Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mbah Pintar
Meskipun suara nya serak karena baru saja selesai menangis,namun Sonia tetep menerima panggilan masuk dari Eva.mungkin ini tentang proses perceraiannya.untuk itu lah Eva menghubungi nya.
" Ya Mbak Eva." sahut Sonia dengan suara serak.
" Apa kamu baik-baik saja Sonia? Apa yang sudah pria itu lakukan terhadap Kamu?" tanya Eva khawatir
Sebagai seorang pengacara hebat yang sudah berhasil memenangi berbagai macam kasus.Eva tentu sudah bisa menebak apa yang baru saja terjadi kepada Sonia.apalagi tadi Delon membawa dengan paksa Sonia untuk pulang.
" Aku baik-baik saja Mbak,tadi Kami sempat berdebat.tapi setelah itu dia langsung pergi begitu saja." jawab Sonia jujur karena nanti nya Eva lah yang akan membantu nya menghadapi Delon.
" Dia tidak berbuat kasar ataupun sejenisnya kepada kamu kan?Jawab jujur Sonia?" desak Eva masih sangat khawatir terhadap Sonia.
Apalagi Sonia adalah teman dekat dari adik nya,Kimi begitu menyayangi Sonia. Jika Sonia sampai terluka maka Kimi pasti akan ikut merasa sedih.Eva sudah berjanji akan membantu menyelamatkan Sonia dari pria seperti Delon Bramasta.
" Tidak Mbak, ngomong - ngomong ada perlu apa Mbak menghubungi ku?" tanya Sonia mengalihkan pertanyaan nya ke arah lain.
Eva terdengar menghela nafas lega,ia ikut senang mendengar Sonia yang masih baik-baik saja.beda hal jika Delon sudah berani bermain tangan,detik ini juga dia akan nekat menjemput Sonia dan Delon langsung kalah telak dengan bukti yang mereka miliki.
" Ada satu lagi yang masih kurang,salah satu bagian surat nya belum ada tanda tangan nya Delon,Mbak belum bisa mengajukan surat ini ke pengadilan." tutur Eva menjelaskan.
" Aku rasa akan sulit untuk mendapatkan tanda tangan dia Mbak,tapi nanti akan Aku usahakan lagi." jawab Sonia tidak bersemangat seakan-akan sudah bisa menebak hasil akhir nya.
" Oke, secepat nya Mbak tunggu ya! Beri tahu Mbak jika dia sudah berani bermain tangan kepada Kamu." Sonia menjawab iya lalu sambungan telpon pun berakhir.
Bersamaan dengan itu, kesadaran Sonia pun perlahan menurun,Sonia terkulai di atas tempat tidur dengan wajah pucat .
Salah satu asisten rumah tangga yang baru selesai menyusun dan merapikan ruangan walk in closet pun sangat terkejut melihat kejadian tersebut,sontak saja wanita paruh baya itu langsung berlari menghampiri sang Nyonya.
" Nyonya...Bangun Nyonya..."
" Nyonya..." panggil nya lagi namun tidak ada respon apapun dari Sonia.
Setelah membenarkan posisi tidur Sonia dengan benar,asisten rumah tangga yang bernama Bi Tin pun bergegas keluar mencari bantuan.hingga tidak lama kabar ini pun sampai ke telinga Delon.
"Kenapa bisa sampai pingsan?" tanya Delon kepada Bi Tin.
" Saya juga tidak tahu Tuan,saya tadi ingin keluar dari kamar karena pekerjaan saya sudah selesai,tapi malah mendapati Nyonya yang langsung terjatuh ke kasur dengan mata yang tertutup rapat." jelas Bi Tin.
"Kedua orang tua saya tidak boleh tahu tentang kejadian ini." Bi Tin mengangguk paham.
Jika sampai orang tua nya tahu tentang Sonia yang tiba-tiba pingsan, maka habis lah dia mendapatkan semprotan pedas dan tajam dari ibu nya.
Bi Tin lalu keluar untuk menyampaikan pesan Delon kepada rekan kerja nya yang lain, sementara Delon sudah beralih menatap ke arah istri nya.
" Bagaimana?" tanya Delon kepada dokter keluarga yang sudah selesai memeriksa kondisi Sonia.wanita itu masih belum sadar kan diri dengan tangan yang terasa sangat dingin.
" Mbak Sonia kurang istirahat,asam lambung nya naik karena pola makan yang tidak teratur bisa juga karena banyak pikiran.tekanan darah nya sangat rendah sekali.seperti nya Mbak Sonia memendam banyak masalah.dan satu lagi.tekanan darah rendah ini di akibatkan oleh Mbak Sonia yang sedang menggunakan obat pencegah kehamilan.seperti nya baru di gunakan maka nya tubuh Mbak Sonia bereaksi dengan sangat keras."kata Dokter menjelaskan sukses membuat Delon syok.
Menggunakan obat pencegah kehamilan? sejak kapan? Bukan kah selama ini Sonia sangat menginginkan mengandung buah hati mereka.tapi sekarang apa yang dokter katakan cukup membuat Delon tidak percaya.
" Setelah itu apa lagi yang menjadi penyebab Sonia tiba-tiba pingsan?" tanya Delon dengan emosi yang sudah membuncah.
" Hanya itu saja Tuan, setelah Mbak Sonia sadar,beliau harus segera mengisi perut nya supaya asam lambung nya tidak semakin parah,tolong ingat kan Mbak Sonia untuk tidak bermain-main dengan penyakit serius ini."Delon berdehem dengan tatapan mata tajam menelisik wajah pucat Sonia.
Suasana kamar yang tadi nya damai, seketika berubah mencekam.dokter pun sangat mudah merasakan nya,tanpa harus bertanya pun Sang Dokter mulai memahami keadaan.ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi dalam rumah tangga pewaris Bramasta.tapi Dokter ini tidak berhak ikut campur sekali pun dia sudah cukup lama bekerja untuk keluarga Bramasta tapi sang dokter cukup tahu sampai di mana batasan nya.
" Untuk obat yang di perlukan oleh Mbak Sonia, sebentar lagi akan sampai,obat itu harus di habiskan Tuan." sambung Dokter itu lagi.
Delon mengangguk dengan ekspresi wajah dingin, setelah nya Delon memanggil salah satu asisten rumah tangga untuk mengantarkan dokter Vani keluar dari kamar nya.
" Cari obat itu sekarang juga." titah Delon kepada asisten rumah tangga yang lain nya yang baru menyusul ke lantai atas
" Siap Tuan."ketiga asisten rumah tangga berpencar mencari obat yang di maksud oleh Delon.salah satu anak buah Delon pun turut membantu misi penting ini.
Mereka berempat pun tidak menyangka bahwa Sonia bisa menggunakan obat pencegah kehamilan, padahal selama ini Sonia terlihat patuh dengan keinginan mertua nya.
Satu persatu mulai di geledah, ruangan penyimpanan baju, lemari tas dan segala kotak yang ada di dalam walk in closet sudah mereka buka satu persatu namun hasil nya nihil.
Ketiga nya lalu keluar dari sana dan berlanjut ke tempat yang lain nya, setelah cukup lama mencari dan keadaan kamar sudah semakin hancur.akhir nya obat yang Delon maksud pun di temukan juga.
" Ini Tuan." kata Bibi menyerahkan obat itu ke tangan Delon.
Sonia cukup rapi menyimpan obat itu agar tidak ketahuan oleh Delon,namun Sonia lupa jika Delon bukan lah orang yang mudah untuk dia kalahkan.
" Sesuai dengan ucapan dokter tadi, dari kemasannya sudah terbukti kalau Nyonya baru beberapa hari menggunakan obat ini." kata Bibi membuka suara agar Delon tidak salah paham kepada Sonia.
Bagaimana pun juga Sonia adalah majikan yang baik, mereka yakin Sonia tidak bermaksud untuk melakukan ini, pasti ada alasan kuat di balik ini semua.
Selama ini mereka juga bisa melihat dengan sendirinya bagaimana dingin nya Delon terhadap Sonia, sementara Sonia terlihat berjuang sendirian menghadapi tingkah Delon.
" Kalian boleh keluar,besok pagi jangan lupa bereskan kamar ini." kata Delon sambil mengibaskan tangannya di udara.
Kini tinggal lah Delon seorang diri menjaga Sonia yang masih terlelap di bawah pengaruh obat yang dokter berikan kepada nya.
Tangan Delon terulur mengecek suhu tubuh Sonia.sangat panas sekali tapi aneh nya tangan Sonia tetap dingin.
" Tubuh nya panas sementara tangan nya masih dingin,Dia harus menjelaskan semua ini kepada ku." ucap nya penuh amarah.
Delon lalu pindah duduk di sofa sambil memainkan ponsel,rupanya pria ini tengah sibuk bertanya kepada Mbah pintar di ponsel nya mengenai bahaya dari menggunakan obat pencegah kehamilan sementara Sonia sama sekali belum pernah hamil.
Ekspresi wajah Delon berubah-ubah, kemudian dia kembali menyimpan ponsel ke atas meja dengan wajah yang sangat frustasi.
Delon kembali menatap wajah pucat Sonia ,ia pikir Sonia tidak akan tega berbuat curang seperti ini, ternyata apa yang terlihat belum tentu sepenuhnya benar.Sonia sudah membuat sebuah kesalahan besar,jika sampai Ibu nya tahu tentang hal ini, pasti wanita paruh baya yang sangat menyayangi Sonia seperti anak kandung nya sendiri akan sangat kecewa mendengar nya.Delon tidak bisa membayangkan bagaimana jadi nya sang Ibu setelah ini.
"Setelah ini Kamu akan menyesal karena sudah berbuat curang di belakang ku ."Delon mengusap pelan wajah Sonia lalu berhenti tepat di bibir Sonia.
Cup...
Delon mencuri kecupan hangat dari bibir yang masih tertutup rapat.Rasa nya tetap sama namun tidak ada gairah apapun di dalam nya.
"Kamu akan tetap berada di samping ku,Aku tidak akan membiarkan Kamu pergi dengan alasan apapun itu."
" Takdir hidup mu selama nya menjadi istri ku,bukan dengan pria lain."
Bersambung.
Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.
Sorry ya tadi malam author cuman bisa update satu bab, author sibuk terus malam nya lanjut tidur sebentar persiapan nobar timnas kita tanding.😁😁
mau serangan jantung ke hati ke ginjal ke bodo amat dari pada sakit hati tidak berkesudahan yiksa diri sendiri buat orang lain BIG NO
kabur emang bisa kabur ?
nanti Shok terapi nya yg agak lama buat Delon Thor merasa kan apa yg di rasakan istri nya biar impas ,
kenapa terasa stuck ini cerita ya Thor ,
kenapa ga bilang ke ibu mertua cerita kanlah semua nya biar hatimu lega , katakan kalau kamu bukan yg di hati ankmu