Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 9
" Dean kumpulkan sepuluh orang anggota elit dan bawa menuju ke tempat penampungan, sekarang. " perintah Zion.
" Siap komandan. " Dean lalu keluar dari ruangan Zion untuk membawa sepuluh orang anggota elite yang di minta oleh komandan nya.
" Ayo nona Tania kita langsung ke tempat penampungan dan mengatakan rencana anda di sana. " ajak Zion.
" Ayo komandan Zion. "
Kedua nya lalu berjalan beriringan menuju tempat penampungan para penyintas yang masih selamat.
Sesampainya disana, Zion meminta beberapa penjaga yang ada di sana untuk mengumpulkan semua orang di aula tengah karena akan ada pengumuman yang di berikan.
Tak berselang lama, Dean yang membawa anggota tim elite datang berbarengan dengan para penyintas.
" Dengarkan semua nya, apa yang akan saya sampaikan nanti boleh kalian terima dan boleh kalian tolak. Tapi baik itu yang menerima ataupun menolak akan ada resiko tersendiri yang kalian terima. " ujar Zion sambil menatap tajam ke arah semua orang yang ada di sana.
" Memangnya apa yang ingin anda sampaikan tuan komandan? " tanya seorang wanita muda dengan nada yang mendayu dayu.
" Baiklah akan saya jelaskan kepada kalian semua, seperti yang kalian tahu kalau saat ini persediaan makanan yang ada di sini semakin menipis dan penyintas semakin banyak. Maka karena itu saya beserta beberapa anggota tentara akan membagi tugas, pertama tugas untuk penyelamatan para penyintas lainnya yang masih selamat di luar sana dan yang kedua tugas mencari perbekalan baik itu berupa makanan, pakaian ataupun obat-obatan. " Zion menjeda ucapannya dan melihat reaksi yang berbeda-beda dari setiap wajah semua orang itu.
Tiba-tiba ada seorang pria muda bersuara, " Bagus lah akhirnya kalian para tentara sadar diri untuk mencari perbekalan agar kami semua tidak perlu takut lagi akan kelaparan. " ucap nya dengan nada sombong.
" Tapi sayang nya kesadaran diri itu bukan hanya ada pada kami para tentara tapi juga harus ada pada diri kalian semua yang ada di sini, ini lah yang akan kami bahas saat ini dan harap dengarkan baik-baik. Untuk tim penyelamat akan di bagi dalam sepuh tim dan untuk tim pencarian perbekalan juga di bagi dalam sepuluh tim, karena keterbatasan tentara yang hanya ada sedikit maka kami memutuskan utnuk melibatkan kalian dalam tim pencarian dan tim penyelamatan. " ucap Zion dengan tegas.
Suara gemuruh menolak langsung terdengar membahana di sana, lebih banyak orang yang menolak dan tak ada yang terdengar setuju bahkan ada beberapa orang yang hanya diam saja.
" Bagaimana mungkin kami ikut para tentara untik keluar, sedangkan saat ini hujan badai beserta bongkahan es masih saja terjadi di luar sana. Bukannya melindungi kok malah ingin mengorbankan kami, dasar para tentara yang hanya makan gaji buta. " omel seorang perempuan tua dengan wajah marah.
" Yang tidak ingin berkontribusi ya silakan, tapi dengan catatan apapun nanti yang di berikan oleh kami tidak ada yang bisa protes. Sedangkan untuk yang membantu akan di berikan perbekalan makanan cukup banyak bagi yang membantu penyelamatan, sedangkan yang membantu mencari perbekalan akan di berikan sebesar lima puluh persen dari hasil yang dia dapatkan. Silakan memilih dan bagi yang bersedia temui saya di lapangan depan dan bersiap untuk segera berangkat. " Zion menyelesaikan perkataan nya dan lalu langsung pergi meninggalkan aula tersebut.
" Bagaimana ini, masa dalam kondisi cuaca seperti saat ini kita harus ikut keluar bersama para tentara itu sih. Gimana kalau kita malah terluka nanti nya, bahkan luka kecil pun saat ini bisa berbahaya karena ketiadaan obat-obatan yang tersedia. "komentar seorang pria muda yang terlihat seperti seorang provokasi.
" Tapi kalau kita tidak ikut maka kita harus menerima saja apa yang tentara itu berikan, membayangkan nya saja aku rasa nya sudah tidak sanggup. " keluh pria yang ada di sebelah nya.
" Mereka kak di gaji oleh uang pajak kita, harus nya mereka harus menjamin kehidupan kita di sini lah. Bukannya malah meminta kita untuk membantu mereka, " pria muda itu lanjut memprovokasi di sana.
Jujur saja dia sungguh sangat malas untuk keluar saat ini, jangankan di saat bencana seperti ini, sewaktu masih aman saja dia merupakan orang yang malas bekerja. Terbiasa di manjakan oleh kemewahan membuat pria itu menjadi orang yang tidak berguna.
" Tapi apa yang di katakan komandan tadi lumayan menggiurkan, bayangkan saja perbekalan yang lebih banyak di berikan kepada siapa pun yang membantu pencarian dan juga penyelamatan. Untuk kamu yang sendirian mungkin bisa bertahan dengan pemberian tentara yang sangat sedikit, tapi untuk kami yang memiliki keluarga sangat tidak mencukupi. Seperti nya aku akan ikut berpartisipasi demi keluarga ku, dan tidak mungkin para tentara itu membiarkan yang ikut terluka sedangkan mereka saja bersusah payah menyelamatkan kita semua dari awal. " ujar Tania yang berusaha membuka pikiran mereka agar tidak terprovokasi.
" Apa yang nona muda ini katakan ada benar nya juga, suami ku kamu pasti ikutkan? Kasihan anak-anak yang hanya mendapatkan sangat sedikit makanan setiap hari, " bujuk seorang wanita paruh baya kepada suaminya yang berada di sebelah si pria provokator tadi.
" Apapun untuk mu dan anak-anak akan aku lakukan sayang, " akhirnya pria itu menuruti perkataan sang istri.
" Ayo siapa lagi yang mau ikut? " tanya Tania.
" Aku ikut... "
" Aku juga ikut demi anak-anak ku... "
" Masukan aku juga... "
" Aku juga... "
" Jangan lupakan aku... "
" Bagi yang bersedia ayo kita bersama ke lapangan agar bisa cepat segera pergi dan bisa cepat juga mendapatkan makanan ataupun barang berguna lainnya yang bisa kita pakai. " ajak Tania yang sudah berhasil mengumpulkan beberapa orang yang membuka pikiran nya dan tak terprovokasi oleh pria muda tadi.
" Ehhh perempuan jangan sok kuat kamu, memang nya kamu pikir di cuaca saat ini semua tentara itu masih memikirkan kalian? Kalau memang mereka memikirkan kalian, maka tak mungkin mereka meminta kalian untuk membantu mereka bekerja yang seharusnya sudah menjadi kewajiban mereka. " bentak pria si provokator tadi.
" Anda tidak ingin ikut ya terserah karena disini tidak ada pemaksaan kan. " sindir Tania.
Pria itu merasa sangat marah dengan gadis cantik itu, meskipun tadi nya dia sempat menyukai gadis itu namun setelah gadis itu menentang nya membuat dia jadi sangat marah dan tidak menyukai gadis yang sok kuat itu.
" Ayo semua nya yang tadi bersedia berpartisipasi kita tinggalkan orang orang yang hanya ingin enak tanpa berusaha, tanpa bencana ini pun di kehidupan tanpa berusaha juga kita tak mungkin bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. " ajak Tania berjalan bersama dengan orang orang yang siap berkontribusi.
To be continued🔥🔥🔥
Novel berjudul zombie ini yang paling ku suka😍
Semangat nulisnya Thor💪