NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19.

.

"Tapi, Nyonya..." Aya masih ragu.

"Sudah, Aya. Percaya sama saya. Ini demi kebaikan kamu juga," Nyonya Syifana menggenggam tangan Aya dengan lembut. "Mulai sekarang, kamu fokus saja sama pembuatan tas daur ulang. Soal pekerjaan rumah tangga, biar yang lain yang mengerjakan."

Aya akhirnya mengangguk pasrah. Ia tidak bisa menolak kebaikan Nyonya Syifana. "Baiklah, Nyonya. Terima kasih banyak," ucapnya tulus.

Nyonya Syifana tersenyum lega. "Nah, gitu dong! Sekarang, kamu istirahat sana. Besok kita mulai rencanakan semuanya," kata Nyonya Syifana.

Aya mengangguk dan berpamitan untuk kembali ke kamarnya. Di dalam kamar, ia termenung memikirkan tawaran Nyonya Syifana. Ia merasa senang sekaligus khawatir. Senang karena Nyonya Syifana memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya, khawatir karena takut mengecewakan Nyonya Syifana dan teman-temannya.

Namun, Aya bertekad untuk memberikan yang terbaik. Ia ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ia bisa sukses dengan bakatnya.

Sementara itu setelah Cahaya berlalu, Nyonya Syifana mengambil nafas dalam kemudian duduk kembali di atas salah satu sofa.

Wanita itu benar-benar menyayangi Cahaya, menganggap gadis itu sebagai putrinya sendiri. Pernah terbersit dalam benaknya untuk mengadopsi sebagai putri keluarga Dirgantara. Namun, salah satu anggota keluarganya menolak.

“Tidak!” Dengan tegas Marcel tidak menyetujui niat mamanya.

“Kenapa?” Nyonya Syifana bertanya heran. Selama ini Marcel sangat dekat dengan Cahaya. Bukankah seharusnya putranya akan lebih senang jika Cahaya menjadi anggota keluarga mereka?

“Pokoknya aku tidak setuju! Biarkan saja Cahaya tetap seperti yang sekarang. Kita cukup membantu dan mendukungnya.” Marcel membantah tegas tanpa alasan.

“Kalau dia menjadi adikku, bukankah itu artinya aku tidak bisa menikahinya?”

Tanpa siapapun tahu itulah yang sebenarnya ada dalam pikiran Marcel.

Nyonya Syifana mengambil nafas dalam-dalam kemudian membuangnya kembali. Akhirnya dia mengalah. Toh tidak masalah yang penting mereka tetap bisa membantu Cahaya.

*

*

*

Beberapa hari kemudian, Aya mulai menjalankan rencananya. Dengan bantuan Nyonya Syifana, ia kembali membeli beberapa peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat tas daur ulang.

Nyonya Syifana dengan senang hati terus memberikan dukungan penuh kepada Aya.

"Aya, kamu jangan sungkan-sungkan kalau butuh apa-apa. Bilang saja sama saya," kata Nyonya Syifana.

"Terima kasih banyak, Nyonya," balas Aya dengan tulus.

Aya mulai bekerja dengan penuh semangat. Ia membuat berbagai macam desain tas daur ulang yang unik dan menarik. Ia juga mencoba berbagai macam teknik pembuatan tas yang berbeda.

Dalam waktu singkat, Aya berhasil menghasilkan beberapa tas daur ulang yang sangat indah. Nyonya Syifana sangat terkesan dengan hasil karya Aya.

"Aya, tas-tas ini sangat bagus! Kamu benar-benar berbakat," puji Nyonya Syifana.

Aya tersenyum senang mendengar pujian Nyonya Syifana. "Terima kasih, Nyonya," balasnya.

"Aya, kenapa kamu nggak coba jual tas-tas ini? Saya yakin, banyak orang yang akan tertarik dengan tas-tas buatan kamu," usul Nyonya Syifana.

“Apa saja bisa?* Aya awalnya ragu. Ia tidak tahu bagaimana cara menjual tas-tas tersebut.

“Bisa! Tentu saja bisa. Kamu punya HP kan. Manfaatkan hp-mu untuk hal yang berguna. Posting tas-tas buatan kamu di media sosial kamu. Mungkin tidak akan langsung laris. Tapi kamu harus tetap percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Selain itu saya juga akan membantu memasarkannya melalui sosial media Dirgantara!” Nyonya Syifana terus memberikan semangat kepada Aya.

Aya akhirnya setuju untuk mencoba menjual tas-tas buatannya. Dengan bantuan Nyonya Syifana, ia mulai memasarkan tas-tas tersebut secara online.

Tak disangka, tas-tas buatan Aya mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Banyak orang yang tertarik dengan desain tas yang unik dan menarik. Tas-tas buatan Aya pun laku keras di pasaran.

Aya sangat senang dan bersyukur atas kesuksesan yang diraihnya. Ia tidak menyangka, bakatnya bisa menghasilkan uang.

"Alhamdulillah, Nyonya. Saya tidak tahu harus berkata apa. Terima kasih banyak atas dukungan yang telah diberikan," ucap Aya dengan mata berkaca-kaca.

Nyonya Syifana tersenyum bangga. "Sama-sama, Aya. Ini semua berkat kerja keras dan bakat yang kamu miliki. Saya bangga sama kamu. Dan sebenarnya yang membantu kamu memasarkan ini bukan saya tapi Marcel.”

“Tuan muda kedua?” Cahaya terbelalak mendengar apa yang diucapkan oleh Nyonya Syifana.

Nyonya Syifana tersenyum dan mengangguk. Memang benar, keduanya lah yang membuat postingan di website Dirgantara.

Cahaya benar-benar bahagia. Namun, di sisi lain, ia juga merasa sedikit tidak enak hati dengan teman-temannya sesama pembantu. Ia takut mereka merasa iri dengan perhatian Nyonya Syifana yang terlalu berlebihan padanya.

Benar saja, beberapa hari kemudian, Aya mulai merasakan perubahan sikap dari teman-temannya. Mereka menjadi lebih dingin dan menjaga jarak dengannya. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang terang-terangan menyindirnya.

"Enak ya, sekarang jadi anak emasnya Nyonya. Nggak perlu capek-capek kerja, cuma bikin tas aja," sindir Santi dengan nada sinis.

Aya hanya bisa terdiam mendengar sindiran Santi. Ia tidak ingin membalas atau memperpanjang masalah.

Namun, semakin hari, sindiran dan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya yang terhasut oleh omongan Santi semakin menjadi-jadi. Aya merasa semakin tertekan dan tidak nyaman.

Ia pun memutuskan untuk berbicara dengan Nyonya Syifana mengenai masalah ini. Ia menceritakan semua yang dialaminya kepada Nyonya Syifana.

Nyonya Syifana mendengarkan cerita Aya dengan seksama. Setelah selesai mendengar, Nyonya Syifana menghela napas.

"Aya, saya sudah menduga hal ini akan terjadi. Saya tahu, nggak semua orang bisa menerima kesuksesan orang lain," kata Nyonya Syifana.

Dalam hati wanita tua itu merasa kesal karena Marcel menolak Cahaya menjadi keluarga Dirgantara. Kalau saja nama Cahaya masuk film kartu keluarga Dirgantara tentu tidak akan ada yang berani berbicara buruk tentang Cahaya.

"Lalu, saya harus bagaimana, Nyonya? Saya nggak mau gara-gara saya, hubungan pertemanan kami jadi rusak," ujar Aya dengan nada sedih.

"Aya, kamu nggak perlu merasa bersalah. Kamu nggak melakukan kesalahan apa pun. Kamu hanya sedang mengembangkan bakatmu. Itu bukan sesuatu yang salah," kata Nyonya Syifana.

"Tapi, Nyonya..." Aya masih ragu.

"Aya, saya akan bicara dengan teman-temanmu. Saya akan menjelaskan semuanya kepada mereka. Mereka pasti bisa mengerti dan mendukung kamu," kata Nyonya Syifana.

*

Keesokan harinya, Nyonya Syifana mengumpulkan semua pembantu di ruang keluarga.

"Bu Rika, Santi dan kalian semua. Mungkin ada beberapa dari kalian yang merasa iri dengan perhatian saya kepada Aya. Tapi, seharusnya kalian paham. Saya memberikan perhatian lebih kepada Aya bukan tanpa alasan. Tapi karena saya melihat dia memiliki bakat yang luar biasa," kata Nyonya Syifana.

"Supaya kalian tahu, saya tidak pernah membeda-bedakan kalian. Saya membuka peluang jika ada di antara kalian yang juga memiliki keterampilan sejenis dengan Aya atau mungkin yang berbeda. Apapun itu yang bisa dipasarkan. Tunjukkan itu pada saya! Maka saya akan mendukungnya sama seperti apa yang saya lakukan pada Cahaya.”

Para pelayan yang dipanggil menghadap hanya bisa menunduk. Mereka tidak berani bertatapan dengan mata nyonya Syifana.

“Bagaimana dengan kamu, Santi? Saya lihat selama ini kamu yang paling vokal.” Nyonya Syifana menatap lurus ke arah Santi, tapi wanita itu hanya mampu menunduk dan menggelengkan kepala.

“Kamu, Rika?” Nyonya Syifana mengalihkan pandangannya pada Bu Rika. Tapi wanita tua itu juga hanya bisa menunduk.

“Saya menjadikan kamu sebagai kepala pelayan. Seharusnya kamu bisa menjadi panutan bukan malah memberikan contoh yang tidak baik”

“Maafkan saya, Nyonya. Saya berjanji ini tidak akan terulang.”

“Tentu saja jangan sampai terulang. Kalian tahu kan di setiap sudut rumah ini ada kamera CCTV. Dan siapapun yang tidak bisa mendengar kata-kata saya. Maka saya tidak membutuhkan pekerja yang memiliki hati picik!”

1
〈⎳ FT. Zira
nah ini betull
nonoyy
aw aw aw marcel aya akhirnya
〈⎳ FT. Zira
yg lagi ngomong ini lh gadisnya/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
karyawan berani gini yak/Sweat//Sweat/
〈⎳ FT. Zira
Selina di lapak indah/Slight//Slight/
〈⎳ FT. Zira: kalo Selina itu yg ada si gc
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: karena kadang aku emang suka lupa nama tokoh yg sudah aku pake di buku sebelumnya. /Facepalm//Facepalm/
yg ini pun juga karena lupa
kalo ingat pasti cari nama lain
total 6 replies
darsih
pasti d setujuin SM nyonya syifana aya
ora
Akhirnya terungkap juga perasaan satu sama lain. Bahagia dan terharu. Semoga kedepannya selalu berjalan baik-baik saja untuk hubungan kalian ....
Eka suci
sok atuh buruan nikahin lah mama mereka udah menyatakan cinta
Patrick Khan
cie cie marcel aya
. cuit cuit
Nar Sih
ahir nya terucap juga kta suka dan cinta dri marcel buat aya ,dan diterima😊semagat aya ,jgn takut positip tingking aja pasti nyonya sifana merestui kalian
Ariany Sudjana
ayo Marcel dan Aya, semangat
Dewi kunti
aku......aku......aku mau pipis🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Dewi kunti: ad Pampers kok,ya minimal nyiapin ember
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ha ha ha. udah up bab selanjutnya. tp GK tahu knp review lama sekali
total 3 replies
Eka suci
Aya cukup dengarkan jangan dipotong terus jadi tambah grogi tuh, ayo Marcel kamu bisa💪🏻
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Yani
aku kamu kita semuanya... /Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kalian, kami dan mereka belum kak 😂😂
total 1 replies
Wulan Sari
lanjutkan Thor bikin penasaran nih heeee semoga marcell diteima cintanya ke Aya salam sehat selalu 💪👍❤️🙂🙏
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: sudah up kakak. sabar ya. masih nunggu review. terima kasih telah hadir 😘🙏
total 1 replies
Ariany Sudjana
ayo Marcel, harus berani ungkapkan perasaan pada Aya.
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Nar Sih
kak miaaa ...kok di gantung 😭😭😭
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: biar kering. soale abis kehujanan /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Jeng Ining
kok papan biru buat minta update ilang? 🤔
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
total 4 replies
Nar Sih
semagatt marcel,aya ngk seperti selins lho ,jujur sja sama persaan mu pasti aya terima kmu apa adaa nya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut,..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!