Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.
Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.
Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.
Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Tampan
"Nyonya Besar Setyawan mungin salah paham. Hari ini Aku datang ke sini memang untuk Adik Tiriku yang ingin menikah dengan suamiku. Tapi Aku tidak akan menghalangi mereka untuk menikah." Ucap Renata dengan nada tegas.
"Tapi Aku datang ke sini hanya ingin meminta agar Nyonya Besar membantuku untuk meninggalkan keluarga Alexander." Sambung Renata.
"Kamu ingin meninggalkan keluarga Alexander?" Tanya ulang Nyonya Besar Setyawan dengan wajah terkejut begitu pula dengan orang-orang yang ada di tempat tersebut.
"Benar. Aku ingin bercerai dengan suamiku tetapi keluarga Alexander tidak mau melepaskanku bahkan menjadikan Aku sebagai wanita simpanannya. Selain itu mereka mengancam Kakekku dan juga keluarga besar Ibuku." Jawab Renata sambil menahan amarah terhadap suaminya dan juga keluarga besar suaminya.
"Keluarga besar Ibuku hanyalah keluarga sederhana yang sehari-harinya bekerja sebagai petani. Seperti kata pepatah, rakyat miskin tidak bisa melawan pejabat pemerintahan." Sambung Renata.
"Hari ini Aku datang memohon kepada Nyonya Besar Setyawan untuk membantuku dan juga membantu keluarga besar Ibuku. Aku sungguh tidak berdaya melawan keluarga besar suamiku." Sambung Renata lagi sambil berlutut memohon pertolongan.
"Sungguh tidak masuk akal!" Bentak Nyonya Besar Tua Setyawan dan Nyonya Besar Setyawan Dengan serempak.
Sambil berbicara ke dua wanita beda generasi tersebut menggebrak meja kemudian berdiri. Hal itu dikarenakan mereka sangat marah yang teramat sangat terhadap keluarga besar Alexander.
"Aku masih ingat dengan jelas perkataan pelayanku saat itu. Dulu saat Dian Alexander sedang sekarat, kamu di paksa untuk menikah dengannya menggantikan Adik Tirimu." Ucap Nyonya Besar Tua Setyawan.
"Kamu merawatnya hingga akhirnya Dian Alexander bisa hidup kembali tapi balasan yang kamu terima, kamu direndahkan menjadi wanita simpanan demi bisa menikah lagi dengan Adik Tirimu. Bahkan tidak mengijinkanmu untuk bercerai." Sambung Nyonya Tua Setyawan.
"Aku sama sekali tidak menyangka kalau keluarga Alexander ternyata berani menindas dan melupakan apa yang sudah kamu lakukan selama ini." Ucap Tuan Besar Tua Setyawan sambil menahan amarahnya.
"Keluarga Alexander benar-benar berpikir kalau di negara ini tidak ada yang bisa melawan mereka." Sambung Tuan Besar Tua Setyawan.
"Pengawal!" Teriak Tuan Besar Setyawan.
Tidak berapa lama datang pria berseragam hitam-hitam yang bekerja sebagai bodyguard milik Tuan Besar Setyawan.
"Ada apa Tuan Besar?" Tanya pria tersebut sambil memberikan hormat.
"Perintahkan sepuluh orang untuk segera pergi dan tangkap semua orang yang menyulitkan keluarga besar Romero lalu bawa ke markas!" Perintah Tuan Besar Setyawan yang ingin menghukum mereka.
"Baik." Jawab pria tersebut dengan patuh.
"Selain itu sebarkan berita, siapa pun yang berani menyulitkan keluarga besar Romero maka berarti menentang kediaman keluarga besar Setyawan." Ucap Tuan Besar Setyawan.
"Baik." Jawab pria tersebut dengan patuh.
Kemudian pria tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut sedangkan Renata yang masih berlutut, mendengar perkataan Tuan Besar Setyawan langsung tersenyum bahagia.
Hal ini dikarenakan sebentar lagi dirinya bisa bercerai dan pergi meninggalkan keluarga besar Alexander yang seperti rumah neraka.
Nyonya Besar Tua Setyawan dan Nyonya Besar Setyawan berjalan ke arah Renata yang masih berlutut. Kemudian ke dua wanita tersebut memegang ke dua bahu Renata untuk membantunya berdiri.
"Kamu jangan kuatir karena keluarga besar Setyawan akan selalu melindungimu dan membantumu untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Alexander." Ucap Nyonya Besar Tua Setyawan yang sangat membenci orang yang suka menindas orang-orang miskin.
"Sekarang kamu pulanglah dan masalah perceraian akan kami bantu untuk menyelesaikannya." Sambung Nyonya Besar Tua Setyawan.
"Terima kasih banyak atas bantuannya untuk Nyonya Besar Tua, Nyonya Besar, Tuan Besar Tua dan Tuan Besar. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian." Ucap Renata dengan tulus sambil memberikan hormat ke arah mereka secara bergantian.
"Tidak perlu berterima kasih karena sesama manusia harus saling tolong menolong. Terlebih apa yang kami lakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadap Istriku dan juga menantuku." Ucap Tuan Besar Tua Setyawan.
"Kamu datang ke sini naik apa?" Nyonya Besar Setyawan.
"Aku jalan kaki kebetulan jaraknya tidak begitu jauh." Jawab Renata.
Keluarga Alexander sebenarnya mempunyai empat mobil namun Renata tidak pernah diijinkan untuk naik mobil dengan alasan Renata tidak pantas.
"Aku akan menyuruh sopirku untuk mengantarmu pulang." Ucap Nyonya Besar Tua Setyawan.
"Aku sudah terbiasa jalan kaki karena itu Aku tidak ingin merepotkan Nyonya Besar Tua." Ucap Renata yang tidak ingin di anggap memanfaatkan kebaikan orang lain.
"Kami sama sekali tidak merasa direpotkan." Ucap Nyonya Besar Tua.
"Aku akan menghubungi Pelayan Lina untuk menemuimu di lobby." Ucap Nyonya Besar Setyawan.
"Terima kasih." Ucap Renata sambil tersenyum manis.
Dua pasang suami istri tersebut hanya menganggukkan kepalanya sambil membalas senyuman Renata kemudian Nyonya Besar Setyawan menghubungi Pelayan Lina untuk menemui Renata.
Sedangkan Renata pergi meninggalkan ruangan tersebut dan tidak berapa lama datang seorang gadis menemui Renata siapa lagi kalau bukan Pelayan Lina.
Ketika mereka berdua sedang berjalan tanpa sengaja Renata melihat seorang pria tampan rupawan berjalan dari arah berlawanan.
Renata berjalan sambil menatap pria tampan tersebut namun pria tampan tersebut berjalan dengan acuh tak acuh tanpa menatap ke arah dirinya hingga pria tampan tersebut berjalan melewati dirinya.
("Sepertinya Aku pernah bertemu dengannya? Tapi di mana ya?" Tanya Renata sambil menghentikan langkahnya).