NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:514
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kisah berlanjut

Pemeriksaan rutin oleh dokter dan perawat pagi itu datang keruangan Gladys , setelah semua selesai. Seorang perawat pun membuka infus di tangan nya.

"tidak apa jika ingin beraktivitas berat, tapi ada baiknya lakukan olah raga ringan untuk pemanasan. Agar tubuh mu tidak terkejut. Kalau di lihat-lihat sih, kamu tidak mungkin selemah itu. Tapi tetap harus peregangan dulu yah ?" saran si dokter muda dengan ramah. Gladys hanya mengangguk saja. Jihan masih berada di dekatnya.

"ini resepnya nanti di tebus di apotik yah ? Suplemen multivitamin nya di habis kan."

Gladys mengangguk. Setelah semua selesai, dokter itu dan rekan nya pamit pergi. Gladys dan jihan tak lupa mengucapkan terimakasih.

"syukur lah kamu sudah bisa pulang!!!" ucap jihan bahagia, dia mendekat dan memeluk tubuh Gladys yang lebih pendek dari nya.

"terimakasih sudah menemani."

"santai saja. Ayo kita bersiap untuk pulang. Kamu ganti baju dulu. Biar aku rapikan barang bawaan mu."

"sekali lagi terimakasih jihan." ucap Gladys sebelum benar-benar masuk kedalam kamar mandi untuk berganti baju. Sementara jihan hanya tersenyum dan mengangguk saja.

"seandainya bukan karena bima, aku takkan berada disini. Semua ini agar bima juga melihat ku sebagai sosok yang baik dan perhatian. Hemmmh,, kenapa juga harus dia yang mendapat pelukan itu ? Dasar caper.!!!" gerutu jihan sambil memasukkan barang-barang nya kedalam tas.

***

Dua minggu berlalu setelah pulang dari rumah sakit, Gladys mulai beraktivitas dengan normal. Kini dia mulai berkegiatan, dia diterima bekerja di sebuah mini market 24 jam yang berada di daerah itu. Tak begitu jauh dari rumah sewa nya. Dia bisa hanya berjalan kaki sampai kesana. Syukur nya ibu RT mau membantu dan merekomendasikan nya kepada owner toko sebab mereka memang saling kenal.

Gladys akan di training dulu selama 2 minggu, jika memang hasil kerja nya sesuai. Maka akan berlanjut dengan tanda tangan kontrak.

Seperti hari-hari biasanya, pukul 07.00 Gladys sudah berada di dalam mini market. Dia akan memulai aktivitasnya dengan membersihkan seluruh toko. Menyapu lalu mengepel nya. Merapikan barang dan menambah stok barang yang terlihat kurang. Semua dia kerjakan dengan telaten. Terlihat rekan rekan kerja nya juga ramah padanya.

Sebab masih training, dia masih belum dapat jadwal shift. Hingga dua minggu masa training, dia akan tetap masuk pagi dan pulang sore sekitar pukul 4 sore.

Dengan semua kegiatan nya itu bahkan Gladys tak pernah lagi melihat sosok bima dimana-mana. Entah di rumah, di jalan atau di tempat kerjanya. Walau sebenarnya dia juga penasaran, si bima ini kerja nya apa sih ? Kok sampai jarang berada dirumah. Atau bahkan memang tak pulang.

Padahal dia juga tak pernah melihat nya memakai seragam institut tertentu. Jadi sebenarnya dia berprofesi sebagai apa ? Kalau tidak bekerja lalu apa yang dia gunakan untuk membayar sewa kamar nya. Dan masih banyak hal lagi yang perlahan membuat Gladys merasa sedikit penasaran akan sosok Bimasakti, tanpa sadar.

"halo mba .?" goda regi setelah masuk kedalam mini market dan bertemu dengan Gladys di salah satu lorong rak. dia terlihat merapikan beberapa barang.

Gladys hanya mengangguk tanpa melihat kearah nya.

"sombong banget mbak.!!!" goda regi lagi terus mencoba mengajak Gladys mengobrol.

tapi yang di ajak mengobrol celingak-celinguk kearah lain seperti mencari sesuatu.

"cari apaan ?" tanya regi.

"biasanya kamu bareng qilah."

"nah itu dia, aku disini karena dia. Minta tolong di belikan ini dan ini " ucap nya sambil memperlihatkan barang belanjaan nya.

"semangat yah calon paksu.!!!" ucap Gladys sembari mengepal kan sebelah tangan nya memberi isyarat agar regi tetap semangat.

"demi si calon ibu dari anak-anakku, aku takkan mudah menyerah. Aku sudah sejauh ini."

"betul sekali. Kuatkan lagi bahu mu anak muda." ucap Gladys sambil menepuk pelan pundak regi.

"baik mba. Terimakasih banyak atas semangat nya."

"jangan lupa......" ucap Gladys sambil menambahkan beberapa batang coklat kedalam keranjang belanjaan milik regi.

"yaaah, bener banget. Kamu memang jenius dys. Hampir aja aku kena damprat sebab melupakan hal sepenting ini." ucap regi penuh rasa syukur.

"silahkan pak, pembayaran nya ke arah sini." ucap Gladys sambil memperagakan cara bicara pegawai swalayan. Dan itu sukses membuat regi memberi nya dua jempol. Gladys tersenyum sembari setengah membungkuk dengan sebelah telapak tangan nya ditempelkan di dada.

Entah kenapa belakangan ini dia juga mulai bertingkah sedikit konyol, apalagi dihadapan regi dan qilah. Terlebih setelah regi curhat panjang lebar tentang hubungan rumit yang tak memiliki nama . Mereka bukan sahabat, bukan juga pacaran. Tapi saling faham antar satu sama lain.

Lihat saja bagaimana pengertian nya regi membelikan semua kebutuhan qilah yang sedang datang tamu bulanan hari pertama. Tentu sebab Gladys berada diantara mereka, maka nya Gladys juga perlahan bertingkah seperti mereka. Tak jarang juga Gladys menjadi penengah nya. entahlah, berinteraksi dengan regi dan qilah rasa nya lebih menjadi diri sendiri.

Sedangkan jihan akhir-akhir ini tampak sedikit menjaga jarak. Mungkin, sedang ada masalah pribadi saja. Sehingga sedikit lebih diam dari biasanya. padahal Gladys gak tau aja jika sebab jihan uring-uringan dan malas berbicara itu adalah bima yang tak kunjung muncul batang hidung nya. Bagi jihan, sosok bima adalah mood booster terampuh nya, walau dia tak pernah mendapatkan perlakuan special apapun dari si bima itu. Cinta memang kadang bodoh dan terlihat konyol.

***

"hye bruuuh.!!!" sapa seseorang yang baru saja datang dan ikut bergabung dengan bima yang tengah menikmati sebatang rokok. Bima berbalik badan dan yaps, mereka saling pandang sejenak lalu berpelukan sekilas. Khas sapaan laki-laki jika bertemu dengan rekan nya setelah cukup lama terpisah.

"bagaimana kabar mu ? " tanya rekan nya yang bernama raja.

"yah, begini lah." ucap bima seperti mulai patah semangat.

"jika didengar-dengar dari helaan nafas mu, kamu sepertinya masih belum menemukan nya."

Bima hanya tertawa pelan sambil menghembuskan asap rokoknya perlahan.

"tumben datang, ada keperluan atau tugas negara ?" tanya Bima penasaran.

"kebetulan ada urusan pribadi. Dapat info dari atas. Bahwa kamu sedang hibernasi disini setelah kemarin sempat mendapat tangkapan besar."

"kamu bisa aja."

"yah, jika seorang bintang memang sedikit sulit untuk menutupi cahaya nya."

"bapak-bapak jokes nya beda yah ?"

"hahaha..... Bisa aja kamu ?"

"jadi setelah memilih pensiun dini, sekarang aktif ngapain ?"

"aktif main sama istri.!!!"

"ahhh, sialan !!!... "umpat bima. Lalu keduanya tertawa bersama.

"Aku dengar-dengar, wanita yang kamu cari itu teman masa kecil mu waktu SD kan ?"

"tahu dari mana ?"

"yah adalah... Kamu sih kayak gak tau aja gosip dunia atas, si burung hantu yang nestapa tak kunjung bertemu wanita nya. Itu adalah kalimat ikon untuk mu."

"benar kah ? Kok aku gak pernah dengar istilah itu."

"memang nya mereka berani kepada mu. coba saja jika mereka ingin melihat hantu beneran. "

Keduanya kembali tertawa....

"jadi sudah ada kabar keberadaan nya ?" tanya raja yang masih penasaran.

Bima menggeleng, wajah nya kembali sendu.

"sisa waktu ku disini beberapa hari lagi, setelah itu sepertinya aku harus menyebrang ke negara lain untuk mencari nya "

"ini bukan orang nya?" raja memperlihatkan wajah seorang anak gadis yang tersenyum lebar di layar handphonenya.

"iyis ? Dapat dari mana kamu foto nya ?"

"hemmmh.... Iyis apaan ? Muka nya aja kamu ingat di luar kepala. Nama nya kenapa kamu ubah jadi iyis sih ? Pantas aja selama ini kamu cari kemana-mana gak dapet."

"loh, memang nama nya iyis kok ?"

"nih data pribadi nya dan pas foto terbaru nya. Cek di hp mu. Aku kirim file nya."

"dapet dari mana ?"

"rahasia. Anggap aja ini hadiah dari ku tapi gak gratis yah ? Suatu hari aku bakal minta sesuatu juga dari mu."

"tentu.... Tentu sudah pasti itu. Aku pulang dulu."

"loh kenapa pulang ?"

"handphone ku ada dirumah...." ujar Bima setengah berteriak sambil berlari menjauh.

"dasar burung hantu .!!!" ujar raja sedikit tersenyum. Rasanya ikut hanyut mengenang masa lalu nya juga, sebelum akhirnya dia bertemu wanita yang ternyata di gariskan untuk nya

...****************...

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!