd, Sora Langi pasti melangkah maju sambil mengumpulkan kecantikan di kanan dan kiri. Anak tetua desa yang cantik tapi pemalu, ketua sekte yang tegas dan dingin, dewi perang yang ditakuti miliaran orang, semua akan menjadi miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYN02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
-
"Mm..." Melati perlahan membuka mata lalu menatap sekeliling dengan ragu. "Ini kamarku?"
"Benar, aku langsung membawamu pulang setelah merawatmu." Suara tenang Sora menjawab keraguan Melati.
Melati menoleh dengan ekspresi terkejut.
Pop!
Wajah Melati berubah merah padam lalu dia menunduk dengan ekspresi malu - malu. "Kamu...aku...kita..." Melati meraba tubuhnya untuk memastikan kalau dia masih mengenakan pakaian.
Sora tersenyum lucu. "Jangan khawatir, kita tidak melakukannya."
"Sungguh?" Mata Melati berkaca - kaca.
Sora mengangguk dengan yakin.
Melati akhirnya percaya meskipun entah mengapa dia merasa sedikit kecewa dalam hati.
Ekspresi Melati jelas di mata Sora, dia tersenyum lalu berkata dengan nada menggoda, "Apa kamu mengharapkan kita melakukan sesuatu?"
"Hah?! Tentu saja tidak!" Melati mengambil bantal lalu melemparnya ke arah Sora.
Sora dengan mudah menangkap bantal itu. Dia malah tidak perlu repot menyentuhnya karena bisa menahan bantal dengan energi jiwa. Sekarang bantal melayang di depan ujung jari Sora, Sora mengendalikannya lalu melemparkan kembali pada Melati. Tentu saja dia tidak menggunakan banyak tenaga saat melakukannya.
Jejak kekaguman melintas di mata Melati. "Apa sekarang kamu bisa terbang bebas di langit?" Tatapan Melati penuh harap, Sora tidak tega untuk mengecewakannya tapi memang fakta kalau dia belum bisa terbang.
"Maaf, untuk sekarang aku belum bisa."
"Begitu..." Melati langsung menunduk kecewa.
"..." Sora tidak tahan melihatnya jadi dia mengalihkan pandangan dengan perasaan bersalah. "Aku janji akan membawamu terbang tinggi di langit setelah bisa melakukannya."
Melati mengangkat kepalanya dengan ragu. "Kamu janji?"
Sora menoleh lalu menganggukkan kepala dengan ekspresi serius. "Aku janji!"
Senyum bahagia kembali mewarnai wajah Melati. Dia tampak sangat senang meskipun sekarang cuma menerima sebuah janji dari Sora.
Di sisi lain, Sora merasa lega karena tidak lagi harus tersiksa melihat kekecewaan Melati.
"Karena kamu sudah sadar, aku harus segera pergi. Tidak baik bagi kita kalau berduaan terlalu lama." Sora berbalik dan melangkah pergi.
"Tunggu!" Melati langsung menghentikan Sora.
Langkah Sora terhenti. "Apa?"
"Tolong tetap di sini, setidaknya sampai aku puas." Melati menatap dengan mata berkaca - kaca seperti binatang kecil yang imut.
Siapa yang tahan melihat pemandangan seperti ini? Bahkan preman dengan hati sekeras batu pasti meleleh begitu melihat penampilan Melati.
"Aku mengerti, tapi jangan sampai kamu hilang kendali seperti terakhir kali. Kali ini aku tidak yakin bisa menahan diri seperti tadi."
Melati menganggukkan kepala dan berbisik pelan. "Bahkan kalau kamu melakukannya, aku tidak keberatan."
"Hmm? Kamu mengatakan sesuatu?"
Melati menggelengkan kepala dengan panik. "Tidak, aku cuma menggumamkan sesuatu."
"Begitu." Sora duduk di kursi di samping tempat tidur.
Melati tampak malu - malu ingin memegang tangan Sora.
Sora yang menyadari ini tidak mau melewatkan kesempatan mengumpulkan poin, jadi dia langsung menggenggam tangan Melati.
Tubuh Melati menegang tapi dia tidak benci perasaan dipegang Sora. Wajahnya merah padam, jantungnya berdebar kencang tapi dia merasa sangat bahagia dalam hati.
(Poin harem +... +... +...)
Sora di sisi lain menikmati dua hal sekaligus. Pertama tangan lembut Melati, kedua tentu saja proses pengumpulan poin harem.
"Sora, apa kamu punya cerita lain yang menyenangkan?" tanya Melati.
Sora mengangguk ringan. "Cerita apa yang kamu inginkan? Sedih, lucu atau menakutkan?"
Melati menyipitkan mata dan berkata, "Aku tidak suka yang sedih dan menakutkan, jadi ceritakan cerita yang lucu padaku."
"Oke, kalau gitu..." Sora mulai menceritakan kisah lucu yang dia tahu. Tawa riang Melati terdengar dari waktu ke waktu dan tidak berhenti sampai lebih dari satu jam kemudian.
Melati sekarang sedang tertidur pulas dengan ekspresi nyaman di wajahnya. Sora berhenti bercerita lalu perlahan melepas tangannya yang menggenggam tangan Melati. Melati sedikit bereaksi tapi tidak terbangun.
"Mimpi indah kekasihku." Sora mencium kening Melati.
(Poin harem +1000!)
Sora mengabaikan notifikasi dari sistem lalu pergi meninggalkan ruangan. Sora tidak sadar kalau mata Melati sempat terbuka selama beberapa detik sebelum menutup kembali.
...
..
.
Bersambung...
