NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:915
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehadiran Felicia

Arya bangun dan mendekap tubuh Kiara yang masih duduk disisi tempat tidur mereka. Kiara tak menolak, hanya diam.

"Tolong jangan menyerah Kiara!" ucap Arya

Suaranya terdengar parau, Arya sedang menahan luka dihatinya .

"Semua akan baik-baik saja."

"Kamu hanya butuh percaya dengan saya Kiara."

" Bagaimana caranya Kiara percaya Mas, setelah apa yang Kiara lihat hari ini. " jawab Kiara.

" Jika nanti Kiara pergi, Harapan Kiara mas akan selalu bahagia. "

" Kiara akan daftarkan perceraian kita Mas, supaya Mas bisa kembali bersama Mbak Felicia. "

Kiara menarik nafas panjang, mencoba menenangkan dirinya saat itu. Dan melepaskan pelukan Arya darinya.

Kiara pergi ke kamar tamu yang terletak di lantai satu rumah itu. Dia pun memutuskan untuk tidur disana malam itu.

Namun dia bukannya tidur, akan tetapi menangisi jalan hidupnya. Perkataan Felicia begitu membekas dipikirannya.

Dan begitu juga dengan Arya yang berada dikamar mereka, larut dalam kebimbangannya.

Sampai pagi menjelang, Kiara tetap tak bisa tidur, dia kekamar mandi dan membasuh wajahnya. matanya benar-benar sembab.

Bagaimana caranya dia kuliah, pasti orang-orang akan mempertanyakan ada apa dengannya.

Kiara keluar dari kamar dan menuju ke kamar atas, terdengar suara gemericik air dikamar mandi.

"Mas Arya pasti sedang mandi!" ucap Kiara pada dirinya saat itu.

Dia bergegas menyiapkan baju yang akan dipakai Arya ke kantor. Dan buru-buru kembali kekamar tamu. Kiara belum ingin bertemu Arya.

Arya yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat baju yang diletakkan diatas tempat tidur. Arya berjalan ke balkon mencari keberadaan Kiara namun dia tak terlihat disana.

Gadis yang setiap pagi menyambutnya dengan senyuman, yang selalu membantunya mengenakan jas dan dasi itu tak terlihat.

Ada yang hilang, padahal baru sehari Kiara tak melayaninya. Arya membawa turun jas dan dasinya, berharap bertemu Kiara dibawah.

Namun dia juga tidak melihat Kiara diruang tamu. Mempercepat langkahnya ke ruang makan, namun dia juga tidak menemukan Kiara.

Bik Marni yang melihat tuannya masih belum mengenakan jas dan dasinya pun bertanya-tanya didalam hati.

Apa yang sedang terjadi dengan kedua majikannya, padahal sudah satu bulan lebih ini mereka terlihat akur.

"Dimana Kiara Bik?" tanya Arya.

"Nyonya belum terlihat pagi ini." jawab Bik Marni.

Dan dia yakin kalau telah terjadi sesuatu dengan mereka berdua.

"Apa tuan ingin sarapan sekarang?" tanya Bik Marni lagi.

" Tidak Bik, saya sarapan di kantor saja. "

Arya meninggalkan ruang makan dengan perasaan kecewa. Berjalan menuju kamar tamu. Ini adalah harapan terakhir untuknya.

Dan saat dia memutar gagang pintu, ternyata pintu itu terkunci dari dalam. Pasti Kiara berada disana pikir Arya.

"Kiara!" panggil Arya, bahkan berulang kali.

"Sudah Mas berangkat saja, Kiara masih ingin istirahat." jawab Kiara dari dalam.

" Kamu tidak ke kampus? " tanya Arya .

" Nanti biar Kiara naik taksi saja " jawab Kiara lagi.

Arya menyandarkan tubuhnya di pintu kamar, memejamkan matanya sesaat untuk bisa menenangkan hatinya yang kacau.

Kemudian memutuskan untuk ke kantor, dia meninggalkan dasi yang masih di pegang nya di atas sofa ruang tamu.

Pagi ini dia kekantor tidak mengenakan dasi, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan begitu dia sampai pagi itu dia sudah di kejutkan dengan kehadiran Felicia diparkiran kantor.

"Selamat pagi sayang!" ucap Felicia yang langsung merangkul lengan Arya.

"Ngapain kamu sepagi ini kekantor?" tanya Arya dengan suara datar.

" Kenapa kamu bertanya begitu, biasanya juga Aku datang sepagi ini. "

"Apa begitu cepat kamu melupakan aku Arya?" tanya Felicia yang saat ini berdiri didepan Arya.

Menatap manja ke arah Arya. Dan Felicia mendekatkan tubuhnya begitu dekat bahkan menempel didada Arya. Memainkan kerah kemeja milik Arya.

"Aku tau, pasti kamu merindukan masa-masa indah kita kan Arya."

" Lima tahun itu bukan waktu yang singkat, pasti, aku masih ada dihati kamu. " ucap Felicia yang tiba-tiba mendekatkan bibirnya ke bibir Arya.

Namun Arya langsung menjauhkan tubuh perempuan itu dari nya.

"Tolong jangan ganggu rumah tangga ku saat ini.!" ucap Arya datar.

" Rumah tangga? "

"Rumah tangga yang dibentuk dari keterpaksaan?" tanya Felicia.

" Itu bukan urusan kamu. "

"Dan bukankah kamu sendiri yang memutuskan untuk pergi? lalu kenapa kamu harus kembali?"

" Aku punya alasan Arya, kenapa aku pergi. " Felicia terlihat memasang wajah sedihnya.

Untuk membuat Arya kasihan dengan dirinya. Namun Arya malah pergi meninggalkan perempuan itu diparkiran.

"Arya Aku akan melakukan apapun, untuk mendapatkan kamu kembali." teriak Felicia saat itu.

Namun Arya sudah berjalan masuk ke gedung kantornya. Bahkan tak ingin menanggapi apa yang dikatakan Felicia itu.

Felicia yang merasa di abaikan oleh Arya pun begitu kesal, dia masuk kedalam mobilnya dan pergi kerumah Arya.

Rumah yang dulu sering disinggahi olehnya. Rumah yang dia pilihkan desain nya saat mereka masih pacaran. Namun saat ini rumah itu malah di isi oleh istri Sah Arya.

Memarkirkan mobilnya sembarangan, dan berjalan masuk kedalam rumah tersebut. Bik Marni yang sedang berada dihalaman pun terlihat kaget.

Dia berlari menuju kedalam rumah, karena khawatir kalau nyonya nya akan bertemu dengan Felicia.

"Mbak, sedang apa disini?" tanya Bik Marni yang sedikit mengagetkan perempuan itu

"Kamu lupa siapa saya?" tanya Felicia dengan angkuhnya.

" Tidak Mbak, tapi saat ini tuan sedang tidak dirumah. " jawab Bik Marni.

"Saya tidak mencari Arya, Dimana perempuan itu? " tanya nya dengan suara meninggi.

"Siapa maksud Mbak? " Bik Marni pura-pura tidak paham.

"Kamu jangan pura-pura bodoh, perempuan yang telah menggantikan tempat ku dirumah ini. " ucapnya.

Bik Marni ingin rasanya menjawab, kalau dia sendirilah yang meninggal kan tuan Arya. Tapi Bik Marni tidak mau ikut campur.

Dan saat itu Kiara yang sedang ingin turun dari lantai atas, mendengar suara teriakan perempuan langsung mempercepat langkahnya.

Melihat apa yang terjadi diruang tamu, dan betapa kagetnya Kiara melihat kehadiran Felicia dirumah itu.

Bik Marni pun gugup, dia khawatir kalau terjadi keributan antara nyonya dan mantan tunangan tuannya.

"Oo, ini rupanya!" ucap Felicia.

Menatap ke arah Kiara dengan tatapan sinis. Namun Kiara hanya bersikap santai. Dia merasa tidak punya masalah apapun dengan perempuan dihadapannya.

"Hebat sekali kamu ya, menguasai rumah yang dibuat kan Arya untuk ku "

Felicia berjalan mendekat kearah Kiara, yang hanya diam dan menatap Felicia dengan tatapan santai.

"Kamu harus sadar, kalau kamar yang kamu tempati saat ini adalah kamar ku dan Arya."

"Kami sudah melewati banyak hal dikamar itu." ucap Felicia.

Kiara masih diam, namun perkataan Felicia kali ini terasa menyayat hatinya. Namun Kiara tetap berusaha tenang.

Sampai akhirnya Felicia yang merasa semua perkataan nya tidak ditanggapi oleh Kiara, berjalan mendekat dan mencengkram dagu Kiara.

Kiara sempat kaget, namun tetap berusaha melepaskan dirinya. Menepis tangan Felicia darinya.

Kedua pipi Kiara memerah, Bik Marni yang melihat hal itu pun tidak tinggal diam. Pergi ke ruang makan dan menelpon Arya memberi tahu kan bahwa Felicia berada dirumah Arya dan menyakiti Kiara.

Arya yang sedang berada dikantor terlihat panik dan mengatakan akan segera pulang. Namun apa yang akan terjadi setelah ini?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!