"Perawan tua' itulah hinaan yang selalu Alya terima dari tetangga bahkan dari keluarganya dikarenakan usianya yang sudah 32 tahun dan Alya masih belum menikah. Merasa lelah dengan semua hinaan yang diterima, Alya memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pergi ke Makkah, Alya berdoa agar segera dipertemukan dengan jodohnya.
Ketika Alya tengah berada di Masjidil Haram, Ibu-ibu datang menghampirinya dan mengatakan ingin memperkenalkan anaknya pada Alya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa Alya akan menerima tawaran Ibu-ibu tersebut?
Siapakah pria yang akan dikenalkan pada Alya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa?
"Untuk masalah resign gimana?" tanya Rayhan dengan bersandar pada headboard lalu Alya yang bersandar pada bahu Rayhan.
"Kayaknya satu minggu lagi aja Mas aku resign, biar bulan ini genap satu bulan, jadi gajinya masih full," ucap Alya dan diangguki Rayhan.
"Mas kan kerja di pondok pesantren, gimana Mas kerja di pondok? susah gak Mas?" tanya Alya.
"Ya, gak susah juga sih soalnya Mas menikmati kerjanya jadi Mas nyaman aja kerja disana," jawab Rayhan.
"Mas pernah ketemu sama Kyai dan Bu Nyai pondok belum, Mas?" tanya Alya.
Rayhan pun tersenyum mendengar pertanyaan sang istri, pasalnya Alya memang belum tau mengenai identitas keluarga Rayhan.
"Sering, bahkan Mas akrab sama Kyai dan Bu Nyai, terus sama Gus dan Ning juga," ucap Rayhan.
"Wah asik dong, berarti aku nanti juga bisa ke al sama Kyai, Bu Nyai sama Gus dan Ning," ucap Alya.
"Bisa, nanti Mas kenalkan. Keluarga Kyai sangat baik banget, kamu pasti bakal senang kalau ketemu mereka," ucap Rayhan dengan menahan tawanya.
"Gak sabarnya pengen ketemu Kyai sama Bu Nyai," ucap Alya.
.
Keesokan harinya, lebih tepatnya pada sore hari, dimana Alya sudah pulang kerja. Izma, Nino juga sudah ada di rumah, lalu Alya membawa keluarganya ke kamarnya yang tidak luas itu.
"Ada apa, Alya? kenapa kamu bawa Ibu kesini?" tanya Ibu Rania.
"Ada yang mau Alya sampaikan ke Ibu, jadi rencananya Alya bakal ikut Mas Rayhan ke Magelang, Alya bakal pindah kesana karena Mas Rayhan yang bekerja di Magelang," ucap Alya.
"Semoga kamu betah ya disana, Ibu selalu berdoa demi kebaikan kamu, maafin Ibu kalau Ibu bukan Ibu yang baik," ucap Ibu Rania.
"Ibu gak boleh bilang kayak gitu, Ibu itu Ibu terbaik buat Alya. Alya yang harus minta maaf karena udah buat Ibu khawatir selama ini," ucap Alya.
"Iya, Alya," jawab Ibu Rania.
"Sebenarnya Alya ajak Ibu kesini mau bahas soal tempat tinggal Ibu," ucap Alya.
"Maksudnya?" tanya Ibu Rania.
"Jadi, Alya kan pindah ke Magelang dan Alya mau Ibu keluar dari rumah ini, Ibu punya dua pilihan, Ibu mau tinggal sama Alya di Magelang atau Ibu tinggal di rumah Izma dan Nino. Alhamdulillah, Mas Rayhan sudah punya rumah sendiri dan Nino juga punya rumah, jadi gak ikut siapa-siapa," ucap Alya.
"Kenapa Ibu harus keluar dari rumah ini? Ibu nyaman kok tinggal disini," ucap Ibu Rania.
"Ibu gak boleh tinggal disini, Izma tau kalau Om sama Tante sering nyuruh-nyuruh Ibu dan Izma gak akan terima mereka memperlakukan Ibu seperti pembantu," ucap Izma.
"Tapi, kita masih ada hutan ke Om kamu, Alya. Kalau Ibu keluar dari rumah ini, pasti Om kamu gak terima," ucap Ibu Rania.
"Ibu gak usah khawatir, sebelum Alya pergi ke Magelang insyaallah hutang itu lunas, hadi Ibu bisa pergi dari rumah ini. Ibu hanya punya dua pilihan, mau tinggal sama Izma atau sama Alya," ucap Alya.
"Ibu takut merepotkan kalian, Ibu ngontrak aja ya," ucap Ibu Rania.
"Gak ada yang di repotkan, Bu. Justru Nino sangat senang kalau Ibu mau tinggal sama Nino atau sama Bang Rayhan," ucap Nino.
"Justru dengan Ibu tinggal dengan Alya atau Izma, buat kita tenang karena ada yang ngurusin Ibu daripada Ibu ngontrak sendirian," ucap Izma.
"Bagaimana, Bu?" tanya Alya.
"Ibu tinggal sama Izma dan Nino aja gapapa? soalnya masih satu kota, kalau Magelang Ibu takut gak betah, kamu tau sendiri kalau Ibu gampang gak nyaman di tempat baru," ucap Ibu Rania.
"Iya, Bu. Alya paham kok, makanya Alya ngasih pilihan ke Ibu. Tapi, untuk saat ini Ibu tinggal disini dulu ya soalnya Alya sama Rayhan masih ada urusan, jadi nanti setelah urusannya selesai, Ibu pindah ke rumahnya Nino sama Izma. Kalau bisa soal kepindahan Ibu ini jangan sampai ada yang tau, rencananya Alya bakal lunasi hutangnya sebelum berangkat ke Magelang," ucap Alya dan diangguki Ibu Rania.
"Nanti kalau, Ibu, Izma dan Nino mau ke Magelang, kalian kabarin aja ya, rumahku selalu menerima kedatangan kalian," ucap Rayhan.
"Iya, Bang. Nanti kalau ada waktu, Nino bakal ajak Ibu dan Izma ke Magelang," ucap Nino.
"Wajib loh ya," ucap Alya dan diangguki Nino.
Setelah pembahasan tersebut, Izma dan Nino pamit pulang, lalu Ibu Rania pergi ke kamarnya. Di dalam kamar hanya ada Alya dan Rayhan, mereka bersiap untuk pergi karena Rayhan yang mengajak Alya untuk untuk jalan-jalan.
Rayhan sendiri meminjam sepeda motor milik Nino, dimana kemarin Izma datang ke rumah menggunakan sepeda lalu Nino menjemput Izma menggunakan mobil untuk menjemput sehingga sepeda motor Izma dititipkan di rumah ini dan tadi Rayhan izin meminjam sepeda motor tersebut dan diperbolehkan, maka dari itu Rayhan mengajak Alya untuk jalan-jalan.
"Jangan lupa pakai jaket," ucap Rayhan.
"Iya," jawab Alya.
Alya dan Rayhan pun turun dari lantai 2, namun di tengah jalan mereka bertemu Tante Mira yang berada di dapur.
"Kalian mau kemana?" tanya Tante Mira.
"Mau keluar pacaran Tante, soalnya Alya nikahnya dadakan, jadi belum sempat ngerasain pacaran," ucap Alya lalu menarik tangan sang suami.
"Udah jangan cemberut lagi," ucap Rayhan yang melihat wajah cemberut Alya.
"Aku tuh kalau ngelihat Tante Mira bawaannya kesel gitu, langsung bad mood tau," ucap Alya.
"Terus gimana ini? kita jadi jalan-jalan atau di rumah aja?" tanya Rayhan.
"Jalan-jalan dong, siapa tau nanti kesalku hilang," ucap Alya dan diangguki Rayhan.
Rayhan membawa Alya ke festival yang ada di kota Bandung, sebelum mengajak Alya jalan-jalan, Rayhan memang sempat mencari beberapa tempat untuk didatangi karena ia tahu jika bertanya pada Alya maka Alya akan menjawab terserah sehingga Rayhan mencari sendiri tempat yang akan mereka datangi.
Sesampainya di tempat festival, Alya menjadi bersemangat. "Wah, aku udah lama banget loh pengen datang ke tempat ini," ucap Alya.
"Kamu belum pernah datang ke tempat kayak gini?" tanya Rayhan.
"Pernah, tapi kayaknya cuma satu atau dua kali deh, setelah itu gak pernah," ucap Alya.
Mereka menikmati berbagai permainan dan juga makanan yang dijual disana, setelah puas menikmati acara tersebut, Alya dan Rayhan pun bersiap-siap untuk pulang.
Namun, ketika mereka berada di parkiran, seseorang memanggil Alya. "Alya," panggil Maura.
"Maura," Alya tentu saja terkejut melihat Maura disana.
"Mau pulang?" tanya Maura.
"I-iya," jawab Alya yang tiba-tiba merasa gugup.
"Siapa?" tanya Maura dan memberi kode pada Alya melalui mata.
.
.
.
Bersambung.....
semangat Alya
Rayhan demi persturan tega bngt istrinya d hukum
Lanjut Ka
lajut ka