Livian Caleste Armand,ia mengira bahwa sebuah pernikahan dengan sahabatnya membuatnya dia bahagia meski ia tidak lagi mempunyai keluarga,ia mengira bahwa ia sudah benar-benar mengenal sang sahabat yang kini menjadi suaminya,ia mengira bahwa ia memiliki keluarga yang harmonis sampai hari tua.
tanpa di sangka setelah 6 bulan pernikahan mereka,suaminya malah meminta cerai karena tidak memiliki perasaan padanya.
namun ia juga tidak bisa menolak pria yang ia cintai itu,oleh sebab itu ia meminta sang suami memberikan waktu seminggu baginya sebelum menandatangani surat cerai.
suaminya menyetujui nya tanpa tau bawa Livian sedang menyusun rencana dalam seminggu untuk mengambil sesuatu darinya untuk menemani masa hidup livian ketika berpisah nanti.
setelah livian berhasil mendapatkan apa yang ia mau ia pergi lenyap dari negara itu dan 6 tahun kemudian ia kembali sebagai seorang model dengan dua anak kembar.
siapakah dua anak kembar itu?? apakah livian sudah menikah??atau malah........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Lili menyentak kasar tangan abangnya.
"Abang kenapa sih huhu tarik-tarik Lili"ucap Lili sambil menangis.
"Lili cukup!!"bentak Leon yang membuat Lili terkejut saat mendengar abangnya pertama kali membentak dirinya.
"abang bentak Lili??"ucap Lili tak percaya.
Leon menghela napas panjang lalu mendekati kembarannya itu dan memeluknya.
"maafkan Abang tidak sengaja, tapi jujur Abang tidak suka dengan apa yang kamu lakukan tadi kepada mama"ucap Leon.
"huhuhu tapi kan Lili mau ketemu sama papa huhu"ucap Lili.
"Lili dengarkan Abang, Abang tahu Kamu memang benar-benar mendambakan papa kita, ingin ketemu dengan papa kita. tapi apakah kamu tidak menyadari bagaimana terlukanya Mama saat mendengar penuturanmu tadi? tidakkah kamu melihat bahwa Mama menangis tadi? apa Lili rela melihat Mama menangis??"ucap Leon.
Lili menggelengkan kepalanya.
"Lili, selama ini Mama bekerja untuk memenuhi seluruh kebutuhan kita, bahkan dia sendiri hampir tidak punya waktu untuk istirahat. jangan menambah beban bagi Mama"ucap Leon.
"Kenapa wanita harus bekerja banting tulang, bukannya seorang ayah yang menafkahi keluarganya. lagi pula Mama sebenarnya nggak usah bekerja, bukankah kita memiliki cukup banyak uang dari hasil olimpiade kita dan event-event yang kita ikuti"ucap Lili.
"Lili, itu adalah pernyataan di luar, tidak ditetapkan di dalam kehidupan kita, di keluarga kita. Mama pasti memiliki sesuatu yang sulit dijelaskan kepada kita, mari kita menunggu waktu saja sampai Mama dengan sukarela memberitahukan kita apa yang sebenarnya terjadi, jangan menyimpulkan sesuatu hal. dan untuk kenapa Mama selalu bekerja tak lupa waktu demi Kita, itu semua karena masa depan kita. Mama bukan tipikal orang yang mengambil milik anak-anaknya, kau tau bahkan mama menyiapkan dua kartu atas nama kita dan semua uang yang kita dapatkan itu dimasukkan ke dalam rekening kita masing-masing. tak hanya itu Mama juga memasukkan separuh dari gajinya untuk kita berdua. kita punya mama yang hebat Lili, jangan runtuhkan kehebatannya Lili"ucap leon memberi nasehat kepada adiknya untuk dapat mengerti situasi.
Leon adalah tipikal anak yang berpikiran dewasa bukan seperti Lili yang masih kekanak-kanakan.
"maafkan Lili bang"ucap Lili yang menyadari apa yang telah ia lakukan terlalu buruk setelah mendengar penjelasan dari abangnya.
"jangan minta maaf dengan abang minta maaf lah kepada Mama"ucap Leon.
"ingat Lili, apapun yang terjadi aku dan Mama akan selalu bersamamu dan tidak pernah mengabaikan mu"ucap Leon sambil memeluk kembarannya itu.
"Abang boleh aku meminta sesuatu??"ucap Lili.
"katakan, Abang akan membantu jika Abang bisa"ucap Leon.
"jika aku tidak bisa bertemu dengan papa, setidaknya aku bisa mengetahui foto papa, apakah Abang bisa mencari dan mereka siapa papa kita kan Abang ahli dalam IT pasti akan menemukan papa"ucap Lili.
"Lili......huff baiklah abang akan berusaha, tapi jangan kecewa jika Abang tidak menemukannya, kamu bisa janji kan??"ucap Leon sambil mengeluarkan jari kelingkingnya kepada Lili.
"hum, janji Abang"ucap Lili sambil mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Leon.
"ayo kita tidur biar abang puk puk punggung mu"ucap Leon.
Lili mengangguk lalu mengambil posisi untuk tidur dengan nyaman sedangkan Leon mengambil posisi dan mulai menepuk-nepuk lembut punggung sang kembaran.
Clek
"mama?"udah Leon lirih saat melihat siapa yang membuka pintu kamar mereka saat ia juga ingin menyusul Lili ke alam mimpi.
"Leon? Kamu belum tidur sayang?"ucap Livian yang juga terkejut saat melihat sang putra belum tidur.
Leon turun dari kasur dan menghampiri Livian.
"mama, Leon mau bicara dengan Mama, mungkin kita ke kamar mama dulu takut mengganggu Lili yang sudah tertidur"ucap Leon.
"baiklah, ayo kita ke kamar mama "ucap livian sambil menggandeng tangan putranya menuju kamarnya.
"jadi apa yang Leon bicarakan dengan Mama? Hum"ucap livian.
"mama, maafin Lili yah, emosi Lili belum masih labil"ucap Leon.
livian menghela nafas lalu kemudian memeluk putranya itu.
"tidak perlu meminta maaf, Abang maupun adek tidak salah apa-apa, ini semua murni kesalahan mama."ucap Livian.
"kamu ingin mendengar kisah mama??"ucap livian.
"kalau mama tidak keberatan abang siap mendengarnya"ucap Leon.
lalu livian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya kepada putranya itu, kena livian tahu bahwa putranya itu sudah dewasa dalam pemikiran.
"jadi itu yang terjadi dengan Mama"ucap livian sambil menghapus air matanya yang tidak terbendung.
Leon menggunakan lengan piyamanya menghapus air mata mamanya.
"Leon mengerti mama, Mama sudah cukup untuk kamu, Leon tidak perlu papa asalkan Mama ada untuk Leon dan juga Lili"ucap Leon.
"ini adalah foto papa kalian, Abang bisa mencari tentang dirinya melewati dunia IT. nama papa kalian Alaric Leovius Montrevier. tapi tolong jangan beritahukan kepada Lili dulu, emosinya belum stabil"ucap Livian.
"baik ma, Leon Janji ma"ucap Leon.
"hum mama percaya dengan Leon"ucap livian sambil tersenyum meskipun matanya masih meneteskan air mata.
"hum,mama berhentilah menangis, Leon paling tidak bisa melihat mama dan Lili menangis, rasanya hati Leon sangat sakit kalau melihat kalian bersedih"ucap Leon.
"baiklah sayang, Mama berusaha tidak akan menangis lagi"ucap livian.
"sayang sudah waktunya untuk tidur, ayo Mama antar ke kamar"ucap Livian setelah melihat jam menunjukkan pukul 09.00 malam.
Leon mengangguk lalu bersama livian ia kembali ke kamar dimana kembarannya sudah tidur dengan lelap.
"sudah berdoa?"ucap livian.
"sudah ma, tadi bareng sama Lili"ucap Leon.
"selamat malam sayang, tidur yang nyenyak dan mimpi indah"ucap Livian sambil mencium lembut dahi Leon dan dahi Lili.
tak menunggu waktu lama Leon menyelam malam mimpi menyusul kembarannya.
sedangkan livian masih menetap di sana menatap buah hatinya yang telah tertidur lelap.
air mata kembali membasahi wajah Livian, livian menggigit bibirnya agar suara isaknya tidak terdengar.
"mama akan membuat kalian selalu bahagia nak, tapi maaf Mama belum bisa mempertemukan kalian dengan papa kalian, karena mungkin saja dia akan mengambil kalian dari mama atau pun menolak kehadiran kalian" batin livian.
setelah puas menangis sambil melihat buah hatinya tertidur livian akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk beristirahat menyambut hari esok dengan jadwal padatnya sebagai seorang model terkenal.
TBC.
congratulation Thor...
terimakasih sudah bisa membaca cerita nya ini.. sukses selalu untukmu 😘🤗🤗🤗